Judul Asli : CATCHING FIRE ( book 2 of The
Hunger Games Trilogy )
Penulis
: Suzanne Collins
Penerbit
: Gramedia Pustaka Utama
Alih
Bahasa : Hetih Rusli
Cetakan
I : Juli 2010 ; 424 hlm
Sinopsis
:
Katnis
Everdeen dan Peeta Mellark keluar sebagai pemenang Hunger Games ke-74.
Kemenangan mereka disambut meriah karena baru pertama kali 2 orang sekaligus
sebagai pemenang dan Distrik 12 yang dianggap Distrik termiskin, kali ini
menikmati hasil kemenangan mereka dengan turunnya berbagai sumbangan makanan
dan lain-lain. Sebagai pemenang dan mentor, Katnis, Peeta dan Haymitch memperoleh
fasillitas tinggal di pemukiman baru, Pemukiman khusus untuk para Pemenang yang
dibangun di Distrik 12.
Namun mereka sadar bahwa semua perayaan yang sedang
berlangsung, tidak dapat menghapus luka-luka hati serta fisik yang mereka alami
selama Hunger Games. Peeta kehilangan sebelah kakinya, Katnis masih dapat
membayangkan pengorbanan kematian Rue dari Distrik 11, sekutunya yang
disayanginya karena mengingatkan dirinya akan Prim – adiknya. Serta setiap
peserta dari Distrik lain yang tewas, menyisakan mereka berdua yang tersisa.
Namun
bagi mereka berdua, Katnis dan Peeta, hubungan yang sangat erat hingga akhir
Hunger Games, berubah menjadi dingin dan menjauh sekembalinya mereka ke Distrik
12. Katnis yang bingung memikirkan tanggapan Gale saat ia kembali, tanpa
disadari telah menyakiti perasaan Peeta yang ternyata tulus mencintai Katnis.
Tapi demi keselamatan mereka serta keluarga, Haymitch memperingatkan mereka
untuk tetap meneruskan sandiwara sebagai pasangan kekasih, karena mereka
terselamatkan karena respons penonton yang tidak tega melihat pasangan kekasih
terbunuh di medan Hunger Games.
Dan tindakan Katnis untuk menyelamatkan
nyawanya dan juga Peeta saat itu bisa dianggap romantis bagi para penonton,
namun tidak bagi Capitol terutama Presiden Snow – yang justru menganggap hal
itu sebagai simbol pemberontakan yang harus segara ditangani. Bahkan akhirnya
menjelang kampanye Para Pemenang ke berbagai Distrik, Presiden Snow khusus
mendatangi Katnis di Distrik 12, hanya untuk memberikan peringatan keras, bahwa
ia mengetahui siasat yang dilakukan Katnis, dan jika ada sedikit saja
tanda-tanda ia memicu pemberontakan dalam bentuk apa pun ( termasuk pertemuan
rahasianya dengan Gale, yang entah bagaimana diketahui oleh Presiden Snow ),
maka baik keluarganya maupun keluarga Gale akan dimusnahkan.
Katnis
sangat murka, namun ia juga meng-khawatirkan ancaman Presiden Snow terhadap
orang-orang yang dikasihinya. Maka tak ada jalan lain selain berunding kembali
dengan Haymitch, dan Peeta. Akhirnya mereka bertiga sepakat untuk tetap
menjalankan strategi sebagainya khalayak tahu, bahwa mereka berdua sepasang
kekasih yang memenangkan Hunger Games, dan berusaha fokus menyelesaikan Para
Pemenang di Distrik-Distrik lain. Tanpa mereka sangka, respons setiap Distrik
menunjukkan bahwa kekhawatiran Presiden Sonw benar terjadi … gejolak-gejolak
kecil yang tampak, menunjukkan rakyat mulai berontak terlebih setelah
menyaksikan aksi keberanian Katnis hingga mampu merubah aturan permainan Hunger
Games.
Katnis terkenal sebagai sosok ‘Mockingjay’ berkat pin pemberian Madge
yang digunakannya selama di Hunger Games. Berbeda dengan masyarakat Capitol
yang hanya mengangkat pin tersebut sebagai hiasan belaka, rakyat Distrik
menangkap pesan terselubung, karena burung Mockingjay merupakan hasil mutasi
tak terduga dari burung Jabberjay yang
hasil rekayasa genetika Capitol semula sebagai senjata namun gagal dan
ditelantarkan, namun mereka yang tersisa kawin dengan burung Mockingbird betina
dan menghasilkan spesies baru : Mockingjay – yang berhasil hidup dan
berkembang-biak. Dan Katnis adalah perlambang Mockingjay, sesuatu yang lahir
dari kondisi yang mustahil, simbol pengharapan bagi rakyat Distrik yang sekian
tahun menderita di bawah tekanan Capitol.
Ketika
Presiden Snow melihat situasi yang tak menguntungkan ini, sangat berbahaya jika
tidak segera dikontrol dengan adanya gejolak di berbagai Distrik. Maka ia
membuat pengumuman yang mengejutkan semua pihak. Pada peringatan Hunger Games
ke-75 yang disebut sebagai ‘Quarter Quell’ para peserta laki-laki dan perempuan
akan dipilih khusus dari setiap pemenang Hunger Games sebelumnya yang masih
hidup dari setiap Distrik.
Katnis terpaku mendengarkan pengumuman itu, karena
dari Distrik 12 hanya ada mereka bertiga, dirinya, Peeta dan Haymitch, hanya
ada satu perempuan … Katnis, dan ia akan kembali ke Arena Hunger Games
berikutnya. Mimpi buruknya semakin bertambah, Katnis tak mampu mengenyahkan
rasa sakit di hatinya. Bagaimana ia akan mampu menghadapi hal yang sama
kembali, dan diantara pilihannya nanti ia harus membunuh Peeta atau Haymitch,
entah yang mana akan terpilih sebagai perwakilan dari Distrik 12. Atau lebih
baik ia melarikan diri bersama keluarganya, dan mengajak setiap orang untuk
ikut serta dengannya agar jauh dari jangkauan kekuasaan Capitol ? Apa yang
sebaiknya ia harus lakukan ?
Kesan :
Kembali
kita turut terombang-ambing dalam gejolak hati dan jiwa sosok Katnis. Sosok
Katnis bukan hanya menjadi pahlawan dalam kisah ini, tapi di hati pembaca sosok
Katnis juga menjadi pahlawan yang mampu mengalahkan ketakutan dalam dirinya,
demi menuntaskan misinya dan berusaha menyelamatkan orang-orang yang
dikasihinya. Meski ia bukan sosok yang sempurna, bahkan justru di saat-saat
penulis mengungkapkan kondisi-nya yang rentan dan menderita, pembaca turut bersimpati
karena penggambaran yang sangat manusiawi ( bukan super woman yang serba bisa
).
Lewat
buku pertama kita disajikan pertarungan dahsyat di Hunger Games, dan kali ini
kembali penulis menyuguhkan sajian pertempuran yang tidak kalah menariknya.
Karena para peserta Hunger Games kali ini merupakan veteran dan para pemenang
Hunger Games sebelumnya, masing-masing memiliki kemampuan serta kecerdikan
bukan saja untuk bertahan tapi juga menjadi satu-satunya pemenang.
Jika pada
Hunger Games sebelumnya Katnis dan Peeta ( ya, dia mengajukan diri menggantikan
Haymitch yang terpanggil ) disarankan untuk berjalan sendiri, namun kali ini
mereka membentuk sekutu. Permasalahannya bagaimana bisa diketahui apakah memang
orang-orang yang dipilih benar-benar loyal atau tetap mereka memiliki agenda
tersendiri ? Pertanyaan tersebut sempat terbersit dalam pikiranku, namun
ternyata penulis sudah selangkah lebih maju, karena ternyata ada suatu rencana
besar yang sedang dibentuk dan rencana itu baru akan terungkap menjelang saat-saat
terakhir, menimbulkan berbagai tanda tanya baru dan bikin penasaran para
pembacanya …
Tentang
Penulis :
Sejak
tahun 1991 Suzanne Collins bekerja sebagai penulis cerita televisi untuk
program anak-anak. Belakangan ia juga dikenal sebagai penulis novel fantasi
remaja dengan beberapa serialnya yang sukses, termasuk serial The Hunger Games.
Saat ini ia tinggal bersama keluarganya dan sepasang kucing yang dipungut dari halaman
belakang rumah mereka. The Hunger Games telah diangkat ke layar lebar dengan
jadwal rilis 23 Maret 2012, diperankan oleh Jennifer Lawrence / Katnis ( Jen
dapat dikenali di X-Men First Class sebagai Young Mystique ), Josh Hutcherson /
Peeta ( Josh dapat dikenali di Journey to the Center of The Earth dengan
Brendan Fresar ; Zathura dengan Kristen Stewart
) dan Liam Hemsworth / Gale ( main di The Last Song dengan Miley Cyrus
dan sempat pacaran juga )
Best
Regards,
*
HobbyBuku *
sukaa sama reviewnya :)
ReplyDeleteApa? Katniss dan Peeta kembali lagi ke Hunger Games?
ReplyDeleteAku baru saja sampai di halaman 400 dan bersiap mengakhiri The Hunger Games. Kenapa mereka kembali lagi?
Aku tak bisa membayangkan apa yang aku lakukan kalau aku menjadi Katniss. Membunuh seseorang yang tidak dikenal memang sulit. Tapi ketika harus membunuh seseorang yang sudah dikenal apalagi disayangi (meski hanya sandiwara tapi aku yakin sebenarnya itu bukan sandiwara) akan sangat berat....
Hallo mbak, aku udah nonton film nya tapi, belum baca bukunya. Eh, aku suka kata-kata nya mbak maria yang bagian kesan. Mungkin, pas baca aku terlalu mendalami, rasanya aku merinding #alay . Tapi, sebelum baca review mbak yang ini, aku juga udah baca yang hunger games. suka juga pas mbak bilang, siapapun pasti bisa menyukai buku itu. Entah, yang suka petualangan ato ngggak, kalian akan jatuh cintrong pada buku ini. Tapi, yang lebih berkesan adalah kesan mbak yang bagian review ini. Udah, kerasa banget aku kudu pinjem buku nya Nina mbak *loh ... Tapi, kalau mbak baik hati, mbak bisa kirim buku ini ke kos saya mbak *Bercanda mbak, tapi lak dikasih nggak pa-pa kok, saya terima dengan hati terlapang* ..
ReplyDelete