Books “ MENYELAMATKAN
SIHIR ”
Judul Asli : THE MAGIC THIEF #2 : LOST
Text copyright © 2009 by Sarah Prineas
Illustrations copyright ©
2009 by Antonio Javier Caparo
Penerbit PT Bhuana Ilmu Populer
Alih Bahasa : Diana Angelica
Editor : Caecilia Dian
Pratiwi & Fifi Suryani Hutauruk
Re-desain : Maria Theresa
Cetakan II : Agustus 2010 ; 314 hlm
Rate : 4 of 5
Connwaer – mantan pencuri
dan ahli membongkar kunci, kini merupakan murid Nevery, dan berperan besar
dalam menyelamatkan Sihir Welmett dari kurungan penjara serta membongkar
konspirasi yang dilakukan oleh Underlord Crowe dan Penyihir Pettivox – mantan
penasehat sihir Kerajaan. Namun ia harus kehilangan ‘locus magicalius-nya’ demi
membebaskan Sihir Welmett. Kini Conn harus menemukan ‘locus magicalius’
baru karena tanpanya ia bukanlah seorang
penyihir. Satu-satu cara yang ia ketahui agar bisa berkomunikasi kembali dengan
sihir adalah melakukan ledakan energi yang cukup besar. Dan itu berarti ia
harus melakukan eksperimen piroteknik – yang berhubungan antara bahan peledak,
api dan sihir ; dan merupakan hal terlarang di Welmett (terutama setelah
tragedi yang dibuat Nevery puluhan tahun silam, yang mengakibatkan dirinya
diasingkan keluar Welmett).
[ source ] “Penduduk cemas , para pengikut Underlord Crowe gelisah, dan Sang Bayangan muncul sepanjang malam – mereka mengubah orang menjadi batu, kemudian mereka berubah menjadi asap hitam, lenyap ditelan kegelapan malam.”
Saat Conn sedang sibuk
dengan eksperimen-nya, penduduk resah akibat muncul fenomena aneh yang
menyebabkan jatuh korban-korban makhluk hidup, mereka menjadi batu setelah
bertemu / diserang oleh Sang Bayangan. Sosok ini kemudian diketahui berwujud
bayangan kelam seperti kumpulan asap hitam dengan sebuah mata di bagian atas,
bergerak secara berkelompok dan memangsa siapa saja saat malam menjelang.
Nevery serta para magister sibuk mencari jalan keluarnya. Namun seperti
asal-usul kelompok Bayangan ini, selubung misteri menakutkan yang tak bisa
ditemukan jawabannya. Dan sekali lagi, rasa penasaran Conn membawa dirinya
berhadapan dengan malapetaka serta tragedi mengerikan. Sesuatu yang membuat
dirinya mengalami nasib lebih parah daripada Nevery atas peristiwa 20 tahun
silam.
[ source ] |
Conn terusir dari Welmett
dan tak memiliki kekuatan serta perlindungan Sihir Welmett, sebagaimana dirinya
selalu selamat sekian tahun. Ia harus bepergian ke wilayah asing, padang gurun
yang senyap dan mengerikan, guna berhadapan dengan musuh mematikan, yang
berniat ‘memanfaatkan’ Conn untuk memusnahkan kehidupan semua makhluk hidup
dalam suatu kota besar : kota Welmett. Apakah Conn bersedia membela kota serta
penduduk yang telah mengusirnya ? Dan bagaimana Conn mampu menghadapi lawan
dengan kekuatan Sihir mengerikan, jika ia tak memiliki kemampuan apa pun,
termasuk ‘locus magicalicus’ sebagai perantara sihir ?
“Sihir Welmett memilihmu, Bocah Bayangan. Bukan karena kau penyihir hebat, tapi karena kau sama sepertiku. Kau tak punya siapa-siapa di dunia ini. Dan sekarang sihirmu sendiri membuangmu. Kau sendirian lagi. Tapi Arhionvar ingin mengajakmu. Bergabunglah dengan kami, dan kau bisa menjadi penyihir. Kau tidak akan kesepian lagi,” ujar Lord Jaggus – Si Raja Sihir kota Desh kepada Connwaer.
Tentang Penulis :
Sarah Prineas, tinggal di
tengah ladang jagung di Iowa City, Iowa dan bekerja di University of Iowa di
bidang Honors Program sebagai koordinator beasiswa sekaligus dosen. Ia memiliki
gelar PhD di bidang Sastra Inggris dan belakangan ini mengajar seminar-seminar
tentang fantasi dan literatur fiksi ilmiah. Ia menikah dengan John Prineas –
seorang profesor fisika, yang banyak membantu ketika ia menulis tentang alat
pemenjara sihir dan piroteknik (alat jahat dalam The Magic Thief memiliki kemiripan
dengan beberapa alat di laboratorium John). Saat senggang ia juga suka
mengoleksi gambar aksi naga atau
memanggang biskuit (meski ia tak mampu mengalahakan kelezatan biskuit
buatan Benet). Mereka dikarunia dua orang anak, bernama Maud dan Theo.
The Magic Thief adalah
novel perdana Sarah, kisah yang ditulis di dalam MacBook hitam yang diberi nama
‘Sparks’ dengan stiker naga di atasnya. Dalam kisah ini, ia membayangkan satu
dunia sihir dengan detail yang berbeda dengan dunia sihir lain. Ia membawa para
pembaca ke sebuah kota yang dijalankan oleh sihir yang merupakan makhluk hidup,
menarik kita ke dalam petualangan sosok penyihir misterius serta bocah cerdik
dan ahli membongkar segala jenis kunci buatan manusia. Ia menciptakan semua
mantra itu sendiri, karena percaya siapa pun bisa menjadi penyihir, seperti
bocah pencuri dan gelandangan miskin, ternyata memiliki kemampuan dan kekuatan
menjadi seorang penyihir.
[ more about the author,
books and related adaptations, visit at here : Sarah Prineas | The Magic Thief ]
Best Regards,
* Hobby Buku *
No comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/