Translate

Thursday, December 19, 2013

Books "CROSSED"

Books “MELINTASI BATAS”
Judul Asli : CROSSED
[ book 2 of MATCHED Trilogy ]
By Ally Condie
Copyright © 2002 by Author/Company
Penerbit Gramedia Pustaka Utama
Alih Bahasa : Yohanna Yuni
Desain & ilustrasi cover : Eduard Iwan Mangopang
Cetakan I : Oktober 2013 ; 400 hlm ; ISBN 978-979-22-9253-4
Rate : 4 of 5

Tema bacaan dystopian seakan menjadi tren bagi para penulis sekaligus bagi kalangan pembaca fantasi. Namun bagi diriku pribadi, tema ini justru menjadi salah satu jenis bacaan yang kuhindari, karena hampir sebagian besar kisahnya serupa dengan konflik dan penyelesaian yang bisa ditebak. Alih-alih rasa penasaran, maka beberapa karya ‘tipikal’ ini membuatku bosan dan jenuh, dan akhirnya diriku mencari bacaan yang ‘benar-benar’ merupakan kisah epic-fantasy, dengan alur, plot dan karakter yang kompleks serta menarik untuk disimak berulang kali.

Karya Ally Condie ini sendiri terus terang mengundang rasa penasaran, dimulai semenjak kemunculan buku pertamanya. Seperti biasa, maraknya respons pembaca, membuatku penasaran untuk mencoba membacanya. Biasa dikatakan diriny ‘kecewa’ dengan premis yang begitu tinggi, hasil akhir yang kuharapkan tak jua muncul. Maka buku kedua ini lebih didorong untuk ‘membuktikan’ pendapat umum ataukah selera pribadiku yang tak sesuai dengan ‘pujian’ terhadap trilogi Matched ini. Dan untunglah, pada kesempatan kali ini, bisa kukatakan ‘Crossed’ layak menempati ‘recommended-book’ bagi penggemar kisah fantasi.



Dalam buku pertama, Ky Markham yang telah masuk dalam kategori Aberasi, suatu hari ‘diciduk’ dari kediaman paman serta bibinya oleh pemerintah. Cassia Reyes, menyaksikan hal tersebut bersama para penghuni sekitar kediaman mereka, tanpa mampu melawan pasukan yang siap sedia mencekal siapa pun yang dianggap sebagai pemberontak. Namun semenjak saat itu Cassia diam-diam menetapkan janji untuk mencaritahu keberadaan Ky, meski ia harus pergi keluar wilayah Provinces yang terlarang.

Cassia berdiam diri, berbuat seolah-olah ia menuruti semua peraturan yang diberlakukan semenjak ia boleh bekerja, keluar dari lingkungan hunian keluarga. Sembari mencari informasi dan keterangan tentang Provinsi Luar secara diam-diam, ia juga menjaga rahasia ini dari keluarganya, semata-mata demi keselamatan mereka, bahkan Xander yang secara resmi merupakan pasangannya, tak mengetahui rencananya, meski ia menaruh rasa curiga. Ketika akhirnya Cassia memperoleh ‘jalan’ untuk menelusuri jejak Ky, ia harus mengambil resiko besar, memasuki wilayah yang sama sekali tak dikenal dan berbahaya, tanpa sepengetahuan siapa pun juga.

Buku kedua ini menuai beragam reaksi, meski sebagian mengatakan bahwa kisahnya berkesan datar tanpa adegan romansa yang mendayu-dayu, entah mengapa justru suasana sunyi dengan latar belakang medan berupa tebing-tebing serta lembah kering yang membatu, panas membara saat terang dan dingin membeku saat malam menjelang, semuanya memberikan nuansa misteri yang mencekam. Perjalanan Cassia dengan Indie – gadis aneh yang menyimpan banyak rahasia serta kemampuan menakjubkan di saat-saat genting, serta petualangan Ky bersama Vick dan Eli, yang sama-sama melarikan diri dari kamp Aberasi, mencari kaum pemberontak yang ada dalam legenda dari mulut ke mulut, semuanya menjadi adegan menarik yang menegangkan.

Kesan datar mungkin muncul pada awal kisah, tetapi menjelang pertengahan, pelarian dari pembantaian desa-desa kaum Aberasi oleh Pemerintah, hingga perjalanan berat menempuh medan yang sulit dan liar, justru sangat menarik. Sejak awal kisah hingga akhir, nuansa misteri senantiasa menyelubungi disertai rasa penasaran, siapakah sebenarnya sosok Pilot yang dianggap sebagai Pioner kaum pemberontak ? Dan benarkah pendapat Ky bahwa kaum pemberontak tak berbeda jauh dengan pemerintahan Province, masing-masing memiliki agenda tersendiri ? Satu hal yang sangat menonjol, adegan-adegan Cassia dan rekan-rekannya saat melihat lukisan dinding,  sebuah mural yang bercerita tentang masa lalu, ketidak-tahuan mereka dengan kilasan gambaran yang diketahui oleh Ky, sungguh menyentuh.

Apa jadinya jika dunia nyaris sekarat akibat penyakit sehingga harus diambil langkah drastis guna menyelamatkan kelangsungan hidup manusia dan sekitarnya ? Sejarah masa lalu berdirinya Province hingga akhirnya menjadi sebuah pemerintahan diktator, yang mengatur pasangan, pernikahan, kelahiran hingga kematian setiap manusia. Yang menentukan makanan dan minuman yang harus dikonsumsi, musik yang layak didengarkan, bacaan yang diperbolehkan, dan kegiatan membaca serta menulis tidak diperbolehkan kecuali bagi orang-orang tertentu. Adegan pembakaran aneka ragam kertas termasuk sobekan puisi terlarang karya Tennyson pada buku pertama, selalu membekas di benakku.

Buku kedua ini memperkuat kesan pemerintahan otoriter, keberadaan kaum pemberontak hingga rakyat jelata yang terjepit diantaranya karena memilih untuk tidak ikut serta dalam kedua belah pihak. Mengapa peperangan harus ada, hanya untuk memuaskan kepentingan dan keegoisan pribadi oknum-oknum berwenang, semuanya tercemin pada sikap Ky yang bertolakbelakang dengan pemikiran Cassia. Mampukah kedua pasangan yang besar dalam dua latar belakang berbeda ini akhirnya bersatu terlepas dari ideologi masing-masing ? Dan bagaimana peran serta Xander Thomas Carrow – pasangan resmi Cassia yang ternyata juga menyimpan rahasia tersendiri termasuk dari Cassia ?

[ more about the author and related works, just check at here : Ally Condie | Matched’s Site | on Goodreads | on Wikipedia ]

Best Regards,

Hobby Buku

No comments:

Post a Comment

Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...