Translate

Thursday, November 28, 2013

Books "BONE : A GRAPHIC NOVEL"

( ALL ABOUT ) BONE by Jeff Smith
Copyright © 2005 by Jeff Smith
Map of The Valley © by Mark Crilley
Copyright Indonesian edition © 2008 by Pioner Jaya
Alih Bahasa : Ricky Sidharta
Tata Letak : Marina N. Sumardi & Asep Suparman
Editor : Sofian G. Sumardi
Rate : 4.5 of 5

Bone adalah graphic novel karya Jeff Smith yang memperoleh penghargaan tertinggi Eisner Award dalam bidang graphic novel. Kisah ini semula merupakan serial pendek dalam ‘comic-strip’ yang akhirnya dikembangkan menjadi kumpulan kisah petualangan kaum Bone. Sosok Bone ini sangat memikat, makhluk yang secara fisik mengingatkan diriku akan karakter Smurf karya Peyo dan Casper si hantu periang. Mereka memiliki ciri-ciri yang hampir serupa, namun tetap dapat dibedakan satu sama lain secara fisik bukan sekedar perbedaan nama atau karakteristik. Dalam kisah yang kini kubaca, Jeff Smith menuangkan idenya lebih jauh, membuat Bone dalam suatu kisah utuh layaknya sebuah novel high fantasy. Dengan seting era middle-earth dikombinasi dengan unsur magis dan supranatural, dengan bumbu komedi serta humor menggelitik disana-sini, tak pelak kisah Bone mendapat pujian dari kalangan kritikus maupun pembaca, dan diriku sebagai penggemar kisah fantasi, sangat-sangat menyukai sajian kisah melalui ilustrasi graphis yang menakjubkan ini.



Kisah dimulai ketika tiga saudara sepupu, Fone Bone, Phoney Bone dan Smiley Bone tersesat di daerah tak dikenal, ketika mereka sedang dalam pelarian keluar dari wilayah kaum mereka Boneville akibat perbuatan Phoney Bone yang menyebabkan penduduk marah dan berniat ‘menghajar’ dirinya akibat penipuan. Karakter ketiga makhluk Bone ini menarik unruk siimak lebih lanjut. Smiley Bone – sesuai namanya, ia selalu bersikap santai, cuek, periang (meski dalam kondisi paling genting dan berbahaya) dan tidak pernah mau repot atau bersusah payah, yang penting ‘happy’ itu motto hidupnya. Phoney Bone – digambarkan sebagai ‘kakak tertua’ yang kikir, pelit, egois dan suka sekali dengan emas serta harta benda. Motto hidupnya ‘carilah keuntungan sebesar-besarnya dari siapa pun juga’ dengan menghalalkan segala cara, acapkali menggiring kawanan ini dalam bahaya amukan pihak-pihak yang menjadi korban Phoney (namanya juga unik : Phoney atau penipu). Kemudian ada Fone Bone, yang termuda namun memiliki kecerdasan dan pemegang teguh prinsip kebenaran serta kebaikan, yang kerap harus menjadi penengah serta pengarah dalam setiap kendala serta kesulitan.

Kisah bertambah seru ketika mereka bertemu dengan gadis menarik bernama Thorn, yang tinggal di sebuah peternakan bersama neneknya yang akrab dipanggil Nenek Ben – wanita lanjut usia yang sangat ‘kuat’ hingga mampu memenangkan lomba balap lari melawan kawanan sapi, atau bertarung dengan tangan kosong melawan kawanan Monster Tikus. Tujuan awal para Bone yang sekedar ‘singgah’ kemudian melanjutkan perjalanan, berubah total ketika mereka terlibat dalam pertarungan melawan Monster-Monster Tikus yang mengerikan. Entah bagaimana, kawanan monster itu mendapat perintah untuk menangkap sosok Bone terpilih yang memiliki tanda bintang di dadanya. Teka-teki serta misteri yang kemudian bermunculan, akhirnya membawa pada sebuah temuan mengejutkan. Kisah tentang masa lalu, dimana sebuah kerajaan besar pernah berjaya, sebelum kejatuhan mengerikan menimpa seluruh keluarga kerajaan serta penghuninya. Dan kotak pandora yang disembunyikan rapat-rapat, terancam terbuka dan mengungkapkan rahasia kelam yang telah dilupakan oleh sebagian besar penduduk masa kini ...

Bermula ketika Kerajaan Atheia diperintah oleh keturunan bangsawan agung terpilih secara turun-temurun, membawa kemakmuran, kedamaian serta kejayaan bagi para penduduknya. Jaman dimana kaum Naga turut menjadi pendamping dan penasehat dalam pemerintahan, karena kaum mereka memiliki bukan saja kekuatan tetapi juga kebijakan serta kecerdasan tingkat tinggi. Namun semuanya berubah ketika Ratu dan Penjaga Mimpi : Mim yang tak terkalahkan, ditaklukan dan dipengaruhi oleh Raja Belalang – roh yang tak pernah puas karena tidak memiliki ‘tubuh fisik’ guna mewujudkan impian-impian kelamnya. Keseimbangan alam semesta terusik dan terancam oleh kekacauan yang disebabkan oleh Raja Belalang. Maka kaum Naga harus bersatu padu melawan  dan menyingkirkan sang Ratu. Berkat kekuatan serta pengorbanan kaum Naga yang tewas dalam pertempuran, Raja Belalang dikurun dalam tubuh Ratu Mim yang membatu dan terkurung jauh di dalam inti bumi.

Beratus-ratus tahun berlalu, tanpa ada yang menyadari, diam-diam Raja Belalang menggalang kekuatan, dengan memasuki mimpi-mimpi dan mempengruhi jiwa-jiwa lemah, korup, dan jahat. Salah satunya hasil karyanya adalah kehancuran Kerajaan Atheia melalui tangan pengkhianat, yang menyebabkan semua anggota keluarga serta pengikutnya tewas terbunuh dalam pembantaian mengerikan. Tanpa diketahui siapa pun, mantan Ratu Atheia, Rose Harvestar, membawa dan menyembunyikan cucunya yang masih kanak-kanak dalam perlindungan kaum Naga. Ia adalah Thorn Harvestar, yang kini menginjak usia akil-aliq, mulai menampakkan ‘kekuatan-batin’ sebagai pewaris Veni-Yan-Cari yang mampu menembus dua dimensi dunia sekaligus. Kehadiran para Bone, terutama Fone Bone yang semenjak awal sudah merasakan adanya ‘ikatan-batin’ antara dirinya dengan Thorn, menjadi sebuah kisah penuh petualangan seru dan menakjubkan sepanjang serial ini dari awal hingga akhir !!!

Secara keseluruhan kisah ini penuh dengan intrik, konflik serta misteri yang disusun dengan cermat, memainkan emosi dan benak pembaca akan perjalanan aneka karakter yang masing-masing memiliki daya tarik tersendiri. Perkembangan setiap karakter utama, turut memegang peran penting demi memberikan gambaran lebih jelas bagi pembaca, untuk mengenal lebih dalam siapa sebenarnya tokoh-tokoh dalam kisah ini. Jeff Smith mampu ‘menjungkir-balikan’ imajinasi dengan memadukan unsur historical ala middle-age dengan supranatural yang disajikan dalam format ‘comic’ sehingga imajinasi pun semakin meningkat. Keunikan lain, penggambaran karakteristik yang bukan hitam-putih (sebagaimana kisah ini dibuat, atau tipikal komik biasa), tetapi juga memasukan unsur psikologis yang merupakan dasar pertanyaan : mengapa sosok antagonis ini bisa menjadi jahat, atau mengapa protagonis bak hero / heroine bisa berubah menjadi ‘villain’ (antagonis) ... Dengan dasar serta plot yang sangat kuat, tak heran jika Bone merupakan jenis kisah yang bisa dikembangkan lebih jauh, dalam kisah-kisah tema lain yang tak kalah menariknya.  

Favorite Scenes :
Fone Bone sangat suka membaca dan menulis, salah satu bacaan favoritnya adalah Moby-Dick by Herman Meville, dan ia suka sekali membagikan kisah itu kepada siapa saja yang bersesdia mendengarkannya. Sayangnya dongeng tersebut tak pernah dikisahkan sampai tuntas, karena semua pendengarnya ‘langsung’ tertidur mendengar suara Fone Bone saat mendongeng ...hahaha, dan uniknya, dalam mimpi-mimpi buruk saat mereka berada di dalam lingkaran setan, Fone Bone, Phoney Bone dan Smiley Bone berubah menjadi karakter dalam kisah Moby-Dick (^0^)

Phoney selalu memiliki ide-ide baru yang dianggap ‘cemerlang’ dalam setiap usaha meraup keuntungan sebesar-besarnya. Karena ia bukan tipikal yang suka turun tangan bekerja keras, maka Smiley Bone selalu menjadi antek setia yang bersedia melakukan apa saja demi kesenangan (tanpa berpikir panjang bahwa hal-hal tersebut bisa berakibat fatal bagi pihak lain). Salah satunya ketika Pacuan Sapi yang berbuntut pada taruhan besar oleh hampir seluruh penduduk desa, dan Phoney mendapat akal untuk memenangkan taruhan secara licik eh ... cerdik menurutnya (^_^) ...


Smiley selalu mengikuti ‘perintah’ Phoney dan menuruti nasehat Fone Bone. Bisa digambarkan pada awal kisah, ia merupakan sosok yang tidak mau repot atau susah, bersedia melakukan apa pun demi kesenangan tanpa berpikir panjang. Hingga ia bertemu dengan Bartleby – bayi Monster Tikus yang tak senagaj ditemukan oleh Fone Bone, namun segera diadopsi oleh Smiley. Dan ia berubah menjadi sosok yang bertanggung jawab sepenuhnya atas nasib Bartleby yang disayanginya, termasuk menentang Phoney dan Fone jika menyangkut nasib Bartleby.

Monster Tikus digambarkan sebagai musuh utama dan makhluk mengerikan yang harus ditumpas sepanjang kisah ini. Namun ada keunikan ketika dua sosok Monster Tikus yang selalu bersama-sama (makan, bertengkar, mencari mangsa, bertengkar, tidur, dan bertengkar lagi) dengan kepandaian yang jauh dari jenius, acapkali justru bertemu dengan pada Bone (terutama Fone Bone), namun akibat kebodohan mereka, usaha penangkapan selalu gagal dengan menyedihkan (sekaligus menggelikan). Selain bodoh, mereka juga penakut dan pengecut, pada beberapa kesempatan, justru Fone Bone berbalik harus menolong mereka dari kesulitan ...

Kisah selengkapnya dalam keseluruhan serial ini, bisa disimak melalui review di sini :


[ more about the author and related works, just check at here : Jeff Smith | Bone Series | Bone on Wikipedia | Boneville ]

Best Regards,

Hobby Buku

2 comments:

  1. ahhh kayaknya bagus yaaa...kangen sama komik2 model eropa kayak buatannya peyo dulu :)

    ReplyDelete
  2. Wah jadi penasaran masih adakah yang menerbitkan sekarang? di Gramed jogja belum pernah liat...

    ReplyDelete

Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...