Judul Asli : PANDEMONIUM
[
book 2 of DELIRIUM Series ]
Copyright © by Lauren
Oliver 2012
Penerbit Mizan Fantasi
Alih Bahasa : Vici
Alfanani Purnomo
Editor : Selviya HPM
Proofreader : Yunni
Yuliana M.
Desain sampul : Erin
Fitzsimmons
Cetakan I : Maret 2013 ; 496
hlm ; ISBN 978-979-433-772-1
Rate
: 3 of 5
“Orang-orang yang sudah disembuhkan selalui menyukai keteraturan : meluruskan, meratakan, dan membuat penyesuaian., sesuai motto mereka ‘Kebersihan adalah sebagian dari Iman, dan Keteraturan adalah jalan menuju Surga’....”
Dunia
telah berubah di mata Lena Haloway, terutama setelah ia berhasil lolos dari
kejaran pemerintah demi kebebasan serta hak untuk menentukan masa depannya
sendiri. Sayangnya hal itu dibayar dengan sangat mahal, karena kekasih dan
partnernya berkorban demi kebebasan dirinya. Kini Lena menjadi salah satu dari
kaum Simpatisan atau lebih dikenal sebagai Invalid. Terlunta-lunta tanpa bekal
dan persiapan, serta luka-luka yang cukup parah, ia ditolong oleh salah satu
kelompok Invalid yang berada di Alam Liar. Kehidupan di Alam Liar ternyata berat
dan setiap hari merupakan perjuangan tersendiri untuk sekedar memenuhi
kebutuhan sehari-hari dan beradaptasi terhadap iklim dan situasi lingkungan
sekitar. Lena – gadis yang seumur hidup
tinggal di kota dan hidup dalam perawatan serta naungan keluarganya, mulai
menghargai hal-hal kecil yang tak pernah ia perhatikan atau justru dilupakan
pada kehidupan masa lalunya. Kini ia harus bekerja keras untuk mendapatkan
sesuatu yang ia inginkan. Ia juga harus berusaha dan membantu anggota-anggota
kelompok lainnya, karena mereka semua menjadi keluarga barunya. Satu hal yang
pasti ia pelajari, masa lalu adalah sesuatu yang harus ia lenyapkan dari
pikiran. Karena kini, realita yang ada di hadapannya yang menjadi fokus tujuan
hidupnya. Lena Haloway telah tiada karena terlahir kembali menjadi sosok yang
sama sekali berbeda.
Lena
meninggalkan masa lalunya di Portland untuk berjuang di sisi kaum Invalid di
bawah bimbingan Raven, yang menyelamatkan dirinya di Alam Liar. Mengetahui
bahwa ibunya ternyata belum meninggal dan menjadi tahanan pemerintah sebelum
berhasil melarikan diri, membuat ia lebih yakin akan pilihan kehidupan barunya.
Lena berhasil memperoleh kepercayaan untuk menyusup sebagai mata-mata dalam
organisasi Deliria-Free America (DFA) di New York, di bawah pimpinan Thomas
Finneman yang aktif melancarkan propaganda untuk mewajibkan anak-anak dibawah
usia 18 tahun untuk menjalani prosedur operasi. Masyarakat terpecah antara yang
masih ragu-ragu akan keberhasilan operasi pada anak-anak di bawah umur,
mengingat sejarah kegagalan dan penyebab cacat fisik pada korban-korban yang
terlalu muda, dengan para pengikut DFA yang semakin bertambah. Sebagai Lena
Morgan Jones, remaja yang telah disembuhkan dengan tanda tiga guratan panjang
di sisi telinga kirinya (hasil karya Task untuk mengelabui kaum Regulator dan
oknum pemerintah), ia bertugas mengawasi dan mendekati Julian Finneman - remaja
berusia 18 tahun yang belum menjalani operasi, dan putra Thomas Finneman.
Konflik muncul ketika Lena berusaha mengikuti Julian saat terjadi kerusuhan di
pertemuan akbar DFA, yang berbuntut pada penculikan Julian serta dirinya ....
Buku
kedua seri Delirium ini bisa dikatakan merupakan perpaduan ketegangan dan
misteri yang berjalan cukup lambat hampir sepanjang kisahnya. Mengikuti
perjalanan sosok Lena Haloway dalam kehidupan barunya sebagai kaum Invalid,
kisah melompat-lompat antara masa kini dan masa lalu hingga masa silam. Tempo
yang lambat serta alur yang berpindah-pindah, sayangnya membuatku sedikit bosan
untuk menekuni hingga akhir. Munculnya karakter baru, sosok Julian Finneman
bisa bisa dipastikan (akan) berperan sebagai pihak ketiga sebagaimana plot
kisah-kisah distopian yang tak pernah lepas dari konflik cinta segitiga,
seharusnya mampu memberikan tambahan daya tarik tersendiri ... namun hal ini
tidak berhasil kurasakan. Bahkan pergulatan yang dialami oleh karakter
protagonis Raven (yang anehnya terkadang berubah menjadi antogonis menurut
pemikiran Lena yang mudah berubah secara emosional)) seharusnya bisa menggugah
sisi emosional pembaca, berlangsung cukup datar. Maka bisa kukatakan bahwa penulis
cukup berhasil menghadirkan kisah melodrama dengan latar belakang fantasi,
tanpa disertai pendalaman karakter lebih jauh. Satu-satunya reaksi yang cukup
kuat kurasakan, hanya muncul pada halaman terakhir, ketika muncul sosok tak
terduga bagaikan hantu masa lalu yang bangkit dari kubur ... bikin penasaran berat akan kelanjutannya, but
I just cannot gave this story more than 3 star (again)
[ more about this author & related
works, just check at here : Lauren Oliver | on Goodreads |
on Wikipedia | at Twitter |
at Tumblr ]
~ This Post are include in
2014 Reading Challenge ~
224th Book in
TBRR Pile
Best Regards,
Hobby Buku
No comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/