Books
“DEMON GLASS”
Judul Asli : DEMONGLASS
[ book 2 of HEX HALL Series ]
Copyright
© 2011 Rachel Hawkins
Penerbit Ufuk Fiction /
Fantasious
Alih Bahasa : Dina Begum
Editor : Uly Amalia
Proofreader : Nur Sofiyani
Desain Sampul : Jennifer
Jackman
Lay-out & re-desain :
Husni Kamal – Ufukreatif Design
Cetakan I : Maret 2012 ; 456
hlm ; ISBN 978-602-9346-50-3
Rate
: 4 of 5
Hi...hi...back
again with (me) Sophie Mercer and Prodigium’s kids at Hex Hall. Salah satu
keuntungan memiliki satu set komplit bacaan serial, bisa langsung lanjut
setelah ‘to-be-continue’ hehehe ... Saking asyiknya, terus terang agak
kebingungan nih mau menulis review yang bagaimana tanpa terlalu banyak
melakukan ‘spoiler’ – so, I will try to write it without describing the (whole)
story, ok (^_^)
Pada
bagian pertama, kisah berakhir dengan ‘kejutan’ yang membuat Sophie shock berat
dan nyaris trauma, bukan secara fisik melainkan patah hati, gara-gara
mengetahui cowok yang selama beberapa minggu terakhir menjadi sumber
kepercayaan dan curahan hatinya, ternyata mata-mata musuh yang telah menghabisi
sekian banyak penyihir dan keturunannya di masa lalu.
Hal
lain yang membuatnya semakin dalam kondisi ‘galau’ dan ‘gloomy’ adalah
pemahaman kondisi sebenarnya dari keberadaan dirinya. Sophie Mercer bukannya
golongan penyihir hitam yang kuat, melainkan keturunan blasteran antara manusia
dan demon. Celakanya atau keberuntungannya (dari sudut pandang Sophie ini
merupakan kutukan terbaru), darah demon ia dapatkan dari sang ayah yang tak
pernah ia kenal atau ketahui sepanjang hidupnya – dan ia adalah Ketua Dewan
yang memiliki kekuasaan menentukan nasib para Prodigium.
Kehilangan
pacar warlock, mendapatkan ayah demon, bukanlah sesuatu yang diharapkan oleh
Sophie. Apalagi saat ia harus mematuhi kehendak Ketua Dewan (sekaligus ayahnya)
untuk menjalani liburan khusus (tinggal bersama sang ayah) alih-alih tetap di
Hex Hall atau pulang bersama ibunya. Beruntunglah Jenna – sahabatnya, vampire
yang sempat menjadi tersangka utama pelaku pembantaian, kembali ke Hex Hall dan
bersedia menemani dirinya sepanjang ‘liburan khusus’ di Inggris (asyiknya ...
tempat liburan yang masuk dalam wishlistku #ehem).
Ohhh...sebelum
kelupaan, selain Jenna, ada satu lagi sosok dari Hex Hall yang menemani Sophie
ke Inggris, siapa gerangan dia ?? Tunangan Sophie !!! Hahaha ... menjelang
keberangkatan, Sophie (juga) baru mengetahui siapa tunangannya, ternyata pria
yang selama ini sudah saling kenal dengan dirinya, tapi tak pernah menyinggung
soal ‘pertunangan’ mereka (mau tahu siapa, baca aja ya bukunya hehehe). So,
lengkap sudah ‘kegalauan-hati’ Sophie, dan ketika akhirnya ia tiba di Inggris,
berbagai peristiwa mengejutkan yang berkaitan dengan rangkaian pembunuhan di
Hex Hall kembali membayangi Sophie.
Saat
menerima pilihan untuk mengikuti sang ayah, Sophie tak pernah menyangka bahwa
dibalik sosok serba misterius-nya, sang ayah ternyata tak pernah dengan sengaja
menelantarkan dirinya. Ditambah dengan kecurigaan yang muncul sepanjang
penyelidikan yang diam-diam ia lakukan bersama Jenna, justru membawa mereka
berhadapan dengan musuh dalam selimut, dan pada saat-saat genting, justru pihak
yang digempar-gemporkan sebagai musuh yang harus dimusnahkan, justru menjadi
penyelamat dirinya di kala bahaya mengancam. Sekali lagi Sophie dihadapkan pada
pilihan sulit, memutuskan pihak mana yang harus ia percayai ....
Mmm...
kisah kedua ini meninggalkan kesan yang sedikit berbeda. Selubung misteri yang
muncul pada buku pertama akhirnya (sedikit) terungkap dalam kisah
kelanjutannya, namun masih ada beberapa hal yang menjadi tanda tanya bagi
diriku. Perkembangan karakter utama serta pendampingnya, serta kelanjutan
hubungan masing-masing, menarik untuk disimak lebih lanjut. Satu-satunya hal
yang mengganjal diriku adalah perkembangan serta ‘solusi’ yang diberikan oleh
penulis untuk konflik yang cukup rumit dan membuat penasaran ini ... terasa
‘dipermudah’ alias dibuat untuk selesai begitu saja. Meski daya tarik secara
keseluruhan masih terasa, namun ‘greget-terbesar’ yang kurasakan justru
berkurang.
Untunglah
munculnya karakter-karakter versi terbaru dalam kisah ini, mampu memberikan
kesegaran dan kesenangan untuk mengetahui perkembangan mereka lebih lanjut.
Dari para karakter utama, entah mengapa justru karakter pendamping lebih
menarik perhatianku. Mulai hantu mantan musuh bebuyutan Sophie yang ‘menempel’
pada dirinya, hingga mengikuti Sophie menyeberang ke Inggris, sahabat Sophie si
vampire yang akhirnya mampu menerima jati dirinya sebagai sosok ‘gay’ nan
eksentrik, dannnn ... tunangan Sophie yang jauhhh lebih keren (menurutku lho)
dibandingkan kekasih hati Sophie (^0^) ... apalagi saat keduanya muncul di saat
genting #pokoknyaseruabis !!!
[
more about the author & related works, just check at here : Rachel Hawkins | on Goodreads
| at Twitter | at Tumblr | Hex Hall Series ]
~ This Post are include in
2014 Features “Behind The Scenes #1 : Dina Begum” ~
&
~ 2014 Reading Challenge
~
126th Book in
TBRR Pile
Best Regards,
Hobby Buku
No comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/