Judul Asli : THE RISE OF
NINE
[ book 3 of THE LORIEN LEGACIES Series ]
Copyright © 2012 by Pittacus Lore
Cover Art © 2012 by Christine Blackburne
Penerbit Mizan Fantasi
Alih Bahasa : Nur Aini
Editor : Esti Ayu Budihabsari
Proofreader : Wiwien Widyawanti
Desain Cover : BLUEgarden
Cetakan I : April 2013 ; 404 hlm ; ISBN 978-979-433-773-8
Harga Normal : Rp. 59.000,-
Rate : 4.5 of 5
Akhir kisah buku ke-2 benar-benar bikin penasaran abis, apalagi
adegan ‘berhenti’ justru saat-saat situasi sedang seru, ribut dan penuh dengan
adegan yang memicu adrenalin. Para Garde pewaris Lorien kini bertemu satu sama
lain, setidaknya sebagian dari mereka. Enam yang ‘melacak’ keberadaan salah
satu dari mereka di Spanyol, berhasil datang tepat waktu untuk membantu Marina/
Tujuh, yang secara ajaib bersama gadis cilik berusia 6 tahun bernama Ella yang
ternyata Sepuluh – sosok yang pernah terlihat dalam ‘penampakan’ yang dialami
oleh John / Empat. Ella yang didampingi Crayton, Cȇpan-nya yang awalnya disangka musuh
oleh Marina, kini menjadi satu rombongan yang terbang menuju India untuk
menemukan salah satu dari Garde yang telah menjadi topik hangat di aneka berita
akibat serangkaian ‘keajaiban’ yang ia lakukan di kawasan di mana masyarakatnya
masih mempercayai adanya kekuatan dewa.
Di
saat rombongan tersebut menuju India, John / Empat berhasil keluar dari tahanan
di mana ia dan Sam tertangkap oleh pihak FBI, saat ia melanggar larangan Enam
untuk menemui Sarah. Sakit hati atas pengkhianatan gadis yang ia cintai, John
kini dalam misi pelarian baru bersama Sembilan – yang ternyata telah sekian
lama mendekam dalam tahanan. Sayangnya, di tengah pertempuran saat melarikan
diri dari tahanan tersebut, mereka kehilangan Sam yang berusaha menemukan jejak
ayahnya, yang ia yakini juga dalam tahanan. Terbiasa dengan Sam yang senantiasa
selalu mengawasi, menjaga dan mengingatkan dirinya agar tidak teledor, John
cukup kesulitan beradaptasi dengan Sembilan yang sangat bertolak belakang
dibandingkan Sam. Pemuda yang kekar dan tangguh itu cenderung bersikap ceroboh,
ugal-ugalan dan gemar memicu keributan di mana pun ia berada.
Di India, Enam, Tujuh dan Sepuluh akhirnya bertemu dengan Delapan
– remaja laki-laki yang memiliki kemampuan teleportasi serta sepuluh perwujudan
yang berbeda dengan kemampuan yang unik pula. Perjalanan panjang menuju belahan
benua Asia dan pertemuan yang direncanakan sebagai salah satu cara mengungkap
apa sebenarnya misi para pewaris Lorien, harus dipersingkat karena musuh
tiba-tiba muncul. Demi keselamatan mereka semua serta meneruskan misi utama
para Garde, kemampuan Delapan harus digunakan, melakukan teleportasi jarak jauh
menuju belahan Amerika. Sayangnya kemampuan yang terlihat ‘keren’ dan mengasyikan
itu sama sekali berbeda dengan perjalanan rombongan dalam jumlah besar.
Akibatnya, Enam terpisah dan terlempar di tempat yang berbeda dengan anggota
rombongan lain.
Terpisah oleh jarak dan waktu, para pewaris Lorien yang berada di
tempat-tempat berbeda, akhir ‘ditarik’ menuju ke suatu tempat yang terpencil
dan cukup terisolasi. Tanpa sengaja, mereka menemukan markas persembunyian kaum
Mogadarian di kawasan New Mexico. Tatkala Empat dan Sembilan berhasil menembus
pertahanan musuh, bertemu dengan Tujuh, Delapan dan Sepuluh yang mencari Enam,
yang tertangkap, bisa dipastikan pertempuran seru sekaligus menegangkan menanti
mereka. Bahaya besar mengancam keselamatan jiawa para Garde karena lawan mereka
adalah Setrákus Ra – Jendral Pemimpin Mogadarian yang memiliki kemampuan ‘memanipulasi’
lawan-lawannya. Mampukah para Garde yang terbilang cukup ‘belia’ dalam hal
tipu-muslihat dan akal licik, mengungkap kebenaran sekaligus menyelamatkan
teman-teman mereka yang menjadi tawanan ...
Buku ketiga ini sarat dengan adegan-adegan yang memacu adrenalin.
Dari awal pembuka saat Empat dan Sembilan bahu-membahu melawan musuh dan keluar
dari tahanan, pembaca dipastikan terpaku mengikuti jejak langkah mereka untuk
menemukan rekan-rekan Garde lainnya. Melompat di belahan dunia lain, akhirnya
pembaca bisa ‘bertemu’ dengan Garde lain yang tersebar di lokasi-lokasi unik.
Munculnya Marina / Tujuh dan Ella / Sepuluh didampingi Enam, melalui perjalanan
‘menembus waktu’ yang dilakukan oleh Delapan, hingga pertempuran hidup-mati
yang membawa pertemuan awal para Garde dengan musuh besar mereka : Setrákus Ra,
memberikan kepuasan tersendiri bagi penikmat kisah petualangan seru nan
menegangkan. Ibarat menonton film fantasi penuh adegan laga, mungkin sedikit
mirip dengan bayangan pertempuran ala Star Wars, tak pelak petualangan pewaris
Lorien menyeret juga pembaca dalam dunianya ...
Best Regards,
@HobbyBuku
No comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/