Books
“DICULIK !”
Judul Asli : GUARDIANS OF GA’HOOLE : THE CAPTURE
[
book 1 of GUARDIANS OF GA’HOOLE ]
Copyright © 2003 by
Kathryn Lasky
Design cover motion
picture artwork © Warner Bros. Entertainment Inc.
Penerbit Kubika
Alih Bahasa : T. Dewi
Wulansari
Layout : Tim Desain Kubika
Cetakan I : Juli 2010 ; 338
hlm ; ISBN 978-602-96987-2-5
Rate
: 3.5 of 5
Syahdan
di kawasan Hutan Tyto, tinggallah kaum Burung Hantu Barn (Barn Owl) atau lebih
dikenal sebagai Tyto Alba, selama ribuan tahun dengan damai dan tenteram. Soren
adalah salah satu kanka-kanak Burung Hantu Barn yang bahkan belum mempelajari
cara terbang. Ia tinggal bersama kedua orang tuanya, Noctus dan Marilla,
kakaknya Kludd, dan Mrs. Plithiver – seekor ular tua yang buta, pengasuh dan
penjaga keluarga mereka. Dan ketika Soren berusia dua minggu, ia mendapat
seekor adik baru, bayi perempuan bernama Eglantine yang disambut dengan gembira
oleh seluruh anggota keluarga, kecuali Kludd yang menggerutu akan tambahan
makhluk yang harus berbagi makanan.
Dan
suatu hari, saat Soren sedang memandang kedua orang tuanya yang berangkat untuk
mencari makanan bagi ketiga anaknya, mendadak ia mengalami peristiwa ‘aneh’
yang hanya diingat bahwa dari atas dahan tempat sarang keluarga mereka, ia tersadarkan
berada di atas tanah, tepat di bawah pohon sarang mereka. Apakah ia terjatuh
tanpa sadar, Soren tak mampu mengingat dengan jelas. Yang jelas ia tak mungkin
bisa naik dengan sendirinya, mengingat pelajaran dasar untuk terbang pun belum
ia pelajari. Jika menunggu kedua orang tuanya kembali, itu masih berjam-jam
yang akan datang. Satu-satunya harapan adalah meminta bantuan kepada Kludd
dengan bantuan Mrs. Plithiver, namun hal itu tak sempat terwujud karena sesuatu
yang mengerikan terjadi ...
Sebagaimana
dugaanku semula, ini merupakan kisah fantasi anak-anak (remaja) dengan
mengangkat aneka ragam karakter burung hantu yang ternyata sangat menarik untuk
disimak lebih dalam. Sedikit berbeda dengan gaya penulisan kisah Warriors into
The Light yang juga kebetulan mengangkat karakter hewan (kawanan kucing
tepatnya), Kathryn Lasky mampu menyajikan rangkaian kisah fantasi yang cukup
intense sekaligus menggugah rasa penasaran. Karakter Soren yang digambarkan
layaknya Burung Hantu Muda yang sama sekali belum memiliki pengalaman, harus
menjalani kehidupan yang sama sekali baru, tatkala ia ‘direnggut’ dari
lingkungan yang nyaman dan aman, diculik dan disekap di sebuah tempat yang
disebut Sekolah untuk Burung Hantu Yatim Piatu, digambarkan sangat menarik
sekaligus menggelitik rasa geli di sana-sini akibat kepolosannya.
“Di St. Aggie, kata-kata yang diawali dengan bunyi kwii tidak boleh diucapkan. Kata-kata tersebut adalah pertanyaan, kebiasaan yang dimiliki jiwa yang manja dan suka kemewahan. Pertanyaan memang bisa memenuhi imajinasi, namun tidak memiliki naluri ketabahan, kesabaran, kerendahan hati, dan penyangkalan diri yang dimiliki burung hantu. Kami tidak berada di sini untuk membiarkan kalian mengucapkan kata kwii, yaitu kata-kata yang mengandung pertanyaan. Itu adalah kata-kata kotor, kata-kata sampah yang bisa berakibat hukuman berat, karena kami di sini untuk menjadikan kalian burung hantu sejati.” [ p. 61-62 ]
St.
Aggie itu ternyata tempat yang mengerikan dan melakukan ‘sesuatu’ yang membuat
setiap Burung Hantu muda tidak mampu menolak semua peraturan dan rutinitas yang
harus mereka jalani setiap saat – mengingatkan diriku akan cara kerja Nazi yang
melakukan ‘cuci otak’ pada kaum muda terutama remaja untuk menjadi prajurit
pilihan. Ketika Soren bertemu dengan Gylfie – Burung Hantu Peri (Elf Owl) yang
mungil namun sangat cerdas, Twilight – Burung Hantu Kelabu Besar (Great Grey
Owl) yang sangat kuat dan pemberani, serta Digger – Burung Hantu Liang
(Burrowing Owl) yang mengalami trauma karena melihat keluarganya dibantai oleh
para penculik, maka tanpa diduga mereka mampu menyatukan kekuatan dan
melindungi satu sama lain, untuk melarikan diri dan mencari jawaban dari
misteri yang menyelubungi persekutuan kelompok-kelompok tertentu dan peperangan
yang memakan banyak korban.
Hal
lain yang patut diacungi jempol, penulis memasukkan rangkaian fakta dan
pengetahuan mengenai burung hantu, seperti mereka ‘menelan’ makanan mereka
untuk diproses dalam empedal, kemudian mengeluarkan ‘pelet’ – semacam buangan
dari segala sesuatu yang tidak bisa dicerna oleh empedal, contohnya tulang dan
bulu-bulu bahkan kerikil kecil yang dipadatkan menjadi semacam ‘kotoran
kering’. Juga tentang jenis-jenis burung hantu, kelebihan dan kekurangan mereka
yang dirangkai dalam sajian kisah petualangan nan seru penuh dengan imajinasi
yang cocok sekali untuk memberikan bacaan bermutu bagi anak-anak. Meski bukan
(lagi) anak-anak, diriku cukup menikmati alur kisah dan permainan
karakter-karakter yang menakjubkan ini. Bagaimana akhir perjalanan
burung-burung hantu muda ini, dalam mencari jawaban bagi tujuan dan masa depan
mereka ? Simak kelanjutan kisahnya dalam ‘The Journey’ (^_^)
Tentang
Penulis :
Kathryn Lasky, sudah lama
tertarik pada burung hantu, hingga ia mulai melakukan penelitian tentang
perilaku aneka burung ini – apa yang mereka makan, bagaimana mereka terbang,
bagaimana mereka membuat sarang, dan lain sebagainya. Dia berpikir bahwa suatu
hari akan menulis buku non-fiksi tentang makhluk ini, lengkap dengan ilustrasi
foto dan dokumentasi yang dibuat oleh suaminya, Christopher Knight. Namun dia
sadar bahwa hal itu tidaklah mudah, mengingat burung hantu adalah makhluk
malam, pemalu dan cukup sulit untuk ditemukan. Maka dia beralih memutuskan
untuk menulis kisah fantasi tentang dunia burung hantu. Meskipun buku ini
bercerita tentang dunia imajinasi di mana para burung hantu bisa berbicara,
berpikir dan bermimpi, termasuk bertarung, dia tetap mempertahankan sebanyak
mungkin fakta dan sejarah alam secara alami kehidupan burung hantu.
[
more about the author & related works, just check at here : Kathryn Lasky | on Goodreads |
on Wikipedia | on IMDB ( 2010 ) | Movie Adaptation ]
97th Book in
Finding New Author Challenge
236th Book in
TBRR Pile
Best Regards,
Hobby Buku
No comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/