Books
“MORIBITO : GUARDIAN OF THE DARKNESS”
Judul Asli : MORIBITO – GUARDIAN OF THE DARKNESS
[
book 2 of MORIBITO / GUARDIAN Series ]
Text copyright © 1999 by
Nahoko Uehashi
Translation copyright ©
2009 by Cathy Hirano
Jacket art © 2009 by Yuko
Shimizu
Jacket design © by Phil
Falco
Penerbit Matahati
Alih Bahasa : Harisa
Permatasari
Editor : Mohammad Baihaqqi
Proofreader : Tisa Anggraiani
Layout : MAB
Illustrator : Siti Astari
Cetakan I : Oktober 2010 ;
344 hlm ; ISBN 978-602-8590-20-4
Harga Normal : 65.000,-
Rate : 3.5 of 5
Petualangan Balsa bersama
Chagum yang menegangkan sekaligus nyaris merenggut nyawa mereka berdua berhasil
ditangani. Selubung rahasia tentang jati diri Chagum akhirnya terkuak dan hal
ini justru menempatkan status Chagum sebagai sosok penerus kerajaan yang patut
dipertimbangkan, walau ia masih sangat muda. Balsa yang telah bersumpah
membaktikan waktunya untuk melindungi Chagum, akhirnya bisa ‘sedikit’ bernafas
lega karena Chagum telah memperoleh pengakuan serta dukungan penuh dari
pengikut-pengikut baru. Situasi tersebut memungkinkan Balsa untuk meminta ijin,
pulang ke tanah kelahirannya, Kanbal yang telah ia tinggalkan selamya nyaris 15
tahun lamanya ... dan ia harus kembali untuk menunaikan misi penting berkaitan
dengan masa lalunya serta janji yang telah mengikat hatinya.
Balsa baru berusia 6 tahun
tatkala ia mendapati ayahnya Karuna – tabib kepercayaan Naguru, Raja Kanbal,
dituduh sebagai pengkhianat negara sekaligus pembunuh sang Raja. Sebelum
peristiwa makar terjadi, Karuna telah melihat dan mencurigai gerak-gerik adik
sang Raja, Pangeran Rogsam, dan ia meminta bantuan Jiguro – ahli bela diri kerajaan
sekaligus sahabatnya untuk melindungi putri tunggalnya, Balsa. Pelarian Balsa
bersama Jiguro Musa, yang mengambil alih peran orang tua sekaligus guru Balsa,
membuat mereka harus menempuh perjalanan jauh nan sulit hingga tiba di New
Yogo, semuanya demi menghindari kejaran pembunuh bayaran yang dikirim oleh Raja
Rogsam – usai membunuh kakak kandungnya. Sang Raja yang kejam telah lama
mangkat, dan Balsa menganggap sudah tiba waktunya untuk ‘pulang’ demi
memulihkan nama baik Jiguro yang dianggap sebagai pengkhianat Kerajaan Kanbal.
Percaya bahwa situasi di
Kanbal terlah berubah semenjak pergantian pemimpin, Balsa pulang dengan harapan
besar. Namun halangan dan rintangan yang sangat besar menanti dirinya, dan
musuh yang tak diketahui bertekad menghalangi misi Balsa karena hal itu juga
akan mengungkap skandal yang terpendam sekian lama, yang membuat penduduk
Kanbal percaya bahwa Jiguro bukan sekedar pengkhianat dan pembunuh Baginda
Naguru, tetapi juga menghabisi sahabat-sahabatnya satu demi satu, mereka yang
datang untuk ‘menjemput’ dirinya ke pengadilan Kanbal. Jiguro bukan sekedar
pelatih bela diri kerajaan tetapi juga Hyohlu
– Penjaga Kegelapan yang terpilih karena memiliki karunia khusus yang
diagungkan oleh penduduk Kanbal, dan dengan membunuh teman-teman sesama pejuang
Kegelapan, ia berkhianat pada orang-orang yang pernah menaruh kepercayaan dan
kasih sayang terhadap dirinya.
[ source ] |
Hal ini tentu saja
merupakan hambatan besar pada misi Balsa. Bukan saja ia sosok perempuan yang
dianggap tidak memiliki hak suara di kawasan Kanbal, namun juga masa lalu diri
serta keluarganya dipertanyakan. Saat mengetahui satu demi satu fakta-fakta
mengerikan menyangkut ayahnya serta Jiguro, bahkan Balsa mulai mempertanyakan
apakah kebenaran yang selama ini ia yakini merupakan kebohongan semata yang
dituangkan agar dirinya menaruh dendam kesumat terhadap orang-orang yang telah
menyakiti ayah kandung serta ayah angkatnya. Namun di sisi lain, ia juga
mempertanyakan fakta-fakta yang selama ini diketahui oleh para pemuka adat
Kanbal, terutama berkenaan dengan mitos Hyohlu
yang menuntut pengorbanan kaum muda Kanbal sebagai ‘upeti’ untuk menjaga
kelangsungan kehidupan penduduk Kanbal. Berhasilkah Balsa mengungkap selubung
misteri di tanah kelahirannya sekaligus mencari tahu kebenaran tentang jati
diri Jiguro – ayah angkat sekaligus mentor yang sangat ia kasihi ?
[ source ] |
Dibandingkan buku pertama
yang sarat akan intensitas petualangan seru sepanjang perjalanan Balsa
melindungi Chagum, maka buku kedua ini sama sekali tidak mengungkit keberadaan
bocah nan menggemaskan itu (kemungkinan ia muncul pada buku ke-3, saat Balsa
kembali ke New Shogo). Daya tarik kisah kali ini ditekankan pada misteri yang
terjadi pada penduduk Kanbal, tentang mitos serta kepercayaan selama
bertahun-tahun adanya kekuatan Gelap yang akan melindungi kehidupan dari mara
bahaya, dengan melakukan ‘pengorbanan’ tertentu. Jepang sebagaimana kawasan
Asia lainnya, terkenal dengan legenda maupun mitos tentang dunia lain
melibatkan unsur supranatural. Dan penulis dengan piawai memadu tema ini
menjadi jalinan kisah yang cukup mencekam sekaligus menggugah rasa penasaran.
Kemunculan ‘makhluk-makhluk’ yang bisa dikatakan mirip ‘leprachaun’ menunggang
cerpelai hingga ular air raksasa yang mampu menembus gunung. Tugas Balsa
semakin menarik tatkala ia harus menjadi ‘pengawal’ Kassa – bocah berusia 15
tahun yang dipercaya mampu membongkar kebusukan terpendam di Kanbal. Walau
lebih menyukai kisah buku pertama, tetap saja buku kedua ini emmiliki daya
tarik tersendiri yang tak mampu ditolak penggemar kisah fantasi seperti diriku
(^_^). Sayangnya kelanjutan kisah ini harus kucari melalui sumber lain karena
penerbit edisi terjemahannya telah ‘tutup-buku’ ....
[
more about the author & related works, just check at here : Nahoko Uehashi |
on Goodreads |
on Wikipedia ]
Best Regards,
@HobbyBuku
No comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/