( ALL ABOUT ) BONE by
Jeff Smith
Copyright © 2005 by Jeff
Smith
Map of The Valley © by
Mark Crilley
Copyright Indonesian
edition © 2008 by Pioner Jaya
Alih Bahasa : Ricky
Sidharta
Tata Letak : Marina N.
Sumardi & Asep Suparman
Editor : Sofian G.
Sumardi
Rate : 4.5 of 5
Bone adalah graphic
novel karya Jeff Smith yang memperoleh penghargaan tertinggi Eisner Award dalam
bidang graphic novel. Kisah ini semula merupakan serial pendek dalam ‘comic-strip’
yang akhirnya dikembangkan menjadi kumpulan kisah petualangan kaum Bone. Sosok
Bone ini sangat memikat, makhluk yang secara fisik mengingatkan diriku akan
karakter Smurf karya Peyo dan Casper si hantu periang. Mereka memiliki
ciri-ciri yang hampir serupa, namun tetap dapat dibedakan satu sama lain secara
fisik bukan sekedar perbedaan nama atau karakteristik. Dalam kisah yang kini
kubaca, Jeff Smith menuangkan idenya lebih jauh, membuat Bone dalam suatu kisah
utuh layaknya sebuah novel high fantasy. Dengan seting era middle-earth
dikombinasi dengan unsur magis dan supranatural, dengan bumbu komedi serta
humor menggelitik disana-sini, tak pelak kisah Bone mendapat pujian dari
kalangan kritikus maupun pembaca, dan diriku sebagai penggemar kisah fantasi,
sangat-sangat menyukai sajian kisah melalui ilustrasi graphis yang menakjubkan
ini.
Kisah bertambah seru
ketika mereka bertemu dengan gadis menarik bernama Thorn, yang tinggal di
sebuah peternakan bersama neneknya yang akrab dipanggil Nenek Ben – wanita lanjut
usia yang sangat ‘kuat’ hingga mampu memenangkan lomba balap lari melawan
kawanan sapi, atau bertarung dengan tangan kosong melawan kawanan Monster
Tikus. Tujuan awal para Bone yang sekedar ‘singgah’ kemudian melanjutkan
perjalanan, berubah total ketika mereka terlibat dalam pertarungan melawan
Monster-Monster Tikus yang mengerikan. Entah bagaimana, kawanan monster itu
mendapat perintah untuk menangkap sosok Bone terpilih yang memiliki tanda
bintang di dadanya. Teka-teki serta misteri yang kemudian bermunculan, akhirnya
membawa pada sebuah temuan mengejutkan. Kisah tentang masa lalu, dimana sebuah
kerajaan besar pernah berjaya, sebelum kejatuhan mengerikan menimpa seluruh
keluarga kerajaan serta penghuninya. Dan kotak pandora yang disembunyikan
rapat-rapat, terancam terbuka dan mengungkapkan rahasia kelam yang telah
dilupakan oleh sebagian besar penduduk masa kini ...
Bermula ketika Kerajaan
Atheia diperintah oleh keturunan bangsawan agung terpilih secara turun-temurun,
membawa kemakmuran, kedamaian serta kejayaan bagi para penduduknya. Jaman
dimana kaum Naga turut menjadi pendamping dan penasehat dalam pemerintahan,
karena kaum mereka memiliki bukan saja kekuatan tetapi juga kebijakan serta
kecerdasan tingkat tinggi. Namun semuanya berubah ketika Ratu dan Penjaga Mimpi
: Mim yang tak terkalahkan, ditaklukan dan dipengaruhi oleh Raja Belalang – roh
yang tak pernah puas karena tidak memiliki ‘tubuh fisik’ guna mewujudkan
impian-impian kelamnya. Keseimbangan alam semesta terusik dan terancam oleh
kekacauan yang disebabkan oleh Raja Belalang. Maka kaum Naga harus bersatu padu
melawan dan menyingkirkan sang Ratu.
Berkat kekuatan serta pengorbanan kaum Naga yang tewas dalam pertempuran, Raja
Belalang dikurun dalam tubuh Ratu Mim yang membatu dan terkurung jauh di dalam
inti bumi.
Beratus-ratus tahun
berlalu, tanpa ada yang menyadari, diam-diam Raja Belalang menggalang kekuatan,
dengan memasuki mimpi-mimpi dan mempengruhi jiwa-jiwa lemah, korup, dan jahat.
Salah satunya hasil karyanya adalah kehancuran Kerajaan Atheia melalui tangan
pengkhianat, yang menyebabkan semua anggota keluarga serta pengikutnya tewas
terbunuh dalam pembantaian mengerikan. Tanpa diketahui siapa pun, mantan Ratu
Atheia, Rose Harvestar, membawa dan menyembunyikan cucunya yang masih
kanak-kanak dalam perlindungan kaum Naga. Ia adalah Thorn Harvestar, yang kini
menginjak usia akil-aliq, mulai menampakkan ‘kekuatan-batin’ sebagai pewaris Veni-Yan-Cari
yang mampu menembus dua dimensi dunia sekaligus. Kehadiran para Bone, terutama
Fone Bone yang semenjak awal sudah merasakan adanya ‘ikatan-batin’ antara
dirinya dengan Thorn, menjadi sebuah kisah penuh petualangan seru dan
menakjubkan sepanjang serial ini dari awal hingga akhir !!!
Secara keseluruhan kisah
ini penuh dengan intrik, konflik serta misteri yang disusun dengan cermat,
memainkan emosi dan benak pembaca akan perjalanan aneka karakter yang
masing-masing memiliki daya tarik tersendiri. Perkembangan setiap karakter
utama, turut memegang peran penting demi memberikan gambaran lebih jelas bagi
pembaca, untuk mengenal lebih dalam siapa sebenarnya tokoh-tokoh dalam kisah
ini. Jeff Smith mampu ‘menjungkir-balikan’ imajinasi dengan memadukan unsur
historical ala middle-age dengan supranatural yang disajikan dalam format ‘comic’
sehingga imajinasi pun semakin meningkat. Keunikan lain, penggambaran
karakteristik yang bukan hitam-putih (sebagaimana kisah ini dibuat, atau
tipikal komik biasa), tetapi juga memasukan unsur psikologis yang merupakan
dasar pertanyaan : mengapa sosok antagonis ini bisa menjadi jahat, atau mengapa
protagonis bak hero / heroine bisa berubah menjadi ‘villain’ (antagonis) ...
Dengan dasar serta plot yang sangat kuat, tak heran jika Bone merupakan jenis
kisah yang bisa dikembangkan lebih jauh, dalam kisah-kisah tema lain yang tak
kalah menariknya.
Favorite Scenes :
Fone Bone sangat suka
membaca dan menulis, salah satu bacaan favoritnya adalah Moby-Dick by Herman
Meville, dan ia suka sekali membagikan kisah itu kepada siapa saja yang
bersesdia mendengarkannya. Sayangnya dongeng tersebut tak pernah dikisahkan
sampai tuntas, karena semua pendengarnya ‘langsung’ tertidur mendengar suara
Fone Bone saat mendongeng ...hahaha, dan uniknya, dalam mimpi-mimpi buruk saat
mereka berada di dalam lingkaran setan, Fone Bone, Phoney Bone dan Smiley Bone
berubah menjadi karakter dalam kisah Moby-Dick (^0^)
Phoney selalu memiliki
ide-ide baru yang dianggap ‘cemerlang’ dalam setiap usaha meraup keuntungan
sebesar-besarnya. Karena ia bukan tipikal yang suka turun tangan bekerja keras,
maka Smiley Bone selalu menjadi antek setia yang bersedia melakukan apa saja
demi kesenangan (tanpa berpikir panjang bahwa hal-hal tersebut bisa berakibat
fatal bagi pihak lain). Salah satunya ketika Pacuan Sapi yang berbuntut pada
taruhan besar oleh hampir seluruh penduduk desa, dan Phoney mendapat akal untuk
memenangkan taruhan secara licik eh ... cerdik menurutnya (^_^) ...
Smiley selalu mengikuti ‘perintah’
Phoney dan menuruti nasehat Fone Bone. Bisa digambarkan pada awal kisah, ia
merupakan sosok yang tidak mau repot atau susah, bersedia melakukan apa pun
demi kesenangan tanpa berpikir panjang. Hingga ia bertemu dengan Bartleby –
bayi Monster Tikus yang tak senagaj ditemukan oleh Fone Bone, namun segera diadopsi
oleh Smiley. Dan ia berubah menjadi sosok yang bertanggung jawab sepenuhnya
atas nasib Bartleby yang disayanginya, termasuk menentang Phoney dan Fone jika
menyangkut nasib Bartleby.
Monster Tikus digambarkan
sebagai musuh utama dan makhluk mengerikan yang harus ditumpas sepanjang kisah
ini. Namun ada keunikan ketika dua sosok Monster Tikus yang selalu bersama-sama
(makan, bertengkar, mencari mangsa, bertengkar, tidur, dan bertengkar lagi)
dengan kepandaian yang jauh dari jenius, acapkali justru bertemu dengan pada
Bone (terutama Fone Bone), namun akibat kebodohan mereka, usaha penangkapan
selalu gagal dengan menyedihkan (sekaligus menggelikan). Selain bodoh, mereka
juga penakut dan pengecut, pada beberapa kesempatan, justru Fone Bone berbalik
harus menolong mereka dari kesulitan ...
Kisah selengkapnya dalam
keseluruhan serial ini, bisa disimak melalui review di sini :
- BONE I : OUT FROM BONEVILLE
- BONE II : THE GREAT COWS RACE
- BONE III : EYES OF THE STORM
- BONE IV : THE DRAGON’S SLAYER
- BONE V : ROCK JAW : MASTER OF THE EASTERN BORDER
- BONE VI : OLD MAN’S CAVE
- BONE VII : GHOST CIRCLES
- BONE VIII : THE TREASURE HUNTERS
- BONE IX : CROWN OF HORNS
- BONE SPECIALS : THE ADVENTURE OF BIG JOHNSON BONE
- Prequel : ROSE
[ more about the author
and related works, just check at here : Jeff Smith
| Bone Series
| Bone on
Wikipedia | Boneville ]
Best Regards,
Hobby Buku
ahhh kayaknya bagus yaaa...kangen sama komik2 model eropa kayak buatannya peyo dulu :)
ReplyDeleteWah jadi penasaran masih adakah yang menerbitkan sekarang? di Gramed jogja belum pernah liat...
ReplyDelete