Books
“BUKU TANPA JUDUL”
Judul Asli : THE BOOK WITH NO NAME
[
book 1 of The Bourbon Kid Series ]
By Anonymous
Copyright © The
Bourbon Kid 2006, 2007, 2009
Penerbit Kantera
Alih Bahasa : M. Baihaqqi, ST.
Editor : Musa Annaqi
Desain Sampul : A.M. Wantoro
Cetakan IV : Februari 2012 ;
494 hlm
Rate : 4 of 5
“Hanya kemurnian hati yang mampu memahami halaman demi halaman buku ini. Setiap halaman yang kaubuka, setiap bab yang kaubaca, akan membawamu semakin dekat pada akhir. Tidak setiap orang akan berhasil. Banyaknya plot cerita dan gaya bahasa yang berbeda, mungkin akan memusingkan dan mebingungkan. Dan sementara kau sibuk mencari kebenaran, ternyata ia ada tepat di depanmu. Kegelapan akan tiba, bersama kejahatan yang luar biasa. Dan mereka yang telah membaca buku ini tidak akan pernah melihat cahaya lagi.” ~ The Book With No Name ~
Buku ini sudah cukup lama
menjadi bahan pertimbangan untuk dibaca, namun kesan teman-teman yang sudah
pernah membacanya memiliki versi yang berbeda-beda, sehingga bukannya membuatku
semakin yakin dalam mengambil keputusan, justru kebingungan sekaligus penasaran
apakah akan mencoba membacanya atau tidak. Edisi terjemahan pertama kali rilis
di akhir tahun 2011, dan kini menjelang pertengahan tahun 2013 barulah diriku
mencoba membaca buku yang menjadi bahan perbincangan saat pertama kali rilis.
[ source ] |
Kisah dibuka dengan peristiwa
pembantaian yang memakan korban tak sedikit oleh satu orang pelaku yang dikenal
sebagai Bourbon Kid, dimana ia akan menjadi ‘gila’ dan membunuh siapa saja
setelah minum Bourbon (sejenis minuman keras). Kemudian kisah meloncat pada
masa yang berbeda, beberapa tahun kemudian, ketika sebuah artefak dicuri dari
Kuil setelah terjadi pembunuhan massal terhadap para biarawan Kuil Hubal
tersebut. Dua orang biarawan muda diutus ke dunia luar guna menemukan dan
membawa kembali artefak tersebut, atau malapetaka mengerikan akan melanda
dunia. Hilangnya artefak itu, munculnya dua sosok biarawan asing di wilayah
Santa Mondega, disertai dengan orang-orang menakutkan yang semuanya mengingatkan
akan tragedi mengerikan lima tahun silam, ketika Bar Tapioka menjadi awal mula
kemunculan Bourbon Kid yang mencari artefak yang dicuri dari Kuil Hubal –
artefak yang dikenal dengan nama ‘Mata Rembulan’.
Dari sekian banyak saksi mata,
hanya segelintir yang hidup untuk mengetahui hal ini dan mengenal sosok Bourbon
Kid yang misterius. Salah satunya adalah bartender Bar Tapioka, serta seorang
wanita yang tak diketahui namanya, nyaris tewas akibat puluhan tembakan yang
menembus tubuhnya. Wanita itu selamat namun dalam kondisi koma hingga lima
tahun kemudian ia mendadak terbangun tanpa mampu mengingat siapa dirinya.
Artefak yang dicuri itu menjadi incaran setiap mata orang-orang rakus dan
serakah di wilayah kumuh Santa Mondega. Pencuri mencuri dari pencuri lain,
namun benda itu bukan hanya menarik minat karena memiliki harga tinggi, karena
satu demi satu, setiap orang yang pernah memegang atau menyimpan benda itu,
akan mengalami kematian dengan cara mengerikan, setelah terlebih dahulu disiksa
dengan cara yang sangat aneh.
[ source ] |
Pemerintah Amerika Serikat
bahkan mengutus penyelidik khusus bernama Miles Jensen guna menyelidiki dan
menemukan pemecahan akan serangkaian pembunuhan dengan cara ritual yang aneh
yang melanda wilayah tersebut. Permasalahannya, apakah benar hal-hal aneh yang
terjadi bukan dilakukan oleh manusia biasa melainkan sesuatu yang berbau
‘supranatural’ ? Dan apakah ada hubungan khusus tentang artefak ‘Mata Rembulan’
yang menurut rumor mampu membuat sang pemakai menjadi sosok abadi dan segala jenis
luka akan segera pulih, bahkan kebal terhadap peluru ? Bagaimana dengan hikayat
akan kehidupan abadi yang ditawarkan oleh makhluk dunia lain, dengan
konsekuensi yang cukup berat, karena manusia yang menerimanya tak akan pernah
bisa kembali pada kehidupan semula, sebagai manusia biasa, sebagai makhluk
mortal ....
Sesuai dengan peringatan di
awal kisah, pembaca akan dibawa berputar dalam berbagai kisah tentang karakter
yang berbeda-beda, dalam seting waktu yang terkadang maju, namun acapkali
mundur ke masa silam. Hingga separuh kisah, rasa penasaran akibat rangkaian
misteri serta teka-teki semakin erat menyelimti kisah ini, jika Anda bukan tipe
pembaca yang memiliki kesabaran, kuberikan peringatan ini diawal, karena
jawaban akan teka-teki akan muncul setelah Anda menyusun satu demi satu
berbagai kepingan kisah yang dituangkan oleh sang penulis. Walaupun ada
beberapa hal yang sudah bisa kutebak, namun kepingan terbesar akan misteri ini
baru akan ditemukan menjelang akhir kisah buku ini, yang ternyata merupakan
buku pertama, dan sang penulis memberikan sebuah misteri baru yang baru bisa
terungkap jika kita membaca kisah kelanjutannya. Menilik cara penuturan yang
digunakan oleh sang penulis, tak heran jika sebagian kenalanku tidak menyukai
kisah ini. Namun secara pribadi diriku cukup tertarik dan berani
merekomendasikan bacaan ini bagi Anda penggemar kisah Dark-Fantasi dengan bumbu
misteri serta deskripsi yang cukup brutal.
[ source ] |
Jika Anda pernah melihat film
karya Quentin Tarantino seperti Kill Bill, kira-kira gambaran ke-brutalan yang
terjadi sedikit mirip untuk kisah ini, yang juga sering muncul dalam
novel-novel misteri karya penulis Jepang. Sang penulis juga terlihat sangat
menggemari film-film laga dan film-film lama pada era sekitar tahun 70-80-an,
dari berbagai kutipan dan ungkapan yang ia cantumkan dalam kisah ini. Mau tidak
mau, diriku teringat akan film horor karya Wes Craven yang terkenal lewat ‘The
Puppet Master’ ; demikian juga film ‘From Dusk ‘Till Dawn’ yang dibintangi oleh
George Clooney – tentang sekawanan manusia pemburu yang memasuki kota penuh
dengan vampir. Kisah ini sangat menarik namun membutuhkan sedikit imajinasi
pembaca guna ‘menghidupkan’ suasana mencekam yang dibangun sepanjang kisahnya.
Di tengah maraknya kisah fantasi dengan nuansa romance yang dimulai semenjak
kebangkitan genre ala Twilight Saga, disusul dengan hebohnya nuansa pertarungan
ala The Hunger Games, maka kisah ini merupakan ‘penyegaran’ tersendiri dan
mengingatkan akan karya-karya fantasi dengan nuansa dark-thriller pada masa silam.
Hanya patut disayangkan edisi terjemahan untuk kelanjutannya belum terealisasi
hingga kini.
Best Regards,
* Hobby Buku *
waktu itu gue tertarik untuk membelinya pas di acara indobookfair, tapi masih mahal dan tak bawa uang banyak dan belum tahu isinya tentang apa.
ReplyDeletejadi makasih ya atas reviewnya, jadi semakin tertarik untuk membacanya nih.
dari reviewnya kayanya cuma covernya doank yg controversial (versi Indonya)
ReplyDeletemasuk label dnf buku ini, dulu ngebet banget mau beli, untung gak kesampaian :3
ReplyDeletePenasaran sama buku ini! >.<
ReplyDeleteuda baca...
ReplyDeletedan bikin capek lahir batin...
-_-
seriesnya 4 tadi itu tah?
Ah ada juga reviewnya disini, Dari dulu penasaran :)
ReplyDelete