Books
“BAYANG-BAYANG BUMI”
Judul Asli : SHADES OF EARTH
[
book 3 of A Series ]
Copyright © 2013 by Beth
Revis
Penerbit Gramedia Pustaka
Utama
Alih Bahasa : Barokah
Ruziati
Editor
: Ariyantri E. Tarman
Desain
sampul : Eduard Iwan Mangopang
Cetakan I : 2015 ; 496 hlm
; ISBN 978-602-03-1528-7
Harga Normal : Rp. 88.500,-
Rate : 3.5 of 5
Rahasia akhirnya
terungkap. Atau setidaknya sebagian dari teka-teki yang diberikan oleh Orion
pada Amy, akhirnya menuntun perjalanan sebagian dari rombongan yang dipimpin
oleh Elder untuk mendarat di Bumi-Centauri. Walau ketakutan akan ramalan
berkaitan dengan adanya ‘monster’ di planet tersebut, tiada jalan lain karena
Godspeed berada di ambang kehancuran akibat aksi pemberontakan yang terjadi
sebelumnya. Meningalkan Bartie yang bersedia memimpin orang-orang yang tidak
mau meninggalkan pesawat sebagai rumah yang selama ini mereka ketahui, sebuah
perjalanan baru menanti Elder dan rombongannya. Bukan suatu perjalanan yang
mudah, penuh rintangan dan ketidak-pastian, terlebih karena awak pesawat yang
memiliki keahlian serta kemampuan untuk eksplorasi ke planet baru, semuanya
tewas dalam ledakan bom yang juga nyaris merenggut nyawa Elder. Dan ketika
akhirnya mereka berhasil mendarat secara darurat, serangkaian masalah baru
menanti mereka semua ...
Ternyata memang ada ‘monster-monster’
mengerikan yang menjadi penghuni planet tersebut. Gabungan antara sejenis hewan
purbakala berukuran raksasa yang mampu terbang dan telah mengakibatkan
kerusakan pesawat hingga harus mendarat secara darurat, ditambah dengan ‘terbangungnya’
orang-orang yang dibekukan dalam kotak krio. Amy tentu saja segera berusaha
membebaskan kedua orang tuanya, namun hal ini ternyata menyebabkan ketegangan
di antara pengikut Elder dan anggota tim yang dipimpin oleh ayah Amy. Elder
yang baru saja memperoleh pengakuan sebagai pemimpin dan bertanggung jawab atas
nasib rombongannya, harus berhadapan dengan ayah Amy yang tidak mempercayai ‘bocah
remaja’ sebagai pemimpin koloni baru di planet yang tak dikenal. Situasi
semakin memanas tatkala korban jiwa berjatuhan. Semula dugaan adanya serangan
dari makhluk-makhluk penghuni planet menjadi sumber ketakutan para pengungsi
baru ini, namun kematian salah satu orang kepercayaan Elder sekaligus sahabat
Amy, memicu kecurigaan ada sesuatu yang lain mengincar mereka di planet
tersebut.
Perpindahan lokasi dari
lingkup pesawat luar angkasa menuju planet asing yang sekilas tampak primitif,
membuatku berimajinasi akan kisah ala The Lost World di mana terdapat
makhluk-makhluk buas ala Tyrex dan sejenisnya (^0^), setidaknya demikian
bayangan awal yang muncul. Dan seiring dengan pertambahan halaman demi halaman,
ternyata imajinasi tersebut harus kuhapuskan, karena makhluk-makhluk penghuni
planet tersebut sama sekali berada di luar bayangan. Misteri yang menyelimuti
sepanjang kisah buku kedua, sebagian besar telah terjawab, namun apa sebenarnya
tujuan Orion kepada Amy, harus dipecahkan saat mereka berada di planet
Bumi-Centauri, di mana Orion masih membeku di dalam kotak krio. Sayangnya
rencana ini pun tak berjalan mulus karena sesuatu telah menimpa Orion sebelum
pertanyaan tersebut terjawab. Klimaks kisah ini pun bisa dikatakan ‘bitter-sweet’
untuk diriku, karena penulis memilih fokus pada konflik ‘love-triangle’ antara
Elder-Amy-Chris, pemuda yang muncul sebagai orang kepercayaan ayah Amy,
alih-alih mengembangkan sajian fantasi yang lebih ‘pure’ ...
[ Across The Universe Trilogy ] |
Dan sebelum menutup ulasan
ini, ada beberapa poin yang membuat kisah ini menonjol, detil tentang kehidupan
masyarakat yang lahir, terbentuk dan berkembang dalam lingkup terbatas, yaitu
sebuah pesawat luar angkasa, seharusnya bisa menjadi sajian yang lebih kompleks
nan memikat karena banyak sekali unsur yang bisa dikembangkan, bukan sekedar berputar-putar
pada sosok Amy maupun Elder. Ide awal, seting lokasi, kekompleksan karakter
yang muncul, semuanya bahan penunjang akan kisah yang luar biasa. Bukan sesuau
yang salah bahwa penulis memilih fokus pada genre distopian ala YA Fantasy,
yang notabene mayoritas berkutat pada konflik ‘love-triangle’ ... namun sebagai
penggemar kisah fantasi, diriku sangat menyayangkan potensi yang sudah ada di
dalamnya sama sekali tak tersentuh. Ibarat ada bahan-bahan super yang bisa
diolah menjadi sajian menakjubkan, yang muncul sekedar sajian yang biasa-biasa
saja. Mungkin juga karena seleraku ‘sedikit’ berbeda dengan mayoritas pangsa
pasar hahahaha. Anyway, paling tidak bagi yang belum pernah membaca, tidak
salahnya mencoba menikmati sajian ini.
[
more about this author & related works, just check at here : Beth Revis | on Goodreads
| on Wikipedia | at Twitter | at Facebook ]
Best Regards,
@HobbyBuku
No comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/