Translate

Monday, March 19, 2012

Books "THE HUNGER GAMES"


Judul Asli : THE HUNGER GAMES ( book 1 of  The Hunger Games Trilogy )
Penulis : Suzanne Collins
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama 
Alih Bahasa : Hetih Rusli
Cetakan I : Oktober 2009 ; 408 hlm 

Sinopsis :
Kisah ini tentang Negara Panem ( dulunya merupakan sisa-sisa Amerika Utara telah yang musnah ) dengan ibukota pemerintahan Capitol yang memerintah 13 Distrik  dengan damai, hingga terjadi Masa Kegelapan – gejolak kebangkitan perlawanan Distrik terhadap Capitol, yang berakhir dengan dikalahkannya ke-12 Distrik dan Distrik ke-13 dimusnahkan. Untuk mengingatkan agar Masa Kegelapan tidak terulang, maka Capitol membuat Hunger Games sebagai peringatan setiap tahun. 

Untuk menghukum perlawanan yang pernah dilakukan, peraturan Hunger Games mewajibkan setiap distrik mengirim perwakilan ; satu anak lelaki dan satu anak perempuan. Dua puluh empat wakil itu ditahan di Arena Pertarungan Hunger Games dimana mereka bersaing satu sama lain selama beberapa minggu di padang pasir tandus yang luas, hingga tanah pembuangan yang dingin membeku, hanya untuk bertahan hidup melawan musuh diantara mereka sendiri yang sewaktu-waktu akan merenggut nyawa mereka, hingga segala jebakan mematikan yang telah disiapkan, dan hanya akan berakhir saat ada satu pemenang, satu-satunya peserta yang masih hidup.

Sekian lamanya Hunger Games berlangsung tanpa ada yang mampu mengubahnya, hingga pada peringatan Hunger Games ke-74, di Distrik 12 yang miskin, pemilihan peserta dilakukan sesuai peraturan, kecuali saat nama wakil anak perempuan dipanggil yaitu Primrose Everdeen, gadis mungil berusia 12 tahun, dicegah dan digantikan oleh kakaknya Katnis Everdeen yang berusia 16 tahun. Katnis bukan gadis biasa, ia sudah terbiasa untuk berjuang demi kelangsungan hidupnya semenjak kecil. Saat ayahnya tewas karena kecelakaan di tambang batu bara tempatnya bekerja, Katnis yang baru berusia 11 tahun mengambil alih tanggung jawab sebagai kepala keluarga karena sang ibu mengalami depresi hingga tak mampu melakukan apa pun. Katnis belajar untuk melakukan segala cara guna memberi makan adik serta ibunya, termasuk memasuki wilayah hutan yang terlarang, menyusup di bawah pagar kawat yang mengelilingi wilayah Distrik 12, berburu hewan untuk dimakan maupun dijual di pasar gelap. Katnis cerdas dan tangkas, mampu memanah sasaran bahkan dalam kegelapan. 

Namun saat itu ia menyadari bahwa hidupnya akan berubah selamanya, terutama saat ia memandang wajah orang-orang yang dikasihinya : adiknya, Prim dan ibunya, sahabat karibnya Gale Hawthrone – pemuda tampan dan satu-satunya sekutu setia dalam berburu di hutan, dan Madge – putri walikota yang tidak sombong dan berteman dengan Katnis, bahkan memberikan kenang-kenangan berupa pin Mockingjay yang disematkan pada pakaian Katnis sebelum ia dan rombongan Hunger Games berangkat ke Capitol.

Dari Distrik 12 selain Katnis Everdeen, terpilih juga Peeta Mellark – pemuda putra tukang roti yang hanya diingat oleh Katnis karena saat ia menderita mencari makanan di usia 11 tahun, Peeta yang merupakan bocah laki-laki secara tidak langsung memberinya dua bongkah roti besar … sesuatu yang diingat oleh Katnis terlebih karena ia tak suka berhutang budi. Selain itu sebagai pendamping dan mentor mereka turut pula Haymitch Abernathy – salah satu pemenang Hunger Games dari Distrik 12 yang suka mabuk-mabukan. Katnis dan Peeta akhirnya sepakat bahwa mereka tak mau mati konyol di ajang Hunger Games, maka mereka memaksa Haymitch membersihkan diri dan pikiran jauh dari minuman keras, guna memikirkan strategi minimal bertahan hidup sebagai peserta Distrik 12. Dipandu oleh Effie Trinket, mereka bertiga akhirnya tiba di Capitol dimana Hunger Games berpusat.

Ajang pertarungan Hunger Games disiarkan secara langsung ke seluruh penjuru negara, sehingga para penghuni setiap Distrik dapat melihat siapa yang yang bertahan, juga siapa peserta yang tersiksa, terjebak atau terbunuh … suatu cara keji yang digunakan Capitol untuk menanamkan dalam benak masyarakat Distrik bahwa Capitol mampu berbuat apa saja terhadap kelangsungan hidup mereka. Namun ada sisi lain, di mana penduduk Capitol ( yang berbeda dengan rakyat Distrik ) juga menyaksikan acara tersebut, dan jika ada peserta yang menarik perhatian mereka, maka peserta itu akan mendapat “hadiah sponsor” berupa bantuan yang dapat menyelamatkan mereka di saat-saat genting. Dan untuk memperkenalkan masing-masing peserta dari ke-12 Distrik, diadakan serangkaian acara berupa pawai, wawancara nasional di televisi, sebelum mereka masing-masing terjun ke medan tempur.

Katnis dan Peeta menarik perhatian penonton semenjak pawai pertama, berkat bantuan perancang desainer mereka Cinna dan Portia, dan Haymitch dengan cerdik mengarahkan mereka terutama dalam wawancara televisi, di mana Peeta menyatakan cintanya kepada Katnis. Maka penonton mengenal pasangan Distrik 12 sebagai pasangan romantis yang malang karena mereka akan saling bunuh demi memenangkan Hunger Games. Katnis, meski awalnya tidak menyukai kondisi tersebut ( terutama memikirkan bagaimana tanggapan Gale saat melihat siaran televisi itu ), akhirnya bisa diyakinkan untuk mengikuti alur sandiwara demi menarik simpati sponsor.

Dan tibalah saatnya para peserta diterjunkan ke dalam Arena Hunger Games, setiap peserta bergerak secepat kilat menyambar perlengkapan yang akan mereka butuhkan untuk bertahan hidup, namun bukan hal mudah karena hanya ada 1 buah untuk masing-masing item, maka tidak membutuhkan waktu lama dalam awal pembukaan sudah banyak peserta yang terbunuh dalam perebutan perlengkapan. Beberapa peserta dari Distrik yang berbeda bersekutu dalam strategi untuk bersama-sama menyingkirkan lawan-lawan yang lemah terlebih dahulu. 

Namun Katnis dan Peeta langsung terpisah dan menjalani jalur masing-masing, mencari sumber air ( karena tanpa air sudah pasti tidak akan bertahan hidup lebih lama ), mencari dan membuat senjata untuk membela diri, mencari makanan sembari berjaga-jaga terhadap serangan musuh maupun jebakan yang telah disiapkan dilokasi pertempuran. Memasuki hutan dengan tanaman-tanaman yang tidak jelas apakah beracun atau tidak, mengarungi sungai deras hingga rawa-rawa lumpur. Diterpa hujan badai topan yang muncul tiba-tiba, atau justru terdampar di dataran kering dengan panas matahari menyengat. Diserang makhluk-makhluk aneh semacam mutan, bahkan hewan-hewan eksotis yang ternyata berbahaya, setiap peserta harus menyiapkan diri dalam menghadapi berbagai hal yang akan terjadi di hadapan atau justru menerkam di belakang mereka. Selalu dalam kondisi waspada, bahkan istirahat pun gelisah karena memikirkan siapa lawan dan siapa kawan … 

Kesan :
Jika Anda bukan penggemar cerita fantasi, Anda akan menyukai kisah ini. Jika Anda bukan penggemar kisah petualangan, Anda tetap akan menyukai kisah ini. Jika Anda bukan penggemar kisah romansa percintaan, Anda akan sangat menyukai kisah ini. Jika Anda bukan penggemar buku hanya suka menonton film, maka Anda justru akan sangat suka dengan kisah ini … Karena Suzanne Collins mampu meramu kisah fantasi dengan petualangan yang menakjubkan tanpa jeda dan diselingi bumbu romansa yang sangat – sangat tidak cengeng namun penuh humor dengan sentuhan rasa haru, benar-benar seakan kita menyaksikan film kolosal lewat penjabaran akan detil-detil nuansa medan pertempuran Hunger Games. Benar-benar suatu paket komplit yang dijamin memuaskan (^_^)

Tentang Penulis :
Sejak tahun 1991 Suzanne Collins bekerja sebagai penulis cerita televisi untuk program anak-anak. Belakangan ia juga dikenal sebagai penulis novel fantasi remaja dengan beberapa serialnya yang sukses, termasuk serial The Hunger Games. Saat ini ia tinggal bersama keluarganya dan sepasang kucing yang dipungut dari halaman belakang rumah mereka. The Hunger Games telah diangkat ke layar lebar dengan jadwal rilis 23 Maret 2012, diperankan oleh Jennifer Lawrence / Katnis ( Jen dapat dikenali di X-Men First Class sebagai Young Mystique ), Josh Hutcherson / Peeta ( Josh dapat dikenali di Journey to the Center of The Earth dengan Brendan Fresar ; Zathura dengan Kristen Stewart  ) dan Liam Hemsworth / Gale ( main di The Last Song dengan Miley Cyrus dan sempat pacaran juga )

Best Regards,
* HobbyBuku *

6 comments:

  1. the hunger games pamornya lagi naik ya? tapi baru tahu ceritanya dari blog ini hehe.

    oke. sekarang komentar. penulisannya bagus, mengalir, meskipun aku agak bingung (mungkin gara2 aku skip sendiri)...

    mungkin ditambah gambar? :D *cuma saran :D

    ReplyDelete
  2. sebenernya saya belum baca bukunya, baru nonton filmnya aja.. penasaran sungguh sama bukunya, karena saya akui filmnya cukup oke, walaupun bagi saya kadar thriller-nya kalah sama Battle Royale yang sebenernya merupakan cerita yang serupa..
    makasih reviewnya :)

    ReplyDelete
  3. Aku gak ngerti filmnya XD Nonton lebih karena ada Josh Hutch. Tapi temen ada yang demen banget sama cerita ini. Jadi akhirnya aku pinjam buku ini buat baca. Tapi agak begidik juga bacanya. Pas penata busana nyabutin buku di badan Katniss >.< Pasti sakit banget. BRET!

    ReplyDelete
  4. Aida | aidafajriyatin@gmail.com | Ini buku idaman (no. 1) saya karena simple, saya telah jatuh cinta dengan filmnya.

    ReplyDelete
  5. Udah pernah nonton filmnya, jadi mau baca novelnya. Karena biasanya banyak adegan di dalam novel yang ga diangkat ke film.

    zoellula.zn@gmail.com

    ReplyDelete

Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...