Judul
Buku : SECRET OF THE DRAGON SANCTUARY ( book
4 of FABLEHAVEN )
Copyright
© 2009 by Brandon Mull
Penerbit
: Mizan Fantasi
Alih
Bahasa : Reni Indardini
Editor
: Rina Wulandari & Ananta
Ilustrasi
Isi : Sweta Katika
Desain
Isi : Elcreative
Desain
Sampul : Fahmi Ilmansyah
Cetakan
I : Januari 2012 ; 685 hlm
Sinopsis
:
Kendra
dan Seth sudah kembali ke rumah kedua orang tuanya. Tapi Granpa Sorenson
mengambil tindakan pengaman, dengan menempatkan penjaga-penjaga dari Kesatria
Fajar yang senantiasa mengawasi dan menjaga kedua anak itu, di mana pun mereka
berada.
Ibarat memiliki ‘bodyguard’ yang tersembunyi, membuat Kendra sedikit
tidak nyaman, tetapi ia tahu bahwa hal itu penting bagi keselamatan dirinya dan
Seth. Apalagi setelah keduanya membuktikan memiliki suatu kemampuan khusus,
yang bisa saja disalah-gunakan oleh Perhimpunan Bintang Malam.
Mereka
semua memiliki tugas untuk mencari jalan untuk menemukan kelima artefak kuno
yang tersembunyi secara rahasia di lima suaka magis yang keberadaannya juga
dirahasiakan. Satu artefak sudah ditemukan di Fablehaven dan melalui perjuangan
berat, akhirnya musuh bisa diusir untuk sementara.
Artefak kedua yang semula
diperkirakan berada di suaka Lost Mesa, ternyata sudah dipindahkan oleh Patton
Burgess di Fablehaven juga, sekarang tinggal mencari lokasi tepatnya dan
berusaha menemukannya. Karena Patton telah menyembunyikannya di tempat yang tak
terjangkau dalam lindungan sihir magis yang sangat kuat.
Patton
Burgess yang sempat ‘muncul’ akibat panggilan Chronometer yang ditemukan oleh
Seth, hanya bisa berada di dunia pada masa Kendra dan Seth selama tiga hari,
namun ia memberikan bantuan sekuat tenaga dalam perebutan artefak kuno pertama
di Fablehaven, dan perjuangannya membawa kematian bagi Lena – istrinya, juga
makhluk magis naiad, yang rela berubah menjadi makhluk fana karena cintanya pada
Patton.
Dan Patton dalam kesedihannya, harus kembali pada masanya, meninggalkan
warisan tak ternilai bagi Kendra : Jurnal Patton selama ia menjadi penjaga
Fablehaven, jauh pada masa-masa sebelum keluarga Sorenson mengambil alih.
Jurnal
itu ternyata juga berisi catatan rahasia yang hanya bisa muncul dengan
penggunaan lilin umite, dan sebagai bangsa peri, hanya Kendra yang mampu
membaca tulisan rahasia tersebut. Lewat Jurnal Penuh Rahasia itulah Kendra dan
Patton berkomunikasi, dua sosok yang sama-sama pernah mengalami ‘sentuhan
peri’, berusaha mengungkap rahasia-rahasia di balik peperangan antara Gelap dan
Terang.
Karena berbagai peristiwa yang baru-baru saja terungkap, bahwa ternyata
pimpinan Kesatria Fajar dan pimpinan Perhimpunan Bintang Malam adalah orang
yang sama, maka diasumsikan bahwa masih ada penyusup di dalam organisasi
tersebut. Dan Patton memperingatkan Kendra untuk sementara menyembunyikan
kemampuan dirinya, serta rahasia yang tersimpan dalam Jurnal.
Sementara
Kendra dan Seth menjalani rutinitas sebagai biasa, dan melakukan penelitian
rahasia sembunyi-sembunyi, terutama karena kedua orang tua mereka tidak
mengetahui satu pun tentang masalah yang berkaitan dengan Fablehaven … dua
orang penjaga mereka, secara bergantian, siang-malam terus mengawasi kedua anak
itu.
Kendra dan Seth, hanya kadang-kadang melihat orang-orang yang sudah dikenal, seperti Warren, Tanu atau Coulter. Dan ternyata musuh memang mengincar mereka berdua, tepatnya Kendra yang memiliki kemampuan luar biasa, meski ia belum tahu bagaimana cara menggunakannya secara maksimal.
Musuh
dengan cerdik menculik Kendra, dan menggantikannya dengan Stingbulb – makhluk
jadi-jadian yang berasal dari pohon buah semacam kaktus, di mana jika seseorang tertusuk
durinya, maka dalam beberapa saat, Stingbulb akan muncul dengan sosok sama
persis bahkan men-copy memory tiruannya.
Dan Kendra menghilang, tanpa ada yang
mengetahui bahwa ia sudah diculik. Satu-satunya orang merasa aneh hanya Seth,
terutama karena beberapa kebiasaan Kendra yang ia sangat kenal, tidak dilakukan
oleh tiruan Stingbulb.
Stingbulb
berusaha semaksimal mungkin menjalani kehidupan barunya sebagai Kendra, tapi
ada saat-saat dimana ia hampir tak mampu menahan diri, terutama menghadapi Seth
yang ‘ceplas-ceplos’ dan lumayan usil ( hal yang sudah biasa dihadapi oleh
Kendra asli ). Kemudian bukan hanya Seth yang merasakan keanehan, Warren dan
Elise, penjaga yang ditugasi mengawasi mereka, melihat kegiatan mencurigakan
yang dilakukan oleh Kendra/Stingbulb.
Tapi ketika mereka melakukan konfrontasi
terhadap Kendra/Stingbulb – ia justru melakukan ‘bunuh-diri’ dengan meminum
semacam racun. Maka Kendra yang sebenarnya Stingbulb, dinyatakan tewas dalam
usia muda, tanpa pernah diketahui keberadaan Kendra yang asli.
Kesan :
Wah …
tak terasa sudah buku keempat, konflik semakin bertambah dengan alur serta plot
yang cepat, berganti antara tokoh yang satu dengan tokoh yang lain. Jika di
awal kisah kita dapat menentukan secara ‘gamblang’ bahwa pihak Gelap itu jahat
dan pihak Terang itu baik, sekarang agak sedikit sulit untuk langsung men-vonis
bahwa makhluk dengan kekuatan gelap pasti jahat atau sebaliknya makhluk dengan
kekuatan Terang pasti baik.
Semakin
dalam kisah ini, semakin sulit memberikan batasan nyata, karena masing-masing
pihak memiliki alasan untuk melakukan apapun yang mereka lakukan. Dan beberapa
di antara, rela menempuh segala cara yang bahkan memakan korban jiwa, hanya
supaya tujuannya tercapai.
Dengan berbagai dalih untuk membentuk suatu dunia
yang baru yang lebih ‘sempurna’ masing-masing berusaha menghilangkan ‘hal-hal’
yang dianggap mengganggu kelancaran proses perjalanan, memanfaatkan kekuatan
magis yang tersembunyi demi menindas yang lain.
Lewat
‘kacamata’ dua anak Kendra dan Seth, seringkali ditemukan berbagai pertanyaan,
mengapa harus melakukan sesuatu hanya karena hal itu diwajibkan ? Bukankah
lebih baik mengambil keputusan setelah menelaah kondisi yang terjadi ?
Namun
seiring dengan proses pembelajaran, justru tanpa sadar keduanya saling
menularkan perbedaan masing-masing, sehingga Kendra menjadi lebih berani dalam
menghadapi tantangan dan bahaya, dan Seth mulai berpikir terlebih dahulu
sebelum langsung terjun dalam masalah.
Mereka berdua juga semakin berani dan
tegas dalam pergerakan kelompok yang mayoritas di dominasi orang-orang dewasa
(walaupun masih saja keduanya menjadi jengkel karena dilarang ikut serta dalam
kegiatan tertentu yang dianggap berbahaya oleh para orang dewasa).
Saranku,
segera luangkan waktu untuk menelaah buku keempat ini, bukan saja karena
bukunya lumayan tebal, tapi juga karena isinya benar-benar “ramai’ akan
berbagai petualangan yang bisa kaubayangkan.
Misalnya bagaimana menghadapi
‘lectoblix’ – makhluk yang menghisap kemudaan dari orang lain, mirip vampire
tapi tidak menghisap darah (^_^), dan korbannya yang semula muda langsung
berubah menjadi tua dan keriput, bahkan bisa langsung tewas karena dihisap
sampai kering …
Atau bagaimana kau bisa membedakan mana yang tiruan Stingbulb
dan mana yang asli ? Bagaimana jika semua kenalanmu berubah menjadi tiruan
Stingbulb ? Dan yang paling keren – maukah kau bertualang ke wilayah kekuasaan
naga, yang mampu bertranformasi dengan indah sekaligus sangat mengerikan dan
mematikan …
Tentang
Penulis :
Brandon
Mull adalah penulis seri Beyonders serta Fablehaven, seri terlaris versi New
York Times, USA Today, dan Wall Street Journal. Dia tinggal di Utah, di lembah
kecil indah dekat mulut sebuah ngarai, bersama istri dan keempat anaknya. Moto
hidupnya adalah : “Jangan membuat orang lain merasa bosan.”
More
info visit : www.brandonmull.com or www.fablehaven.com
Best
Regards,
* HobbyBuku*
* HobbyBuku*
Regina Kencono Putri
ReplyDeleteinase_michaelis@yahoo.co.id
Mau seri ini,pokoknya pengen baca seri ini lengkap sampe habis soalnyadari sinopsis ceritanya kesukaanku!petualangan anak-anak didunia fantasi :D