Books
“SANG PAHLAWAN”
Judul Asli : HEROES OF THE VALLEY
by Jonathan Stroud
Copyright © 2009 by
Jonathan Stroud
Penerbit Gramedia Pustaka
Utama
Alih Bahasa : Poppy
Damayanti Chusfani
Editor : Dini Pandia
Cetakan
I : April 2011 ; 488 hlm ; ISBN 978-979-22-6959-8
Rate : 4 of 5
Satu lagi karya Jonathan
Stroud yang menarik minat dan perhatianku. Kali ini beliau mengusung tema
kehidupan bangsa Viking (atau setidaknya mirip bangsa tersebut), dimana legenda
dan mitos menjadi sumber keyakinan yang mampu mempengaruhi masyarakat sekitar,
ketakutan akan pelanggaran yang akan membawa kutukan mengerikan hingga kematian
yang menyedihkan.
Halli adalah putra bungsu
dari Arnkel dan Astrid – Penguasa & Penegak Hukum Klan Svein yang tersohor.
Sebagai putra bungsu, ia tak memiliki tanggung jawab dan perhatian khusus dari
kedua orang tua maupun penduduk Klan Svein. Namun Halli tetap menarik perhatian
karena tingkah-lakunya yang selalu mengundang ‘keributan’ dan berakhir pada
‘malapetaka’di sekitarnya.
Dibandingkan Leif – putra
tertua dan ahli waris, serta Gudny – gadis cantik dan menarik, kakak Halli,
keduanya memiliki fisik menawan sebagai keturunan Svein, namun Halli justru
sangat berbeda. Bukan hanya secara fisik, pola pikir Halli selalu dipenuhi
dengan keinginan untuk berpetualangan dan menjadi pahlawan sebagaimana
leluhurnya Svein Yang Agung, namun ia selalu diberi tugas untuk bertani dan
mengerjakan tugas-tugas harian membosankan. Maka jika Halli berusaha mencari
cara untuk mengusir rasa jemunya, bisa dipastikan dalam waktu singkat akan
muncul keributan.
Legenda perjuangan 12 Klan
Pahlawan dalam mempertahankan wilayah mereka dari kaum Trow, merupakan kisah
favorit yang senantiasa memenuhi benak Halli. Pertempuran Batu yang menandai
wilayah batas kekuasaan Klan Svein, merupakan bukti sekaligus monumen dimana
para pahlawan tewas dengan gagah berani membasmi kawanan Trow, dan kini
kekuatan mereka menjadi pelindung kaumnya, asalkan tidak satu pun manusia
melanggar perintah dengan melewati makam batu yang menjadi pagar pembatas
wilayah Svein dengan dunia luar.
Semua legenda itu ibarat
‘agama’ dan ‘hukum’ yang selalu dipatuhi oleh masyarakat. Hingga suatu saat,
kedamaian dan ketenangan terusik, dimulai dari keisengan Halli mengerjai Ragnar
– putra Hord, Penguasa Hukum Klan Hakon, yang berbuntut pada perkelahian dan
pembunuhan terhadap Brodir – adik Arnkel yang juga dianggap sebagai kambing
hitam keluarga mereka. Meski demikian, Brodir merupakan paman kesayangan Halli,
karena kegemaran mereka berdua yang nyaris serupa, menyukai tantangan dan
petualangan.
Kematian Brodir yang bisa
berdampak pada pecahnya Perang antar Klan, sesuatu yang ditakuti dan dihindari
sebisa mungkin oleh para Penegak Hukum dari ke-12 Klan, membawa pada pembicaaan
dan negosiasi berdasarkan undang-undang Hukum yang berlaku. Namun Halli tidak
sudi menunggu, ia melarikan diri meninggalkan Klan Svein yang menjadi tempat
bernaung selama hidupnya, menjelajahi wilayah asing dan tak dikenal, untuk
membalas dendam pada para pembunuh Brodir : Penguasa dan Penegak Hukum Klan
Hakon beserta kerabatnya.
Berbekal semangat tinggi
dan tekad bulat, Halli menempuh perjalanan jauh mencari kediaman Klan Hakon.
Sayangnya semua bayangan tentang petualangan yang seru dan menyenangkan, harus
pupus dalam waktu singkat, ketika Halli menyadari sebuah kenyataan pahit, bahwa
kehidupan di dunia luar ternyata sangat keras dan menakutkan, terutama bagi
pemuda tanpa pengalaman atau pengetahuan sedikit pun. Mulai dari perampok
hingga hewan-hewan liar yang cukup buas, ada sepanjang perjalanan.
Kesulitan mencari
penginapan bahkan makanan yang layak, ketika semua bekalnya hilang dan lenyap.
Halli sang Pahlawan gagah berani akhirnya menjadi pengembara terlunta-lunta,
kelaparan dan berpenampilan bak pengemis jalanan. Ia bahkan diburu oleh Klan
lain karena dituduh sebagai pembunuh. Bahkan ketika akhirnya ia mampu
berhadapan dengan sosok yang diburu sekian lamanya, ia tak mampu mengangkat
pedang untuk menghabisi nyawanya.
Perjalanan panjang nan
berat yang dilaluinya, merubah pandangan dan perspektif Halli, bahkan di luar
sana, terdapat dunia yang sangat luas dan tak diketahui keberadaannya, melebihi
kehidupan di dalam komunitas Klan Svein atau gabungan dari 12 Klan. Didampingi
oleh Aud – putri tunggal Ulfar (Penegak Hukum Klan Arne), gadis yang lincah
sekaligus tomboi, pemberani sekaligus ahli bertempur yang sangat cerdas, Halli
menempuh perjalanan lain untuk membuktikan keyakinan baru yang ia peroleh,
tentang kebenaran dan fakta dibalik Legenda Pahlawan dari 12 Klan yang selalu
didengungkan secara turun temurun dan menjadi sumber keyakinan utama
masyarakat. Namun kini Halli tidak lagi yakin tentang kebenaran kisah tersebut
...
Kisah ini mau tidak mau
mengingatkan akan perjalanan karakter Richard M dalam ‘Neverwhere’ karya Neil
Gaiman. Halli yang merasa ‘serba-tahu’ dan sedikit merendahkan minat Kaum
Svein, mendapati bahwa apa yang ia miliki ternyata sangat kecil bahkan nyaris
tidak berarti di dunia luar wilayah Svein. Ibarat pepatah bagai katak dalam
tempurung, akhirnya karakter Halli mampu menepis keragu-raguan dan rasa takut
dalam dirinya, dengan membulatkan tekad untuk maju menyongsong masa depan
(meski tidak ada bayangan sekecil apapun di benaknya) alih-alih berdiam diri
atau mengurung ‘mimpi’ dalam batasan-batasan yang dibentuk oleh aturan turun
menurun. Pesan moral yang kutangkap, beranilah bermimpi lebih dan mengambil
resiko keluar dari zona kenyamanan, demi mewujudkan kebenaran jati diri
masing-masing.
[
more about this author & related works, just check at here : Jonathan Stroud | on
Goodreads | on
Wikipedia | at
Twitter ]
~ This Post are include in
2014 Reading Challenge ~
46th Book in
TBRR Pile
Best Regards,
Hobby Buku
No comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/