Translate

Friday, September 26, 2014

Books "STARTERS"

Judul Asli : STARTERS
[ book 1 of STARTERS Series ]
Copyright © by Lissa Price
Penerbit PlotPoint (imprint PT Bentang Pustaka)
Alih Bahasa : Bonni Rambatan
Editor : Donna Widjajanto
Proofreader : Ratna Fitria Utami & Gina S. Noer
Layout : Wibi
Desain sampul : Teguh Pandirian
Cetakan I : November 2012 ; 467 hlm ; ISBN 978-602-9481-22-8
Rate : 4 of 5

Ini adalah masa depan. Saat dunia nyaris hancur akibat Perang Spora yang menewaskan jutaan nyawa manusia, terutama penduduk sipil yang berusia antara 20-60 tahun. Korban-korban yang selamat hanya menyisakan segelintir kaum Ender – manula yang berusia lebih dari 100 tahun dari kaum kaya raya hingga mereka mampu membeli vaksin penangkal Spora, dan sisanya adalah kaum Starter – anak-anak dan remaja yang terselamatkan oleh vaksin namun akhirnya hidup sebatang kara karena kehilangan para orang tua. Mereka menjadi kaum terlantar, hidup di reruntuhan bangunan dan berusaha mencari makanan serta air bersih sekedar untuk bertahan hidup hari demi hari. Namun pemerintah yang berkuasa melalukan penangkapan dan penyisiran rutin untuk melenyapkan ‘sampah-masyarakat’ yang tidak dipedulikan oleh siapa pun. Mereka yang mampu bertahan, harus hidup bergerilya, berpindah-pindah agar tidak ditangkap, namun tiada jaminan bagaimana masa depan dan kelangsungan hidup masing-masing.



Callie Woodland (16 tahun) harus memikirkan jalan keluar demi melindungi adiknya Tyler (7 tahun) yang membutuhkan perawatan dan pengobatan akibat penyakit yang memburuk karena hidup menggelandang. Maka hanya ada satu solusi bagi Callie, yaitu mendaftarkan diri sebagai donor di Prime Destinations – perusahaan yang secara rahasia menawarkan jasa persewaan tubuh Starter kepada kaum Ender yang kaya raya. Melalui prosedur operasi kecil, sebuah neurochip akan ditanam di kepala donor Starter, dan melalui mesin yang disebut sebagai BCI (Body Computer Interface), kaum Ender yang bersedia membayar mahal akan dihubungkan dan bisa ‘meminjam’ tubuh kaum muda Starter untuk masa-masa tertentu. Callie sama sekali tak menyukai proses yang akan terjadi, membayangkan ada orang lain yang menggunakan tubuhnya tanpa pernah ia sadari. Tetapi kompensasi yang diberikan sangat tinggi, dan dengan imbalan tersebut Callie akan mampu mencari tempat tinggal yang layak bagi dirinya dan Tyler.

Kontrak yang harus dijalani oleh Callie dikatakan sangat singkat, hanya beberapa hari. Namun anehnya pada penyewa ketiga, Callie terbangun di suatu tempat yang sama sekali tidak ia kenali, sebuah lingkungan dan kaum kaya raya yang sedang berpesta pora. Callie mendapati dirinya ‘sadar’ saat ia seharusnya ‘tertidur’ di masa sang penyewa sedang ‘meminjam’ tubuhnya. Ketika Callie berusaha mencari tahu tentang situasi baru yang ia hadapi, ia mendapati bukan hanya tentang sang penyewa, Mrs. Helena Winterhill – wanita kaya raya berusia 100 tahun, melainkan juga rencana rahasia yang hendak ia lakukan menggunakan tubuh Callie. Helena hendak membalas dendam kematian cucu tercintanya, Emily yang dicurigai menjadi salah satu korban Prime Destinations. Dan sasarannya sosok yang sangat terkenal, tidak lain dari Senator Harrison yang menjadi penyokong Prime Destinations. Callie harus menemukan cara untuk mencegah perbuatan Helena tanpa membongkar situasi yang bisa membuatnya kehilangan pembayaran jasa dari Prime Destinations.

Namun ketika ia mulai mengenal dan dekat dengan Blake Harrison – cucu sang Senator yang mampu menarik perhatiannya, Callie mendapati ada hal-hal lain yang tersembunyi di balik Prime Destinations. Bagaimana jika kecurigaan Helen tentang penyalahgunaan tubuh Starter bagi kaum Ender yang bersedia membayar mahal benar-benar terjadi ? Bersama dengan kenalan barunya  Madison atau nama sebenarnya adalah Rhiannon Huffington – Ender penyewa berusia 125 tahun yang periang namun baik hati, Callie atau Helen, berjuang untuk menemukan jawaban sebelum semuanya terlambat. Kondisi semakin berbahaya ketika Blake mendapati Callie / Helen berusaha membunuh kakeknya, dan keselamatan Tyler serta Michael – sahabat Callie, terancam akan dilenyapkan demi menutupi konspirasi yang melibatkan oknum pemerintah dalam menjalankan operasi pembunuhan kaum Starter demi kepuasan kaum Ender tertentu. Mampukah Callie dan kawan-kawannya melawan musuh yang jauh lebih banyak dan berkuasa di setiap penjuru negeri ?

Salah satu hasil timbunanku selama bertahun-tahun yang ternyata sangat menarik untuk disimak, terlepas dari versi desain sampul yang rada ‘creepy’ ... Semenjak awal, penulis telah memberikan sajian sebuah dunia yang hancur akibat perang, menyisakan hanya dua golongan mayoritas, kaum Ender yang berusia rata-rata di atas 100 tahun dan kaum Starter yang terdiri dari anak-anak hingga remaja. Kaum Ender hidup berkecukupan bahkan cenderung kaya raya dan gemar berhura-hura, sedangkan di sisi lain terdapat anak-anak yatim piatu yang tidak memiliki apa pun selain semangat untuk berjuang mempertahankan hidup, di mana sebagian besar menjadi tahanan dan budak pekerja instansi pemerintah. Di saat situasi seperti ini, muncul perusahaan dengan nama Prime Destinations yang menawarkan solusi ‘win-win-solution’ dimana kaum Ender yang tubuh fisiknya tak pernah kembali muda walau bisa mempertahankan kesehatan mereka, bisa memperoleh kesempatan menikmati kesenangan duniawi dengan menyewa tubuh kaum muda – Starter, yang bersedia menjadi donor dan memperoleh imbalan cukup besar sebagai kompensasi.

Secara hukum hal ini terlarang, namun ibarat situasi dengan ‘black-market’ hal ini berjalan dengan mudah tanpa diketahui siapa pun. Hingga Callie Woodland masuk sebagai donor Starter. Karakter Callie yang ‘matang’ melebihi usianya, dan berkat bekal aneka pengetahuan yang dijejalkan oleh kedua orang tuanya semasa perang berlangsung, membuatnya memiliki insting dan kemampuan beradaptasi yang sangat menarik kala menghadapi situasi yang tak terduga. Kekuatan Callie untuk bertahan dan pantang menyerah, menjadi salah satu faktor selain kegagalan tehnis yang menyebabkan dirinya ‘sadar’ dalam proses ketika Helen Winterhill menyewa tubuhnya. Uniknya, kolaborasi antara Callie dan Helen, mengingatkan diriku akan kisah The Host karya Stephanie Meyer, di mana dalam satu tubuh, terdapat dua pikiran dan kesadaran yang saling menyerang (pada awalnya) hingga akhirnya saling menerima dan bekerja sama dalam kesepakatan pencapaian tujuan. Tema kisah distopia yang termasuk unik sekaligus mengundang rasa penasaran ini harus terhenti karena kelanjutan kisahnya entah kapan akan rilis oleh penerbit di Indonesia, atau bisa jadi justru tidak dilanjutkan seperti ‘tradisi’ beberapa serial fantasi yang ‘macet’ peredaran kelanjutan edisi terjemahannya ... mari berharap bersama-sama (^_^)

[ more about this author & related works, just check at here : Lissa Price | on Goodreads ] 

~ This Post are include in 2014 Reading Challenge ~
77th Book in Finding New Author Challenge
212th Book in TBRR Pile

Best Regards,

Hobby Buku

No comments:

Post a Comment

Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...