Translate

Friday, November 7, 2014

Books "GUARDIANS OF GA'HOOLE - THE CAPTURE"

Books “DICULIK !”
Judul Asli : GUARDIANS OF GA’HOOLE : THE CAPTURE
[ book 1 of GUARDIANS OF GA’HOOLE ]
Copyright © 2003 by Kathryn Lasky
Design cover motion picture artwork © Warner Bros. Entertainment Inc.
Penerbit Kubika
Alih Bahasa : T. Dewi Wulansari
Layout : Tim Desain Kubika
Cetakan I : Juli 2010 ; 338 hlm ; ISBN 978-602-96987-2-5
Rate : 3.5 of 5

Syahdan di kawasan Hutan Tyto, tinggallah kaum Burung Hantu Barn (Barn Owl) atau lebih dikenal sebagai Tyto Alba, selama ribuan tahun dengan damai dan tenteram. Soren adalah salah satu kanka-kanak Burung Hantu Barn yang bahkan belum mempelajari cara terbang. Ia tinggal bersama kedua orang tuanya, Noctus dan Marilla, kakaknya Kludd, dan Mrs. Plithiver – seekor ular tua yang buta, pengasuh dan penjaga keluarga mereka. Dan ketika Soren berusia dua minggu, ia mendapat seekor adik baru, bayi perempuan bernama Eglantine yang disambut dengan gembira oleh seluruh anggota keluarga, kecuali Kludd yang menggerutu akan tambahan makhluk yang harus berbagi makanan.



Dan suatu hari, saat Soren sedang memandang kedua orang tuanya yang berangkat untuk mencari makanan bagi ketiga anaknya, mendadak ia mengalami peristiwa ‘aneh’ yang hanya diingat bahwa dari atas dahan tempat sarang keluarga mereka, ia tersadarkan berada di atas tanah, tepat di bawah pohon sarang mereka. Apakah ia terjatuh tanpa sadar, Soren tak mampu mengingat dengan jelas. Yang jelas ia tak mungkin bisa naik dengan sendirinya, mengingat pelajaran dasar untuk terbang pun belum ia pelajari. Jika menunggu kedua orang tuanya kembali, itu masih berjam-jam yang akan datang. Satu-satunya harapan adalah meminta bantuan kepada Kludd dengan bantuan Mrs. Plithiver, namun hal itu tak sempat terwujud karena sesuatu yang mengerikan terjadi ...

Sebagaimana dugaanku semula, ini merupakan kisah fantasi anak-anak (remaja) dengan mengangkat aneka ragam karakter burung hantu yang ternyata sangat menarik untuk disimak lebih dalam. Sedikit berbeda dengan gaya penulisan kisah Warriors into The Light yang juga kebetulan mengangkat karakter hewan (kawanan kucing tepatnya), Kathryn Lasky mampu menyajikan rangkaian kisah fantasi yang cukup intense sekaligus menggugah rasa penasaran. Karakter Soren yang digambarkan layaknya Burung Hantu Muda yang sama sekali belum memiliki pengalaman, harus menjalani kehidupan yang sama sekali baru, tatkala ia ‘direnggut’ dari lingkungan yang nyaman dan aman, diculik dan disekap di sebuah tempat yang disebut Sekolah untuk Burung Hantu Yatim Piatu, digambarkan sangat menarik sekaligus menggelitik rasa geli di sana-sini akibat kepolosannya.
“Di St. Aggie, kata-kata yang diawali dengan bunyi kwii tidak boleh diucapkan. Kata-kata tersebut adalah pertanyaan, kebiasaan yang dimiliki jiwa yang manja dan suka kemewahan. Pertanyaan memang bisa memenuhi imajinasi, namun tidak memiliki naluri ketabahan, kesabaran, kerendahan hati, dan penyangkalan diri yang dimiliki burung hantu. Kami tidak berada di sini untuk membiarkan kalian mengucapkan kata kwii, yaitu kata-kata yang mengandung pertanyaan. Itu adalah kata-kata kotor, kata-kata sampah yang bisa berakibat hukuman berat, karena kami di sini untuk menjadikan kalian burung hantu sejati.” [ p. 61-62 ]
St. Aggie itu ternyata tempat yang mengerikan dan melakukan ‘sesuatu’ yang membuat setiap Burung Hantu muda tidak mampu menolak semua peraturan dan rutinitas yang harus mereka jalani setiap saat – mengingatkan diriku akan cara kerja Nazi yang melakukan ‘cuci otak’ pada kaum muda terutama remaja untuk menjadi prajurit pilihan. Ketika Soren bertemu dengan Gylfie – Burung Hantu Peri (Elf Owl) yang mungil namun sangat cerdas, Twilight – Burung Hantu Kelabu Besar (Great Grey Owl) yang sangat kuat dan pemberani, serta Digger – Burung Hantu Liang (Burrowing Owl) yang mengalami trauma karena melihat keluarganya dibantai oleh para penculik, maka tanpa diduga mereka mampu menyatukan kekuatan dan melindungi satu sama lain, untuk melarikan diri dan mencari jawaban dari misteri yang menyelubungi persekutuan kelompok-kelompok tertentu dan peperangan yang memakan banyak korban.

Hal lain yang patut diacungi jempol, penulis memasukkan rangkaian fakta dan pengetahuan mengenai burung hantu, seperti mereka ‘menelan’ makanan mereka untuk diproses dalam empedal, kemudian mengeluarkan ‘pelet’ – semacam buangan dari segala sesuatu yang tidak bisa dicerna oleh empedal, contohnya tulang dan bulu-bulu bahkan kerikil kecil yang dipadatkan menjadi semacam ‘kotoran kering’. Juga tentang jenis-jenis burung hantu, kelebihan dan kekurangan mereka yang dirangkai dalam sajian kisah petualangan nan seru penuh dengan imajinasi yang cocok sekali untuk memberikan bacaan bermutu bagi anak-anak. Meski bukan (lagi) anak-anak, diriku cukup menikmati alur kisah dan permainan karakter-karakter yang menakjubkan ini. Bagaimana akhir perjalanan burung-burung hantu muda ini, dalam mencari jawaban bagi tujuan dan masa depan mereka ? Simak kelanjutan kisahnya dalam ‘The Journey’ (^_^)

Tentang Penulis :
Kathryn Lasky, sudah lama tertarik pada burung hantu, hingga ia mulai melakukan penelitian tentang perilaku aneka burung ini – apa yang mereka makan, bagaimana mereka terbang, bagaimana mereka membuat sarang, dan lain sebagainya. Dia berpikir bahwa suatu hari akan menulis buku non-fiksi tentang makhluk ini, lengkap dengan ilustrasi foto dan dokumentasi yang dibuat oleh suaminya, Christopher Knight. Namun dia sadar bahwa hal itu tidaklah mudah, mengingat burung hantu adalah makhluk malam, pemalu dan cukup sulit untuk ditemukan. Maka dia beralih memutuskan untuk menulis kisah fantasi tentang dunia burung hantu. Meskipun buku ini bercerita tentang dunia imajinasi di mana para burung hantu bisa berbicara, berpikir dan bermimpi, termasuk bertarung, dia tetap mempertahankan sebanyak mungkin fakta dan sejarah alam secara alami kehidupan burung hantu.

[ more about the author & related works, just check at here : Kathryn Lasky | on Goodreads | on Wikipedia | on IMDB ( 2010 ) |  Movie Adaptation ]

~ This Post are include in 2014 Reading Challenge ~
97th Book in Finding New Author Challenge
236th Book in TBRR Pile

Best Regards,

Hobby Buku

No comments:

Post a Comment

Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...