Judul Asli : DELIRIUM
[
book 1 of DELIRIUM Series ]
Copyright © by Lauren
Oliver 2011
Penerbit Mizan Fantasi
Alih Bahasa : Vici
Alfanani Purnomo
Editor : Prisca Primasari
Proofreader : Emi Kusmiati
& Yunni Y.M.
Desain sampul : Windu
Tampan
Cetakan I : Desember 2011
; 520 hlm ; ISBN 978-979-433-646-5
Rate
: 3.5 of 5
Lena
Haloway sudah mengetahui masa depannya semenjak usia 17 tahun. Karena ia sedang
menanti operasi yang akan diperoleh saat ia genap berusia 18 tahun. Yang akan
terjadi dalam waktu 95 hari lagi, tepatnya pada tanggal 3 September, hari di
mana ia kan terbebaskan dari derita penyakit menakutkan : amor deliria nervosa – yang menyebabkan penderitaan dan rasa sakit
sepanjang waktu, bahkan tak jarang sang penderita menjadi gila dan memutuskan
merenggut nyawanya dengan cara-cara mengerikan. Penyakit yang dikenal dengan
nama ‘Cinta’ ini telah
di-identifikasi oleh pemerintah dan Konsorsium sejak 64 tahun lalu sebagai
sumber penderitaan dan kematian pada manusia. Hingga para ilmuwan berhasil
menemukan cara dan penawarnya bagi manusia. Dan sepanjang sejarah 43 tahun yang
dikenal dan diketahui oleh Lena, prosedur itu menjamin kehidupan masa depan
yang pasti serta bebas dari rasa sakit. Mengingat sejarah keluarga Lena
sendiri, karena ibunya, Annabel terjangkit penyakit itu hingga tewas dalam
kondisi mengerikan. Kakaknya, Rachel nyaris terjangkit penyakit ini hingga ia
berhasil disembuhkan, dan setelah operasi ia menjadi sosok yang sama sekali
berbeda, lebih tenang dan damai. Bibinya Marcia juga menderita penyakit itu dan
tak mampu disembuhkan. Hingga ia meninggalkan kedua putrinya, Jenny dan Grace
dalam perawatan saudaranya, Carol, yang kini juga mengasuh Rachel dan Lena.
Rachel
telah sembuh, menikah dengan pria pilihan yang juga telah disembuhkan. Kini
mereka hidup sebagai keluarga yang berbahagia, layaknya keluarga-keluarga
lainnya. Lena memimpikan hal serupa bagi dirinya, terutama saat ia mengalami
mimpi-mimpi aneh tentang pangeran dalam mimpinya atau justru mimpi-mimpi buruk
tentang kedua orang tuanya. Jika ia berhasil di operasi, mimpi-mimpi tidak akan
muncul dalam kehidupannya. Lena dan sahabatnya, Hana, menghabiskan waktu mereka
di sekolah, berlari secara rutin untuk melepas ketegangan, dan tentu saja
membahas apa yang akan terjadi setelah mereka menjalani prosedur operasi. Namun
terlebih dahulu, mereka harus menempuh proses evaluasi yang diadakan oleh
anggota konggres. Mereka yang dinyatakan lulus akan segera menjalani prosedur
operasi menghilangkan penyakit, namun mereka yang dianggap mencurigakan, akan
mengalami serangkaian ujian lain yang cukup mengerikan – dan dimasukan sebagai
Simpatisan, kelompok manusia yang cacat dan pemberontak, karena tidak mampu
dioperasi secara sempurna atau justru menolak melakukan operasi dan menderita
kegilaan pada akhirnya. Tepat di hari evaluasi, Lena berusaha keras untuk
menjawab rangkaian pertanyaan ujian, yang akan memastikan dirinya lolos. Dan di
saat itulah ia pertama kali bertemu dengan Alex Sheates – pemuda yang
menjungkir-balikan kehidupan yang selama ini ia ketahui.
Satu
lagi kisah distopia tentang pergulatan kaum remaja menghadapi propaganda
pemerintah yang senantiasa mendengung-dengungkan sebuah impian akan dunia yang
tenang, damai dan bahagia, lepas dari penderitaan dan sakit yang
berkepanjangan. Melalui sosok Lena dan Alex, dua insan yang berasal dari dunia
yang berbeda, bertemu dalam situasi unik dan harus berhadapan dengan realita
yang mengerikan, bahwa kebebasan untuk memilih jenis kehidupan yang mereka
kehendaki ternyata harus dibayar dengan sangat mahal. Secara keseluruhan, kisah
ini memberikan tema yang unik, bagaimana dunia manusia yang dimanipulasi untuk
‘menghilangkan’ pikiran tentang ‘Cinta’ sehingga mereka berubah mirip zombie
yang melakukan aneka kegiatan tanpa mampu memiliki perasaan atau perubahan
emosional. Terus terang hal ini mengingatkan diriku akan kisah ‘Stepford Wives’
yang telah berulang kali diadaptasi menjadi berbagai versi. Berkutat dengan
problematika yang serupa, entah mengapa kisah ini berkesan sangat datar dan
tanpa greget khusus bagi diriku, mungkin juga karena kisah-kisah distopia
lainnya yang sudah kubaca, menawarkan keunikan tersendiri yang membuat mereka
lebih menonjol dari karya Lauren Oliver ini. Terlepas dari tema, alur hingga
situasi yang cukup kompleks dan menarik,
ternyata tidak mampu membuatku tergerak untuk memberikan lebih dari
sekedar 3 bintang (-__-)
[ more about this author & related
works, just check at here : Lauren Oliver | on Goodreads |
on Wikipedia | at Twitter |
at Tumblr ]
~ This Post are include in
2014 Reading Challenge ~
89th Book in
Finding New Author Challenge
223th Book in
TBRR Pile
Best Regards,
Hobby Buku
No comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/