Translate

Saturday, April 13, 2013

Books "MATCHED"



Books “PERJAMUAN PASANGAN”
Judul Asli : MATCHED ( book 1 of Matched Trilogy )
Copyright © 2010 by Ally Condie
Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama
Alih Bahasa : Yohanna Yuni
Desain & Ilustrasi Sampul : Eduard Iwan Mangopang
Cetakan I : Juli 2012 ; 384 hlm
Rate : 3,5 of 5

“Penentuan Pasangan memiliki tujuan ganda : menciptakan warga masyarakat masa depan yang paling sehat dan memberikan kemungkinan terbaik bagi para warga yang tertarik menjalani Kehidupan Keluarga yang sejahtera. Merupakan kepentingan terutama Intitusi dan masyarakat untuk mempertimbangkan Pasangan agar dilakukan seoptimal mungkin.” [  p. 49-50 ]

Alkisah di suatu tempat yang memiliki pemerintahan yang maju serta memberikan kenyamanan, keamanan serta kehidupan yang sempurna bagi para penduduknya, hiduplah seorang gadis bernama Cassia beserta ayah, ibu, adik serta kakek tersayang, menjalani kehidupan yang teratur dan terjamin oleh Administrator Institusi. Mulai dari pendidikan, kesehatan, pekerjaan, pertunangan, pernikahan, kehamilan, kelahiran serta kematian, semuanya telah diatur dan disediakan oleh badan pemerintah sehingga para penduduk tidak perlu bersusah payah mencari peluangnya sendiri. Semuanya hidup dengan penuh kedamaian serta keteraturan. Dan kini, tepat pada usianya ke -17 tahun, Cassia Maria Reyes akan menghadiri acara terpenting dalam kehidupannya : Perjamuan Pasangan, dimana ia akan melihat dan bertemu pertama kalinya dengan Pasangan Hidup-nya yang telah dipilih dan diseleksi oleh Institusi. Sungguh di luar dugaan, ternyata pasangan Cassia adalah Xander Thomas Carrow – sahabat karibnya yang telah dikenal selama bertahun-tahun. Gabungan perasaan terkejut, gembira serta lega melanda keduanya beserta keluarga masing-masing. Alih-alih berkenalan dengan sosok yang sama sekali asing satu sama lain, baik Cassia dan Xander memiliki kelebihan karena persahabatan mereka. Kebahagiaan menyelimuti keduanya, saling membayangkan masa depan yang cerah di hadapan mereka.


[ source ]
Kemudian suatu hari, saat Cassia membuka kartu mikro dimana terdapat data-data Pasangan Pilihannya, sebuah keanehan muncul. Bukan saja sosok Xander yang tampil di layar monitor, tetapi juga sosok pemuda lain yang kemudian ia kenal dengan nama Ky Markham. Pihak Administrasi mengakui adanya kesalahan tehnik sehubungan dengan data di dalam kartu mikro karena Ky Markham tidak akan pernah menjadi Pasangan siapa pun. Ia termasuk dalam golongan Aberasi – golongan masyarakat yang terpisah karena memiliki sejarah Pelanggaran dalam hidupnya. Cassia sudah hendak melupakan peristiwa itu,seandainya saja ia tidak bertemu langsung dengan Ky. Dan semenjak itu, bagaikan lingkaran aneh, Cassia dan Ky berkali-kali bertemu dalam berbagai kegiatan, yang mau tak mau membuat keduanya saling mengenal lebih dekat. Cassia mengasihi Xander sebagaimana Xander sangat memperhatikan Cassia, namun kali ini Cassia merasakan sesuatu yang berbeda dengan Ky, sesuatu yang tak mudah dilupakan dan senantiasa berada di dalam benaknya, kapan saja, dimana saja, hampir setiap saat. Apa yang harus Cassia lakukan dalam menghadapi segala sesuatu yang membingungkan serta penuh ketidak-pastian ? Sesuatu yang baru mengusik kenyamanan serta keteraturan dalam kehidupannya....

Membaca kisah ini sungguh mengingatkan akan tipikal kisah dystopian ala Hunger Games karya Suzanne Collins yang sudah terlebih dahulu terbit edisi terjemahannya. Dengan menggunakan tema serta konflik hubungan segitiga antara Xander-Cassia-Ky serta pemerintahan yang memiliki peraturan tersendiri dengan kedok Administrator Instistusi yang berwenang mengambil keputusan terbaik bagi masyarakatnya, namun justru menerapkan sistim pemerintahan tirani yang tak segan-segan menyingkirkan siapa saja yang menentang aturan mereka. Jika pada awal kisah ini sedikit kurang menarik bahkan dapat kuduga ke arah mana alurnya akan berjalan, menjelang akhir sebuah konflik nyata dibangun yang membuat kisah ini memiliki daya tarik tersendiri. Pemerintahan yang selama ini diketahui oleh Cassia, secara perlahan namun pasti mulai menunjukkan wujud aslinya. Tidak semua pihak mengetahui hal tersebut, namun Cassia memperoleh arahan demi arahan yang membawanya pada rahasia konspirasi yang dilakukan oleh pemerintah terhadap kehidupan masyarakatnya. Dimulai dari warisan kakek tersayang hingga kematiannya yang cukup aneh, Cassia melihat sisi lain dari kehidupan yang tak pernah dikenalnya : Kebebasan Memilih dan Mengambil Keputusan. 

Yang cukup unik, penulis menyinggung tentang pemberantasan pemahaman akan pengetahuan serta intelektual berkaitan dengan kebebasan pribadi, ketika sosok ayah Cassia yang bekerja di pemerintahan, harus menghancurkan serta membakar seluruh kertas dari buku serta tulisan yang dianggap berbahaya dan dapat merusak budaya masyarakat. Generasi Cassia hingga anak-anak yang baru lahir, hanya mengenal buday serta sejarah masa lalu yang diperkenankan oleh pemerintah. Mulai dari kumpulan Seratus Lagu, Seratus Lukisan hingga Seratus Sajak, seluruh sejarah kehidupan manusia terangkum dalam daftar Seratus Nama pada setiap bagian yang diperbolehkan untuk diketahui oleh khalayak umum. Diluar Daftar Seratus tersebut, terlarang dan telah dimusnahkan tanpa jejak, sedikit mengingatkan akan sejarah masa lalu Indonesia di masa Rezim Orde Lama, meski diriku pribadi tidak menjalani kehidupan di masa tersebut. Pergulatan serta pemberontakan secara diam-diam terhadap aturan-aturan yang bertujuan ‘memberangus’ kebebasan berpikir, bertindak dan mengambil keputusan, menjadi topik utama yang akan membawa pembaca pada ketegangan tiada henti menjelang akhir kisah buku pertama serial ini. Terlepas dari bumbu kisah asrama serta konflik yang melanda hubungan Cassia- Xander-Ky, tema utama pertarungan antara manusia melawan Institusi yang memiliki pengaruh serta kekuasaan ini, patut disimak lebih lanjut, dan menghadirkan rasa penasaran tinggi saat kisahnya berakhir dengan menimbulkan berbagai tanda tanya serta misteri.

“Jangan menyerah begitu mudah pada malam,
Usia senja selayaknya membara dan bergelora di pengujung hari;
Amarah, amarah, melawan chaya yang mulai padam.
Walau orang bijak akhirnya menyadari kebenaran kelam,
Karena kata-kata mereka tak membelokkan kilat,
Jangan menyerah begitu mudah pada malam."
[ karya Dylan Thomas ; 1914 – 1953 ]

[ more about the authors and her books, check on here : Ally Condie's Site | Matched Official Website  ]

Best Regards,
* Hobby Buku * 

No comments:

Post a Comment

Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...