Translate

Wednesday, June 8, 2016

[ 2016 | #40 ] : "THEODOSIA & THE SERPENT OF CHAOS"

Books “THEODOSIA & PASUKAN ULAR PENGACAU”
by R.L. LaFevers
Illustrations copyright © 2007 by Yoko Tanaka
Penerbit POP (imprint Penerbit KPG) | IceCubePublisher
Alih Bahasa : Utti Setiawati
Editor : Yessy Sinubulan
Layout : Deborah Amadis Mawa
Desain sampul : Vanessa Josephine
Cetakan I : April 2016 ; 368 hlm ; ISBN 978-602-6208-76-7
Harga Normal : Rp. 75.000,-

Satu lagi kisah yang mengangkat tema seputar mitologi Mesir – yang jauh lebih kusukai dibandingkan mitologi Yunani, terutama karena mitologi Mesir penuh dengan ‘kabut’ misteri, unsur supranatural yang lumayan ‘spooky’ dan berbicara tentang sihir Mesir dipastikan penuh dengan ‘kutukan-kutukan’ yang dijamin membuat bulu kuduk berdiri (^0^). Nah, jangan terburu kabur, karena kisah kali ini tidak terlalu ‘menakutkan’ (setidaknya menurut penilaianku), apalagi tokoh utama kisah ini merupakan sosok gadis cilik berusia 11 tahun bernama Theodosia Elizabeth  Thorckmorton.


Theo – panggilan akrabnya, bukan sekedar gadis ‘normal’ berusia 11 tahun karena ia hidup bersama kedua orang tua yang disibukkan dengan pekerjaan mereka, sebagai pengelola sekaligus Kurator Museum Sejarah dan Benda Purbakala – museum kedua terbesar di London, Inggris. Alih-alih tinggal di rumah dan bersekolah, ia acapkali harus tinggal di museum, tidur dalam sarkofagus (peti mati batu mumi Mesir) dan menyantap roti lapis selai, karena ayahnya, Alistair lupa untuk pulang, begadang di museum, sedangkan ibunya, Henrietta berkeliling di penggalian-penggalian Mesir untuk menemukan artefak-artefak menarik bagi museum mereka.

Namun jangan salah menduga kemampuan Theodosia, karena ia sangat cerdas, mampu memahami seluk-beluk budaya maupun artefak Mesir Kuno. Dan kelebihan lain yang ia sembunyikan, Theodosia memiliki ‘kepekaan’ untuk merasakan hingga melihat kutukan-kutukan mengerikan yang menyertai artefak-artefak Mesir Kuno yang berdatangan di museum. Karena hal itu pula, ia menguasai pengetahuan untuk membuat jimat pengusir kutukan hingga penangkal marabahaya. Untuk kutukan-kutukan ringan, sejauh ini, berbekal pengetahuan yang ia miliki, Theo mampu melindungi penghuni museum termasuk dirinya sendiri serta kucingnya, Isis – yang juga mampu merasakan ‘sesuatu’ yang tidak benar ...

Hingga suatu hari, kiriman artefak baru dari ibunya, benar-benar membuat Theodosia kalang-kabut. Dimulai dari usaha Theo mengatasi kutukan yang menyertai patung Bastet – dewi kesuburan Mesir, berbuntut pada kesalahan mengalihkan kutukan pada kucingnya, Isis. Disusul dengan kepulangan sang ibu dari Kairo, membawa artefak yang sangat berharga (dan seharusnya terlarang untuk dibawa keluar Mesir) yang dikenal sebagai ‘Jantung Mesir’ – jimat jantung besar milik Thutmose III yang tidak pernah ditemukan oleh para arkeolog sebelumnya. Sebelum Theo sempat melakukan penyelidikan lebih lanjut, benda yang sangat berharga itu mendadak ‘hilang’ dari tempat penyimpanan museum.

Hanya Theodosia yang menaruh kecurigaan pada Lord Snowthorpe – direktur British Museum, tempat dimana Alistair Throckmorton pertama bekerja. Saat ia berusaha menguntit Lord Snowthorpe, tanpa diduga Henry, adik Theo yang menjalani masa liburan sekolah, diam-diam mengikuti dirinya. Berdua, mereka menyaksikan peristiwa aneh dan menakutkan, saat pria bernama Tetley yang diketahui berurusan dengan Snowthorpe di British Museum, diserang oleh pria yang mengambil sesuatu dari Tetley. Anehnya, kemudian muncul kelompok penguntit lain yang menghajar pria asing itu dan mengambil ‘benda’ yang semula di tangan Tetley. Apa sebenarnya yang sedang terjadi ?
“Siapa pun yang mengambil Jantung Mesir dari makam akan membawa bencana kelaparan, penyakit menular, wabah terhadap bangsanya sendiri. Kehancuran akan menimpa mereka semua.”
Theodosia bersama Henry dan Sticky Will – bocah pencopet yang sempat ‘berurusan’ dengan Theo sebelumnya, tanpa sadar akhirnya terlibat dalam petualangan mendebarkan sekaligus sangat berbahaya. Mereka terlibat dalam aksi perebutan ‘Jantung Mesir’ yang dipercaya memiliki kekuatan yang mampu menghancurkan sebuah negara. Ketika Lord Wigmere dari kelompok  rahasia Antique Society meminta dirinya untuk membantu merebut kembali sekaligus mengembalikan ‘artefak’ itu ke tempat asalnya, demi mencegah perang besar yang akan terjadi antara Inggris dan Jerman, sejauh mana bahaya yang harus dihadapi Theodosia, terlepas dari kecerdasan serta kemampuan mendeteksi ‘kutukan’ – tetap hanya gadis cilik berusia 11 tahun ...

Ini merupakan pengalaman pertamaku menikmati karya R.L. LaFevers, dan harus ku-akui, detil seputar mitologi Mesir Kuno, terutama menyangkut penanganan kutukan-kutukan, mampu membuatku terpaku sepanjang cerita. Unsur misteri dibalut unsur suspense dan nuansa supranatural yang kelam, menambah daya tarik kisah ini. Walau jujur, penokohan bocah 11 tahun yang berperan ala ‘agen rahasia’ berhadapan dengan manusia-manusia dewasa yang menakutkan dan sangat berbahaya (mereka tak segan menyakiti atau melenyapkan siapa saja yang menjadi penghalang), lumayan absurb dan sedikit tidak masuk akal. But, then, it’s like mostly ‘juvenile mystery / adventure’ books, still enjoyable to read. For starter, I gave 3.5 Star for Theodosia first adventures (^_^)

[ source ]
Note : untuk edisi terjemahan ini, penerbit menggunakan ilustrasi asli karya Yoko Tanaka, yang kukenal pertama kali melalui The Witch’s Guide To Cooking With Children dan The Witch’s Curse karya Keith McGowan, dan The Magician’s Elephant karya Kate DiCamillo. Karyanya sangat unik hingga mudah dikenali, bahkan dalam nuansa hitam-putih, suasana yang terjalin dalam sebuah kisah mampu dirangkum dan disajikan dengan keindahan tersendiri. Demikian pula dengan ilustrasi kisah Theodosia, hanya saja yang sedikit kusayangkan, edisi terjemahan ini kualitas yang ditampilkan kurang bagus, cenderung gelap dan kabur yang membuat keindahan karya Yoko Tanaka tidak muncul secara maksimal bagi penggemar maupun pembaca buku ini.

Judul Asli : THEODOSIA & THE SERPENT OF CHAOS
[ book 1 of THEODOSIA THORCKMORTON Series ]
Text copyright © 2007 by R.L. LaFevers
Illustrations copyright © 2007 by Yoko Tanaka
Rate : 3.5 of 5

Tentang Penulis :
R.L. LaFevers (Robin Lorraine kalau dia sedang berada dalam masalah besar) sejak kecil sudah menghabiskan waktunya di museum dan perpustakaan. Dia sangat meyakini kalau di sanalah tempat-tempat berbagai misteri sejarah kuno duduk manis di antara rak demi rak, menunggu ditemukan. Dia telah menghabiskan hampir separuh hidupnya hanya untuk mendengarkan bahwa dia hanya mengkhayaldan tak ada apaun di sana, yang akhirnya membuatnya membuktikan banyak hal lewat cerita-cerita fiksinya. Saat dia tidak sedang meneliti artefak-artefak dan tidak tenggelam dalam teks-teks tua yang hampir terlupakan, dia menyibukkan diri mengurus dua anak laki-laki remajanya. Dia hidup dengan dua anak, suami dan seekor kucing galak di California Selatan. ( sumber : penerbit BIP )

[ more about this author & related works, just check at here : R.L. LaFevers | on Goodreads | on Wikipedia | at Twitter ]

Best Regards,

@HobbyBuku

No comments:

Post a Comment

Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...