Books
“THE MEDIATOR : SENJA BERLALU”
Judul Asli : THE MEDIATOR – TWILIGHT
[
book 6 of THE MEDIATOR Series ]
by Meg Cabot
Copyright © 2003 by Meggin
Cabot
Penerbit Gramedia Pustaka
Utama
Alih Bahasa : Monica Dwi
Chresnayani
Desain
& Ilustrasi Sampul : Rizki Arnosa
Cetakan
I : April 2011 ; 288 hlm ; ISBN 978-979-22-6941-3
Rate : 3.5 of 5
Suze menjalani misinya
dengan penuh kesungguhan, terutama setelah mengalami aneka peristiwa yang
membuka ‘mata hati’ serta pikirannya. Dan dengan didampingi oleh Jesse – hantu
dari abad ke-19 yang sangat keren sekaligus santun, ia menikmati kehidupan masa
depannya. Meski demikian masih ada ganjalan yang membuatnya cemas. Sumber
kekhawatiran Suze adalah rencana yang ada di dalam benak Paul Slater – cowok
yang juga memiliki kemampuan supranatural dan berusaha merebut hatinya melalui
pertarungan yang menghalalkan segala
cara, termasuk nyaris mengorbankan adik kandungnya yang baru berusia 8 tahun. Berkat
Paul pula, Suze sedikit banyak mulai memahami kemampuan barunya sebagai ‘Pengelana’
– melakukan perjalanan lintas dunia tanpa kehilangan wujud fisiknya.
Sementara Paul sendiri
telah ‘belajar’ cukup banyak untuk tidak langsung melakukan konfrontasi
terhadap Jesse maupun Suze. But then again, he still got his secret mission to
get Suze’s power on his bigger mission. Maka diam-diam Paul membuat rencana
yang rada absurb, not the mention quit dangerous alias berbahaya banget.
Intinya, ia akan melakukan ‘perjalanan-lintas-dunia’ tepatnya ke masa lalu
untuk merubah masa depan Jesse de Silva. Nah, Suze yang asli curiga banget
semenjak Paul bersikap ‘adem-ayem’ – akhirnya berhasil menebak dengan jitu
rencana brilian nan keji yang hendak dilakukan Paul. Brilian karena secara
logika, hal tersebut bisa dilakukan. Keji ? Jelas !! Bagi Suze jika masa lalu
Jesse dirubah, besar kemungkinan ia akan tewas dan menjadi hantu selama berabad-abad
dan akhirnya bertemu dengan Suze ...
Alhasil Suze melakukan segala cara (dan cukup membabi-buta) demi mempertahankan Jesse di sisinya. Quit egois sih, dan Suze menyadari hal tersebut, but what people say about fallin’ in love ? Even with real human nor a ghost, it’s consume your mind bit-by-bit. Nah ... disinilah berbagai adegan ala Romeo & Juliet, tepatnya pada adegan untuk saling mengorbankan diri muncul. Bahkan Pastur Dominic pun tak mampu mencegah tekad bulat pasangan yang lagi jatuh cinta, hanya bisa memisahkan mereka sementara waktu melalui ceramah tentang doktrin-doktrin dan tata susila antara pria dan wanita dari keluarga terhormat .... bla-bla-bla-bla, cuman bertahan beberapa hari saja wkwkwk. Pernah tahu atau membaca kisah perjalanan Dante’s Inferno ?
Alhasil Suze melakukan segala cara (dan cukup membabi-buta) demi mempertahankan Jesse di sisinya. Quit egois sih, dan Suze menyadari hal tersebut, but what people say about fallin’ in love ? Even with real human nor a ghost, it’s consume your mind bit-by-bit. Nah ... disinilah berbagai adegan ala Romeo & Juliet, tepatnya pada adegan untuk saling mengorbankan diri muncul. Bahkan Pastur Dominic pun tak mampu mencegah tekad bulat pasangan yang lagi jatuh cinta, hanya bisa memisahkan mereka sementara waktu melalui ceramah tentang doktrin-doktrin dan tata susila antara pria dan wanita dari keluarga terhormat .... bla-bla-bla-bla, cuman bertahan beberapa hari saja wkwkwk. Pernah tahu atau membaca kisah perjalanan Dante’s Inferno ?
Ahahaha, bukan bermaksud
membandingkan kisah tersebut dengan kisah ini, hanya menunjukkan ‘perjuanganku’
untuk menyelesaikan akhir kisah sang mediator vs adegan-adegan romance-nya
*hicks* ... and finally I’m glad it’s finished. P.S. It’s not like the story bad or
worse ... just feels like reading teens fantasy with so many complicated
love-triangle and teens personalities, like
moody-moody-gloomy-and-outburst-so-many-emotion. If there is good things I like
in the whole story : the supranatural-thingy really intriguing, the humours all
over the scene, mostly with Father Dominic’s figures that quit hillarious and
don’t forget Jesse de Silva – the ghost himself, if I could meet such
gentleman, well it’s just like him, but he like 150 years-old-man even with
performance man in his twenties ... and I just thinking now, how old is Edward
Cullen hahahaha (^o^) P.S.S. Ahemmm ... ternyata serial
ini masih ada kelanjutannya #damn pantas rasanya ada yang ‘nggantung’ begitu
selesai baca buku ini *hicks-hicks-hicks*
Tentang Penulis :
Meg Cabot ( nama aslinya
Meggin Patricia Cabot ), lahir di Bloomington, Indiana, Amerika Serikat pada
tanggal 1 Februari 1967. Ia merupakan penulis Amerika yang sangat produktif
dalam menulis dan telah menghasilkan lebih dari 50 judul buku. Karyanya yang terkenal
diantaranya seri The Princess Diaries, yang telah diangkat ke layar lebar
oleh Walt Disneys Pictures dengan judul yang sama. Kemudian seri Mediator tentang remaja yang memiliki kemampuan
supranatural, serial detektif lewat Heather Wells Mystery, serangkaian chicklit, historical
romance dan tentu saja seri Underworld yang merupakan adaptasi dari kisah
Mitologi Yunani yaitu Persephone yang diculik oleh Hades – dewa penjaga gerbang
kematian, dan dipaksa menemaninya tinggal di Underworld. Meg Cabot telah
memperoleh banyak penghargaan atas karya-karyanya, hingga kini buku-bukunya
terjual lebih dari 15 juta kopi, dan ia masih tetap giat menulis sampai kapan
pun ...
[ more about the author & related
works, just check at here : Meg Cabot | on Goodreads | on Wikipedia | on IMDb | at Twitter | at Facebook ]
~ This Post are include in
2014 Reading Challenge ~
124th Book in
TBRR Pile
Best Regards,
Hobby Buku
No comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/