Books
“LUKISAN KEMATIAN PADOVA”
Judul Asli : PAINT BY MAGIC
[
book 3 of TIME TRAVEL MYSTERY ]
Copyright © 2002 by
Kathryn Reiss
Penerbit Kaifa (imprint
Penerbit Mizan Pustaka)
Alih Bahasa : Nadiah
Abidin
Editor : HP Melati
Proofreader : Yunni
Yuliana M.
Ilustrasi isi : Mira
Syarifah Mastura
Desain sampul : Ade Fery
Cetakan I : April 2006 ; 408
hlm ; ISBN 978-979-3659-83-1
Rate
: 4 of 5
“Itulah lukisan putri bangsawan terakhirku di dinding. Tampak seakan dia hidup ...” [ ~ Robert Browning | My Last Duchess ]
Pasangan
Grant dan Pamela Rigoletti-Chase hidup serba berkecukupan berkat jabatan serta
bisnis yang mereka jalani, hingga mampu memberikan kemewahan bagi keluarganya,
terutama kedua anak mereka, Crystal (13 tahun) dan Connor (11 tahun). Kesibukan
mengejar karir nyaris membuat pasangan suami-istri ini tidak pernah bertemu
hingga rencana perceraian pun mulai dibahas. Hingga sebuah kejadian aneh
menimpa mereka, tepatnya pada diri Pamela. Dimulai saat Connor pulang ke rumah lebih
cepat dari jadwal rutinnya, dan menemukan sang ibu berada di ruang keluarga
dalam kondisi aneh, tubuhnya seakan ‘membeku’ dalam posisi yang menakutkan
selama beberapa menit, hingga ia kembali sadar tanpa menyinggung peristiwa yang
dialaminya. Namun Pamela sang wanita karir yang serba sibuk, kemudian berubah
total menjadi sosok ibu rumah tangga yang mendedikasikan waktu sepenuhnya bagi
keluarga, dan menuntut setiap anggota keluarga mengikuti jejaknya.
Perubahan
sikap dan perilaku sang ibu mendapat berbagai reaksi. Dari Crystal dan Connor
yang protes keras karena larangan menonton TV, main game hingga menghabiskan
waktu di depan komputer, hingga makan malam bersama penuh tradisi yang
diwajibkan oleh sang ibu, membuat sang suami terheran-heran karena mereka
nyaris membahas selalu perceraian saat bertemu di rumah. Connor menduga
penyebab perubahan aneh pada sang ibu disebabkan oleh sebuah buku berjudul
‘Cotton in the Twentieth Century’ yang membahas tentang pelukis Fitzgerald
Cotton, yang terlahir di Shady Groove, California pada tahun 1883. Selain
lokasi kota yang serupa, meski berbeda puluhan tahun, Connor menemukan adanya
sosok wanita yang sangat mirip dengan ibunya, terlukis dalam foto-foto karya
sang pelukis. Siapa gerangan wanita dalam lukisan tersebut yang disebut sebagai
Pammie dan apa hubungannya dengan ibunya, sebelum Connor mampu mengungkap
misteri tersebut, terjadi peristiwa aneh lainnya ketika ia berebut sebuah
lukisan dari buku tersebut dengan sang ibu ....
Connor
terbangun di tempat yang sama sekalitidak ia kenali. Ketika akhirnya ia bisa
melihat lebih jelas di mana gerangan ia berada, ternyata ia ‘terlempar’ ke masa
lalu dan kini berhadapan langsung dengan pelukis Fitzgerald Cotton di abad
ke-19. Ia berkenalan dengan anggota keluarga lainnya, Mr. Edgar dan Mrs. Mabel
Cotton, orang tua Fitzgerald, Joanna Cotton – istri Homer, saudara Fitzgerald
yang tewas dalam peperangan, meninggalkan istrinya dalam usia relatif muda
dengan anak-anaknya, Betty (13 tahun), Homer Junior (11 tahun), Elsie (9 tahun)
dan Chester (8 tahun). Connor tidak mengetahui bagaimana ia dapat kembali ke
asalnya, namun selama ia berada di kediaman keluarga Cotton, ia berusaha
mencaritahu penyebab yang membuat ibunya menderita dan berubah menjadi sosok
yang menakutkan. Bersama dengan anak-anak keluarga Cotton, Connor menemukan
persahabatan dan kegembiraan, serta ajaran-ajaran yang sangat menarik tentang
makna kehidupan. Dibantu oleh teman-teman barunya, Connor harus menemukan
jawaban yang membawa perjalanan menelusuri sejarah keluarga ke abad 15 di
Italia ...
Kali
ini perjalanan waktu yang terjadi bukan sekedar petualangan melainkan
disebabkan oleh kutukan mengerikan yang berasal dari abad ke-15, kala seorang
pelukis bernama Lorenzo da Padova atau yang lebih dikenal dengan julukan ‘Il
Sorridente’ (Sang Senyum), lebih karena senyuman dingin yang menghiasai
wajahnya menunjukkan betapa kelam hatinya. Lorenzo memanfaatkan lukisannya
untuk membuat wanita yang telah menolak cintanya menderita dalam siksaan yang
berlangsung lama dan perlahan-lahan. Francesca Rigoletti yang terperangkap
dalam jebakan Lorenzo, tak mampu melepaskan diri hingga nyawanya nyaris
melayang sebelum diselamatkan oleh saudara sepupunya. Warisan sang maestro
berupa perangkat lukis beserta ramuan cat khusus yang sangat beracun, ternyata
berlanjut hingga memakan banyak korban. Hingga pada abad ke-20, melalui
keluarga Rigolleti-Chase, kisah ini terulang kembali, dan tergantung Connor
yang baru berusia 11 tahun untuk mengakhiri kutukan yang berlangsung selama
berabad-abad.
Selain
membawa latar belakang sejarah, dari Italia hingga ke Inggris dan Amerika,
kisah kali ini sangat menarik sekaligus bikin ‘merinding’ akibat adanya
kejahatan yang muncul dari sebuah lukisan. Nuansa kelap dipadu unsur mistis,
mirip dengan gaya cerita-cerita pendek karya Edgar Allan Poe yang bisa
dikatakan cukup ‘spooky’ dan ‘grim’ – tentu saja Kathryn Reiss memadukan dengan
unsur petualangan melalui karakter utama anak-anak yang berusaha menyingkap
misteri sekaligus menolong Connor – tamu asing yang ‘mendadak muncul’ di tengah
keluarga mereka. Keunikan dan kepolosan anak-anak, yang tidak percaya bahwa
Connor sekedar anak yatim-piatu yang tersesat, tetapi tidak segan-segan untuk
turun tangan dalam membantu mencari jawaban dan solusi di balik ruang lukisan
paman mereka, Fitzgerald Cotton yang mengerikan, menjadikan kisah kali ini
sangat menarik untuk dilewatkan begitu saja.
[ more about this author & related
works, just check at here : Kathryn Reiss | on Goodreads |
on Wikipedia | at Facebook ]
~ This Post are include in
2014 Reading Challenge ~
63th Book in
What’s A Name Challenge
240th Book in
TBRR Pile
Best Regards,
Hobby Buku
No comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/