Books
"SI PENCURI ANAK"
Judul
Asli : THE CHILD THIEF
Copyright
© 2009 by Brom
Cover
& inside illustration by Brom
Penerbit
Gramedia Pustaka Utama
Alih
Bahasa : Tanti Lesmana
Cetakan
I : Oktober 2012 | 936 hlm
Rate
: 4 of 5
Sosok bocah aneh bernama Peter, dengan tubuh berbalut semacam pakaian dari kulit berwarna gelap, memiliki telinga runcing serta aksi bela diri yang luar biasa, muncul di saat-saat yang tepat, dimana bocah-bocah yang terdesak, terancam, dan selalu ketakutan dalam hidupnya. Peter menawarkan perlindungan sekaligus penawaran akan suatu tempat yang jauh lebih menyenangkan dan jauh dari oarng-orang yang menjadi sumber katakutan serta kengerian sepanjang hidup para bocah ini. Mereka harus dengan sukarela mengikuti Peter, dan melihat bayangan masa depan yang suram sekaligus mengerikan, sebagian besar langsung mengiyakan untuk ikut serta – yang mereka tidak ketahui, tempat dimana Peter akan membawa mereka berada di dunia yang sama sekali berbeda, dan tidak ada jalan kembali untuk ke dunia asal masing-masing.
~ Redbone - one of the Lost Boys ~ [ source ] |
Sebuah kisah yang cukup unik, hasil interpretasi dari kisah klasik Peter Pan karya J.M. Barrie yang dikombinasi dengan imajinasi serta wawasan luas dari sang penulis tentang legenda serta mitologi. Bagi Anda terutama generasi muda yang belum mengenal karya asli Peter Pan, jangan membayangkan bocah yang bisa terbang dengan kawanan Lost Boys dan peri Tinker Bell melawan Kapten Hook, karena itu merupakan hasil interpretasi dari Walt Disney. Karya asli J.M. Barrie merujuk pada sisi kelam sosok Peter Pan yang ‘menculik’ anak-anak sebagai teman permainan, tak memiliki perasaan atau nurani terhadap kebenaran maupun rasa kemanusiaan. Dan Brom mengungkap sisi kelam tersebut namun juga memberikan sentuhan tersendiri yang cukup memukau, dimulai dengan kisah latar belakang kelahiran Peter yang ditolak oleh ibu kandungnya, tak diketahui siapa ayahnya, dimusuhi dan diburu oleh kawanan manusia, terlunta-lunta di hutan yang liar dan bertahan hidup serta beradaptasi dengan dunia yang keras, liar dan ganas semenjak usia sangat dini. Hingga ia menemukan bentuk kehidupan lain yang berlawanan dengan perjalanan kisahnya, terjerat dalam sihir hingga bersedia berkorban ‘jiwa’ demi apa yang menjadi pegangan hidupnya.
~ Peter | The Lady | Sekeu ~ [ source ] |
“Dongeng-dongeng zaman dahulu merupakan kisah-kisah suri-tauladan yang sarat dengan akhir cerita menakutkan, yang bertujuan untuk memberikan pelajaran-pelajaran keras bagi kaum muda maupun yang sudah tua. Saya sendiri meyakini bahwa semua dongeng dan legenda itu dipicu oleh sebuah peristiwa nyata, orang yang benar-benar ad, atau... sesuatu.” –Brom, 20 Februari 2009
[ source ] |
Gerald Brom, lahir pada tanggal 9 Maret 1965 di Albany, Georgia, Amerika. Masa kecilnya dihabiskan di berbagai tempat karena pekerjaan ayahnya sebagai pilot U.S. Army yang sering kali harus pindah-tugas ke berbagai wilayah serta negara yang berbeda, mulai dari Hawai, hingga Jerman dan Jepang. Dibesarkan dalam lingkungan militer, ia terbiasa dikenal dan dipanggil dengan nama belakangnya : Brom, dan hal itu menjadi kebiasaan hingg dewasa ia hanya menandatangani identitasnya dengan Brom ( “I get that asked more than just about any other question. It's my real name, my last name. I got called Brom all the time as a kid, and it just stuck." ).
Hal lain yang mencari ciri khasnya adalah kegiatan menggambar dan melukis yang menjadi kegemarannya semenjak kanak-kanak. Ia tak pernah mendapat pendidikan formal secara khusus dalam bidang seni, namun bakat serta latihan rutin yang dilakukannya menghasilkan karya-karya menakjubkan yang digunakan sebagai ilustrasi komik, graphic novel, hingga permainan games. Bahkan sebelum ia memutuskan menulis kisahnya sendiri, karya ilustrasinya banyak mewarnai novel fantasi karya penulis ternama seperti Terry Brooks, Anne McCaffery dan Michael Moorcorck. Kini ia dikenal sebagai seniman yang memiliki kekhususan dalam seni ‘gothic-fantasy’ dan juga aktif dalam kegiatan ‘role-playing-games’ serta penulisan novel dan komik.
[ more about the authors and related works, check on here : Gerald Brom | Brom’s Works | The Child Thief | on Wikipedia ]
This
post also include as EVENT BACA BERSAMA “THE CHILD THIEF” with :
- Dion Yulianto
- Astrid
- Dessy Roshinta
- Asriani Purnama
- Sulis
Best Regards,
* Hobby Buku *
sigh mau beli, harganya itu lho
ReplyDeletesoalnya tebal, hampir 1000 halaman :D
DeleteSejak awal buku (versi terjemahan) ini mulai membanjiri timeline twitterku, aku sudah dibikin penasaran dengan judulnya dan rating bagus yang rata-rata diberikan pada buku karya Brom ini. Ketika tahu kisah yang dibawa buku ini merupakan retelling dari kisah dongeng terkenal dunia, keinginan membacanya (dan memilikinya) semakin menggebu. Namun, karena harganya yang terbilang fantastis, hingga kini buku ini masih ngendon di daftar harapan ._.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteAmelia | ameliaura66@gmail.com | (maaf mbak yg diatas aku lupa pake formatnya, plis di maafin:(( ) Alasan: HARGANYA! *simpeltapijelas*
ReplyDelete