Books
“RED QUEEN”
Copyright © 2015 by
Victoria Aveyard
Jacket Art © 2015 by
Michael Frost
Jacket Design by Sarah
Nichole Kaufman
Penerbit Noura Books
Alih Bahasa : Shinta Dewi
Editor : Jia Effendi
Layout : CDDC
Cetakan I : April 2016 ; 518
hlm ; ISBN 978-602-385-062-4
Harga Normal : Rp. 87.000,-
Mare Molly Barrow membenci
kehidupan yang harus ia jalani sebagai Kaum Merah di Kerajaan Norta. Dan yang
paling ia benci adalah perilaku semena-mena Kaum Perak yang menganggap Kaum Merah
sebagai budak belian, dipaksa untuk bekerja membanting tulang demi kepentingan
mereka, terutama dalam perang melawan Lakelander yang telah berlangsung selama
bertahun-tahun. Perintah utama agar setiap keluarga mengirim anggotanya yang
telah berusia 18 tahun untuk bergabung dengan pasukan terdepan, bisa
diibaratkan mengirim Kaum Merah tewas dalam usia muda. Ketiga kakak Mare,
Shade, Bree dan Trammy telah menjalani panggilan militer, dan sebentar lagi
akan tiba gilirannya.
Satu-satunya kesempatan
untuk lolos dari panggilan tersebut adalah menjadi murid magang dengan keahlian
khusus, yang sayangnya tidak dimiliki oleh Mare, kecuali keahliannya sebagai
‘pencopet’ – sesuatu yang tidak dibanggakan, tetapi sangat membantu menambah
pemasukan bagi keluarganya, semenjak Daniel Barrow mengalami cedera berat dalam
salah satu pertempuran dan pulang untuk selamanya menemani istrinya Ruth. Hanya
dibantu oleh Gisha – adik bungsu Mare yang menjadi murid magang salah satu
penjahit terkenal, merupakan perjuangan setiap hari bagi 4 anggota Barrow yang
tersisa.
Kesulitan demi kesulitan
berhasil ditangani oleh keluarga Barrow, hingga sifat Mare yang cenderung
gegabah dan impulsif, menghantar bencana yang dipastikan menghancurkan
keluarganya. Dalam upaya menyelamatkan sahabatnya Kilorn yang mendadak mendapat
panggilan militer, ia membahayakan dirinya sekaligus Gisha saat ‘beraksi’ di
kawasan Kaum Perak. Pertemuan tak terduga dengan seorang pemuda asing,
menghantar Mare langsung di dalam lingkup keluarga Kerajaan Norta, berkat campur-tangan
Cal – putra mahkota dari klan Calore dan Jacos. Hidup Mare berubah 180 derajat,
dari masyarakat minoritas Kaum Merah, menjadi pelayan istana yang dalam sekejab
beralih menjadi putri bangsawan Norta yang dikabarkan hilang.
Mare Molly Barrow tidak
lagi dikenal, alih-alih masyarakat terutama bangsawan Kaum Perak, mengenalnya
sebagai Lady Mareena Titanos, yang segera menjadi tunangan Maven – putra kedua
Raja Tiberius Calore ke-6, penguasa Norta. Selain itu, Mare mendapati dirinya
memiliki ‘kemampuan unik’ yang selama ini hanya ditemukan pada Kaum Perak.
Apakah Mare berhasil menjalankan perannya sebagai Lady Mareena, di tengah
kelompok Kaum Perak yang senantiasa mengamati dan mengawasi dirinya, sepanjang
waktu ? Dan bagaimana masa depannya selaku tunangan Pangeran Maven, jika
diam-diam hatinya terpaut pada sosok Putra Mahkota Cal, yang terlebih dahulu
memikat dirinya saat sedang menyamar sebagai rakyat biasa ?
Hmmm...kisah ini dibuka
dengan adegan-adegan yang cukup seru dan mengundang penasaran, hingga sosok
Mare digambarkan memasuki kehidupan baru di Kerajaan Norta. Dari segi
petualangan, pembaca dijamin menikmati detil tentang pelatihan ‘kemampuan
khusus’ layaknya sekelumit adegan laga ala Divergent mixed with Hunger Games.
Sayangnya, suasana yang seru dan penuh intensitas ini bukan menjadi prioritas
utama penulis, karena pembaca digiring memasuki suasana yang diharapkan ‘romantis’
namun lumayan bertele-tele menurut pendapatku. Pergulatan sikap serta hubungan
yang terjalin antara Cal-Mare-Maven, menjadi fokus utama, dan sekali lagi
terlalu panjang-lebar dijabarkan oleh sang penulis.
Jika boleh dirangkum,
seperempat awal pembukaan kisah ini menarik, disertai penggalan-penggalan adegan
laga ala gladiator yang sayangnya sangat pendek, dan ending yang lumayan ‘meningkat’
daya tariknya, disertai ide yang menarik, seharusnya karya perdana penulis
mampu memberikan kepuasan tersendiri bagi penggemar fantasi seperti diriku.
Namun semua faktor plus yang kusebutkan itu hanya tampil ‘secuil’ dan alih-alih
justru adegan full melodrama yang tampil secara penuh sepanjang kisah ini.
Bukan berarti ini karya yang jelek, tapi terlalu biasa mengingat begitu banyak
kisah-kisah ‘tipikal’ yang telah beredar di pasaran, beberapa bahkan jauh lebih
bagus dan berbobot. It’s just an average story for my taste (-__-), nothing
special added #sigh ... yang patut disayangkan karena jujur, ide dan tema yang
diangkat cukup luar biasa, hanya eksekusi akhir yang sangat kurang memuaskan. 3
Bintang hanya untuk ide dibalik kisah
ini ...
“Darahmu merah, tapi itu tidak sama. Ada sesuatu yang baru di dalam dirimu, sesuatu yang tak pernah dilihat seorang pun sebelumnya. Sebuah mutasi, perubahan yang bisa menjadi sebuah kunci akan seluruh keberadaan dirimu. Kau bukan satu-satunya, Mare. Kau tidak sendiri. Kau hanya yang pertama terlindungi oleh ribuan mata, yang pertama yang tidak bisa mereka bunuh dan sembunyikan. Seperti yang lainnya, kau adalah Merah sekaligus Perak, dan lebih kuat dari keduanya. Kau adalah masa depan. Kau adalah Fajar Baru. Dan jika ada 27 sebelumnya, tentu masih ada yang lain. Pasti ada lebih banyak lagi. Temukan yang lainnya, lindungi mereka, latih mereka, karena hanya masalah waktu saja sebelum orang yang berniat jahat menemukan apa yang kumiliki – dan memburu mereka.” ~ and To Be Continue ...
Judul Asli : RED QUEEN
[ book 1 of RED QUEEN Series ]
Copyright © 2015 by Victoria Aveyard
Rate : 3 of 5
Tentang Penulis :
Victoria Aveyard lahir dan
dibesarkan di East Longmeadow, Massachusetts, sebuah kota kecil yang hanya
dikenal akan kemacetan persimpangan terburuk di sepenjuru Amerika Serikat. Dia
pindah ke Los Angeles untuk meraih gelar BFA dalam penulisan skenario di
Universitas California Selatan, dan menetap di sana meski dengan kurangnya
musim yang ada. Saat ini dirinya berprofesi sebagai pengarang dan penulis
skenario, menggunakan kariernya sebagai alasan untuk membaca terlalu banyak
buku dan menonton terlalu banyak film.
[
more about the author & related works, just check at here : Victoria Aveyard | on
Goodreads | on
Wikipedia | at Facebook
| at Twitter ]
Best Regards,
@HobbyBuku
No comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/