Books
“LUCID”
Judul Asli : LUCID
by
Adrienne Stoltz & Ron Bass
Copyright
© 2012 by Predawn Production, Inc., and West Mystic Work, Inc.
Translation copyright ©
2013 by Noura Books
Penerbit Mizan Fantasi
Alih Bahasa : Sujatrini
Liza
Editor : Tendy Yulianes
Lay-out : Fakhri Fauzi
& Axin Makruf
Ilustrasi isi : Rheza
Purbawasesa
Desain sampul : Windu Budi
Cetakan I : Desember 2013
; 502 hlm ; ISBN 978-979-433-774-5
Rate : 3.5 of 5
Namaku Sloane Margaret
Jameson, biasa dipanggil Maggie. Meski masih remaja, diriku tak bersekolah di
sekolah umum, alih-alih menjalani latihan serta audisi sebagai seorang aktris.
Hidup bersama adik tersayang Jade serta Nicole – wanita yang seharusnya menjadi
sosok ibu namun justru tak mampu menjalankan tanggung jawabnya, sibuk dengan
tugas sebagai salah satu readktur majalah Elle. Sepeninggalan ayahnya, yang
mendadak terkena serangan jantung setelah turun dari pesawat, maka diriku
mengambil alih fungsi sebagai kepala rumah tangga. Dalam gemerlap kehidupan
Manhattan, New York, tiada yang memperhatikan sosok gadis seusiaku melakukan
aktifitas layaknya orang-orang dewasa. Bahkan siapa pun akan merasa iri dengan
kesempatan serta kehidupan kalangan atas yang aku jalani. Semuanya tampak
sempurna, kecuali satu hal, aku tidak pernah tertidur pulas, karena di malam
hari saat bermimpi, diriku selalu memimpikan hal yang sama : kehidupan diriku
‘yang lain’.
Namaku Sloane Margaret
Jameson, akrab dipanggil Sloane dan kini diriku duduk di bangku SMA di kota
kecil Mystic, Connecticut. Hidup bersama ayah dan ibu, serta Max – adikku yang
tak kenal lelah dalam menciptakan aneka permainan baru. O’ya ada kakakku Tyler
yang kini menjalani kehidupan di asrama. Kehidupan sehari-hari yang kujalani
cukup rutin dan menyenangkan, hingga saat ulang tahun ke-16, sahabat karibku
Bill meninggal akibat kecelakaan fatal. Semenjak itu, sebagian dari diriku
‘hilang’ tanpa mampu menemukan cara untuk mengisi kekosongan. Kini menjelang
ulang tahun ke-17, sebuah peringatan kematian William’ Bill’ Raines akan
dilaksanakan, dan diriku diminta menjadi salah satu pembicara. Kegelisahan dan
ketakutan, membuat malam-malam waktu tidur semakin memburuk, dan mimpi-mimpi
tentang diriku ‘yang lain’ semakin nyata, dan acapkali muncul di benakku. Tiada
yang mengerti kekosongan yang kurasakan, termasuk Gordy – sahabatku dan Bill,
dan tiada seorang pun tahu tentang keberadaan Maggie ....
Maggie dan Sloane –
menjelang usia 17 tahun, satu adalah calon aktris di Manhattan, satu merupakan sosok
pelajar biasa. Namun keduanya serupa, dan masing-masing mampu ‘mengenali’
kehidupan ‘yang lain’ melalui mimpi-mimpi yang mereka alami setiap malam.
Keduanya saling ‘mengetahui’ tanpa pernah berkenalan langsung, dan seiring
perjalanan waktu, perbedaan nyata antara keduanya tak lagi terpisah. Kala sosok
ayah Maggie : Benjamin yang telah meninggal muncul di hadapan Sloane, atau
ketika Maggie mendapati ibu Sloane muncul di tempat tidurnya, hingga pria yang
menarik perhatian Maggie maupun Sloane bisa ‘tertukar’ ; kerancuan dan
kekacauan ini harus segera dihentikan sebelum salah seorang atau mereka berdua
menjadi ‘gila’. Dan salah satu solusi
untuk menghentikan ketidak-seimbangan tersebut, seorang dari mereka harus ‘dilenyapkan’
... karena realita dan ilusi tak mampu hidup berdampingan sepanjang waktu.
Permasalahannya kini, siapakah diantara keduanya yang merupakan ilusi, atau
manakah yang merupakan kebenaran dan kenyataan diantara dua kehidupan yang
bercampur-baur menjelang akhir ?
Kisah ini benar-benar di luar
dugaan dan mampu mengusik rasa penasaranku, meskipun pada awalnya kebingungan
melanda saat menelusuri dua kehidupan yang berbeda silih berganti antara Maggie
dan Sloane. Sempat terbersit adanya tema ‘dunia paralel’ namun seiring
pergantian halaman, kisah ini semakin nyata merupakan prolematika seputar
psikologis para karakter dalam kisah ini. Ibarat menonton film Interception
tanpa embel-embel tehnologi canggih serta pertarungan laga yang seru, dan juga
sedikit banyak mengingatkan akan kisah Shutter Island (kebetulan keduanya
diperankan oleh Leonardo Di Caprio). Persamaan dan konflik yang dihadapi oleh
Maggie maupun Sloane, merupakan penggambaran pergulatan emosi serta pikiran
yang tak mampu menemukan jalan keluar sehingga satu sama lain mengalami perbenturan.
Impian terpendam dalam diri masing-masing untuk bisa ‘bertukar-tempat’ demi
menghindari hal-hal yang tak menyenangkan sepanjang hidup mereka, digambarkan
dengan cukup unik, terutama kala mereka menyadari kebenaran dibalik peristiwa
demi peristiwa.
“Lucid Dreaming adalah keadaan dimana dirimu menyadari kondisi saat sedang bermimpi. Jika dirimu memiliki alam mimpi yang sangat rumit, berulang-ulang dan terkendali, hal ini bisa muncul karena kebutuhan untuk mencoba memahami realita kehidupan serta kemungkinan lain yang terjadi seandainya ada skenario yang berbeda. Sebagaimana Maggie memimpikan Sloane yang sedang terjaga, demikian juga sebaliknya.” [ p. 200 ]
Dengan ending yang cukup
mengejutkan dan sangat menyentuh, karya perdana duet penulis yang lebih dikenal
sebagai penulis skenario ini, mampu memberikan kesan tersendiri yang tak
terlupakan. Sebelumnya diriku sempat menyelesaikan kisah ‘Liar & Spy’ karya
Rebecca Stead, pemenang Newbery Award, dan akhir kisahnya yang tak pelak
mengguncang realita, sungguh mirip dengan tema dalam kisah Lucid ini. Dugaan
awal bahwa ini merupakan kisah fantasi melibatkan dunia paralel segera
terhapuskan, hingga teori tentang karakter berkepribadian ganda juga muncul
dalam benakku kala membaca kisah ini. Namun semua teori dan dugaan terhapuskan
karena penulis memberikan alternatif penyelesaian yang tak terduga. Sebuah
kasus yang cukup simple namun juga memiliki kekompleksan yang sarat dengan
permainan emosional dan pemahaman seputar psikologis. Entah bagaimana kisah ini
bisa masuk dalam genre fantasi, karena berdasarkan pemahamanku, ini merupakan
murni drama-psikologis dengan bumbu permainan sci-fi dan suspense yang tak
kalah menegangkan. Jika Anda penggemar kisah-kisah yang tak mudah ditebak, maka
ini adalah salah satu yang layak Anda coba (^_^)
[
more about the author and related works, just check at here : Adrienne Stoltz &
Ron Bass ]
~ This Post are include in
2014 Reading Challenge ~
1st Book in
Finding New Author Challenge
4th Book in
TBRR Pile
Best Regards,
Hobby Buku
Vania | vaniautami31@gmail.com | alasan: waktu baca sinopsisnya langsung penasaran dengan kisah yang dialami tokoh utama dan ternyata seperti yang saya duga novel in ada unsur psikologisnya. tertarik! apalagi di review ini dibilang ceritanya tidak mudah ditebak. makin pengen jadinya :))
ReplyDeleteAmaya | kimkkomaya@gmail.com | langsung jatuh cinta saat baca blurbnya di Goodreads. Dan saya sedang belajar menulis lewat kisah-kisah fantasi. Realy wishing for this :)
ReplyDeleteIla Aulia Rahmah | la_aulia97@yahoo.com | Penasaran sehabis baca sinopsisnya, apalagi review kakak yg bilang kalo ceritanya diluar dugaan (berarti gak mudah ditebak kan?) Dan cerita lengkapnya pasti lebih complicated daripada reviewnya u,u
ReplyDeleteIya benar sekali, ini cerita yang memiliki makna berbeda, tergantung penafsiran pembaca (menurutku)
Deletepuu | putate.lenggo@gmail.com
ReplyDeletebaru banget baca novel ini. kaget waktu liat halaman terakhir..
ada beberapa hal yg bikin bingung„ jadi kurang puas sama endingnya karena masih ngerasa ada yg kurang..
mungkin bisa kasih pencerahan pendapat ttg endingnya? apa yg terjadi sebenarnya?
Mmm ... menurut pendapatku (tanpa berusaha jadi spoiler ya), endingnya diserahkan kpd pembaca utk menafsirkan makna perjalanan antara Maggie dan Sloane, manakah diantara keduanya yang "real" dan mana yang "dreaming" ... dari sudut fantasi, bisa berarti keduanya benar, dari sudut psikologis berarti salah satunya adalah imajinasi *semoga pendapat ini bisa membantu* (^_^)
Deletesekitar 1-2 bulan yg lalu, novel ini masuk wishlistku, tapi gak inget kenapa bisa tertarik sama buku ini. dan tadi, pas baca review ini aku jadi inget! dan malah makin penasaran, apalagi pas baca tulisanmu yg 'alternatif penyelesaian tak terduga', wah bakal seru nih. kira-kira apa ya? hehe
ReplyDeleteKlo suka kisah yang rada combined mystery dan psycological conflict, ini bacaan yang asyik mbak, dan memang endingnya bikin surprise banget :D
DeleteWah, jadi penasaran sama bukunya Mbak. Sounds intriguing, walaupun aku belum liat bukunya di tokbuk deket kampus. Kayaknya masuk wishlist ini bukunya
ReplyDeleteSdh lama ini terbitnya Nina, coba cek ke Togamas atau Uranus, atau mau pesan di aku juga bisa hehe :D
Deleteini dia yg lagi saya baca dan blm ketemu gregetnya... heuheu... =__=
ReplyDeleteKudu sabar bacanya mbak, setingnya kan bolak-balik begitu, tapi endingnya benar-benar twisted and bikin surprise, baca deh sampai tuntas (^_^)
Delete