Judul
Asli : TUNNELS ( book 1 of TUNNELS SERIES / Will
Burrows Adventure )
Copyright
© 2007 by Roderick Gordon & Brian Williams
Inside
Illustration © 2007 by Brian Williams
Penerbit
Mizan Fantasi
Alih
Bahasa : Berliani M. Nugrahani
Editor
: Andhy Romdani
Proofreader
: Adriyani Kamsyah
Ilustrasi
Isi : Sweta Kartika & Radhinal Indra
Desain
Sampul : Ian Butterworth
Cetakan
ke-1 : 660 hlm , Juni 2008
Sinopsis :
Kisah dibuka dengan kehidupan yang
dijalani oleh keluarga Burrows, yang terdiri dari Dr.Burrows – seorang sarjana
arkeolog dengan kegemaran melakukan penggalian bawah tanah disertai dengan
putranya, Will Burrows yang berusia 14 tahun. Sang istri, Mrs. Burrows
sehari-hari menghabiskan waktunya di depan televisi mengikuti berbagai program
serial TV dan meninggalkan tanggung jawab mengurus keperluan rumah tangga pada
putrinya, Rebecca yang baru berusia 12 tahun namun terampil dan
cekatan dalam hal-hal yang seharusnya dilakukan oleh kedua orang tuanya.
Jika
Rebecca tampak sebagai gadis manis yang cerdas, maka Will sungguh sangat
berbeda secara fisik dan penampilan. Tubuhnya yang berkulit putih susu hampir
mendekati kulit ‘albino’ membuat dirinya tak memiliki banyak teman dalam
pergaulannya, bahkan ia cenderung diejek dan
dipermainkan oleh sebagian teman-teman sekolahnya. Maka Will menenggelamkan
sebagian besar waktu di penggalian, dalam dunia bawah tanah yang menjadi suatu
daya tarik tersendiri bagi dirinya dimana ia tak harus berhubungan dengan orang
lain, kecuali ayahnya yang memiliki minat sama.
Hingga suatu hari Will memutuskan
mengajak Chester Rawls, salah seorang teman sekolah yang cukup dekat dengan
dirinya, untuk bergabung dalam kegiatan penggaliannya. Chester yang bertubuh
besar dan gempal, merupakan kebalikan dari Will yang tinggi dan cenderung
kurus. Namun ia memiliki persamaan yaitu diolok-olok karena kondisi kulitnya
yang mengidap penyakit kulit sejenis eksim yang parah. Dan sejak itu mereka
berdua meluangkan waktu sepulang sekolah untuk menggali.
Sementara itu Dr. Burrows di tengah
kebosanan menjalani rutinitas sebagai curator di Museum Highfield, mendapati
serangkaian peristiwa dan penemuan yang unik. Karena
keingin-tahuan yang besar ia mencoba menyelidiki hal tersebut tanpa menyadari
bahwa dirinya akan memasuki suatu rahasia besar yang akan membahayakan dirinya
serta banyak orang. Dan suatu pertengkaran besar antara dirinya dan sang istri,
memicu tindakan yang akan mengawali petualangan besar dalam kehidupannya … Dr.
Burrows memutuskan melakukan penggalian dan
penyelidikan secara diam-diam demi membuktikan teori penelitiannya, dan ia
menghilang tanpa jejak di suatu hari.
Walau pun Dr. Burrows menghilang sekian
lama, satu-satunya yang terpengaruh dan kehilangan akan kehadiran beliau adalah
Will. Dan ia memutuskan untuk menyelidiki penelitian terakhir sang ayah dibantu
oleh Chester. Dan penyelidikan tersebut membawa mereka ke suatu lubang galian
menuju terowongan bawah tanah yang disembunyikan oleh Dr. Burrows. Dalam usaha
menelusuri jejak penggalian Dr. Burrows, menyeret Will dan Chester dalam dunia
bawah tanah yang aneh, dimana terdapat kehidupan di bawah sana – suatu koloni
tersendiri yang hidup bagaikan London jaman dahulu kala. Tanpa sempat meneliti
lebih lanjut, mereka berdua ditangkap dan dipenjara oleh Styx – pasukan yang
menjaga ‘keamanan dan kelangsungan’ KOLONI bawah tanah.
Baik Will maupun Chester mengalami
penyiksaan agar mau mengungkap rahasia serta tujuan mereka menyusup dalam
Koloni. Penderitaan tersebut akan berkepanjangan jika saja tidak muncul
seseorang yang ‘membebaskan’ Will dari penjara, seorang bocah bernama Caleb
Jerome yang dipanggil ‘Cal’ … dan ia mengaku sebagai adik kandung Will yang
sebenarnya bernama Seth Jerome, yang dilarikan oleh ibu mereka-Sarah Jerome
saat masih kecil ke dunia atas. Kemudian Will bertemu dengan ayah kandung,
serta sisa keluarga Macaulay yaitu nenek dan paman saudara ibunya, dan yang
lebih membingungkan adalah riwayat Will serta pelarian ibunya yang dianggap
sebagai pengkhianat hingga diburu oleh para Styx.
Dan Will atau Seth, harus memutuskan
langkah apa yang akan dilakukan selanjutnya. Apakah ia akan menyesuaikan diri
dan menjalani kehidupannya sebagai anggota keluarga Jerome dan melupakan pencarian ‘ayahnya’ – Dr. Burrows, yang diketahui menghilang ke
dunia bawah tanah yang lebih dalam. Dan bagaimana dengan nasib Chester,
sahabatnya yang masih terkurung dalam penjara Styx. Lalu bagaimana dengan
keluarganya di dunia atas, Rebecca serta ibunya, Mrs. Burrows yang hampir tak
pernah memperhatikan dirinya ? Dan apakah Sarah Jerome, ibu kandungnya masih
hidup di dunia atas sana?
Will Burrows tak akan pernah menduga
kelanjutan nasibnya, bagaimana ia harus mengambil keputusan demi keputusan yang
menentukan keselamatan orang lain serta menyebabkan kematian orang-orang yang
dikasihinya, berhadapan muka dengan pengkhianatan serta berpacu dengan waktu
dari perburuan dan pemusnahan umat manusia karena Impian gila dari sekelompok
makhluk yang hendak menciptakan dunia baru dan menyingkirkan semua jenis
kehidupan lain.
Kesan :
Melihat sederet pujian serta
penghargaan untuk buku ini, mulai dari Bestseller versi New York Times, No. #1
Bestseller di Eropa, Best Children Book di Inggris, telah diterjemahkan dalam 21 bahasa, bahkan mendapat rekomendasi khusus dari Barry Cunningham – editor
& penemu buku Harry Potter, hingga telah dipersiapkan sebagai naskah film
yang tidak kalah dengan Harry Potter … well, sungguh membuat penasaran,
seberapa bagus buku ini. Maka akhirnya ku-buka halaman pertama, kedua, ketiga,
dan seterusnya … wah tak bisa berhenti (berarti indikasi bagus nich jika dalam
waktu singkat separuh buku ku-lahap dengan cepat).
Walau tak dapat dibandingkan dengan
Harry Potter yang bergenre fantasi dengan mengulas kehidupan sihir serta
dongeng, maka kisah Will Burrows merupakan jenis fantasi di dunia yang berbeda.
Kisah ini dimulai dari ide sepasang sahabat yang memiliki kegemaran mendalami dunia arkeologi dan terobsesi untuk menulis kisah tentang dunia bawah tanah.
Bahkan ciri-ciri fisik Will dan Chester yang sedikit mirip dengan sosok kedua
penulis, mampu menggambarkan Impian sang penulis akan suatu kehidupan baru yang
tak pernah kita jumpai. Jangan membayangkan ‘aliens’ tapi bisa saja
makhluk-makhluk yang berwujud mirip dengan manusia namun menjalani kehidupan
bawah tanah ( jadi sedikit ingat dengan kisah Neverwhere-Neil Gaiman, kisah
London Bawah dan London Atas he…he… ).
Meski penuh dengan detil akan
penggalian dan kehidupan bawah tanah, namun penulis tidak terjebak dalam suasana
yang monoton, malah cenderung membuat setting serta suasana menjadi sangat intens – penuh ketegangan dan konflik, apalagi dengan plot yang
berbeda-beda pada tokoh-tokoh yang berbeda pula ( paling tidak hampir sebagus
cara penyusunan plot The Subtle Knife-Philip Pullman dalam Trilogy His Dark
Materials, hemm… kapan filmnya keluar ya menyusul Golden Compass … ).
Ok, kembali ke asal … penerbit Mizan Fantasi yang berhasil sukses
dengan menggiring Trilogy Black Magician Trudi Canavan, tampaknya mulai serius
dengan menghadirkan genre Fantasi-Petualangan sekelas serial Tunnels. Walau
setting ini belum banyak hadir di kalangan penggemar justru membawa ‘angin
baru’ yang akan mewarnai kisah-kisah fantasi yang dipenuhi dengan penyihir dan
Naga. Dan daku tak sabar untuk melanjutkan petualangan perjalanan Will pada
buku kedua …
Tentang penulis :
Roderick Gordon dan Brian Williams
adalah sahabat karib yang sama-sama menggemari arkeologi dan berobsesi besar
membuat cerita kehidupan dunia bawah tanah. Berawal dari pembicaraan hangat
pada suatu sore di taman rumah Gordon – Iswlington, London bagian utara, maka Tunnels
: Petualangan Will Burrows dan Koloni Misterius Bawah Tanah, pun lahir.
Gordon, adalah lulusan Universitas
College London dan pernah bekerja di salah satu perusahaan financial hingga dia
memutuskan ‘membebaskan diri’ dengan menulis. Sementara Williams, yang
menghabiskan masa kecilnya di Afrika, dan kembali ke Liverpool pada tahun
1970-an, adalah lulusan The Slade School of Fine Arts. Dia bekerja sebagai
seniman dan actor film.
Info selengkapnya silahkan kunjungi website : "TUNNELS Series"
Best Regards,
* Hobby Buku *
No comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/