Judul Asli : GIRL OF NIGHTMARES
[
book 2 of ANNA Series ]
Copyright © 2012 by
Kendare Blake
Penerbit Mizan Fantasi
Alih Bahasa : Angelic
Zaizai
Editor : Lisa Indriani
Proofreader : Lani Rachmah
Layout : Axin Makruf
Cover artwork © Nekro,
2014
Cetakan I : November 2014
; 400 hlm ; ISBN 978-602-1306-04-8
Rate
: 3 of 5
Kasus
Anna Korlov berhasil ditangani oleh Cas dan teman-temannya meski secara fisik
mereka semua babak belur. Seharusnya Cas merasa lega karena berhasil
melenyapkan makhluk yang telah membunuh ayahnya sekaligus membebaskan Anna dari
pengaruh sang Obeahman. Biasanya ia dan ibunya akan melanjutkan perjalanan
pindah ke kota lain mencari misi baru. Namun ia justru memilih tetap tinggal di
Thunder Bay, terutama semenjak hubungan persahabatan yang terjalin antara
dirinya, Thomas dan Carmel, membuat mereka melaksanakan misi perburuan hantu
sebagai tim yang lebih kuat. Walau alasan sebenarnya adalah Cas tidak mampu
melupakan Anna dari benaknya. Diam-diam ia berharap masih bisa bertemu dengan
sosok Anna sebagai gadis remaja yang lincah dan penuh perhatian sebagaimana ia
hidup.
Kedua
temannya berusaha mengalihkan perhatian Cas pada hal-hal lain, termasuk
berkenalan dengan gadis lain (yang masih hidup) karena sangat tidak normal
untuk ‘jatuh hati’ pada hantu gadis
yang telah meninggal bertahun-tahun silam. Anehnya semakin Cas berusaha untuk ‘melupakan’ Anna, bayangan bahkan
bisikan gadis itu seakan-akan muncul di benaknya, pada aneka kesempatan yang
tak bisa ia perkirakan. Usaha Cas untuk memperoleh kejelasan tentang fenomena
aneh yang terjadi pada dirinya melalui Gideon Palmer, tidak membuahkan hasil.
Bahkan setelah menunggu balasan informasi dari Gideon yang anehnya tidak segera
muncul sesuai janji, kecurigaan ada sesuatu yang menimpa pria sahabat keluarganya
itu, Cas akhirnya berangkat menuju London bersama Thomas yang sedang dalam
kondisi krisis hubungan dengan Carmel.
Kota
London yang nyaris tidak bisa diingat oleh Cas dari kunjungan semasa
kanak-kanak, membawa pertemuan mengejutkan dengan gadis bernama Jestine ‘Jessy’
yang mengaku sebagai keponakan Gideon. Sayangnya kedatangan Cas dan Thomas ke
London mengungkap rahasia yang disembunyikan sekian lama oleh Gideon dan ibu
Cas berkaitan dengan masa lalu ayahnya. Tentang Orde Biodag Dubh – para
pencipta athame, yang memiliki misi untuk menangkap serta melenyapkan semua
makhluk supranatural yang menghantui dunia manusia, tempat di mana ayah Cas
pernah menjadi salah satu bagian dari ordo hingga ia memutuskan untuk tidak
membabi-buta ‘memusnahkan’ semua makhluk yang ia buru. Dan kini, Orde
mengalihkan perhatian mereka pada pewaris athame milik mantan anggota mereka, Cassio
Lowood yang dianggap melanggar peraturan orde dan harus dihukum.
[ source ] |
“Ayahmu memutuskan hubungan dengan Orde sebelum kau lahir. Ketika hati nuraninya bicara. Ketika ia memutuskan hantu mana yang harus dibunuh dan mana yang dibiarkan. Orde Biodag Dubh yakin athame diciptakan murni untuk mencapai tujuan yaitu mengusir para hantu. bukan sebagai intrumen yang dipakai untuk menuruti kemauan orang lain. Di mata mereka, kau dan ayahmu mencemarinya.”
Melalui
Gideon Plamer yang berhasil mempengaruhi keputusan Orde, alih-alih menjalani
hukuman, Cas diperbolehkan mengikuti ujian khusus, dimana ia harus berhadapan
dengan Jessy – anggota pilihan Orde yang ternyata bukan kemenakan Gideon, dan
unggulan utama yang akan menggantikan posisi Cas sebagai pewaris athame yang
diakui secara resmi. Maka di Scotish Highlands – markas orde, Cas didampingi
Thomas, harus menempuh ‘perjalanan ke dunia lain’ untuk bisa dinyatakan lulus
ujian. Dunia di mana Cas akhirnya bisa bertemu kembali dengan Anna, yang
anehnya mengalami perubahan semenjak pertemuan terakhir mereka saat Cas
mengalahkan sang Obeahman. Musuh yang jauh lebih kuat dan mengerikan ternyata
menanti di dunia tersebut, dan Cas bukan sekedar mencoba lolos dari ujian
tetapi juga berjuang untuk menyelamatkan ‘jiwa-jiwa’ yang terperangkap oleh
‘sesuatu’ yang mampu menghancurkan Cas pula.
“Ketika athame dibuat, mereka yang menciptakannya tahu cara membuka pintu ke dunia lain. Tapi sihir itu sudah hilang selama berabad-abad. Selama berpuluh-puluh abad. Kini satu-satunya cara membuka pintu itu berada di tanganmu. Pintunya bisa dibuka menggunakan Biodag Dubh. Selama ini kau memiliki kuncinya. Kau hanya tidak tahu cara menggunakannya. Karena kunci tersebut harus dibayar dengan darah kehidupanmu, mengalir keluar dari perutmu...”
Kisah
ini sangat kunantikan usai membaca buku pertama yang menegangkan, seru dan
mengundang rasa penasaran – dan tentu saja diriku berharap akan menikmati
kelanjutan yang kurang lebih sama asyiknya, yang entah mengapa tidak dapat
kurasakan sepanjang kisah ini. Pertama, masuknya unsur ‘romance’ antara Cas dan
Anna, yang seharusnya mampu membuatku terharu, justru sedikit berubah menjadi
chessy ... mengapa harus digambarkan penderitaan super melow yang dialami Cas ?
Bisa jadi karena karakter termasuk kategori remaja, so it’s okay
to-be-super-melow-person ... hmmmmpp. Kedua, adegan serta konflik di London,
menjanjikan petualangan baru yang menarik, namun menjelang eksekusi akhir,
justru berkesan datar tanpa ada penjelasan yang lebih menarik (atau masuk dalam
logika), apakaha ini pertanda akan ada buku ketiga yang akan menyibak selubung
misteri kisah ini ? Jika ada sedikit daya tarik sepanjang kisah ini, konflik
antara Thomas dan Carmel serta keterlibatan mereka dalam mendampingi
pertempuran Cas berkesan sangat kuat dalam benakku, selain dari itu tidak ada
extra bintang untuk buku kedua ini ...
[
more about the author & related works, just check at here : Kendare Blake | on Goodreads
| at Twitter ]
Best Regards,
@HobbyBuku
No comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/