Judul Buku : Book III -
THE DEATH CURE
Copyright © 2011 by James Dashner
Penerbit : Mizan Fantasi
Alih Bahasa : Yunita Candra
Editor : Dhewiberta, Nurani P. & Fitriana
Desain Sampul : Tyo
Cetakan I : Februari 2012 ;
496 hlm
Sinopsis :
Mereka semua terselamatkan !!! Atau
setidaknya demikan pemikiran para mantan Glader serta Crank yang tertolong pada
saat-saat akhir di Scorch Trials. Dan sekali Thomas berada posisi sebagai
tahanan. Dikurung dan dipisahkan dari yang lain, pengasingan total selama tiga
minggu lebih ( atau setidaknya selama itu berdasarkan perhitungannya ). Tiada
hal lain yang bisa dikerjakan, hanya makan dan tidur, atau sekedar menatap
dinding kosong sekeliling ruangan tempat ia ditahan. Thomas hampir gila, tanpa
komunikasi, tanpa bisa membersihkan diri, hanya ada tempat untuk buang
‘kotoran’ - dan badannya mulai
mengeluarkan aroma tak sedap setelah berminggu-minggu, tanpa ada baju ganti
yang bersih. Ia berusaha menjaga pikiran sehatnya, melatih otak serta fisik
dengan berolahraga teratur. Thomas tak bersedia menyerah pada keadaan setelah
perjuangan yang dilakukannya. Namun seberkas kekhawatiran bahwa virus Flare
telah berkembang di dalam otaknya, cukup mengusik di saat-saat tertentu.
Dan akhirnya pada hari ke dua puluh enam,
pintu ruangan terbuka lebar bagi Thomas. Saatnya menemui apa lagi kemauan
WICKED darinya. Thomas bertemu kembali dengan pria yang dijuluki anak-anak ‘si
Tikus Botak’ – dan ia memberi kabar mengejutkan, bahwa Thomas merupakan manusia
langka yang kebal terhadap virus Flare. Karena itu, WICKED meminta pada mereka
yang termasuk anak-anak kebal untuk bekerjasama dalam penemuan anti-virus
Flare. Dan meski kabar tersebut cukup menenangkan kekhawatiran Thomas, ia
segera menemukan bahwa tidak semua temannya yang terselamatkan, juga kebal
terhadap virus Flare ...
Bukan hanya itu kejutan yang menanti kawanan
anak-anak yang tersisa ini. WICKED menawarkan program pemulihan, di mana
penghapusan masa lalu masing-masing saat mereka memasuki arena Maze, saat ini
akan dikembalikan. Semua kenangan dan ingatan akan masa lalu, masa kecil,
keluarga, semuanya akan kembali. Tapi pilihan diserahkan kepada masing-masing,
siapa yang mau melakukannya, siapa yang tidak. Thomas, Minho dan Newt termasuk
diantara kelompok yang tidak bersedia menjalani proses pengembalian tersebut.
Kecurigaan mereka terhadap WICKED yang berkali-kali ‘ingkar-janji’ dan tetap
melakukan berbagai percobaan, menghapus kepercayaan yang tinggal secuil. Dan
sekali lagi, insting mereka, terutama Thomas benar. Karena WICKED tetap memaksa
setiap orang menjalani proses pengembalian di otak masing-masing. Maka sekali
lagi mereka harsu berjuang demi keselamatan nyawa masing-masing, melakukan
pemberontakan dan lari dari instalasi WICKED tersebut.
Melalui perjuangan, pertempuran sengit
melawan para penjaga, Thomas, Minho, Newt, Brenda dan Jorge berhasil membawa
salah satu pesawat angkut WICKED, keluar dari area tempat mereka ditahan.
Tujuan telah ditetapkan. Mereka menuju Denver – kota yang masih memiliki
kekuatan perlawanan, di mana para buronan WICKED melarikan diri dan bersembunyi
di sana. Salah satu kenalan Brenda merupakan mantan ilmuwan WICKED yang tidak
setuju dengan perbuatan organisasinya, dan ia telah melarikan diri, bersembunyi
di Denver. Ia dapat membantu mengeluarkan ‘chip’ yang ditanam di otak Thomas –
alat serupa yang ditanam pada Gally sehingga ia mau membunuh Thomas akibat
dikendalikan oleh WICKED, dan menyebabkan kematian Chuck ( = baca buku pertama
).
Namun rencana tinggal rencana. Berbagai
kendala menghadang perjalanan mereka. Dimulai dengan perubahan yang dialami
oleh Newt – terutama setelah diketahui ia positif menderita virus Flare. Thomas
tidak rela melihat sahabat baiknya tersiksa, ia bersedia membantu dengan jalan
apa pun guna memulihkan Newt, tapi Newt sendiri memiliki pemikiran yang
berbeda. Ia meminta bantuan pada Thomas – bantuan khusus yang tak akan pernah
mampu dikabulkannya....hingga saatnya tiba bagi mereka berdua menghadapi
kenyataan yang mengerikan.
Kawan menjadi lawan, musuh lama kembali muncul,
menawarkan kerjasama, sekutu dan musuh tak jelas posisinya, setiap saat keadaan
di sekeliling mereka berubah. Tidak ada tempat yang aman. Tidak ada anti-virus
yang mampu mencegah serangan wabah mengerikan yang sedang terjadi. Thomas tidak
pernah merasa putus asa mau pun putus harapan ... hingga kini !!! Apa yang
harus ia lakukan jika semuanya hancur, semuanya rusak, semuanya binasa ...
Kesan :
Semakin lama semakin suram. Ibarat
pengggambaran Armageddon berupa wabah penyakit yang diakibatkan oleh virus yang
menyerang otak – membuatku ‘miris’ membayangkannya. Orang-orang menjadi gila,
tak terkendali, tidak lagi memiliki rasa manusiawi. Jika pernah melihat
adegan-adegan game atau film seperti Resident Evil atau Walking Dead, ya
kurang-lebih seperti itu bayanganku saat membaca kisah ini.
Entah bagaimana jalannya – dari buku pertama
yang mengisahkan tentang anak-anak yang terkurung dalam Maze, kemudian
mendapati ternyata semua adalah percobaan dan penelitian yang dilakukan untuk
melihat sampai seberapa jauh ketahanan mental dan pikiran mereka menghadapi
semua ujian mengerikan tersebut (
tentunya mereka tidak tahu bahwa itu semua adalah sebuah ujian ).
Namun kesimpulan yang kutangkap dari kisah
ini, meski yang terlihat adalah para korban yang terjangkit virus Flare pada
akhirnya menjadi “gila” – kurasa yang patut disoroti adalah ‘kegilaan’ macam
apa yang menjangkiti orang-orang dan penguasa yang menciptakan virus tersebut,
mencobanya pada manusia, kemudian mencari jalan keluar dengan memanfaatkan oarng
lain sebagai percobaan hidup-mati ???
Orang-orang yang mengaku memiliki kekuatan
serta kekuasaan merubah kehidupan orang lain, justru merupakan pelaku di
belakang layar segala kejahatan, segala kerusakan yang melanda dunia. Entah ini
memang untuk menyindir perilaku para tokoh dunia atau tidak, paling tidak
membaca kisah fiksi ini membuatku berpikir ... berpikir lumayan keras, masih
adakah orang-orang yang memiliki akal sehat dan tidak berpikir bahkan melakukan
suatu tindakan yang nantinya akan merusak dunia ??? ... well, just think about this for a moment
every day, ok everyone (^_^)
Tentang Penulis :
James Dashner lahir dan besar di Georgia pada tahun 1973, tetapi
kini menetap dan menulis di Rocky Mountain. Dia juga menulis serial The 13th
Reality, serial Jimmy Fincher Saga dan serial Infinity Ring. Untuk serial Maze
Runner ini selesai dalam tiga buku, namun saat ini beliau mengeluarkan
prekuel-nya The Kill Order, yang menceritakan asal-mula terbentuknya
kisah-kisah dalam Maze Runner. Kunjungi
situs resminya www.jamesdashner.com untuk informasi lebih dalam tentang
karya-karyanya.
Best Regards,
* HobbyBuku*
aku nangis dua kali gara-gara Newt.
ReplyDeleteItu berarti aku nangis tiga kali selama membaca serial ini. Pertama saat kematian Chuck. Di buku ke dua aku malah sempet marah sama om Dashner.
Tapi ini cerita yang keren. Membuatku ingin menulis cerita dystopia-ku sendiri :D
Punya ebook the death cure gak? Kalo boleh, boleh minta? Makasih
DeleteI read paperback edition alias printed book edisi terjemahan, tertulis datanya diatas :D
Deletedatanya yang mana ya ? pengen baca soalnya. makasih
DeleteBisa minta link download novel versi indonesianya kah? Please.. @Hobby Buku
Deletenewt kenapa?
ReplyDeleteBaca aja deh :D
DeleteNewt mati :((( itu waktu di the scorch trials apa the death cure?
ReplyDeleteObviously di the Death Cure kan?
DeleteKalo frypan kemana?
DeleteNewt kan ganteng aaargh
ReplyDeletesi Gally bakal balik lgi ya di sekuel ke 3?
ReplyDeleteIniii gimanaaa? Newt nanti bakal mati? Jawab please soalnya aku blom slse baca bukunya? Hwaaa masa iya newt mati����
ReplyDeleteHmmm ... jika dijawab skrg, nanti malah tidak enak lho bacanya :D
DeleteKalau boleh tau minho selamat engga ya ... Kan di buku 2 minho tertangkap oleh wckd
ReplyDeleteDuh, bukan tidak mau bagi info, tapi jika tidak baca cerita lengkapnya nanti malah menyesal belakangan ... baca aja sampai tuntas ya (^_^)
Deleteyang jelas newt mati kan ?? oke fix gue ga mau baca , masak iya sihh..kan si newt yg jd alasan gue nonton maze runner Karakternya yg cool, wise n respect..harus dibinasakan om dashner jahattttt
ReplyDeleteakhhhhhhhh newt jangan mati donggggg dia kan ganteng bgt yg mati fry ajh kan fry masih lanjut ke3 kan????
ReplyDeleteCman filmnya blum d kluarin..... aaarrrggghhhh.....pdhal ini film mnrut sya sbnding dngan fast and furious
ReplyDeleteBisa minta link download novel versi indonesianya kah? Please.. @Hobby Buku
ReplyDeleteSaya baca versi cetaknya, bisa dicek dari data buku diatas, jadi tidak punya ebook :( coba aja cari di google play ya
DeleteMinta link download pliss ������
ReplyDeleteAgain saya baca versi cetaknya ...dicek data2 yang tertera ya
DeleteAva paige itu baik apa jahat? Aku udah baca buku ke 5 the fever code, pertama kesannya baik, tp ternyata jahat, nah
ReplyDeleteHmmm, tergantung dari sudut pandang narator sih :) ...seperti jika menurut Thomas dia bukan 'orang baik' tapi beda dengan anggapan Teresa :)
Delete