Translate

Monday, March 19, 2012

Books "GRACELING"


Judul Asli : GRACELING ( book 1 of Graceling Realm Series ) 
Penulis : Kristin Cashore 
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama 
Alih Bahasa : Poppy D. Chusfani
Editor : Dini Pandia
Desain Cover by Martin Dima
Cetakan I : Desember 2011 ; 496 hlm 

Sinopsis :
Jaman dahulu kala terdapat suatu wilayah yang dikenal sebagai Negeri Tujuh Kerajaan dengan tujuh orang Raja yang masing-masing memiliki wewenang dan kebijakan tersendiri, namun mereka tetap hidup rukun dan damai karena Raja-Raja Penguasanya adalah saudara satu sama lain.  Akan tetapi saat generasi-generasi baru terbentuk, timbul berbagai masalah yang sebelumnya tak pernah ada.  Di satu sisi ada  bangsa Wester yang diperintah Raja Brin, bangsa Nander dengan Raja Drowden dan bangsa Estill dengan Raja Thigpen ; ketiganya sering berseteru karena ketiga Raja suka berlaku seenaknya dan sewenang-wenang. Tak kalah besar kekuasaannya, bangsa Sunter dengan Raja Murgon, bangsa Middlunds diperintah oleh Raja Randa, bangsa Lienid dibawah pimpinan Raja Ror merupakan kerajaan paling tenang tidak pernah berseteru, dan terakhir bangsa Monsea dipimpin Raja Leck yang menikah dengan Ashen – saudara perempuan Raja Ror, juga merupakan bangsa yang damai karena sang Raja terkenal akan kebaikannya. 
"U.S. and Canada Cover"

Kisah dimulai oleh gadis bernama Katsa yang mendapati dirinya adalah Graceling : manusia yang memiliki Grace – Bakat Khusus, namun Bakat Katsa sangat langka karena ia memiliki Bakat – Kemampuan Membunuh, yang celakanya baru diketahui saat ia tanpa sengaja membunuh orang yang mengganggunya pada usia 8 tahun hanya dengan sekali pukul. Umumnya Bakat semacam itu akan langsung disingkirkan karena dianggap berbahaya, namun sang Paman yang juga Penguasa Middluns – Raja Randa, justru tertarik untuk menggunakan Bakat Katsa untuk kepentingannya dirinya. 

Katsa segera dijauhi semua orang saat mereka tahu gadis Graceling dengan sebelah mata hijau dan sebelah mata biru adalah pembunuh, hanya satu orang yang tetap menemani dan menjadi teman baik, saudara sepupunya, putra Randa, Pangeran Raffin yang berusia 3 tahun lebih tua, yang memberikan nasihat agar Katsa mempergunakan Bakatnya sebaik mungkin dengan berlatih pada Kapten Oll – kapten Randa dan ahli mata-mata terbaik. Maka terbentuklah Katsa menjadi ahli pembunuh bagi Raja Randa, siapa pun yang mengusik Raja Randa akan berhadapan langsung dengan Katsa. 
"U.K. and Australia Cover"

Semakin beranjak remaja, Katsa semakin mahir dalam melakukan tugasnya, namun ada hal-hal yang menjadi ganjalan. Ia mulai melihat ketidak-adilan yang terjadi disekitarnya, rakyat kecil yang menderita, penguasa yang semena-mena, laporan mat-mata selalu masuk ke Raja Randa, namun jika hal tersebut tidak berhubungan dengan keuntungan pribadi, Raja Randa tidak memperdulikan laporan-laporan tersebut, bahkan mulai menugaskan Katsa bukan sekedar membunuh tapi juga menyiksa sampai menderita orang-orang yang dianggap membakang Raja Randa. Katsa mulai berpikir, bagaimana jika ia bertindak sesuai keinginannya, bukan sekedar budak pesuruh yang melakukan semua perintah Randa ? 

Dan pada usia ke-16, ia mengutarakan buah pikirannya pada Pangeran Raffin, yang ternyata setuju dan bersedia mendukung usaha Katsa. Bekerja sama dengan Raffin dan Kapten Oll, yang semula ragu-ragu, namun akhirnya mendampingi Katsa, mereka bekerja sama menegakkan keadilan, menumpas kejahatan tanpa sepengetahuan Raja Randa. Dan kegiatan mereka perlahan mendapat simpati dan dukungan dari berbagai kalangan bangsawan lain yang juga tidak senang dengan perilaku penguasa dan penjahat yang merajalela … maka terbentuklah Dewan : yang merupakan kumpulan pemberontak penegak keadilan dengan jaringan yang semakin meluas di penjuru negeri. 
"Denmark Book Cover"

Dalam suatu tugas dari Dewan, Katsa didampingi Oll dan Lord Giddon – bangsawan muda tampan yang mendukung gerakan Dewan, mereka bertugas menyusup di wilayah Raja Murgon guna menyelamatkan tawanan rahasia : Pangeran Tealiff, ayahanda Raja Ror penguasa Lienid yang terkenal damai. Katsa tidak habis pikir, kenapa justru menculik dan menawan kakek tua tak berdaya, apalagi Murgon bukan jenis orang yang suka mencari gara-gara, kecuali dia dibayar untuk menyembunyikan tawanan, maka hal tersebut sedikit masuk akal karena Murgon terkenal tamak. 

Namun tetap menjadi tanda tanya, siapa dalang di balik penculikan tersebut ? Apalagi dalam pelariannya keluar dari wilayah Murgon, Katsa sempat berkelahi dengan pria Graceling yang misterius dengan Bakat Petarung dan ia jelas-jelas bangsa Lienid. Berbagai pertanyaan berkecamuk di benak Katsa dalam perjalanan kembali ke Middluns membawa serta Pangran Tealiff untuk disembunyikan dan dirawat oleh Pangeran Raffin, sembari ia berusaha menguak misteri itu. Namun sesampai di Middluns, ia mendapati pria misterius yang ditinggalnya pingsan di wilayah Murgon, ternyata mengenal dirinya Lady Graceling dari Middluns, dan menyusul dirinya sebagai tamu Raja Randa. Pria Graceling itu adalah Pangeran Greening Grandemalion atau yang dikenal sebagai Pangeran Po, putra ke-7 Raja Ror, cucu Pangeran Tealiff, dan ia mencari kakeknya yang hilang. 
"Taiwan Book Cover"
Katsa yang tak pernah peduli dengan segala acara di istana Randa, mulai merasa terganggu dengan kehadiran Pangeran Po. Ia merasa gelisah, tak jelas apa yang terjadi, namun saat pandangan mata sang Pangeran dengan satu mata perak dan satu mata emas menghunjamnya, seakan menembus pikiran dan hati Katsa. Pangeran Po yang selalu tampak angkuh, congkak dengan gaya malas, ternyata mampu menarik minat Katsa, terutama setelah mereka kembali bertarung atau bisa dikatakan berkelahi, dan kekuatan mereka sebagai Graceling menemukan lawan yang sepandan satu sama lain. 

Katsa akhirnya bersedia mengungkap keberadaan Pangeran Tealiff pada Pangeran Po dengan syarat ia harus merahasiakan semuanya ( termasuk terhadap Raja Randa ), sampai dalang peristiwa itu ditemukan. Dan Lady Katsa menemukan teman baru dalam diri Pangeran Po, sesuatu sangat sedikit untuk dimiliki … karena sepanjang hidup Katsa, ia dijauhi karena Bakat-nya, hanya Raffin yang menyayangi apa adanya, lalu ada Oll bukan saja sebagai pelatih tapi juga pendukung setia, serta Helda – pengasuh anak-anak di istana yang mendampingi Katsa semenjak beranjak dewasa, tak gentar dengan penolakan-penolakan Katsa dan menyelimuti gadis yang kesepian itu dengan kasih sayang yang tak pernah diterima seumur hidupnya. 
"French Book Cover"

Katsa sang Lady Graceling yang sangat kuat, tak pernah kenal lelah dalam kondisi apa pun, ditakuti oleh siapa saja yang mengetahui dirinya sebagai pembunuh semenjak usia kecil, menutup hatinya rapat-rapat agar kekecewaan – kesedihan – luka hatinya tidak akan pernah terbuka selamanya. Akan tetapi kehadiran Po selama beberapa hari di istana, mampu membuka sesuatu yang tak pernah Katsa ketahui ada dalam dirinya. Sesuatu yang dirindukan sekaligus ditakuti olehnya, karena ia tahu, dengan membuka hatinya, ia akan terluka … dan ia tidak siap menerima hal itu. 

Di tengah gejolak pribadi yang dialaminya, penyelidikan mata-mata Dewan tidak membuahkan hasil nyata, kecuali bahwa pihak-pihak yang semula dicurigai, ternyata tidak terbukti bertanggung-jawab atas penculikan Pangeran Tealiff, namun ada berita-berita tentang Raja Leck dari Monsea yang dicurigai oleh Po, dan ia akan segera berangkat untuk menyelidiki kebenaran di Monsea, dan sebagian besar rencana kepergiaannya juga berhubungan dengan pertengkaran dirinya dengan Katsa. Lebih tepatnya Katsa yang marah besar karena kebohongan yang dilakukan Po … justru saat ia mulai mempercayakan hatinya pada orang lain, sesuatu yang sangat tidak mudah ia lakukan. Pangeran Po ternyata Graceling bukan dengan Bakat Petarung namun dengan Membaca Pikiran, dalam hal ini pikiran dan benak Katsa, hal-hal yang semula dirasa aneh oleh diri Katsa, bagaimana Po seakan mampu menyelami perasaannya, menjawab berbagai hal yang berkecamuk di benaknya. 
"Finlandia Cover

Katsa tak mampu berpikir menghadapi hal tersebut, dan di tengah konflik problema, Raja Randa menugaskan dirinya menyiksa dan membunuh salah satu bangsawan yang membakang perintah-Nya. Dan Katsa tak mampu melaksanakannya, karena sang bangsawan adalah pihak yang benar, justru ia berani melawan perintah Randa yang akan menjerumuskan keluarganya. Katsa memutuskan menentang Randa secara terbuka, sesuatu yang sudah lama ingin dilakukan apalagi dengan perlakuan Randa terhadap dirinya, bagiakan hewan peliharaan yang hanya berguna sebagai pembunuh. Raja Randa murka dengan pembangkangan Katsa, namun ia tak berdaya untuk langsung menghukum Katsa, maka ia memerintahkan agar Katsa dikurung sepanjang hidupnya. Katsa yang sudah menebak bahwa Randa tidak akan pernah mengampuninya jika mengetahui pemberontakannya, memilih melarikan diri dari Middluns, atas saran Raffin, ia ikut serta dengan Po dalam perjalanan menuju Monsea dan mereka dapat saling membantu satu sama lain.

Perjalanan menempuh jarak yang cukup jauh membentuk hubungan baru antara Katsa dan Po, dan pada suatu waktu, mereka berdua menyadari takdir yang tak terelakan – bahwa jiwa dan hati mereka telah menyatu, meski Katsa tetap pada tekadnya untuk tidak pernah menikah seumur hidup ( yang membuat Lord Giddon marah besar saat lamarannya ditolak, bersama dengan banyaknya lamaran dari bangsawan-bangsawan lainnya ), dan Po mampu menerima hal tersebut karena ia pun tidak memiliki ambisi sebagai penguasa negeri, cukup berdampingan dengan Katsa dalam keseharian mereka maka hidupnya akan sempurna. 

Perjanjian aneh dan unik menaungi hubungan pasangan Graceling ini, menuju Monsea, dan kecurigaan Po terbukti saat mereka menemukan bahwa Raja Leck juga memiliki Bakat – Mempengaruhi Pikiran Orang Lain lewat suara dan kata-katanya. Dan sekian tahun ia menyiksa banyak makhluk hidup, termasuk istri dan anaknya. Po dan Katsa hampir berhasil menemukan Ratu Ashen yang melarikan diri bersama putrinya dari kejaran Raja Leck, saat Bakat Berbicara-nya mempengaruhi Katsa dalam sekejap, mengakibatkan Ashen terbunuh. Po satu-satunya yang tak terpengaruh dengan suara Leck, memilih menyelamatkan Katsa dari pengaruh Leck dan berusaha menemukan sepupu-nya Putri Bitterblue, gadis cilik berusia 10 tahun yang bersembunyi di suatu tempat. Saat mereka brhasil menemukan Putri Bitterblue, mereka sadar bahwa keselamatan sang Putri harus dijaga karena ia satu-satunya bukti kejahatan Raja Leck dengan tewasnya Ratu Ashen, maka mereka memutuskan segara meninggalkan Monsea, kembali ke Lineid. 
"U.K. Book Cover"

Namun di tengah pengejaran, Po terluka sangat parah, tak mampu bergerak cepat guna melarikan diri dari kejaran musuh. Maka satu-satunya jalan, Katsa harus pergi sendiri melindungi putri Bitterblue, meninggalkan Po bersembunyi untuk memulihkan kondisinya, hanya membawa bekal cincin Po yang akan membuka jalan untuk kembali ke istana Lienid. Dan karena semua jalur Monsea dikuasai oleh Leck, maka kesempatan Katsa hanya satu, menempuh jalur Grella yang sangat berbahaya, mendaki pegunungan bersalju guna menyeberangi keluar perbatasan Monsea. 

Tanpa Katsa ketahui, kondisi Po jauh lebih parah dari yang terlihat, Po menyembunyikan hal itu karena jika Katsa mengetahuinya, ia tidak akan mau meninggalkan dirinya. Maka kedua insan ini berpisah, masing-masing berjuang mempertahankan hidupnya menempuh berbagai rintangan yang berbahaya … dan Katsa juga harus bertanggung jawab atas nyawa Putri Bitterblue hingga selamat sampai di Kerajaan Lineid, tanpa mereka ketahui bahwa musuh sudah selangkah lebih maju, berada di tujuan mereka dan mempengaruhi orang-orang di Kerajaan Lineid ….      

Kesan :
Membaca Graceling sebenarnya pelampiasan gara-gara Mockingjay kembali mundur dari jadwal semula … ternyata novel debut pertama sang penulis ini tidak mengecewakan. Dengan tokoh utama yang mirip dengan sosok Katnis ( di Hunger Games ) maka sosok Lady Katsa yang tampak kuat di luar namun rentan di dalam, mampu menggugah hati pembaca dengan segala gejolak konflik batin yang dihadapinya. Pertemuannya denga  Po yang kelihatan selalu santai dan riang, namun diam-diam juga menyimpan beban rahasia kemampuannya semenjak kecil, mereka berdua merasa senasib. 

Meski Katsa menganggap Bakat-nya merupakan Kutukan, Po memilih untuk menerima Bakat-nya namun tetap belum mau mengungkapkan rahasia itu kepada keluarganya ( kecuali ibu dan kakeknya yang juga merahasiakan hal tersebut ). Dan melalui perjalanan serta pemahaman akan dirinya, Katsa mendapati bahwa Bakatnya bukan Pembunuh, tapi Bertahan Hidup, sesuatu yang tampak jelas bagi Katsa kemudian, bagaimana ia selalu selamat dalam kondisi bahaya apa pun yang dihadapinya. Po yang mampu menerima kelebihan Katsa yang lebih superior dari segi kekuatan, mampu mendekati Katsa yang justru merasa kekuatannya ditakuti semua orang. Panggilan sayang Po terhadap Katsa ‘Kucing Liar’ seakan menggambarkan dirinya yang ganas di luar namun sangat mudah tersentuh hatinya karena pengalaman semasa kecil yang tidak menyenangkan.

Kisah yang diramu dengan berbagai petualangan, pemahaman akan manusia serta humor-humor yang membuat kita tersenyum dan tertawa dipadu dengan tetesan air mata saat mereka mendapati takdir tidak selalu berjalan sesuai dengan kehendak mereka … tanpa terasa  novel dengan hampir 500 halaman terselesaikan dalam waktu singkat (^_^) Sungguh tak sabar menanti kelanjutan kisah ini … semoga cepat terselesaikan hasil terjemahan dan editannya ( salam buat duet ganda Mbak Poppy dan Mbak Dini, akhirnya bersatu kembali setelah sekian lama berpisah, semoga akur dan lengket selalu seperti Katsa dan Po, he..he..he memadukan kekuatan Graceling untuk menelurkan buku-buku terjemahan secepat kilat )

P.S.  Just my curiosity … apakah editan termasuk sensor ? Rasanya adegan Katsa dan Po di hutan kok agak janggal ya ? Memang aslinya begitu ya ? ( maybe Ms. Dini dan Ms. Poppy would like to comment about that ? )

Tentang Penulis : 
Kristin Cashore dibesarkan di pedesaan sebelah timur laut Pennsylvania sebagai putri kedua dari empat saudara perempuan. Ia menerima gelar sarjana dari William Colllege dan gelar master dari Center for the Study of Children’s Literature di Simon College. Ia pernah bekerja sebagai penjaga anjing, pengemas di pabrik permen, asisten editor, asisten legal, dan penulis paruh waktu. Ia pernah tinggal di banyak tempat (termasuk Sydney, New York City, Boston, London, dan Austin, Texas), dan sekarang ia tinggal di Massachusetts. Novel debut Kristin Cashore “Graceling”, timbul dari lamunannya tentang gadis yang memiliki kekuatan luar biasa – dan menjalin persahabatan dengan pemuda yang tidak bisa dinikahinya. 


GRACELING mendapat berbagai penghargaan diantaranya Mythopoeic Fantasy Award for Children's Literature di tahun 2009. Dan novel yang merupakan prekuel dari Graceling, berjudul FIRE memenangkan penghargaan Amelia Elizabeth Walden Award, dan kedua novel tersebut juag mendapat penghargaan ALA for the Best Book for Young Adults. Saat ini Kristin berkonsentrasi pada novel ketiganya BITTERBLUE yang rilis di bulan Mei 2012.  


Informasi selengkapnya silahkan cek www.kristincashore.blogspot.com

Best Regards,
* HobbyBuku * 

2 comments:

  1. arggh.. reviewnya panjang euy >_<

    pertama denger tokoh cowoknya bernama Po, mau nggak mau saya malah kebayang Po di teletubbies. makanya niat untuk baca buku ini tertunda. Kalau mbak?

    ReplyDelete
  2. Haha ... nama asli bukan itu, khan cmn panggilan aja :D lagian ini ngak bunder-endhut kyk Po si Teletubbies

    ReplyDelete

Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...