[ book 2 of SLATED Trilogy ]
Copyright
© 2013 by Teri Terry
Penerbit PT Bhuana Ilmu
Populer (BIP)
Alih Bahasa : Wahyu
Nugroho
Editor : Agatha Tristanti
Proofreader & lay-out
: Mursyidah & Veranita
Re-desain sampul : Yanyan
Wijaya
Cetakan I : 2013 ; 548 hlm
; ISBN 978-602-249-402-7
Rate : 4 of 5
Pada dulu kala, wabah
serta peperangan melanda seluruh Eropa, meluluh-lantakan berbagai wilayah serta
menghancurkan peradaban manusia. Inggris salah satu negara yang menderita cukup
besar, dan demi memulihkan stabilitas negara maka dibuatlah peraturan dan
perundang-undangan baru. Pemerintahan dengan garis militer menuntut disiplin
dan penerapan yang ketat bagi setiap penduduk tanpa perkecualian, dan hal ini
memicu pemberontakan dari kaum muda dan pelajar, yang dikenal sebagai Kaum
Teroris. Melihat perkembangan yang menjurus pada perselisihan yang merenggut
jiwa manusia, maka sebuah keputusan baru dibuat, berdasarkan garis netral demi
kepentingan kedua belah pihak.
Kaum Teroris yang
tertangkap, tidak lagi dihukum mati, jika mereka berusia di bawah 16 tahun,
maka sebuah penawaran diberikan, menjalani proses ‘penghapusan’ seluruh ingatan
masa lalu, dan menerima identitas serta kehidupan yang sama sekali baru. Demi
keamanan dan kelangsungan proses, kaum ‘Yang Dihapuskan’ harus menggunakan Levo
– alat pemantau yang melekat pada pergelangan tangan masing-masing. Levo akan
memberikan sinyal jika emosi-emosi negatif mengganggu, dan sang pemilik harus
menemukan jalan untuk senantiasa dalam kondisi bahagia, tenang dan tenteram.
Levo tidak bisa dilepaskan dengan paksa, karena akan mengakibatkan
kejang-kejang hingga serangan jantung yang akan mematikan sang pemilik. Levo hanya
bisa dilepas setelah mereka berusia 21 tahun dan memperoleh ijin dari Pengawas.
Dan disinilah kisah
tentang gadis yang kini dikenal sebagai Kyla Davis, salah satu ‘Yang
Dihapuskan’ dan diharapkan menjalani kehidupan barunya sesuai peraturan yang berlaku.
Namun justru mimpi-mimpi buruk yang selama ini ia alami, berubah menjadi
kilasan ingatan aneh yang membawanya pada pencarian jati dirinya. Ternyata ia
pernah menjadi sosok Lucy Connor hingga usia 10 tahun sebelum dinyatakan
menghilang, dan pernah pula menjadi sosok bernama Rain yang terlibat dalam aksi
terorisme hingga ingatannya berakhir pada usia 14 tahun. Bayang-bayang masa
lalu mulai bermunculan dalam wujud nyata, bercampur baur dengan kehidupan
barunya di masa kini. Kyla dihadapkan pada aneka teka-teki dan misteri yang
membingungkan. Dan ia diharuskan memilih, jalan mana yang akan ditempuh ...
Pada akhir buku pertama,
Ben yang telah menempati tempat khusus dihatinya, berada dalam kondisi tak
diketahui setelah sebuah ‘kecelakaan’ mengerikan terjadi di saat ia berusaha
melepaskan Levo dengan paksa. Keberadaan Ben yang sekarat dan dibawa oleh Para
Pengawas, tidak diketahui oleh siapa pun juga. Orang-orang yang berusaha
mencari tahu, seperti kedua orang tua angkatnya, mengalami nasib mengerikan, dibakar
hidup-hidup dalam kediaman mereka. Kyla tahu bahwa ia harus mencari jalan lain
guna memecahkan selubung misteri, karena jauh di dalam hatinya, ia merasakan
bahwa Ben masih hidup, meski tak diketahui jejaknya. Kini Kyla harus menetapkan
hati dan pikiran, guna melaksanakan misi kaum teroris demi Inggris Merdeka,
ditunjang dengan kemunculan Nico – mentornya di masa lalu.
Melanjutkan kisah
perjalanan gadis yang dikenal sebagai Kyla Davis, salah satu Yang Dihapuskan –
manusia yang terpilih untuk menjalani penghapusan masa lalu demi alasan
keamanan dan keselamatan dirinya. Namun seiring dengan waktu, kilasan ingatan
yang campur-aduk muncul dalam diri Kyla, hal yang seharusnya tak terjadi pada
diri Yang Dihapuskan. Dengan jeli penulis memaparkan pergulatan perasaan serta
mimpi-mimpi buruk yang dialami Kyla, bagaimana ia berusaha mencari kebenaran di
antara sekian banyak hal yang muncul. Uniknya, bukan sekedar proses semacam
‘cuci otak’ yang ternyata telah dijalani gadis ini, perlahan namun pasti,
terungkap semua konspirasi yang dipersiapkan selama bertahun-tahun.
Dengan menggunakan manusia
sebagai ‘kelinci percobaan’ untuk dijadikan ‘alat’ demi tercapainya suatu misi.
Dan bagaimana jika ‘alat’ tersebut mulai menyadari beberapa hal yang merupakan
kebenaran dan fakta mengerikan sepanjang hidupnya ? Ini adalah sebuah kisah
suspense misteri yang menarik, karena menyoroti sisi dan dampak psikologis
terhadap manusia yang dijadikan ‘kelinci percobaan’ melalui proses yang bisa
jadi cukup mengerikan. Tanpa disertai penjelasan secara detil, kilasan akan
sistim doktrinasi pada orang yang mengalami trauma besar dalam hidupnya,
sedikit banyak mengingatkan diriku akan proses penyiksaan ala Hitler.
Alih-alih, para manusia percobaan yang lolos akan memiliki kemampuan dan keahlian
tinggi sebagai ‘senjata-hidup’ yang bisa dikendali setiap saat. Jika Anda
tertarik pada tema kejahatan psikologis, ini adalah salah satu kisah yang layak
untuk disimak lebih dalam.
[
more about the author and related works, check at here : Teri Terry | on Goodreads
| at Twitter ]
~ This Post are include in
2014 Reading Challenge ~
9th Book in
TBRR Pile
Best Regards,
Hobby Buku
No comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/