Judul Asli : ARTEMIS FOWL – THE ARTIC INCIDENT
(
book 2 of Artemis Fowl Series )
Copyright ©2002 by
Eoin Colfer
Penerbit Gramedia Pustaka Utama
Alih Bahasa : B. Sendra
Tanuwidjaja
Desain & Ilustrasi : Dina
Chandra
Cover by Dina Chandra
Cetakan I : September 2006 ;
360 hlm
Sinopsis :
Kapten Holly Short berhasil
bebas sebagai sandera Artemis Fowl, dan kebebasannya berharga mahal dengan
tebusan emas Kaum, membuatnya tidak lagi aktif di divisi Recon (=pengintaian),
namun ia dipindah-tugaskan sebagai pengawas guna mencegah penyelundupan, suatu
tugas yang membosankan, namun lebih baik daripada dipecat dengan tidak hormat
(berkat adanya campur-tangan Komandan Root tentunya). Holly hanya memiliki satu
keinginan, bisa kembali naik ke dunia atas dan memiliki kesempatan mencekik
Artemis Fowl yang membuatnya dalam
posisi seperti ini.
Dan pada hari tersebut, Holly
menjalankan rutinis tugasnya, melakukan pengecekan pada lorong-lorong yang bisa
dijadikan tempat penyelundupan oleh Triad -
organisasi kriminal gerombolan goblin B’wa Kell, tanpa menduga bahwa
akan ada kejadian yang nantinya membawa pada pertemuan dengan lawan tandingnya
: Artemis Fowl. Terjadi peristiwa aneh yang melibatkan penembakan terhadap
opsir LEP, ditemukannya senjata serta rakitan pesawat dari bahan-bahan yang
diketahui telah dimusnahkan oleh pihak berwenang. Maka ini berarti ada oknum
yang menyelundupkan materi-materi terlarang yang hanya diketahui beberapa
pihak. Dan tersangka utama tidak lain sosok yang baru-baru saja menggegerkan
dunia bawah, tidak lain Artemis Fowl. Maka Holly harus segera naik ke dunia
atas dan menangkap Artemis untuk ‘dimintai’ keterangan resmi.
Di dunia atas, Artemis
menjalani kehidupan ganda. Setelah Angeline Fowl – sang ibu yang sekian tahun
depresi sehingga nyaris gila, berhasil disembuhkan dengan kemampuan sihir Holly
Short, ia justru mengkhawatirkan keadaan Artemis setelah sekian tahun
ditinggalkan tanpa pengawasan kedua orang tuanya. Sebagai kompensasi, Angeline
memasukkan Artemis ke Akademi Saint Bartleby untuk menjalani kehidupan normal
sebagai anak usia 13 tahun.
Ia bahkan mengatur bimbingan konseling bagi Artemis
... membuat Artemis harus berhadapan dengan berbagai ahli serta dokter yang
berusaha menganalisa apa di balik otak bocah yang telah menjalankan usaha
keluarga Fowl pada tahun-tahun terakhir. Angeline bersikeras bahwa dunia bisnis
kejahatan tidak cocok bagi anaknya. Tentu saja Artemis tak berani langsung
melawan, maka ia menuruti sebagian ‘nasehat’ ibunya dan tetap menjalankan
kegiatan utamanya dengan diam-diam. Hingga pada suatu hari, muncul berita aneh,
sebuah petunjuk yang memastikan bahwa ayahnya masih hidup di suatu wilayah di
Rusia...
Foaly: You see, Mud Boy, goblins are stupid. I'm not insulting them. It's a proven fact. Brains no bigger than rats. One of the Goblin's generals, and this is their top fairy, was caught trying to pass off a forged credit card by signing his own name.
Belum sempat Artemis dan Butler
berangkat menelusuri petunjuk tersebut, Holly Short muncul dan bersikeras
membawanya ke dunia bawah. Melihat situasi dan kondisi Artemis menyetujui hal
tersebut, bahkan dengan cerdik ia berhasil menawarkan sebuah perjanjian yang
bakal menguntungkan dirinya. Artemis bersedia membantu menyelidiki siapa dan di
mana sumber kebocoran dan penyelundupan yang menghubungkan dunia atas dengan
dunia bawah, dengan syarat setelah itu ia dibantu oleh Kaum guna mencari dan
menemukan ayahnya.
Maka dimulailah petualangan
Artemis, Butler, Kapten Holly Short serta Komandan Root, dari Fowl Manor di
Irlandia ke Haven City di Element Bawah, hingga ke Paris hingga menuju belahan
dunia lain di Lingkaran Kutub, Rusia Utara yang dingin membeku. Dipandu sang
centaur paranoid Foaly, mereka bukan hanya berhadapan dengan gerombolan goblin
atau sekawanan Mafiya Rusia, namun di balik semua peristiwa aneh itu ternyata
muncul kawan lama yang menjadi lawan, pengkhianat yang bertekad membawa
kehancuran pada kehidupan di dunia bawah maupun dunia atas, untuk membentuk
dunia baru sesuai dengan Impiannya !! Komunikasi terputus, persenjataan
disabotase, tak ada bala bantuan, satu persatu diantara mereka dilumpuhkan,
terluka hingga meregang nyawa, bagaimana mereka mampu bangkit menghadapi lawan
yang sedemikian kuat dan dipersenjatai dengan lengkap??
- Artemis: Which one are you? Good cop or bad cop?
- Commander Root: Good cop-bad cop! Hate to tell you this, Dorothy, but you ain't in Kansas anymore.
Kesan :
Bukan saja semakin seru, tapi juga
sangat menegangkan serta membuat otak turut berpikir keras, bagaimana cara
mengatasi kendala demi kendala yang muncul di hadapan para tokoh ini. Meski
sudah pernah membaca kisah ini dua kali, dan ini adalah ketiga kalinya karena
ingin mengingat kembali perjalanan kisah awal petualangan Artemis Fowl,
sehubungan buku kelima baru rilis (semoga kelanjutannya segera keluar !!! Atau
setahun-dua tahun lagi harus baca ulang dari buku pertama kembali hehe...),
untung saja tetap menjadi bacaan menarik dan sama sekali tidak membosankan
(thanks God :D ...).
Artemis Fowl sudah setahun
lebih tua dibanding pengalaman menghebohkan dengan Kaum Peri. Dan berita
baiknya, jejak sang ayah mulai menampakaan petunjuk yang lebih jelas. Kabar
buruknya, situasi yang mereka hadapi jauh lebih buruk dari semua pengalaman
yang pernah mereka alami. Kembali Artemis Fowl harus berkolaborasi dengan Holly
Short. Meski masih saling bermusuhan, namun kali ini mereka harus bersatu
melawan musuh yang bukan hanya gila kekuasaan tapi juga sangat cerdas, bahkan
bisa dibilang jenius dalam bidangnya. Maka satu-satunya kekuatan yang mereka
miliki adalah persatuan yang kokoh, menepis segala perbedaan dan berusaha
mengurangi selisih-pendapat. Karena kondisi yang tidak memungkinkan, mereka
terjebak dalam perangkap yang mampu memutar-balikan fakta, sehingga kawan
menjadi lawan.
- Butler: (drawing his pistol) Do we wait until we see the whites of their eyes, Commander?
- Root: Goblin eyes don't have whites.
Situasi terburuk memaksa
Artemis merubah perilakunya sebagai anak tunggal yang senantiasa dilayani dan
dilindungi. Kini ia harus menguatkan diri guna melindungi dan menyelamatkan
rekan-rekannya. Saat Butler pingsan dan terkurung dalam longsoran es, saat
Holly terluka parah hingga kehabisan darah dan kehilangan kemampuan sihirnya.
Artemis yang terbiasa duduk di belakang komputer, merancang berbagai rencana
dan muslihat, kini harus terjun langsung menghadapi tembakan, bahaya radiasi,
bahkan taruhan nyawanya demi keselamatan kawan-kawan seperjuangannya, tanpa
kehilangan akal sehat dan kecerdasannya.
Dan jangan khawatir dengan
segala ketegangan yang terjadi, karena si kurcaci Mulch Diggums ‘bangkit dari
kematian’ guna membantu kawan/lawan lamanya. Dengan kemampuan uniknya, ia
satu-satunya jalan guna menerobos pertahanan kokoh benteng musuh yang dipenuhi
dengan keamanan super-canggih dan sangat ketat. Namun masalah utama adalah
bagaimana mengungkap konspirasi yang terjadi jika semua bukti yang ada justru
memberatkan posisi mereka di hadapan masyarakat dunia bawah ?? Mau tahu
jawabannya ... silahkan baca kelanjutan petualangan Artemis Fowl di buku kedua
ini, endingnya sungguh ....
Artemis mengulurkan koinnya. “Tidak,” kata Holly. “Simpan saja, untuk mengingatkan dirimu.” “Mengingatkan diriku ?” Holly menatapnya dengan pandangan jujur. “Untuk mengingatkan dirimu bahwa jauh di balik lapisan kelicikan, kau memiliki setitik cahaya kebaikan. Mungkin sesekali kau bisa meniup cahaya kebaikan itu agar membesar.” Artemis menggenggam koin itu. Koin tersebut terasa hangat di tangannya. “Ya, mungkin.” ( p. 353 )
Tentang Penulis :
Eoin Colfer lahir pada tanggal
14 Mei 1965 di Wexford, Irlandia. Ia terkenal dengan novel fantasi Artemis Fowl
Series yang melejitkan namanya saat buku pertama seri ini rilis pada tahun
2001, dan semenjak itu hampir semua novelnya menempati posisi sebagai New York
Times Bestseller.
Seri Artemis Fowl yang
menggabungkan legenda dan mitos dengan seting waktu masa depan, mampu menggugah
imajinasi para pembaca, dan sampai saat ini telah rilis 7 judul, menyusul sekitar
pertengahan tahun 2012 ini buku ke-8 ‘The Last Guardian’ akan rilis. Untuk
melengkapi antusiame para penggemarnya, Eoin juga menulis berbagai buku berisi
kisah-kisah pendek yang merupakan ‘companion’ untuk memberi panduan lebih jelas
tentang dunia elf, dwarf, centaur, dan tentu saja bocah ajaib Artemis Fowl.
Kesuksesan Eoin Colfer membuat
dirinya ‘diundang’ untuk meneruskan karya fantasi sci-fi, serial “The Hitchhiker’s Guide to the Galaxy”
yang ditulis oleh Douglas Adams – penulis yang juga terkenal akan idenya dalam
pembuatan film layar lebar maupun serial televisi “Dr. Who” ... maka setelah 5
judul novel, tongkat estafet diserahkan kepada Eoin Colfer untuk meneruskan
petualangan menjelajahi galaksi semesta lewat buku ke-6 serial ini. Sebagai
penggemar berat serial ini, tentu saja merupakan kebanggaan tersendiri bagi
Eoin untuk mengembangkan kisah yang luar biasa lewat imajinasinya yang tak
pernah kering.
Colfer called the opportunity “Like suddenly being offered the superpower of your choice ... For years I have been finishing this incredible story in my head and now I have the opportunity to do it in the real world ... It is a gift from the Gods.”
Untuk mengetahui tentang
karya-karya Eoin Colfer selengkapnya, silahkan kunjungi : website Eoin Colfer dan untuk para
penggemar Artemis Fowl jangan lupa kunjungi websitenya di : USA Fansite
atau di : UK Fansite
Best Regards,
* Hobby Buku *
No comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/