Books
“PENGEPUNGAN TERAKHIR”
Judul Asli : THE LAST SIEGE
by Jonathan Stroud
Copyright © 2006 by
Jonathan Stroud
Penerbit Gramedia Pustaka
Utama
Alih Bahasa : Ribkah
Sukito
Editor : Primadonna Angela
Desain
& Ilustrasi Sampul : Eduard Iwan Mangopang
Cetakan
I : Oktober 2011 ; 288 hlm ; ISBN 978-979-22-7611-4
Rate : 3 of 5
Sebagai penggemar karya
Jonathan Stroud, buku ini langsung menarik perhatianku, terutama desain sampul
yang menarik dan ‘eye-catching’ disertai tema penjelajahan dalam kastil kuno
... historical meet fantasy – two favorite subject I could not resist. Maka
dengan ekspektasi tinggi, ku-telaah dan kulahap kisah ini secepat kilat. Dan
hasilnya, well – it mixed between two separated ways : interesting and
dissapointed at the same time. But first, let me gave you a little-bit tour
inside the castle.
Dimulai dengan keisengan
beberapa remaja yang bermain di wilayah Castle Field – sebuah kastil kuno yang
nyaris runtuh dan masih menjadi obyek pariwisata bagi beberapa turis atau
penduduk yang ingin melakukan tur keliling. Keberadaan kastil yang sangat perlu
direnovasi disertai larangan untuk masuk, plus penjaga yang galak, justru
memicu rasa penasaran dan kenakalan sebagian remaja untuk menyusup diam-diam ke
dalamnya. Salah satu dari mereka adalah Emily, Simon dan Marcus, tiga remaja
yang bertemu secara kebetulan dan tertarik untuk melakukan petualangan kecil
menelusuri bagian dalam kastil.
Dari sekedar
‘penyusupan-singkat’ – terbentik sebuah ide, akan sangat mengasyikkan jika
mereka bisa bermalam secara diam-diam di dalam kastil. Sebuah rencana dibentuk
dan ketika akhirnya mereka bertiga berhasil menyusup kembali untuk melakukan
aksi petualangan seru, semuanya terasa sangat menarik dan menegangkan, hingga
keesokkan hari mereka bertiga kelelahan dan kurang tidur, Emily bahkan
terserang penyakit flu, membuat mereka bertiga berpisah selama beberapa hari
untuk mengenang petualangan kecil mereka. Tiada alasan khusus bahwa mereka
harus bertemu kembali, apalagi sebelumnya mereka nyaris tidak saling mengenal,
terutama Marcus yang tinggal di wilayah lain.
Tanpa direncanakan atau
diduga, Emily, Simon dan Marcus, akhirnya terseret pada daya tarik kastil dan
bertemu kembali dalam petualangan yang mengerikan di dalam kastil. Petualangan
yang melibatkan penyerbuan oleh pihak kepolisian, pemadam kebakaran dan dinas
sosial. Marcus yang selalu memimpikan dan bercerita tentang kehidupan kastil
pada jaman dahulu, bagaimana bangsawan Hugo – pemilik kastil mempertahankan
diri dari serangan Raja John di dalam kastil selama berbulan-bulan, memimpin
kedua temannya untuk ‘mempertahankan-diri’ di dalam kastil dan menyerang siapa
saja yang berusaha menyusup atau mengusik keberadaan mereka. Sanggupkah ketiga
bocah remaja melawan pasukan orang-orang dewasa yang menyerbu kastil dengan
kekuatan penuh ?
Dari garis besar yang
mampu kurangkum, kisah ini menjanjikan adegan seru nan menegangkan, yang memang
merupakan salah satu daya tarik sepanjang kisah ini. Ibarat membaca karya Enid
Blyton seri Petualangan (kisah sekawanan remaja yang terlibat dalam kegiatan
spionase) disertai sekelumit sejarah masa lalu seputar kastil dan para
penghuni, tak pelak kisah ini layak mendapat pujian khusus. Satu-satunya hal
yang mengurangi ‘nilai-plus’ adalah ending yang terus terang cukup
mengecewakan. Seakan-akan semua kegiatan seru, hanya sekedar permainan ‘bocah’
belaka yang akhirnya harus usai pada waktunya. Kesan melodrama dan konflik
psikologis, justru lebih kuat menjadi tema kisah ini, dibandingkan petualangan
ataupun fantasi yang muncul (yang nyaris tidak terlihat sepanjang kisah ini).
[
more about this author & related works, just check at here : Jonathan Stroud | on
Goodreads | on
Wikipedia | at
Twitter ]
~ This Post are include in
2014 Reading Challenge ~
51th Book in
TBRR Pile
Best Regards,
Hobby Buku
No comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/