Translate

Saturday, July 23, 2016

[ 2016 | #45 ] : "THE 5th WAVE"

Books “GELOMBANG 5”
by Rick Yancey
Penerbit Gramedia Pustaka Utama
Alih Bahasa : Angelic Zaizai
Editor : Barokah Ruziati
Desain sampul : Marcel A.W.
Cetakan I : Mei 2016 ; 576 hlm ; ISBN 978-979-22-9115-5
Harga Normal : Rp. 94.000,-

Ini adalah kisah tentang Bumi. Sekitar beberapa tahun setelah Kedatangan – saat Alien menyerbu Bumi. Ohh, jangan berpikir Alien itu berwujud makhluk hijau dengan mata runcing dan jari jemari yang bisa melentur, bahkan bukan sejenis makhluk ganas layaknya film ‘Aliens’ atau ‘Predator’ – karena makhluk yang dibicarakan ini sangat pintar dan mampu menyusup dalam kehidupan manusia tanpa diketahui, terdeteksi, hingga semuanya terlambat. Serangan itu datang dalam berbagai Gelombang, yang pertama Kegelapan yang menyelimuti Bumi akibat listrik padam dan tidak mampu pulih dalam waktu singkat, menyebabkan kekacauan dan kericuhan di penjuru dunia.


Gelombang Dua muncul berupa Tsunami yang menghabisi manusia-manusia yang berhasil lolos dari dampak Gelombang Pertama. Disusul Gelombang Tiga yang berwujud Wabah Sampar, aneka macam penyakit bermunculan, menyebabkan penderitaan dan kematian mengerikan bagi para korbannya. Nyaris tiada manusia atau makhluk hidup yang tersisa di Bumi. Namun masih ada segelintir yang mampu bertahan, dan berjuang untuk tetap hidup. Karena Gelombang Empat mendatangkan langsung musuh-musuh dalam wujud nyata, memburu dan menghabisi mereka yang tersisa ...

Ia diberi nama Cassiopeia – nama yang cantik dan menarik perhatian, namun hal itu sama sekali bertolak belakang dengan pribadi dan penampilan Cassie. Dulu ia merupakan gadis remaja yang masuk kategori ‘biasa-biasa’ saja, sama sekali tidak menonjol atau memiliki kelebihan khusus. Namun kini, ia sangat mudah dikenali, karena ia termasuk salah satu dari segelintir manusia yang bertahan hidup. Ibunya meninggal akibat penyakit setelah menanggaung penderitaan sekian lama. Bertiga dengan sang ayah serta adiknya Sammy, mereka berusaha menjalani hari demi hari sepeninggalan sang ibu.

Situasi semakin memburuk, memaksa mereka mengungsi bersama para penduduk lainnya, membawa rombongan kecil ini pada sekelompok manusia yang bertahan dan mempersiapkan diri menghadapi perang melawan Alien. Hingga suatu hari muncul pasukan pemerintah, atau setidaknya demikian yang mereka duga. Pertama, anak-anak kecil diambil dan dibawa dalam bus menuju tempat yang lebih aman. Sammy termasuk salah satu yang ‘dibawa’ oleh mereka. Janji akan kehidupan yang lebih baik, berubah menjadi tragedi mengerikan, saat Cassie menyaksikan sisa orang-orang dewasa dalam kelompok pengungsi dihabisi tanpa berkedik oleh pasukan pemerintah. Ia lolos, melarikan diri, berjuang untuk satu alasan : menyelamatkan Sammy.

Jujur diriku sempat ‘lupa’ apa alasan mengapa buku ini sempat menjadi ‘topik hangat’ pembaca fantasi, selain digadang-gadang sebagai kisah fantasi yang ‘tidak biasa’ sekaligus ‘spektakuler’ ... Karena usai membaca buku pertama dari serial ini, tidak ada kesan khusus atau daya pikat sebagaimana bayangan imajinasiku. Ok, tema ‘post-apocalyptic’ bisa jadi membuat ciri khas kisah ini, namun secara keseluruhan, kurang lebih mirip dengan kisah-kisah fantasi yang sudah terbit terlebih dahalu (dan sudah kubaca). Contohnya : invasi alien pada manusia dengan cara ‘menyusup’ masuk ke dalam tubuh manusia, itu bukan ‘sesuatu’ yang baru. Bertahun-tahun lampau, ide ini bahkan sempat marak akibat kehebohan adaptasi ‘The Body Snatcher’ ...

Atau ambil yang tidak terlalu jauh, kisah ‘The Host’ karya Stephenie Meyer, kemiripan kisahnya nyaris membuatku bertanya-tanya mulai seperempat kisah awal hingga menjelang akhir, apakah endingnya kurang lebih serupa (yang berarti bisa ditebak ke mana alur kisahnya). Terlepas intensitas serta nuansa serba ‘gloomy’ tentang dunia yang kacau-balau (sedikit mirip dengan adegan awal ‘The Road’ karya Cormac McCarthy), sayangnya dari pertengahan sudah bisa kuraba alur serta plot yang hendak disampaikan oleh penulis. Hal ini membuatku lumayan kecewa, bukan saja kisahnya ‘so predictable’ tetapi juga pokok permasalah seputar invasi alien ini mengalami perubahan pada konflik romansa antara 3 manusia/alien, yang sekali lagi mirip dengan The Host.

Alih-alih berkutat pada pertarungan antara manusia vs alien, dunia kisah ini lebih menyoroti kisah tentang Cassie Sullivan, Evan Walker dan Ben Parish. Nah, mari bersama-sama menebak, siapa yang bakal ‘jadian’ dan siapa yang bakal ‘didepak’ dari kancah romantika dunia menjelang kiamat versi Rick Yancey. Satu hal yang bisa kusampaikan, membaca ‘The Host’ jauh lebih menarik dan kompleks dibandingkan kisah ini. Atau jika menyukai pergulatan sosok heroine yang pusing menentukan pilihan, good boy or bad boy, lebih baik membaca Trilogi Shatter Me karya Tahereh Mafi deh ... setidaknya karakter antagonisnya benar-benar ‘bad-ass’ tidak serba tanggung seperti karakter kisah ini ... #sigh \(-__-)/

Judul Asli : THE 5th WAVE
[ book 1 of FIFTH WAVE Series ]
Copyright © 2013 by Rick Yancey
Rate : 3 of 5

[ more about this author & related works, just check at here : Rick Yancey | on Goodreads | on Wikipedia | Movie Adaptation ]

Best Regards,

@HobbyBuku

No comments:

Post a Comment

Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...