Judul Asli : HIPPOCAMPUS ( book 1 of the
ATLANTIS REVOLUTION )
Copyright © 2012 by Tom Tancin
Indonesia Translation © by
Penerbit Bentang
Penerbit Mizan Fantasi
Alih Bahasa : Marcalais Fransisca
Editor : Dhewiberta & Intari
Dyah P. & Nurani.
Desain Sampul : RAI Studio, Satrio
Cetakan I : September 2012 ; 344 hlm
Rate : 2,5 of 5
Dari darah
kejahatan dan darah sejati
Seorang
Pemuda akan lahir dan ramalan ini akan terpenuhi
Ketika
Kegelapan bangkit untuk menyatakan kekuasaannya
Sang
penyelamat adalah pemuda berdarah campuran
[ dari
‘Profiteia ek Epanastasi’ / Ramalan Aruc – sang penyihir dari Atlantis ]
Atlantis adalah sebuah pulau yang dinyatakan
hilang, tenggelam ke dasar lautan berabad-abad lampau. Namun bagaimana jika
Atlantis tidak pernah tenggelam ? Atlantis tetap ada hingga kini, hanya tak
terlihat oleh awam, karena sengaja disembunyikan oleh kekuatan sihir, guna
melindungi para penghuni beserta isinya. Karena Atlantis terkenal akan harta
serta kekayaan yang luar biasa, hingga bangsa-bangsa besar seperti Yunani dan
Mesir berniat menaklukan dan merampas kekayaan Atlantis berabad-abad lampau.
Atlantis yang terlindungi dalam sihir Aruc – telah hidup hingga kini, dalam
ketenangan dan kedamaian. Namun sesuai ramalan Aruc juga, 11.000 tahun silam,
akan muncul mara bahaya besar yang akan mengancam kelangsungan hidup bangsa
Atlantis. Maka sesuai petunjuk, dipilih sang ahli waris, yang akan
diselundupkan keluar Atlantis, hidup di dunia luar tanpa sepengetahuan siapa
pun, hingga tiba waktunya bagi sang ahli waris untuk kembali ke Atlantis,
membela tanah kelahirannya.
Dan suatu hari, Aerian – sang penyihir yang
masih tersisa dari keturunan para penyihir Istana Pelindung Atlantis, terbangun
oleh ‘panggilan’ dari keluarga Kerajaan yang akhirnya tewas dibunuh oleh para
Pemberontak. Aerian berusaha membela diri, dan menyelamatkan satu-satunya
keturunan yang masih hidup, Pangeran Jedrick, sang kekasih hatinya. Namun ia
pun akhirnya tewas di pangkuannya. Maka Aerian harus memanggil keturunan
Atlantis yang masih tersisa, pewaris yang hidup di dunia luar.
Beribu-ribu kilometer, nun jauh di dunia
luar, tepatnya di Miami, Florida, pemuda Trey Atlas sedang menjalani kehidupan
rutinnya sebagai siswa kelas dua SMA, serta peserta unggulan untuk lomba renang
tinggal regional. Anehnya ia mengalami peristiwa demi peristiwa yang hanya
dapat dilihat atau didengar oleh dirinya sendiri. Terutama jika ia berada di
dekat air, seperti ketika sedang berenang atau mandi. Dan hal ini semakin
bertambah, ketika ia memperoleh hadiah sebuah kalung unik dari sang kakek.
Pemandangan seorang wanita cantik yang disiksa, dan seakan-akan
memanggil-manggil dirinya, untuk diselamatkan.
Kejadian serta penampakan, disusul dengan
penjelasan dari kakek Atlas tentang keberadaan serta asal-usulnya, membawa Trey
pada petualangan yang berbahaya, ketika ia terbawa portal waktu, terseret
memasuki dunia Atlantis. Diburu-buru oleh Pasukan Kegelapan serta necromancer
yang kuat, Trey harus menemukan jalannya sendiri, memulihkan kondisi Atlantis
yang porak-poranda. Tanpa pembimbing, tanpa teman atau sahabat, Trey berusaha
beradaptasi di dunia yang tak pernah ia kenal sebelumnya. Karena ia tahu, jalan
untuk kembali ke dunia asal yang ia kenal, adalah dengan berusaha menyelesaikan
masalah di Atlantis.
Kesan :
Dari sinopsis serta awal pembukaan, kisah ini
menjanjikan sebuah petualangan seru yang mengasyikkan. Apalagi dengan latar
belakang kehidupan Atlantis, maka diriku berharap menjumpai karakter-karakter
dari kisah mitologi Atlantis yang bakal memberikan kesan tersendiri untuk kisah
fantasi ini. Apa daya, penulis seakan hanya membuat Atlantis sebagai sekedar
‘tempelan’ belaka, bukannya sebagai pusat dari kisah ini. Melihat latar
belakang penulis yang disebut-sebut sebagai penulis yang melejit lewat karya
perdananya, membuatku bertanya-tanya, sebagus apakah karya perdana beliau. Yang
jelas buku pertama seri Atlantis Revolution ini jauh dari perkiraanku. Tiada
satu pun kesan yang tertinggal selesai membacanya, ibarat membaca novel yang
setengah jadi, dan buru-buru ditutup dengan ending yang biasa pual. Entah
apakah ini memang disengaja, sehingga penjelasan akan lebih menarik di buku
kedua. Jika ada yang cukup bagus, desain cover depan versi terjemahan ini patut
dipuji dan sangat menarik. Andaikan isinya sesuai dengan desain luarnya. Maka
tiada hal lain yang patut kurekomendasikan selain 2,5 bintang bagi kisah ini.
Tentang Penulis :
Tom Tancin adalah seorang penulis yang
melejit namanya secara tiba-tiba lewat karyanya The Man in the Moon (Lindsey
Scott Thrillstery #1) pada tahun 2007. Kemudian tahun berikutnya, 2008, ia
mengulang kesuksesannya lewat Watched (Lindsey Scott Thrillstery #2).
Melebarkan sayap ke fiksi remaja, Tom menerbitkan buku pertama : Time Warriors
: Induction pada bulan Juni 2009. Tidak lama setelah itu, sang ayah sakit keras
dan meninggal dunia setelah berjuang melawan penyakit paru-paru pada September
2009. Dua tahun kemudian, Tom yang masih berduka akibat kepergian sang ayah,
menghilang dari dunia buku. Sambil berusaha memulihkan kondisinya serta
mengasah bakat menulisnya, Tom muncul kembali lewat Hippocampus (The Atlantis
Revolution #1) sebuah serial fantasi remaja pada tahun 2012. Pada usia 27
tahun, Tom telah menulis sepanjang separuh usianya dan menerbitkan 8 buah buku
karyanya.
Best Regards,
* Hobby Buku *
No comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/