Judul Asli : STARTERS
[
book 1 of STARTERS Series ]
Copyright © by Lissa Price
Penerbit PlotPoint
(imprint PT Bentang Pustaka)
Alih Bahasa : Bonni
Rambatan
Editor : Donna Widjajanto
Proofreader : Ratna Fitria
Utami & Gina S. Noer
Layout : Wibi
Desain sampul : Teguh
Pandirian
Cetakan I : November 2012
; 467 hlm ; ISBN 978-602-9481-22-8
Rate
: 4 of 5
Ini
adalah masa depan. Saat dunia nyaris hancur akibat Perang Spora yang menewaskan
jutaan nyawa manusia, terutama penduduk sipil yang berusia antara 20-60 tahun.
Korban-korban yang selamat hanya menyisakan segelintir kaum Ender – manula yang
berusia lebih dari 100 tahun dari kaum kaya raya hingga mereka mampu membeli
vaksin penangkal Spora, dan sisanya adalah kaum Starter – anak-anak dan remaja
yang terselamatkan oleh vaksin namun akhirnya hidup sebatang kara karena
kehilangan para orang tua. Mereka menjadi kaum terlantar, hidup di reruntuhan
bangunan dan berusaha mencari makanan serta air bersih sekedar untuk bertahan
hidup hari demi hari. Namun pemerintah yang berkuasa melalukan penangkapan dan
penyisiran rutin untuk melenyapkan ‘sampah-masyarakat’ yang tidak dipedulikan
oleh siapa pun. Mereka yang mampu bertahan, harus hidup bergerilya,
berpindah-pindah agar tidak ditangkap, namun tiada jaminan bagaimana masa depan
dan kelangsungan hidup masing-masing.
Callie
Woodland (16 tahun) harus memikirkan jalan keluar demi melindungi adiknya Tyler
(7 tahun) yang membutuhkan perawatan dan pengobatan akibat penyakit yang
memburuk karena hidup menggelandang. Maka hanya ada satu solusi bagi Callie,
yaitu mendaftarkan diri sebagai donor di Prime Destinations – perusahaan yang
secara rahasia menawarkan jasa persewaan tubuh Starter kepada kaum Ender yang
kaya raya. Melalui prosedur operasi kecil, sebuah neurochip akan ditanam di
kepala donor Starter, dan melalui mesin yang disebut sebagai BCI (Body Computer
Interface), kaum Ender yang bersedia membayar mahal akan dihubungkan dan bisa
‘meminjam’ tubuh kaum muda Starter untuk masa-masa tertentu. Callie sama sekali
tak menyukai proses yang akan terjadi, membayangkan ada orang lain yang
menggunakan tubuhnya tanpa pernah ia sadari. Tetapi kompensasi yang diberikan
sangat tinggi, dan dengan imbalan tersebut Callie akan mampu mencari tempat
tinggal yang layak bagi dirinya dan Tyler.
Kontrak
yang harus dijalani oleh Callie dikatakan sangat singkat, hanya beberapa hari.
Namun anehnya pada penyewa ketiga, Callie terbangun di suatu tempat yang sama
sekali tidak ia kenali, sebuah lingkungan dan kaum kaya raya yang sedang
berpesta pora. Callie mendapati dirinya ‘sadar’ saat ia seharusnya ‘tertidur’
di masa sang penyewa sedang ‘meminjam’ tubuhnya. Ketika Callie berusaha mencari
tahu tentang situasi baru yang ia hadapi, ia mendapati bukan hanya tentang sang
penyewa, Mrs. Helena Winterhill – wanita kaya raya berusia 100 tahun, melainkan
juga rencana rahasia yang hendak ia lakukan menggunakan tubuh Callie. Helena
hendak membalas dendam kematian cucu tercintanya, Emily yang dicurigai menjadi
salah satu korban Prime Destinations. Dan sasarannya sosok yang sangat
terkenal, tidak lain dari Senator Harrison yang menjadi penyokong Prime
Destinations. Callie harus menemukan cara untuk mencegah perbuatan Helena tanpa
membongkar situasi yang bisa membuatnya kehilangan pembayaran jasa dari Prime
Destinations.
Namun
ketika ia mulai mengenal dan dekat dengan Blake Harrison – cucu sang Senator
yang mampu menarik perhatiannya, Callie mendapati ada hal-hal lain yang
tersembunyi di balik Prime Destinations. Bagaimana jika kecurigaan Helen
tentang penyalahgunaan tubuh Starter bagi kaum Ender yang bersedia membayar
mahal benar-benar terjadi ? Bersama dengan kenalan barunya Madison atau nama sebenarnya adalah Rhiannon
Huffington – Ender penyewa berusia 125 tahun yang periang namun baik hati,
Callie atau Helen, berjuang untuk menemukan jawaban sebelum semuanya terlambat.
Kondisi semakin berbahaya ketika Blake mendapati Callie / Helen berusaha
membunuh kakeknya, dan keselamatan Tyler serta Michael – sahabat Callie,
terancam akan dilenyapkan demi menutupi konspirasi yang melibatkan oknum
pemerintah dalam menjalankan operasi pembunuhan kaum Starter demi kepuasan kaum
Ender tertentu. Mampukah Callie dan kawan-kawannya melawan musuh yang jauh
lebih banyak dan berkuasa di setiap penjuru negeri ?
Salah
satu hasil timbunanku selama bertahun-tahun yang ternyata sangat menarik untuk
disimak, terlepas dari versi desain sampul yang rada ‘creepy’ ... Semenjak
awal, penulis telah memberikan sajian sebuah dunia yang hancur akibat perang,
menyisakan hanya dua golongan mayoritas, kaum Ender yang berusia rata-rata di
atas 100 tahun dan kaum Starter yang terdiri dari anak-anak hingga remaja. Kaum
Ender hidup berkecukupan bahkan cenderung kaya raya dan gemar berhura-hura,
sedangkan di sisi lain terdapat anak-anak yatim piatu yang tidak memiliki apa
pun selain semangat untuk berjuang mempertahankan hidup, di mana sebagian besar
menjadi tahanan dan budak pekerja instansi pemerintah. Di saat situasi seperti ini,
muncul perusahaan dengan nama Prime Destinations yang menawarkan solusi
‘win-win-solution’ dimana kaum Ender yang tubuh fisiknya tak pernah kembali
muda walau bisa mempertahankan kesehatan mereka, bisa memperoleh kesempatan
menikmati kesenangan duniawi dengan menyewa tubuh kaum muda – Starter, yang
bersedia menjadi donor dan memperoleh imbalan cukup besar sebagai kompensasi.
Secara
hukum hal ini terlarang, namun ibarat situasi dengan ‘black-market’ hal ini
berjalan dengan mudah tanpa diketahui siapa pun. Hingga Callie Woodland masuk
sebagai donor Starter. Karakter Callie yang ‘matang’ melebihi usianya, dan
berkat bekal aneka pengetahuan yang dijejalkan oleh kedua orang tuanya semasa
perang berlangsung, membuatnya memiliki insting dan kemampuan beradaptasi yang
sangat menarik kala menghadapi situasi yang tak terduga. Kekuatan Callie untuk
bertahan dan pantang menyerah, menjadi salah satu faktor selain kegagalan
tehnis yang menyebabkan dirinya ‘sadar’ dalam proses ketika Helen Winterhill
menyewa tubuhnya. Uniknya, kolaborasi antara Callie dan Helen, mengingatkan
diriku akan kisah The Host karya Stephanie Meyer, di mana dalam satu tubuh,
terdapat dua pikiran dan kesadaran yang saling menyerang (pada awalnya) hingga
akhirnya saling menerima dan bekerja sama dalam kesepakatan pencapaian tujuan. Tema
kisah distopia yang termasuk unik sekaligus mengundang rasa penasaran ini harus
terhenti karena kelanjutan kisahnya entah kapan akan rilis oleh penerbit di
Indonesia, atau bisa jadi justru tidak dilanjutkan seperti ‘tradisi’ beberapa
serial fantasi yang ‘macet’ peredaran kelanjutan edisi terjemahannya ... mari
berharap bersama-sama (^_^)
~ This Post are include in
2014 Reading Challenge ~
77th Book in
Finding New Author Challenge
212th Book in
TBRR Pile
Best Regards,
Hobby Buku
No comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/