Books "EKSPERIMEN MALAIKAT"
Judul Asli : THE ANGEL EXPERIMENT
[ book 1 of MAXIMUM RIDE Series ]
Copyright © 2005 by James Patterson
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Alih Bahasa : Poppy Damayanti Chusfani
Editor : Diniarty Pandia
Cover by Eduard Iwan Mangopang, photos by Kamil Vojnar / Getty Images
Cetakan I : April 2008 , 536 hlm
Rate : 5 of 5
~ Re-Blogged from HobbyBuku.Multiply.com ~
Buku ini berkisah tentang petualangan ‘Max’ Maximum Ride (14 thn), Fang (14thn), Iggy (14thn), Nudge (11 thn),‘Gazzy’ Gasman (8 thn), Angel (6 thn) Mereka adalah anak-anak hasil rekayasa genetika yang terdiri atas 98 persen manusia + 2 persen burung, sehingga memiliki kelebihan seperti sayap serta kekuatan dan kemampuan super. Awalnya mereka semua disekap dalam institusi yang disebut ‘Sekolah’ – tempat dimana mereka tumbuh, hidup dikurung di kandang, dipaksa menjalani serangkaian percobaan yang menyakitkan (bahkan banyak yang mati dalam berbagai percobaan). Sampai suatu saat mereka bebas berkat pertolongan Jeb Batchelder yang membawa lari dan menyembunyikan mereka di suatu rumah di pegunungan terpencil.
Jeb sebelumnya merupakan salah satu ilmuwan ‘Jas Putih’ yang turut serta dalam berbegai percobaan sampai ia kasihan dengan keadaan mereka. Di rumah persembunyian, Jeb melatih serta memberikan pengajaran agar mereka menjadi lebih kuat & lihai dalam strategi hidup di alam kebebasan. Terutama dalam perkelahian karena ada musuh-musuh berbahaya yang senantiasa mengincar nyawa mereka. Ya, musuh mengerikan (bukan hanya kaum ‘Jas Putih’) yaitu Pemusnah – makhluk buas dan kuat hasil rekayasa manusia dan serigala, yang punya kegemaran memburu manusia bersayap dan melahapnya (ya, memang menjijikkan, mau apa lagi jika berhadapan dengan makhluk hasil hybrid dengan serigala).
Dalam naungan & bimbingan Jeb, anak-anak ini mengalami perkembangan secara individu & aman dari gangguan musuh, sampai suatu hari Jeb menghilang tanpa jejak. Setelah menunggu sekian lama tanpa munculnya kehadiran Jeb, maka mereka mengambil kesimpulan bahwa musuh telah menangkap Jeb – kemungkinan besar ia telah tewas. Maka Max yang paling tua mengambil alih memimpin & menjaga saudara-saudara seperjuangan. Dan pada waktu yang tak terduga, mereka disergap oleh kawanan Pemusnah yang dipimpin Ari – putra Jeb (7thn) yang telah berubah menjadi Pemusnah. Walau melawan dengan sengit, mereka kalah dalam kondisi babak belur & Pemusnah berhasil menangkap si kecil Angel.
Maka kisah ini dimulai dengan perjalanan Max, Fang & Nudge yang mencari & menyelamatkan Angel, meninggalkan Iggy & Gazzy menjaga kediaman markas mereka. Banyak kejadian yang dialami oleh mereka. Seperti pengalaman Max yang berpisah dengan Fang & Nudge untuk menolong gadis cilik bernama Ella Martinez, yang justru membuat dirinya terluka parah akibat tembakan peluru kawanan yang mengganggu Ella. Atau pengalaman Fang & Nudge yang menunggu kembalinya Max (rencananya hanya sebentar, ternyata Max terkena tembakan), berkawan dengan kawanan burung-burung raksasa, mencari orang tua kandung Nudge yang membuat Fang & Nudge justru terjebak dengan Pemusnah. Sedangkan Iggy & Gazzy tidak dapat bersantai-ria di markas karena kawanan Pemusnah melacak jejak & menemukan mereka.
Maka pertarungan sengit terjadi sampai akhirnya mereka memutuskan menyusul Max, Fang, Nudge menyelamatkan Angel. Angel sendiri mengalami penderitaan yang belum pernah dialami (ia masih sangat kecil ketika dibawa lari oleh Jeb) karena percobaan demi percobaan yang dilakukan oleh para ilmuwan yang bahkan tidak menganggapnya sebagai manusia. Namun rasa sakit itu tidak sebanding dengan ‘shock’ yang dialami saat melihat Jeb - orang yang mereka percaya & sayangi ternyata masih hidup & merupakan bagian dari ‘Jas Putih’. Demikian pula saat Max, Fang, Nudge tertangkap & dihadapkan kembali dengan Jeb yang telah berubah (paling tidak ia bukan Jeb yang membantu & menolong mereka dengan kasih sayang). Namun berkat bala bantuan yang dibawa Iggy & Gazzy – kawanan burung-burung raksasa, mereka sekali lagi mampu melarikan diri dari Sekolah.
Walau demikian hidup mereka senantiasa dalam pelarian dari pengejaran musuh. Dengan tujuan baru, mereka berangkat ke New York guna mencari informasi serta bukti tentang latar belakang & keluarga mereka masing-masing. Bukan hal yang mudah, bagimana pun mereka hanyalah anak-anak (meski punya kemampuan super), berkunjung ke kota besar (selama ini mereka hanya hidup berenam di tempat terpencil), apalagi musuh semakin pintar dalam menyamar sebagai perwujudan manusia biasa – dan mereka ada diman-mana, muncul setiap saat. Hal yang cukup menggembirakan (sekaligus menakutkan) adalah munculnya kemampuan baru dari masing-masing anak, yang keluar tanpa disadari setelah berinteraksi dengan lingkungan alam bebas & dengan manusia lain.
Jeb sebelumnya merupakan salah satu ilmuwan ‘Jas Putih’ yang turut serta dalam berbegai percobaan sampai ia kasihan dengan keadaan mereka. Di rumah persembunyian, Jeb melatih serta memberikan pengajaran agar mereka menjadi lebih kuat & lihai dalam strategi hidup di alam kebebasan. Terutama dalam perkelahian karena ada musuh-musuh berbahaya yang senantiasa mengincar nyawa mereka. Ya, musuh mengerikan (bukan hanya kaum ‘Jas Putih’) yaitu Pemusnah – makhluk buas dan kuat hasil rekayasa manusia dan serigala, yang punya kegemaran memburu manusia bersayap dan melahapnya (ya, memang menjijikkan, mau apa lagi jika berhadapan dengan makhluk hasil hybrid dengan serigala).
Dalam naungan & bimbingan Jeb, anak-anak ini mengalami perkembangan secara individu & aman dari gangguan musuh, sampai suatu hari Jeb menghilang tanpa jejak. Setelah menunggu sekian lama tanpa munculnya kehadiran Jeb, maka mereka mengambil kesimpulan bahwa musuh telah menangkap Jeb – kemungkinan besar ia telah tewas. Maka Max yang paling tua mengambil alih memimpin & menjaga saudara-saudara seperjuangan. Dan pada waktu yang tak terduga, mereka disergap oleh kawanan Pemusnah yang dipimpin Ari – putra Jeb (7thn) yang telah berubah menjadi Pemusnah. Walau melawan dengan sengit, mereka kalah dalam kondisi babak belur & Pemusnah berhasil menangkap si kecil Angel.
Maka kisah ini dimulai dengan perjalanan Max, Fang & Nudge yang mencari & menyelamatkan Angel, meninggalkan Iggy & Gazzy menjaga kediaman markas mereka. Banyak kejadian yang dialami oleh mereka. Seperti pengalaman Max yang berpisah dengan Fang & Nudge untuk menolong gadis cilik bernama Ella Martinez, yang justru membuat dirinya terluka parah akibat tembakan peluru kawanan yang mengganggu Ella. Atau pengalaman Fang & Nudge yang menunggu kembalinya Max (rencananya hanya sebentar, ternyata Max terkena tembakan), berkawan dengan kawanan burung-burung raksasa, mencari orang tua kandung Nudge yang membuat Fang & Nudge justru terjebak dengan Pemusnah. Sedangkan Iggy & Gazzy tidak dapat bersantai-ria di markas karena kawanan Pemusnah melacak jejak & menemukan mereka.
Maka pertarungan sengit terjadi sampai akhirnya mereka memutuskan menyusul Max, Fang, Nudge menyelamatkan Angel. Angel sendiri mengalami penderitaan yang belum pernah dialami (ia masih sangat kecil ketika dibawa lari oleh Jeb) karena percobaan demi percobaan yang dilakukan oleh para ilmuwan yang bahkan tidak menganggapnya sebagai manusia. Namun rasa sakit itu tidak sebanding dengan ‘shock’ yang dialami saat melihat Jeb - orang yang mereka percaya & sayangi ternyata masih hidup & merupakan bagian dari ‘Jas Putih’. Demikian pula saat Max, Fang, Nudge tertangkap & dihadapkan kembali dengan Jeb yang telah berubah (paling tidak ia bukan Jeb yang membantu & menolong mereka dengan kasih sayang). Namun berkat bala bantuan yang dibawa Iggy & Gazzy – kawanan burung-burung raksasa, mereka sekali lagi mampu melarikan diri dari Sekolah.
Walau demikian hidup mereka senantiasa dalam pelarian dari pengejaran musuh. Dengan tujuan baru, mereka berangkat ke New York guna mencari informasi serta bukti tentang latar belakang & keluarga mereka masing-masing. Bukan hal yang mudah, bagimana pun mereka hanyalah anak-anak (meski punya kemampuan super), berkunjung ke kota besar (selama ini mereka hanya hidup berenam di tempat terpencil), apalagi musuh semakin pintar dalam menyamar sebagai perwujudan manusia biasa – dan mereka ada diman-mana, muncul setiap saat. Hal yang cukup menggembirakan (sekaligus menakutkan) adalah munculnya kemampuan baru dari masing-masing anak, yang keluar tanpa disadari setelah berinteraksi dengan lingkungan alam bebas & dengan manusia lain.
“Apakah sudah selesai petualangan anak-anak ajaib ini? Beluummm – ini baru sebagian dari perjalanan. Masih banyak pertanyaan yang belum terjawab, bagaimana misi pencarian orang tua kandung masing-masing, kenapa hanya berkas tentang Max yang tidak ada, siapa yang berperan dalam kelahiran Max di dunia, apakah benar Ari adalah saudara kandung Max, dan masih banyak lagi. Kemungkinan jawabannya ada di kelanjutan serial Maximum Ride berikutnya (ya … ini baru buku pertama). Satu hal yang penting, walau ada beberapa persamaan tokoh & latar belakang dengan karya James Patterson ‘When The Wind Blows’ dan ‘Lake House’ – namun kisah ini benar-benar berbeda, bahkan alur serta cara bercerita lewat sosok Max yang membawa pembaca seakan berkomunikasi langsung dengan Max (ibarat kita membaca buku harian Max).
Meski penasaran dengan akhirnya (berarti harus lanjut ke buku berikutnya), namun membaca buku setebal 500 hlm ini termasuk cepat karena penulisan yang banyak menggunakan dialog, seakan kita menonton film action petualangan. Dan ini adalah salah satu buku karya Gramedia yang menggunakan model kertas baru yang benar-benar ringan (baca sambil tiduran tidak bikin tangan ‘pegal’ meski tebal), benar-benar peningkatan kualitas pelayanan dari penerbit. Salut & angkat 4 jempol ! “
Best Regards,
* Hobby Buku *
No comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/