Translate

Thursday, March 31, 2016

[ 2016 | Review #25 ] : "BLOOD PROMISE"

Judul Asli : BLOOD PROMISE
[ book 4 of VAMPIRE ACADEMY Series ]
Copyright © 2009 by Richelle Mead
Penerbit Matahati
Alih Bahasa : Harisa Permatasari
Editor : Lulu Fitri Rahman
Proofreader : Mery Riansyah
Layout : MAB
Desain Cover : vbi_djenggotten
Cetakan I : Oktober 2011 ; 572 hlm ; ISBN 978-602-8590-36-5
Harga Normal : Rp. 80.000,-
Rate : 4 of 5
Dimitri is DEAD !!! He would not be alive, now after being kidnapped by Strigoi. IF, he is somehow survive and life, it also means he already DIE ‘coz the only chance he still around, he is one of the Strigoi. Live with it Rose !!! And move on with your life ...
Dan Rose sama sekali tidak bersedia mendengarkan semua saran, masukan, dan petuah yang bertujuan menghibur namun justru membuat hatinya semakin teriris-iris. Dan yang lebih menyakitkan, ia harus memilih, mengejar dan menemukan Dimitri – apa pun kondisinya, atau tetap mendamping Lissa sesuai sumpahnya sebagai ‘shadow-kiss’ Lissa. Namun ia juga terikat sumpah pada Dimitri untuk ‘membebaskan’ dirinya seandainya ia berubah menjadi Strigoi, yang berarti ia harus membunuh kekasih hatinya.


Ending kisah sebelumnya yang benar-benar bikin sesak napas, kini berlanjut pada petualangan Rose di negeri antah berantah, (berusaha) melacak jejak Dimitri berdasarkan informasi dari hantu Mason bahwa Dimitri akan kembali ke tanah kelahirannya Siberia. Perpisahan disertai pertengkarannya dengan Lissa, yang marah karena Rose memilih Dimitri yang kemungkinan sudah tiada daripada dirinya, yang masih hidup, menjadi beban tersendiri selama perjalanan.

Ditambah lokasi dengan bahasa yang serba asing, hanya berbekal tekad bulat saja ia bertahan. Hingga ia bertemu dengan Sydney – cewek mungil anggota Alkemis, manusia yang bekerjasama dengan kaum Moroi dan sekutunya, menjadi kerahasiaan mereka dari kaum manusia biasa sekaligus musuh-musuhnya. Salah satu tugas Sydney adalah sebagai ‘pembersih’ menyingkirkan mayat-mayat Strigoi dengan cairan alkami sebelum ditemukan oleh manusia.

Saat Rose mengungkap jati dirinya, Sydney mendapat perintah baru dari ‘atasannya’ untuk membantu mengantar Rose pada tujuannya ke desa dhampir dekat Siberia bernama Omsk, tempat keluarga Dimitri berada. Pertemuan dengan anggota keluarga Dimitri ternyata membuka banyak hal bagi Rose, selain pemahaman langkah apa yang seharusnya ia ambil menyangkut nasib Dimitri. Ia juga mendapat pengetahuan tentang keahlian sesama pengguna roh dari pasangan suami-istri unik, dhampir dan moroi.

Kisah kali ini lumayan kompleks dan memiliki nuansa yang berbeda. Mengikuti perjalanan Rose menelusuri jejak Dimitri, pembaca diajak memasuki kawasan Eropa Timur yang kental dengan kepercayaan supranatural sekaligus karya seni yang menakjubkan. Sisi kelam berdampingan dengan dunia gemerlap, disajikan dengan memikat, sebagaimana karakter-karakter baru bermunculan sepanjang kisah ini. Dan uniknya justru mayoritas merupakan karakter antagonis alih-alih protagonis sebagai sosok pahlawan.

Jika dalam kisah-kisah sebelumnya, dominasi ‘male-character’ terserap sepenuhnya pada karakter Dimitri, maka harus kuakui karakter Adrian Ivashkov mulai menjerat diriku. Pembawaannya yang cenderung ‘slebor’ dan konyol, suka mengumbar kata dengan rayuan berlebihan dan cuek, menutupi kebaikan dan kemurahan hati yang cukup dalam, terutama menyangkut nasib Rose. Seiring dengan perubahan yang dialami oleh Dimitri, jujur kuharapkan pada akhirnya Rose bersedia membuka hatinya pada Adrian.

But then, it’s gonna be another story – karena penulis mengalihkan perhatian pembaca dengan cerdik, pada masalah besar yang diam-diam membayangi kehidupan Lissa Dragomir. Kedatangan penghuni baru di Akademi St. Vladimir, ketika Eugene Lazar – kepsek baru menggantikan Kirova, membawa serta kedua anaknya, Avery dan Reed Lazar yang super duper weird dan misterius. Persahabatan baru yang terjalin antara Avery dan Lissa, ternyata direncanakan untuk mengambil-alih kekuatan Lissa.

Hanya Rose yang mampu ‘melihat’ niat Avery sebenarnya, walau ia sendiri berada jauh di belahan Eropa yang berbeda. Bagaimana Rose mampu menyelamatkan Lissa sekaligus menumpas Dimitri dalam kurun waktu yang berdekatan ? Dan pertanyaan terbesar adalah apakah Rose sanggup ‘membunuh’ Dimitri sang Strigoi dalam wujud Dimitri sang kekasih hati Rose? Walau beberapa bagian kisah ini tidak bisa kuanggap sebagai favorit, tetap saja kisah ini menimbulkan kesan yang mendalam, plus penasaran pada akhir serial ini ...

[ more about this author & reletd works, just check at here : Richelle Mead | on Goodreads | on Wikipedia | on IMDb | at Twitter ]

Best Regards,

@HobbyBuku

No comments:

Post a Comment

Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...