Judul Asli : NATION
by Terry Pratchett
Copyright © 2008 by Lyn
& Terry Pratchett
Penerbit Gramedia Pustaka
Utama
Alih Bahasa : Rosemary
Kesauly
Desain & ilustrasi
sampul : Eduard Iwan Mangopang
Cetakan I : Maret 2013 ; 432
hlm ; ISBN 978-979-22-9405-7
Rate
: 4 of 5
Suatu
hari Imo berangkat menangkap ikan, tapi tidak ada laut. Jadi ia meludah ke
tangan, menggosok-gosokkannya, lalu membuat bola lautan. Setelah itu ia membuat
beberapa ikan, tapi mereka bodoh dan malas. Jadi ia mengambil jiwa beberapa
lumba-lumba, yang setidaknya telah belajar bicara, mencampurkannya dengan tanah
liat, menggumpal-gumpalkannya, mengubah bentuk mereka, dan mereka pun menjadi
manusia. Kemudian Imo membuat daratan, hingga Locaha – dewa kematian dari
secuil malam. Tetapi Imo tidak puas, karena dunia yang ia ciptakan tidak
sempurna, sebuah dunia yang cacat. Maka ia membuat dunia baru yang lebih baik.
Dan Locaha berkata : Aku bagian darimu, sama seperti segala sesuatunya. Berikan
padaku dunia manusia, dan pergilah untuk membuat dunia yang lebih baik. Aku
akan memerintah di sini dengan adil. Jika manusia mati, aku akan mengirim
mereka untuk menjadi lumba-lumba sampai tiba waktunya mereka untuk lahir
kembali. Tapi jika aku menemukan makhluk yang telah berjuang keras, yang telah
menjadi lebih daripada lumpur asal mereka, yang telah memegahkan dunia kejam
ini dengan menjadi bagian darinya, maka aku akan membuka pintu bagi mereka
untuk menuju dunia sempurnamu, dan mereka takkan lagi menjadi makhluk waktu,
karena mereka akan mengenakan bintang.
Mau – bocah laki-laki yang
sedang menjalani ritual suci di Pulau Bocah Laki-Laki, bersiap-siap untuk
menempuh perjalanan pulang ke Negeri, sebagai tanda bahwa ia telah lulus ujian
dan akan diangkat menjadi pria dewasa oleh sukunya. Namun sepanjang perjalanan,
ia melihat tanda-tanda yang aneh, karena alam tidak sama sebagaimana selama ini
ia ketahui. Tatkala ia akhirnya berhasil menginjakkan kaki di daratan dimana
‘dulu’ Negeri yang ia kenal semenjak lahir, semuanya berubah. Dewa-dewa telah
mengamuk, membuat alam serta lingkungan porak-poranda. Mau hanya mendapati desa
serta pemukiman beserta seluruh isinya telah lenyap, habis tersapu, meninggalkan
jejak kematian di mana pun ia memandang. Mau tak mampu menghilangkan ‘perasaan
hampa’ yang menyelubungi jiwanya, sembari berusaha mengubur wajah-wajah yang
pernah ia kenal, agar jiwa-jiwa mereka mampu kembali ke dunia ...
Di Negeri, hanya ada Mau
seorang diri, bukan lagi bocah namun belum menjadi pria dewasa. Ditemani
burung-burung kakek yang mengincar tubuh-tubuh tak bernyawa untuk disantap, Mau
mendapati adanya sosok ‘hantu’ berupa gadis bercelana yang muncul dalam mimpi
maupun har-hari terang di pulau itu. Gadis itu berasal dari bangkai benda aneh
yang muncul dari lautan dan terkapar di daratan Negeri. Gadis berkulit putih
pucat dengan ucapan yang sama sekali tak ia pahami. Namun Mau memilih lebih
baik ditemani oleh hantu tersebut daripada seorang diri mendengarkan ‘ocehan’
para kakek moyang dibenaknya, yang membuatnya merasa kehilangan akal. Gadis itu
menyebut dirinya sebagai Daphne – ia berasal dari suatu tempat yang sangat
jauh, dan tak pernah dipahami oleh Mau. Bersama-sama, mereka menjalani hari
demi hari, menjalin komunikasi dan pemahaman satu sama lain. Hingga muncul
manusia-manusia lain di Negeri ...
Daphne memiliki nama asli
Ermintrude – putri Gubernur yang sedang dalam perjalanan menyusul sang ayah di
sebuah pulau di tengah Samudera Pelagic Selatan, ketika badai serta pergolakan
laut yang mengerikan terjadi, membuat kapal yang ditumpanginya karam, menyisakan
hanya dirinya seorang di sebuah pulau yang tak ia kenali. Ketika ia menemukan
bahwa ada penghuni lain di pulau itu, sosok pemuda yang aneh dan tak memahami
satu pun perkataannya, hal tersebut tidak membuat dirinya berkecil hati.
Ketakutan akan bayang-bayang kisah tentang suku bangsa barbar, liar sekaligus
kanibal, berhasil disingkirkan, terutama saat ia melihat kedukaan yang melanda
pemuda itu kala memakamkan satu demi satu tubuh-tubuh tak bernyawa yang
ditemukan di pulau tersebut. Dua anak manusia, dari dua dunia yang berbeda,
bertemu, berusaha mengatasi perbedaan dan halangan di antara mereka untuk
menjalani kehidupan baru di sebuah pulau kecil. Hingga muncul manusia-manusia
serta makhluk lain di Negeri ...
Dari sampul depan yang
memikat hingga sinopsis yang mengundang rasa penasaran, kisah ini dimulai
dengan kisah seorang bocah yang ‘pulang’ ke ‘negeri’ – di mana sanak keluarga
serta orang-orang yang ia kenal semanjak kanak-kanak tinggal dan hidup sesuai
aturan dan adat yang berjalan sekian lama. Konflik mulai terbangun dari awal
dengan adanya ‘bencana alam’ yang memusnahkan seluruh wilayah yang ia kenali,
meninggalkan hal-hal baru yang harus ia hadapi. Suasana semakin menegangkan
tatkala di pulau itu juga ‘terdampar’ manusia lain, gadis remaja yang berasal
dari tempat yang sangat jauh. Terbayangkan kisah ala Adam dan Hawa atau semacam
‘Lost in Paradise’ ... penulis menggiring pembaca untuk mengalami pengalaman
unik dan aneh, membawa masuk imajinasi akan tempat yang sama sekali berbeda,
makhluk-makhluk yang tak kalah menariknya dengan latar belakang yang
menjanjikan petualangan seru. Pencarian jati diri sebagaimana Robinson Crusoe
terdampar di pulau nan primitif, hingga persatuan keluarga baru ala Swiss
Family Robinson, bisa dikatakan menjadi latar belakang kisah yang dituturkan
dengan gaya Terry Pratchett yang senantiasa unik. Nilai plus turut menambah
kisah ini dengan adanya ilustrasi-ilustrasi yang menambah imajinasi pembaca
dalam menyelami petualangan Mau dan Daphne ini.
[
more about this author & related works, just check at here : Terry Pratchett | on Goodreads
| on Wikipedia | on IMDb ]
~ This Post are include in
2014 Reading Challenge ~
75th Book in
Finding New Author Challenge
192th Book in
TBRR Pile
Best Regards,
Hobby Buku
No comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/