Translate

Friday, June 8, 2012

Books "THE ETERNITY CODE"


Judul Asli : ARTEMIS FOWL – THE ETERNITY CODE
( book 3 of Artemis Fowl Series )
Copyright ©2003 by Eoin Colfer
Penerbit Gramedia Pustaka Utama
Alih Bahasa : B. Sendra Tanuwidjaja
Desain & Ilustrasi : Dina Chandra
Cetakan I : Desember 2006 ; 424 hlm 

Sinopsis :
Artemis Fowl berhasil membawa kembali ayahnya Artemis Senior, meski tidak dalam kondisi seutuhnya dengan luka-luka yang diderita selama masa sandera, namun nyawanya tertolong. Dan keanehan terjadi pada dirinya, kemungkinan akibat penyembuhan sihir yang dilakukan oleh Holly, sang penguasa kekaisaran Fowl yang garang, sekarang menjadi sosok welas-asih, lebih menaruh perhatian kepada keluarganya dan menganut prinsip bekerja pada jalur yang lurus. Semua tampak menyambut gembira perubahan tersebut, kecuali Artemis, ia merasa asing dengan sosok ayah barunya. 


Maka sebelum ia ‘mengundurkan diri’ dari dunia kejahatan, Artemis memutuskan melakukan suatu langkah jenius yang memastikan dirinya tetap menguasai dunia kejahatan di tahun-tahun mendatang. Dan semuanya ini berhubungan dengan tehnologi dunia Peri, yang sedikit demi sedikit ia kumpulkan dan pelajari, kemudian dikembangkan menjadi suatu prototipe yang tiada tandingnya di dunia mana pun. Artemis menciptakan “C Cube” – sebuah komputer super canggih yang berbentuk kubus mungil. 

Sepandai-pandai manusia, tak akan  lepas dari kelemahan watak, dan Artemis tanpa terkecuali. Ia ingin menunjukkan pada dunia akan kemampuannya menciptakan “C Cube” ...kesalahannya, ia memamerkannya pertama kali kepada Jon Spiro – raja komunikasi, pengusaha sukses dalam bidang yang patut dipertanyakan oleh pihak berwajib, namun ia begitu licin sehingga tak pernah bisa tertangkap dan terbukti melakukan usaha ilegal. 


Artemis disertai Butler seperti biasa, mengharapkan pertemuan bisnis biasa saat bertemu dengan  Jon Spiro yang selalu bersama Arno Blunt, pengawal pribadinya. Siapa sangka Jon Spiro justru menyiapkan jebakan, merampas “C Cube” dan memerintahkan pembinasaan terhadap Artemis dan Butler. Hanya berdua, dengan Butler seorang diri yang memiliki kemampuan bela diri, melawan sekawan pembunuh terlatih, nyawa Artemis benar-benar diujung tanduk. Dan menjelang saat-saat terakhir, ketika Artemis tahu bahwa peluru yang ditembakan akan segera menembus tubuhnya, Butler melakukan satu-satunya tindakan penyelamatan. Artemis selamat, semua lawan terluka dan pingsan, sedangkan Butler ... tewas tertembus peluru yang semula diperuntukan bagi Artemis.

Artemis mendapati dirinya termangu melihat situasi di hadapannya. Ia tak rela melihat kehidupan perlahan meredup di dalam sosok yang telah menjadi sahabat dan pengganti ayahnya sekian tahun. Maka satu-satu jalan yang terpikirkan dalam tempo sepersekian detik, ia harus mengawetkan tubuh dan otak Butler, dan memanggil bala-bantuan yang telah berulang kali berhasil menyelamatkan beberapa nyawa orang-orang yang dikasihinya. Ia memanggil kaum Peri !!!


Saat Artemis dan Butler bertarung melawan kawanan pembunuh di bawah pimpinan Arno Blunt, di Haven City, di dunia Element Bawah, Foaly – centaur paranoid yang selalu memantau seandainya ada serangan atau sesuatu yang menyelundup, mencari informasi tentang dunia mereka, membawa kabar buruk bagi semua penghuni, ada sesuatu dari dunia atas yang terbukti berhasil membuat kontak dengan mereka. Hal itu terjadi saat Artemis melakukan test akan kemampuan “C Cube” di hadapan Jon Spiro. Tanpa sadar bahwa tindakan itu membuka komunikasi antar dua dunia, maka dampak yang terjadi, evakuasi penuh di dunia bawah, serta dikirim team-penyelidik ke dunia atas. Dan wakil terpilih adalah Kapten Holly Short. 
Foaly : Typical. Power-crazed megalomaniacs never like anyone to see their own dirty secrets.
Holly : I think someone's in denial.

Maka pertemuan kembali kedua kawan / lawan lama terjadi. Artemis memohon dengan sangat bantuan Holly untuk membangkitkan Butler dari kematian. Sebuah tindakan yang mustahil, tapi Holly menaruh rasa hormat yang tinggi pada Butler, maka ia mencoba melakukan sihirnya. Dengan kerja keras dan mengerahkan segenap kemampuannya, Holly berusaha mati-matian. Dan akhirnya, secara perlahan tampak hasilnya. Butler berhasil kembali hidup, namun dengan konsekuensi dan dampak yang cukup berat. Butler menua limabelas tahun lebih cepat dari usia sebenarnya !!


Holly sangat berang saat mendapati bahwa ‘lagi-lagi’ Artemis dalang di balik keributan PING – komunikasi antar dua dunia. Tapi tak ada waktu guna berkutat pada Artemis, apalagi sumber bencana yaitu “C Cube” berada di tangan Jon Spiro yang tak diragukan akan menggunakannya untuk hal-hal yang berhubungan dengan bencana dan malapetaka. Maka sekali lagi Artemis Fowl dan Holly Short harus bekerja sama mencari dan merampas kembali tehnologi peri dari tangan manusia jahat. Jika selama ini Butler selalu menjadi pendamping setia serta lawan yang tangguh bagi para musuh, maka ia tidak dalam kondisi memungkinkan untuk bertarung, pemulihannya memakan waktu dan ia takkan pernah kembali dalam kondisi seratus persen seperti semula. Maka Artemis harus memanggil wakil lain dari keluarga Butler,  Juliet – adik kandung Butler yang sedang menjalani masa ‘pendidikan’ di Madame Ko – sang ahli bela diri terkenal di dunia.

Artemis: (to Spiro) About my name- Artemis- you were right. In London, it is generally a female name, after the Greek goddess of archery. But every now and then a male comes along with such a talent for hunting that he earns the right to use the name. I am that male. Artemis the Hunter. I hunted you.
Kesan :
Dalam kisah ini penggambaran akan konflik batin yang dialami Artemis semakin jelas. Bukan saja usianya bertambah, namun berbagai masalah yang menimpa keluarganya, mampu mengoncang keyakinan akan tujuan hidupnya. Bisa dibayangkan sebagai bocah yang ditinggalkan oleh kedua orangtuanya saat usianya masih belia (ayahnya menghilang, ibunya hilang ingatan), ia hanya berpegang pada keyakinan akan ajaran-ajaran yang ditanamkan oleh sang ayah. Kini keluarganya tampak utuh kembali, tapi bukan keluarga lama seperti yang selama ini Artemis bayangkan. Ayah dan ibunya tampak bahagia dan menerima apa adanya, tak lagi memperdulikan soal harta benda, kedudukan maupun status. Dunia sempurna yang selama ini menjadi Impian dan tujuan hidup Artemis mulai retak, dan ia tak tahu harus mengambil langkah yang mana ...


Maka Artemis melakukan apa yang sudah menjadi kebiasaan dan rutinitasnya, tetap merencanakan dan menjalankan kejahatan secara diam-diam, dan berusaha menjalani kehidupan baru bersama kedua orang tuanya. Tentu saja hal yang berbeda tujuan ini akan menemui jalan buntu pada akhirnya. Namun sebelum Artemis tiba pada jalan tersebut, ia harus menghadapi dampak kenyataan buruk dari rencana-rencana muluknya. Dunia Artemis kembali terguncang saat ia dihadapkan pada situasi kehilangan sosok yang menjadi panutan dan pendorong hidupnya : Kematian Butler !!

Shock berikutnya diikuti dengan kesadaran bahwa ia harus bertanggung jawab atas ‘pencurian tehnologi’ serta hilangnya tehnologi itu sehingga berada di tangan yang salah. Jika sebelumnya Holly Short sempat menaruh harapan bahwa pada akhirnya kebaikan dan kesadaran akan membuat hati nurani Artemis tidak lagi melakukan berbagai kelicikan serta akal muslihat, kali ini ia berada pada puncak titik kesabarannya. 


Mungkin sebagai pembaca, kita juga akan merasakan hal yang sama seperti yang dirasakan oleh Holly. Akan tetapi penulis berusaha menggambarkan pergulatan batin yang dialami oleh Artemis lewat tulisan buku hariannya. Maka di luar penampilan bocah super jenius yang selalu berusaha tampil sempurna di hadapan siapa pun, akan terbaca betapa kasihan dan kesepian bocah ini ... betapa ia mengalami terombang-ambing dalam pengambilan keputusan akan pilihan hidupnya. Mengapa ia tak berlari meminta petunjuk dan nasehat dari kedua orang tuanya yang kini telah bersatu ? Atau kepada Butler yang juga menyayanginya ? Atau kepada siapa saja ... mengapa ia memilih menutup diri ? Well, yang bisa kubayangkan adalah ... bukan hal yang mudah untuk merubah kebiasaan, apalagi prinsip hidup dan keyakinan. Artemis yang sudah membentuk diri semenjak belia untuk mandiri dan mengambil keputusan atas dirinya sendiri serta orang-orang di sekelilingnya, apakah semudah itu berbalik menjadi bocah penurut ?

Tentang Penulis : 


Eoin Colfer lahir pada tanggal 14 Mei 1965 di Wexford, Irlandia. Ia terkenal dengan novel fantasi Artemis Fowl Series yang melejitkan namanya saat buku pertama seri ini rilis pada tahun 2001, dan semenjak itu hampir semua novelnya menempati posisi sebagai New York Times Bestseller. 

Seri Artemis Fowl yang menggabungkan legenda dan mitos dengan seting waktu masa depan, mampu menggugah imajinasi para pembaca, dan sampai saat ini telah rilis 7 judul, menyusul sekitar pertengahan tahun 2012 ini buku ke-8 ‘The Last Guardian’ akan rilis. Untuk melengkapi antusiame para penggemarnya, Eoin juga menulis berbagai buku berisi kisah-kisah pendek yang merupakan ‘companion’ untuk memberi panduan lebih jelas tentang dunia elf, dwarf, centaur, dan tentu saja bocah ajaib Artemis Fowl. 


Kesuksesan Eoin Colfer membuat dirinya ‘diundang’ untuk meneruskan karya fantasi sci-fi, serial “The Hitchhiker’s Guide to the Galaxy” yang ditulis oleh Douglas Adams – penulis yang juga terkenal akan idenya dalam pembuatan film layar lebar maupun serial televisi “Dr. Who”  ... maka setelah 5 judul novel, tongkat estafet diserahkan kepada Eoin Colfer untuk meneruskan petualangan menjelajahi galaksi semesta lewat buku ke-6 serial ini. Sebagai penggemar berat serial ini, tentu saja merupakan kebanggaan tersendiri bagi Eoin untuk mengembangkan kisah yang luar biasa lewat imajinasinya yang tak pernah kering. 

Colfer called the opportunity “Like suddenly being offered the superpower of your choice ... For years I have been finishing this incredible story in my head and now I have the opportunity to do it in the real world ... It is a gift from the Gods.”


Untuk mengetahui tentang karya-karya Eoin Colfer selengkapnya, silahkan kunjungi : website Eoin Colfer dan untuk para penggemar Artemis Fowl jangan lupa kunjungi websitenya di : USA Fansite  atau di : UK Fansite

Best Regards,
* Hobby Buku * 

No comments:

Post a Comment

Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...