Translate

Saturday, November 15, 2014

Books "PAINT BY MAGIC"

Books “LUKISAN KEMATIAN PADOVA”
Judul Asli : PAINT BY MAGIC
[ book 3 of TIME TRAVEL MYSTERY ]
Copyright © 2002 by Kathryn Reiss
Penerbit Kaifa (imprint Penerbit Mizan Pustaka)
Alih Bahasa : Nadiah Abidin
Editor : HP Melati
Proofreader : Yunni Yuliana M.
Ilustrasi isi : Mira Syarifah Mastura
Desain sampul : Ade Fery
Cetakan I : April 2006 ; 408 hlm ; ISBN 978-979-3659-83-1
Rate : 4 of 5
“Itulah lukisan putri bangsawan terakhirku di dinding. Tampak seakan dia hidup ...” [ ~ Robert Browning | My Last Duchess ]
Pasangan Grant dan Pamela Rigoletti-Chase hidup serba berkecukupan berkat jabatan serta bisnis yang mereka jalani, hingga mampu memberikan kemewahan bagi keluarganya, terutama kedua anak mereka, Crystal (13 tahun) dan Connor (11 tahun). Kesibukan mengejar karir nyaris membuat pasangan suami-istri ini tidak pernah bertemu hingga rencana perceraian pun mulai dibahas. Hingga sebuah kejadian aneh menimpa mereka, tepatnya pada diri Pamela. Dimulai saat Connor pulang ke rumah lebih cepat dari jadwal rutinnya, dan menemukan sang ibu berada di ruang keluarga dalam kondisi aneh, tubuhnya seakan ‘membeku’ dalam posisi yang menakutkan selama beberapa menit, hingga ia kembali sadar tanpa menyinggung peristiwa yang dialaminya. Namun Pamela sang wanita karir yang serba sibuk, kemudian berubah total menjadi sosok ibu rumah tangga yang mendedikasikan waktu sepenuhnya bagi keluarga, dan menuntut setiap anggota keluarga mengikuti jejaknya.



Perubahan sikap dan perilaku sang ibu mendapat berbagai reaksi. Dari Crystal dan Connor yang protes keras karena larangan menonton TV, main game hingga menghabiskan waktu di depan komputer, hingga makan malam bersama penuh tradisi yang diwajibkan oleh sang ibu, membuat sang suami terheran-heran karena mereka nyaris membahas selalu perceraian saat bertemu di rumah. Connor menduga penyebab perubahan aneh pada sang ibu disebabkan oleh sebuah buku berjudul ‘Cotton in the Twentieth Century’ yang membahas tentang pelukis Fitzgerald Cotton, yang terlahir di Shady Groove, California pada tahun 1883. Selain lokasi kota yang serupa, meski berbeda puluhan tahun, Connor menemukan adanya sosok wanita yang sangat mirip dengan ibunya, terlukis dalam foto-foto karya sang pelukis. Siapa gerangan wanita dalam lukisan tersebut yang disebut sebagai Pammie dan apa hubungannya dengan ibunya, sebelum Connor mampu mengungkap misteri tersebut, terjadi peristiwa aneh lainnya ketika ia berebut sebuah lukisan dari buku tersebut dengan sang ibu ....

Connor terbangun di tempat yang sama sekalitidak ia kenali. Ketika akhirnya ia bisa melihat lebih jelas di mana gerangan ia berada, ternyata ia ‘terlempar’ ke masa lalu dan kini berhadapan langsung dengan pelukis Fitzgerald Cotton di abad ke-19. Ia berkenalan dengan anggota keluarga lainnya, Mr. Edgar dan Mrs. Mabel Cotton, orang tua Fitzgerald, Joanna Cotton – istri Homer, saudara Fitzgerald yang tewas dalam peperangan, meninggalkan istrinya dalam usia relatif muda dengan anak-anaknya, Betty (13 tahun), Homer Junior (11 tahun), Elsie (9 tahun) dan Chester (8 tahun). Connor tidak mengetahui bagaimana ia dapat kembali ke asalnya, namun selama ia berada di kediaman keluarga Cotton, ia berusaha mencaritahu penyebab yang membuat ibunya menderita dan berubah menjadi sosok yang menakutkan. Bersama dengan anak-anak keluarga Cotton, Connor menemukan persahabatan dan kegembiraan, serta ajaran-ajaran yang sangat menarik tentang makna kehidupan. Dibantu oleh teman-teman barunya, Connor harus menemukan jawaban yang membawa perjalanan menelusuri sejarah keluarga ke abad 15 di Italia ...

Kali ini perjalanan waktu yang terjadi bukan sekedar petualangan melainkan disebabkan oleh kutukan mengerikan yang berasal dari abad ke-15, kala seorang pelukis bernama Lorenzo da Padova atau yang lebih dikenal dengan julukan ‘Il Sorridente’ (Sang Senyum), lebih karena senyuman dingin yang menghiasai wajahnya menunjukkan betapa kelam hatinya. Lorenzo memanfaatkan lukisannya untuk membuat wanita yang telah menolak cintanya menderita dalam siksaan yang berlangsung lama dan perlahan-lahan. Francesca Rigoletti yang terperangkap dalam jebakan Lorenzo, tak mampu melepaskan diri hingga nyawanya nyaris melayang sebelum diselamatkan oleh saudara sepupunya. Warisan sang maestro berupa perangkat lukis beserta ramuan cat khusus yang sangat beracun, ternyata berlanjut hingga memakan banyak korban. Hingga pada abad ke-20, melalui keluarga Rigolleti-Chase, kisah ini terulang kembali, dan tergantung Connor yang baru berusia 11 tahun untuk mengakhiri kutukan yang berlangsung selama berabad-abad.

Selain membawa latar belakang sejarah, dari Italia hingga ke Inggris dan Amerika, kisah kali ini sangat menarik sekaligus bikin ‘merinding’ akibat adanya kejahatan yang muncul dari sebuah lukisan. Nuansa kelap dipadu unsur mistis, mirip dengan gaya cerita-cerita pendek karya Edgar Allan Poe yang bisa dikatakan cukup ‘spooky’ dan ‘grim’ – tentu saja Kathryn Reiss memadukan dengan unsur petualangan melalui karakter utama anak-anak yang berusaha menyingkap misteri sekaligus menolong Connor – tamu asing yang ‘mendadak muncul’ di tengah keluarga mereka. Keunikan dan kepolosan anak-anak, yang tidak percaya bahwa Connor sekedar anak yatim-piatu yang tersesat, tetapi tidak segan-segan untuk turun tangan dalam membantu mencari jawaban dan solusi di balik ruang lukisan paman mereka, Fitzgerald Cotton yang mengerikan, menjadikan kisah kali ini sangat menarik untuk dilewatkan begitu saja.

[ more about this author & related works, just check at here : Kathryn Reiss | on Goodreads | on Wikipedia | at Facebook ]

~ This Post are include in 2014 Reading Challenge ~
63th Book in What’s A Name Challenge
240th Book in TBRR Pile

Best Regards,

Hobby Buku

No comments:

Post a Comment

Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...