Translate

Thursday, October 30, 2014

Books "DELIRIUM"

Judul Asli : DELIRIUM
[ book 1 of DELIRIUM Series ]
Copyright © by Lauren Oliver 2011
Penerbit Mizan Fantasi
Alih Bahasa : Vici Alfanani Purnomo
Editor : Prisca Primasari
Proofreader : Emi Kusmiati & Yunni Y.M.
Desain sampul : Windu Tampan
Cetakan I : Desember 2011 ; 520 hlm ; ISBN 978-979-433-646-5
Rate : 3.5 of 5

Lena Haloway sudah mengetahui masa depannya semenjak usia 17 tahun. Karena ia sedang menanti operasi yang akan diperoleh saat ia genap berusia 18 tahun. Yang akan terjadi dalam waktu 95 hari lagi, tepatnya pada tanggal 3 September, hari di mana ia kan terbebaskan dari derita penyakit menakutkan : amor deliria nervosa – yang menyebabkan penderitaan dan rasa sakit sepanjang waktu, bahkan tak jarang sang penderita menjadi gila dan memutuskan merenggut nyawanya dengan cara-cara mengerikan. Penyakit yang dikenal dengan nama ‘Cinta’ ini telah di-identifikasi oleh pemerintah dan Konsorsium sejak 64 tahun lalu sebagai sumber penderitaan dan kematian pada manusia. Hingga para ilmuwan berhasil menemukan cara dan penawarnya bagi manusia. Dan sepanjang sejarah 43 tahun yang dikenal dan diketahui oleh Lena, prosedur itu menjamin kehidupan masa depan yang pasti serta bebas dari rasa sakit. Mengingat sejarah keluarga Lena sendiri, karena ibunya, Annabel terjangkit penyakit itu hingga tewas dalam kondisi mengerikan. Kakaknya, Rachel nyaris terjangkit penyakit ini hingga ia berhasil disembuhkan, dan setelah operasi ia menjadi sosok yang sama sekali berbeda, lebih tenang dan damai. Bibinya Marcia juga menderita penyakit itu dan tak mampu disembuhkan. Hingga ia meninggalkan kedua putrinya, Jenny dan Grace dalam perawatan saudaranya, Carol, yang kini juga mengasuh Rachel dan Lena.



Rachel telah sembuh, menikah dengan pria pilihan yang juga telah disembuhkan. Kini mereka hidup sebagai keluarga yang berbahagia, layaknya keluarga-keluarga lainnya. Lena memimpikan hal serupa bagi dirinya, terutama saat ia mengalami mimpi-mimpi aneh tentang pangeran dalam mimpinya atau justru mimpi-mimpi buruk tentang kedua orang tuanya. Jika ia berhasil di operasi, mimpi-mimpi tidak akan muncul dalam kehidupannya. Lena dan sahabatnya, Hana, menghabiskan waktu mereka di sekolah, berlari secara rutin untuk melepas ketegangan, dan tentu saja membahas apa yang akan terjadi setelah mereka menjalani prosedur operasi. Namun terlebih dahulu, mereka harus menempuh proses evaluasi yang diadakan oleh anggota konggres. Mereka yang dinyatakan lulus akan segera menjalani prosedur operasi menghilangkan penyakit, namun mereka yang dianggap mencurigakan, akan mengalami serangkaian ujian lain yang cukup mengerikan – dan dimasukan sebagai Simpatisan, kelompok manusia yang cacat dan pemberontak, karena tidak mampu dioperasi secara sempurna atau justru menolak melakukan operasi dan menderita kegilaan pada akhirnya. Tepat di hari evaluasi, Lena berusaha keras untuk menjawab rangkaian pertanyaan ujian, yang akan memastikan dirinya lolos. Dan di saat itulah ia pertama kali bertemu dengan Alex Sheates – pemuda yang menjungkir-balikan kehidupan yang selama ini ia ketahui.

Satu lagi kisah distopia tentang pergulatan kaum remaja menghadapi propaganda pemerintah yang senantiasa mendengung-dengungkan sebuah impian akan dunia yang tenang, damai dan bahagia, lepas dari penderitaan dan sakit yang berkepanjangan. Melalui sosok Lena dan Alex, dua insan yang berasal dari dunia yang berbeda, bertemu dalam situasi unik dan harus berhadapan dengan realita yang mengerikan, bahwa kebebasan untuk memilih jenis kehidupan yang mereka kehendaki ternyata harus dibayar dengan sangat mahal. Secara keseluruhan, kisah ini memberikan tema yang unik, bagaimana dunia manusia yang dimanipulasi untuk ‘menghilangkan’ pikiran tentang ‘Cinta’ sehingga mereka berubah mirip zombie yang melakukan aneka kegiatan tanpa mampu memiliki perasaan atau perubahan emosional. Terus terang hal ini mengingatkan diriku akan kisah ‘Stepford Wives’ yang telah berulang kali diadaptasi menjadi berbagai versi. Berkutat dengan problematika yang serupa, entah mengapa kisah ini berkesan sangat datar dan tanpa greget khusus bagi diriku, mungkin juga karena kisah-kisah distopia lainnya yang sudah kubaca, menawarkan keunikan tersendiri yang membuat mereka lebih menonjol dari karya Lauren Oliver ini. Terlepas dari tema, alur hingga situasi yang cukup kompleks dan menarik,  ternyata tidak mampu membuatku tergerak untuk memberikan lebih dari sekedar 3 bintang (-__-)

[ more about this author & related works, just check at here : Lauren Oliver | on Goodreads | on Wikipedia | at Twitter | at Tumblr ]

~ This Post are include in 2014 Reading Challenge ~
89th Book in Finding New Author Challenge
223th Book in TBRR Pile

Best Regards,
Hobby Buku

No comments:

Post a Comment

Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...