Translate

Tuesday, October 20, 2015

Books "PRINCESS ACADEMY"

Books “PRINCESS ACADEMY”
Judul Asli : PRINCESS ACADEMY
[ book 1 of PRINCESS ACADEMY Series ]
by Shannon Hale
Copyright © 2005 by Shannon Hale
Penerbit Atria
Alih Bahasa : Santi Paramitta & Berliani M. Nugrahani
Editor : Ferry Halim
Lay-out : Aniza
Cetakan I : Juni 2009 ; 362 hlm ; ISBN 978-979-1411-12-7
Rate : 3.5 of 5

Di lereng Gunung Eskel, ada sebuah desa kecil yang seluruh penghuni merupakan pekerja tambang batu Linder, dan disana juga Miri tinggal bersama Pa dan kakaknya Marda. Miri tak pernah mengenal ibunya, yang meninggal seminggu setelah melahirkan Miri. Namun gadis ini tak pernah kehilangan kasih sayang keluarga meski hanya bertiga. Walau ada satu hal yang menjadi ganjalan di hati Miri, larangan Pa terhadap Miri untuk mendekati dan bekerja di pertambangan, sebagaimana semua penghuni desanya, mulai dewasa hingga anak-anak usia delapan tahun, akan membanting tulang bekerja di pertambangan batu Linder.



Miri sadar, tubuhnya termasuk kecil untuk ukuran gadis seusianya. Bahkan kini di usia 14 tahun, mereka yang tak mengenal dirinya, akan mengira Miri baru berusia 10-12  tahun. Meski bertubuh kecil, Miri cukup kuat dan memiliki kecerdasan serta keberanian yang besar, yang acapkali dianggap sebagai tingkah laku pemberontakan anak-anak remaja. Dengan bersikap riang, Miri menutupi kekecewaan dan perasaan dikucilkan, karena hanya dirinya yang berada di rumah, di saat semua orang yang memiliki tenaga, berjuang menambang batu Linder. Miri selalu berharap dan bermimpi, suatu saat kelak, kehidupannya akan berubah ... dan suatu hari, hal itu terwujud dalam bentuk yang sama sekali tak pernah ia bayangkan.

Kedatangan utusan kerajaan Danland, membawa berita sang pangeran akan memilih calon pengantin dari gadis-gadis yang ada di Gunung Eskel. Desa yang kecil dan terpencil ini, bukanlah pilihan utama untuk menemukan calon Ratu, namun para pendeta kerajaan telah melakukan ramalan, dan semua petunjuk mengarah pada kawasan Gunung Eskel. Maka diperintah semuan gadis dari usia 12 tahun hingga 17 tahun, wajib memasuki akademi yang dipersiapkan bagi calon puteri selama setahun penuh, sebelum sang Pangeran datang dan memilih langsung calon pengantinnya. Tanpa memperdulikan protes warga desa, karena kepergian para gadis berarti berpengaruh pada pekerjaan di tambang yang juga mengandalkan tenaga mereka, para serdadu kerajaan datang ‘menjemput’ gadis-gadis desa gunung Eskel.

Disinilah kesulitan dan hambatan baru dialami oleh Miri. Terbiasa dengan dukungan dan kasih sayang keluarganya, kini mendapati kenalan serta sosok yang dianggapnya teman, bisa berbalik menjadi musuh dalam selimut, terutama saat mereka berebut posisi untuk mendapatkan gelar Putri Akademi yang akan menanti kedatangan sang Pangeran. Kawan menjadi lawan, dan orang yang awalnya tak disukai ternyata bisa menjadi teman baik. Ibarat pepatah mengatakan, untuk menilai sifat dan karakter manusia, jangan perhatikan saat dalam kondisi baik, melainkan saat menghadapi masalah dan kesulitan yang menakutkan. Namun Miri memiliki ketegaran untuk menempuh jalannya sendiri. Walaupun ia sedih sekaligus sakit hati akibat perlakuan teman-temannya, hingga ia dikucilkan dari pergaulan.

Miri justru terpacu untuk menghabiskan waktu melatih dirinya membaca setiap hari, setiap saat. Ketekunan dan keuletannya membuahkan hasil kala secara perlahan namun pasti, ia meraih prestasi dan menunjukkan perkembangan yang cukup pesat dibandingkan teman-temannya. Bahkan Miri mulai menemukan ‘talenta’ tersembunyi di dalam dirinya, sebuah kemampuan yang telah lama ia idam-idamkan : berbicara dengan bahasa ‘tambang’ melalui lagu dan ketukan irama dalam benaknya, menyampaikan pesan kepada orang-orang tertentu tanpa sepengetahuan pihak lain. Dan menjelang hari yang dinantikan oleh para gadis Akademi Putri, sang pangeran datang untuk menemui calon-calon yang terlah terdidik, dan ada salah satu gadis yang akan terpilih sebagai calon permaisuri ahli waris kerajaan. Siapakah gerangan yang akan terpilih ?

Kisah ini dimulai dengan penjabaran suasana kehidupan penduduk desa yang unik serta menarik. Dengan latar belakang pegunungan yang sunyi dan terpencil, terasa sekali keindahan alam liar nan keras yang dituturkan melalui pemikiran sosok gadis bernama Miri. Meskipun kehidupan keluarga serta masyarakat desa tersebut bisa dikatakan sangat jauh dari berkecukupan, Miri menerima berbagai tantangan kehidupan serta tanggung jawab yang cukup berat demi membantu keluarganya mencukupi kebutuhan sehari-hari. Bahkan saat ia ditempatkan pada situasi yang bisa dikatakan lebih nyaman dan ‘mewah’ di Akademi (dibandingkan kehidupan pribadinya), pada akhirnya ia justru menyadari ‘keinginan’ terbesar dalam dirinya, bukanlah sesuatu yang berhubungan dengan harta benda, materi serta kekuasaan.

Pesan-pesan moral yang tersampaikan sepanjang kisah ini sangatlah kuat. Dengan gaya penuturan khas penulis, yang pernah kudapati melalui karya lainnya ‘The Goose Girl’ ... membutuhkan sedikit konsetrasi menjelang pertengahan kisah, untuk mendapatkan ‘emosi’ dalam jalinan kisahnya. Entah apakah hasil terjemahannya sedikit berpengaruh, yang jelas, kira-kira separuh kisah ini (hingga menjelang akhir kisah) terasa sangat membingungkan plus berbelit-belit. Dan pada akhir kisah, dugaan awal ternyata memang benar-benar terjadi, so no surprises-ending ... but still overall is a god story. Sayangnya (sekali lagi) untuk edisi terjemahan ini, penerbit tidak meneruskan kisah kelanjutannya, sehingga ada beberapa poin yang sebenarnya ingin kuperjelas (dan membuat rasa penasaran pula #duhhhh) ... \(-__-)/

[ more about this author & related works, just check at here : Shannon Hale | on Goodreads | on Wikipedia | at Twitter | at Tumblr ]

~ This Post are include in 2014 Reading Challenge ~
42th Book in Finding New Author Challenge
109th Book in TBRR Pile

Best Regards,

Hobby Buku

No comments:

Post a Comment

Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...