Books
“SAPPHIRE BLUE”
Judul Asli : SAPPHIRE BLUE
[
book 2 of The Ruby Red Trilogy | Edelstein Trilogy ]
By Kerstin Gier
Copyright © 2010 by Arena
Verlag GmbH, Würzburg, Germany
Penerbit Elex Media
Alih Bahasa : Nadiah
Abidin
Editor : Andriyani
Cetakan I : 2013 ; 366 hlm
; ISBN 978-602-02-2407-7
Rate : 4 of 5
Pada akhir kisah
sebelumnya, pembaca dibuat kebingungan akan nasib Gwendolyn Shepherd – gadis remaja
berusia 16 tahun, yang secara mendadak ‘terpilih’ menjadi salah satu dari 12 manusia
pilihan Penjelajah Waktu terakhir, yaitu sang Rubi. Alih-alih Gwendolyn, calon
terpilih yang telah dipersiapkan semenjak kanak-kanak adalah saudara sepupunya
Charlotte. Namun kenyataan menunjukkan justru Gwendolyn yang memiliki kekuatan
sebagai Penjelajah Waktu, berpasangan dengan Gideon de Villier (Intan) – pemuda
tampan mempesona, yang memikat perhatian dan hati Gwendolyn semenjak pertemuan
pertama mereka.
Sebagai pasangan,
Gwendolyn mengalami kesulitan besar dalam memahami hal-hal yang harus dilakukan
dan yang tidak boleh dilakukan, mengingat ia harus mempelajari semua pedoman
dan petunjuk dalam waktu yang sangat singkat. Kesulitan juga muncul akibat
kedekatan hubungan antara Charlotte dan Gideon yang telah terbiasa sebagai
pasangan selama masa pelatihan mereka. Ditambah dengan perilaku Gideon, yang acapkali membingungkan Gwendolyn. Suatu saat
ia bisa begitu manis dan penuh perhatian, mencurahkan kasih sayang kepada
Gwendolyn, kemudian berubah 180 derajat, bersikap kaku dan menjauh, dingin dan
tak mempedulikan Gwendolyn.
Kecurigaan Gwendolyn
bertambah ketika menemukan ada hal-hal yang disembunyikan oleh Gideon berkaitan
dengan tugas mereka melacak leluhur kedua keluarga mereka, Lucy Montrose (Safir)
dan Paul de Villiers (Turmalin Hitam), yang dianggap sebagai pengkhianat karena
melarikan alat Penjelajah Waktu. Ketika keduanya tanpa diduga bertemu dengan
Paul maupun Lucy di abad lampau, Gwendolyn mendapati ada alasan kuat dibalik ‘pengkhianatan’
yang dilakukan pasangan Paul dan Lucy, yang berkaitan dengan sang pemimpin
Lingkaran Dua Belas, sosok yang dikenal sebagai Sang Baron.
Ketika Gwendolyn dalam
salah satu tugasnya tanpa sengaja bertemu dengan kakeknya di masa lalu sebelum
beliau menikah, sebuah kerjasama rahasia terbentuk guna menyelidiki kebenaran
dibalik aneka misteri dan skandal yang melibatkan perjalanan Lintas Waktu untuk
merubah sejarah manusia demi kepentingan pribadi tokoh di balik layar. Gwendolyn
yang terbilang pemula dalam bidang ini, harus berusaha keras mengerahkan
kemampuannya untuk menemukan jalan diantara rangkaian benang kusut yang ia
temui. Kesulitannya, ia harus merahasiakannya dari Gideon, karena ia tidak bisa
dipercaya ... atau lebih tepatnya,
Gwendolyn tidak tahu, siapa kawan dan siapa lawan sebenarnya !!
Buku kedua ini jauh lebih
seru, menegangkan sekaligus mengundang rasa penasaran semenjak awal kisah. Jika
buku pertama berkesan berjalan dengan alur lambat, maka siapkan diri untuk
terombang-ambing, jungkir-balik bak menaiki roller-coaster mengikuti
petualangan Gwendolyn. Dan sebagai bonus tambahan, muncul sosok baru yang
sangat-sangat menghibur, hantu gargoyle bernama Xemerius, yang nakal, usil,
suka bicara blak-blakan dan tak bersedia melepaskan Gwendolyn saat pertemuan
pertama mereka di abad lampau. Xemerius mengikuti dan menempel pada Gwendolyn
saat kembali ke masa kini.
Adegan kocak dan
menggelikan mewarnai sepanjang petualangan Gwendolyn dan Xemerius (mengingat
hanya Gwendolyn yang mampu melihat sosok hantu, salah satu bakat istimewa yang
ia sembunyikan). Xemerius ternyata mampu berperan penting dalam membantu
Gwendolyn saat ia mengalami aneka kesulitan (misalnya saat test oleh pembimbing
yang membenci dirinya, atau menyusup ke tempat-tempat tertentu, Xemerius mampu
berperan sebagai ‘mata’ dan sumber informasi). Karakter Xemerius sedikt banyak
mengingatkan akan Bartimaeus – jin nakal dalam kisah karya Jonathan Stroud,
meski Xemerius masih lebih ‘bermoral’ dibandingkan Barty (^_^).
Tentang Penulis :
Kerstin Gier, lahir pada
tahun 1966, lulusan jurusan pendidikan dan ketika mengalami waktu senggang
sepanjang tahun 1995 menanti pekerjaan yang tepat, ia memutuskan untuk mulai
menulis. Karya perdananya berjudul Männer
und andere Katastrophen mengalami sukses
besar hingga dianggap ke layar lebar dan dibintangi oleh Heike Makatsch sebagai
pemeran utama. Menyusul novel-novel lainnya seperti ‘In Wahrheit wird viel mehr
gelogen’ dan ‘Gegensätze ziehen sich aus’ masuk dalam daftar bestseller. Buku
pertama seri petualangan Gwendolyn dan Gideon : Ruby Red, masuk dalam daftar
buku terlaris versi SPIEGEL. Kini peraih penghargaan DeLIA ini tinggal di
sebuah desa yang terletak di dekat Bergisch Gladbach bersama suami, seorang
putra dan seekor kucing.
[
more about the author and related works, just check at here : on Wikipedia | on
Goodreads | Official Site (German) ]
Best Regards,
Hobby Buku
No comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/