Books
“GEMPA WAKTU”
Judul
Asli : TIME QUAKE ( book three of The Gideon Trilogy )
From
Gideon Trilogy / The Enlightenment of Peter Schock
Copyright
© 2009 by Linda Buckley – Archer
Penerbit
Mizan Fantasi
Alih
Bahasa : Berliani M. Nugrahani
Editor : Esti budihabsari & Enfira
Ilustrasi
Isi : Sweta Kartika
Desain
Sampul : Dodi Rosadi
Cetakan
ke-1 : 500 hlm , November 2010
Sinopsis
:
Kate
akhirnya berhasil menemukan Peter kembali di tahun 1763. Tapi dampak atas
perjalanan lintas-waktu yang dilakukannya berkali-kali,bagaikan merubah susunan
tubuhnya. Kate lebih sering ‘memudar’ hingga benar-benar menjadi sosok hantu
yang transparan. Bahkan pada saat dirinya ‘memudar’ Kate bagaikan melintasi
waktu dengan kecepatan tinggi, sedangkan lingkungan di sekelilingnya menggerak
sangat lambat dibanding dirinya. Kate seperti manusia super yang mampu
berpindah tempat dengan cepat di saat sekelilingnya membeku.
Peter
yang dulu juga pernah mengalami proses “memudar” saat perjalanan
lintas-waktunya yang pertama, merasakan suatu kejanggalan pada diri Kate. Tapi
karena Kate tak pernah mau membicarakannya, Peter tak mau mendesak lebih
lanjut. Peter tidak tahu bahwa kondisi Kate sangat berbahaya. Jika ia tak mampu
lagi mengendalikan dirinya, maka Kate akan lenyap dalam pergerakan kecepatan
yang sangat tinggi.
Bersama
dengan Gideon Seymor dan Sir Richard Picard, didampingi oleh Parson Ledbury dan
Hannah, Peter dan Kate mencari jalan guna menemukan mesin waktu yang dibawa
oleh Tar Man. Mereka tidak tahu bahwa Tar Man telah kembali dari abad 21, dan
mesin waktu yang digunakannya dibawa lari oleh Lord Luxon – yang memiliki
agenda tersendiri. Yang ada mesin waktu lainnya, tapi Tar man tidak tahu kode
untuk mengaktifkan mesin itu.
Dan
ketika rombongan Gideon dan Peter mengejar posisi Tar Man yang diketahui berada
di sebuah Perayaan Pasar Malam, Tar Man justru muncul di tempat yang tak
terduga. Ia menemui Kate yang berada seorang diri, kondisi fisiknya sering
lemas akibat efek ‘memudar’ yang dialaminya. Tar Man memaksa Kate mengikuti
dirinya dan mengancam akan siksaan mengerikan jika Kate tidak memberikan kode
akses ke mesin waktu. Kate yang tidak tahu menahu kode rahasia yang dipasang
oleh ayahnya, berusaha meloloskan diri dari Tar Man … dan ia berhasil lari,
hanya saja dalam wujud hantunya.
Sementara
itu di abad 21, Lord Luxon menjelajahi Manhattan, New York, Amerika Serikat. Ia
memiliki rencana untuk memanfaatkan mesin waktu guna mengubah sejarah dunia dan
menjadikannya pahlawan serta penguasa dunia. Ia bahkan mengirim pasukan tentara
yang dipilihnya untuk mendampinginya di abad 21, membuat berbagai keanehan
serta kelucuan saat mereka semua brusaha beradaptasi di lingkungan yang sama
sekali baru. Lord Luxon mempersiapkan rencana-rencananya dengan seksama. Ia
bahkan berusaha membekali dirinya dengan pengetahuan yang mampu menunjang
rencananya.
Maka
ia berkenalan dengan Mrs. Stacey, yang memiliki keponakan bernama Alice –
wanita muda yang melakukan riset Jurusan Sejarah di Universitas Princeton. Melalui Alice, Lord Luxon berhasil mengorek
berbagai informasi serta detil sejarah saat serangan Amerika yang memberontak
atas kungkungan koloni yang diberlakukan Inggris selama bertahun-tahun.
Terutama tentang peran penting George Washington dalam memenangkan perang
kebebasan terhadap tirani koloni Inggris.
Sembari
mematangkan rencana utamanya, Lord Luxon juga menyempatkan untuk menuai
kekayaan dengan memanfaatkan pengetahuan modern dan kembali ke tahun 1763 guna
membawa barang-barang yang dihargai sangat tinggi pada abad 21. Lord Luxon
menyibukan diri dengan mondar-mandir dengan menggunakan mesin anti-gravitasi
yang direbutnya, tanpa menyadari efek berbahaya yang telah menimpa Kate, akan
juga menimpa dirinya suatu saat.
Di
sisi lain kota New York, Anjali menatap Tom yang terbaring kaku di rumah sakit,
terluka parah akibat berusaha menyelamatkan Anjali. Gadis yang terbiasa hidup
seorang diri di kota yang keras, membuat dirinya menjadi sosok yang tidak
pernah mau memperdulikan orang lain selain dirinya sendiri, kali ini hatinya
tergerak dengan kepolosan serta keberanian Tom. Maka Anjali bertekad membantu
Tom untuk kembali ke tempat asalnya. Tapi dengan menghilangnya Vega Riaza atau
Tar Man beserta mesin anehnya, maka ia harus mencari jalan lain, dan suatu
kebetulan ia melihat berita di surat kabar yang memberikan ide baru guna
membantu Tom …
Masing-masing
karakter, berbeda tempat dan lokasi, berbeda tujuan, namun pada akhirnya
semuanya bertemu dan bersinggungan pada saat dan tempat yang bersamaan. Dan
peran serta Peter dan Kate, menjadi kunci penentu yang dapat mencegah terjadi
gempa-waktu, akibat pergeseran waktu yang berbeda dengan penggunaan mesin
anti-gravitasi, karena jika dibiarkan berlarut-larut, dunia akan hancur,
perbedaan dunia satu dengan dunia pararlel lainnya akan bercampur-aduk ….dan
bencana kiamat terjadi !!!
Kesan
:
Buku
ketiga dan terakhir dari Trilogy Gideon ini baru rilis dalam jeda tempo yang
sangat lama dibandingkan buku kesatu dan kedua yang tidak terlalu jauh
jaraknya. Akibatnya mode membaca sudah lama lenyap, dan diriku melupakan
beberapa detil penting yang menjalin kisah ini. Memang resiko membaca novel
berseri apalagi dengan jeda rilis satu tahun lebih … maka begitu sempat, kubaca
ulang buku-buku sebelumnya, sekedar mendapatkan kembali ‘perasaan’ dalam
menyelami kisah ini.
Ibarat
kisah yang mendekati klimaks, maka kisah dalam buku ini berusaha menjawab
berbagai pertanyaan serta kebingungan yang melanda para pembaca buku-buku
sebelumnya. Tapi karena beberapa hal berhubungan dengan masalah tehnis, mungkin
ada beberapa yang menganggap sedikit bertele-tele, membosankan dan semakin
membingungkan. Janganlah hal tersebut mengurangi minat baca bahkan sampai tidak
meneruskan kisahnya, justru kerugian akan berada di pihak Anda …
Dibandingkan
buku kedua yang penuh dengan aksi menegangkan, maka buku ketiga sedikit
berkurang, walau tetap saja mengasyikkan dengan adanya Lord Luxon dan kawanan
pasukan tentara Sersan Thomas di abad 21, terutama saat pasukan tentara
menonton bioskop ( belum pernah ada ‘layar-tancap’ di abad lampau haha .. ) dan
mereka semua melihat film The Lord of The Ring … hua-ha-hah, tak terbayangkan
ceritanya. ( and LOTR just the most best movie I’ve ever see, never gets bored
even seeing for many times )
Tak
kalah menarik yaitu keberadaan Marquis de Montfaron – bangsawan Prancis dari
abad kedelapan belas yang sangat tertarik dengan berbagai penemuan dan
diselamatkan dari kematian, dan dibawa ke abad 21 oleh Kate dan ayah Peter saat
penjelajahan sebelumnya. Pria ramah dengan penampilan anggun, tapi sangat
tergila-gila dengan berbagai hal yang dijumpainya di abad 21 … lucu sekali,
apalagi ketika melihat cara kerja komputer dan internet, mengingatkan diriku
yang juga agak ‘gaptek’ soal tehnologi hehe.
Dengan
ending yang benar-benar mengakhiri kisah perjalanan Peter Schock dan Kate Dyer,
pertemuan dua bersaudara Gideon “the Cutpurse” Seymour dan Nathaniel “Tar Man”
maka suatu akhiran tak berbeda denga suatu
awalan, segala sesuatu di dunia ini meski melalui perjalanan yang jauh tetap
akan kembali ke asal – kembali ke awal. Sebagai kisah fantasi yang berfokus
pada pengembangan sejarah (fantasy-historical fiction) Trilogy Gideon menjadi
salah satu kumpulan kisah favorit-ku, layak baca, harus dikoleksi (^o^) ….
Jika
saja Illustrasi cover serta isi disesuaikan dengan aslinya, maka ketiga buku
ini benar-benar menjadi kesukaanku yang teramat sangat ( yang asli sangat bagus
hehe )
Best
Regards,
*
HobbyBuku *
No comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/