Books
“HEX HALL”
Judul Asli : HEX HALL
[ book 1 of HEX HALL Series ]
Copyright
© 2010 Rachel Hawkins
Penerbit Ufuk Fiction /
Fantasious
Alih Bahasa : Dina Begum
Editor : Helena Theresia
Proofreader : Uly Amalia
Desain Sampul : Jennifer
Jackman
Lay-out & re-desain :
Husni Kamal – Ufukreatif Design
Cetakan I : Oktober 2011 ;
424 hlm ; ISBN 978-602-9346-10-7
Rate
: 4 of 5
Pernahkah
dirimu merasa terlahir sebagai manusia ‘aneh’ dan ‘berbeda’ dengan manusia
normal lainnya ? Terutama bagi sosok remaja yang sudah cukup sibuk dengan
segala hal yang berhubungan dengan pubertas : penampilan fisik dan popularitas
di kalangan remaja lainnya. Jika dirimu mengalami problematika tersebut, jangan
terburu-buru mengeluh akan ‘ketidak-adilan’ dunia terhadap dirimu, karena
Sophie Mercer mengalami perjalanan panjang yang jauh lebih parah dibandingkan
menjadi remaja yang tidak populer dan selalu menjadi bahan perguncingan.
Semenjak
kanak-kanak, Sophie tahu bahwa dirinya ‘berbeda’ – bukan karena penampilan
fisik belaka, melainkan kemampuan dalam dirinya yang harus menjadi
‘rahasia-besar’ membayangi kehidupannya. Sophie memiliki kemampuan sihir.
Jangan dibayangkan nenek sihir dengan topi lancip yang suka mengaduk-aduk
ramuan sihir, atau pesulap yang mengucapkan ‘abrakadabra’ membuat kelinci atau
burung merpati keluar dari dalam topi. Ini adalah kemampuan sihir dimana ia
bisa merapal mantra untuk memenuhi keinginannya.
Kedengarannya
sangat asyik, sayangnya Sophie sama sekali tidak memahami cara atau petunjuk
merapal mantra yang benar. Alhasil setiap kali ia mencoba melakukan eksperimen
sihir, bencana berupa kecelakaan hingga kekacauan di pesta dansa sekolah
terjadi. Tak heran setelah menjalani pindah-sekolah berkali-kali di setiap
negara bagian Amerika yang berbeda-beda, akhirnya sang ibu menyerah dan
mengirim Sophie ke Hecate Hall – lembaga pemasyarakat untuk remaja Prodigium
yang bermasalah (12-17 tahun) Sekolah asrama yang unik, terletak di Pulau
Graymalkin nan terpencil ini memberi wawasan dan pengalaman baru bagi Sophie
semenjak awal kedatangannya.
Dari
hampir diserang oleh bocah yang ternyata werewolf, diselamatkan oleh cowok
keren yang ternyata warlock super cool, sekamar dengan gadis vampire yang gemar
dengan segala sesuatu berwarna pinkies, hingga diajak bergabung dengan kelompok
penyihir hitam yang terdiri dari 3 cewek keren dan populer di sekolah tersebut.
Namun itu semua belum seberapa, kala Sophie secara perlahan mendapati adanya
rahasia gelap yang tersembunyi di Hex Hall – julukan para murid terhadap tempat
tersebut. Apalagi berjatuhan korban satu demi satu, para murid yang ditemukan
tewas dengan kondisi darah terkuras habis.
Sophie
Mercer yang selalu mendapati kesehariannya merupakan ‘kutukan’ akibat
kemampuannya, kini mulai menyadari bahwa justru ‘kemampuan’ dirinya adalah
kelebihan tersendiri, bukannya kekurangan, dan dengan bimbingan yang tepat, ia
akan mampu menjadi ‘manusia’ yang lebih baik. Namun perjalanan untuk meraih
kesuksesan, harus ia tempuh dengan jalur yang cukup berat. Terutama saat
mendapati, malapetaka yang menyelimuti Hex Hall ternyata berhubungan erat
dengan masa lalu leluhurnya, dan kotak pandora skandal kelam yang selama ini
disembunyikan, mulai muncul ke permukaan. Sophie dihadapkan pada pilihan berat,
antara menyelamatkan jiwa sosok yang ia kasihi dengan pilihan untuk menjadi
‘makhluk’ yang tak terkalahkan.
Setelah
sekian tahun berada dalam timbunanku, akhirnya kubaca juga buku ini dan
ternyata tidak mengecewakan, justru diluar dugaan sangat menarik semenjak awal,
pertengahan bahkan endingnya pun bikin gregetan karena meninggalkan jejak
‘tanda-tanya’ besar akan selubung misteri kisah yang merupakan rangkaian serial
trilogi ini. Jika kalian merupakan penggemar fantasi yang sarat dengan
petualangan serta misteri yang bikin penasaran, plus a little bit ‘romansa’
yang disajikan dengan gaya humor (sama sekali tidak berkesan cengeng), well
it’s a perfect choice on your reading list (^_^).
Kondisi
ala sekolah asrama dengan siswa-siswa yang merupakan kombinasi werewolf,
shapeshifter, warlock, penyihir hitam, penyihir putih, peri hingga semacam
makhluk jejadian, melalui interaksi, persaingan, perselisihan, persahabatan dan
percintaan remaja, membuatku melahap habis buku setebal 400 halaman ini dalam
sekejab. Dan sudahkah kusebutkan pula, adanya karakter-karakter menarik
sepanjang kisah ini ? Yang jelas walau diriku bukan sejenis fangirling,
dipastikan semenjak buku pertama ini ada sosok yang menarik sekali untuk
‘diketahui’ secara lebih mendalam hohohoho ... Just can’t wait to read the
sequels now – so see you again in the next (new) chapter of Sophie’s adventures
!!
[
more about the author & related works, just check at here : Rachel Hawkins | on Goodreads
| at Twitter | at Tumblr | Hex Hall Series ]
~ This Post are include in
2014 Features “Behind The Scenes #1 : Dina Begum” ~
&
~ 2014 Reading Challenge
~
48th Book in
Finding New Author Challenge
125th Book in
TBRR Pile
Best Regards,
Hobby Buku
No comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/