Books “PENJAHAT DARI MASA SILAM”
Judul Asli : THE TAR
MAN ( book 2 of The Gideon Trilogy )
From Gideon Trilogy / The Enlightenment
of Peter Schock
Copyright © 2007 by Linda Buckley –
Archer
Penerbit Mizan Fantasi
Alih Bahasa : Berliani M. Nugrahani
Proofreader : M. Eka Mustamar
Ilustrasi Isi : Sweta Kartika
Desain Sampul : Dodi Rosadi
Cetakan ke-1 : 612 hlm , April 2009
Kelanjutan
kisah petualangan Peter Schock & Kate Dyer yang tanpa sengaja ‘terlempar’ ke abad-18 akibat kecelakaan mesin anti-gravitasi, dan bagaimana perjuangan mereka untuk dapat kembali ke masa dimana mereka berasal …
Sinopsis
:
Kate
dan Dr. Dyer berhasil kembali ke abad-21… namun kebahagiaan bertemu dengan
keluarganya tidak dapat dinikmati oleh Kate karena teringat akan Peter yang
tertinggal di abad-18. Kate bertekad untuk segera kembali dan menyelamatkan
Peter, terlebih saat ia teringat akan sumpah yang mereka ucapkan : bahwa mereka akan selalu
bersama-sama di masa apa pun. Namun kendala baru menghambat, tanpa sengaja Kate
mendengar perdebatan ayah & ibunya yang mengungkap bahwa para ilmuwan
hendak memusnahkan mesin anti-gravitasi yang ada, karena dianggap berbahaya,
apalagi dengan lolosnya Tar Man – penjahat abad silam yang masuk dalam mesin
menghalangi Peter dan sekarang ia lenyap di masa kini… bagi Kate ini berarti
Peter tak akan dapat kembali !!!
Maka
hanya ada satu jalan, Kate harus menemukan jalannya sendiri guna menemukan
& menjemput Peter. Bekerja sama dengan Sam, adiknya yang berusia sepuluh
tahun serta bantuan Megan, sahabat karibnya – Kate menghubungi Mr. Schock, ayah
Peter guna memberi penjelasan sebelum ia berangkat kembali ke abad-18 tepatnya
pada tahun 1763 di Inggris guna menjemput Peter. Saat berusaha membuat mesin
anti-gravitasi bekerja di dalam gudang tempat alat tersebut disembunyikan, Kate
& Mr. Schock ketahuan oleh Dr. Dyer & Dr. Alice Pirretti – salah satu
ilmuwan & kolega Dr. Dyer yang mengetahui rahasia mesin tersebut. Dalam
ketergesaan karena takut dicegah, Kate segera masuk dalam mesin disusul oleh
Mr. Schock yang ingin menyelamatkan putranya, Peter. Dalam sekejap mata
keduanya lenyap bersama mesin tersebut di depan mata Dr. Dyer & Dr.
Pirretti.
Saat
Kate dan ayah Peter sibuk untuk kembali ke tahun 1763 di Inggris, maka Tar Man
yang berada di abad-21 menjumpai bahwa meski banyak hal yang berubah namun ia
mulai menyukai keberadaannya di masa yang lebih maju. Dalam usahanya
menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi, tanpa sengaja suatu hari ia
bertemu dengan seorang gadis yang menarik perhatiannya. Gadis tersebut bernama
Anjali, memiliki keahlian serta pengetahuan yang ingin dimanfaatkannya guna
memandu dirinya memahami serta melakukan penyesuaian pada abad-21. Anjali yang
berhutang budi karena diselamatkan nyawanya, tertarik dengan keanehan Tar Man
yang misterius. Apalagi saat ia mendapati bahwa bayaran yang diberikan oleh Tar
Man dari hasil jarahan sangat besar, maka ia menyanggupi berperan sebagai
pemandu sementara bagi Tar Man.
Tar
Man yang tak pernah melupakan penderitaannya di masa lalu, bertekad guna
mencapai kehidupan yang jauh lebih baik di masa yang baru. Ini berarti menjadi
lebih kaya & lebih berkuasa bahwa ia bercita-cita melebihi kehidupan Lord
Luxon – mantan majikannya di tahun 1763. Walau demikian ia masih terganggu dengan selentingan fakta yang
diperoleh sebelum ia masuk dalam mesin yang membawanya ke masa depan, fakta
bahwa dirinya dengan Gideon Seymour adalah kakak-adik. Hanya satu orang yang
dapat memberikan penjelasan yaitu Lord Luxon yang telah membuat dirinya
bermusuhan hingga nyaris saling bunuh dengan Gideon, namun itu berarti ia harus
kembali ke tahun 1763. Dan Tar Man menemukan cara lebih efektif guna
menjelajahi abad-18 & abad-21 secara bolak-balik, yaitu dengan memusatkan
konsentrasi ‘memudar’ ( sama dengan yang dialami oleh Kate beberapa kali, namun
lebih kuat karena Tar Man memusatkan focus & konsentrasi guna melakukan hal
tersebut ).
Kejahatan Tar Man semakin merajalela, merampok benda-benda seni
dengan keahliannya ‘memudar’ membuat dirinya mampu menghilang & menembus pengamanan
ketat, membuat pihak kepolisiaan pusing tujuh keliling. Tar Man bahkan
memanfaatkan keahliannya guna menjalin hubungan kerjasama dengan Lord Luxon,
panduan Anjali dalam menembus sosialisasi masyarakat yang lebih tinggi, serta
kemunculan Tom ditemani tikus putihnya ( anggota Carrick Gang yang telah menolong
Kate & Peter saat mereka ditawan, dan Tom tanpa sengaja masuk dalam mesin
yang terbawa ke abad-21, sebelum Kate, Dr. Dyer, dan Tar Man berebut
menggunakan mesin tersebut ) sangat membantu Tar Man yang mencari asisten setia
bagi kelancaran bisnis serta kehidupan barunya. Tar Man semakin kuat &
ganas, hingga ide-ide baru muncul di benaknya…
Sementara
di abad-21, masyarakat resah dengan kejahatan baru yang merajalela, dan
keluarga Dyer serta Mrs. Schock-ibu Peter yang turut bergabung, juga resah
& bingung dalam menantikan kepulangan Kate & Mr. Schock membawa Peter,
namun setelah lama perseni berselang tiada perubahan dalam penantian mereka,
maka pada akhirnya Dr. Dyer mengambil keputusan guna menjemput mereka semua
dengan menggunakan mesin prototype yang sedang dikembangkan … keputusan yang
mendapat banyak halangan & kendala serta bahaya-bahaya baru.
Apakah
Kate & Mr.Schock berhasil menemukan Peter di tahun 1763 ? Mengapa mereka
tidak segera kembali setelah bertemu dengan Peter ? Mengapa mereka membuat
keluarga masing-masing menanti penuh kecemasan dalam waktu yang lama ? Jawaban
dari semua pertanyaan tersebut tak dapat diterima oleh keluarga yang menanti,
karena ternyata Kate & Mr. Schock berhasil ‘mendarat’ di Inggris di lokasi
dekat kediaman Gideon Seymour, tapi bukan di tahun 1763 melainkan di tahun
1792, dua puluh tahun kemudian tepat saat Inggris terlibat dalam Perang
Revolusi Prancis – dan celakanya mesin anti-gravitasi yang mereka bawa rusak
tak dapat berfungsi kembali !!
Kesan
:
Wuahh
… begitu membuka halaman demi halaman, ketegangan berlangsung dan jalinan kisah
antara 3 jaman yang berbeda dirajut dalam untaian kata-kata yang membuat
diri-ku tak mampu melepas buku ini hingga selesai. Meski penggambaran akan
detil dan latar belakang yang berbeda dengan buku pertama, namun pematangan karakter tokoh-tokoh utama
sangat memikat, mampu membuat pembaca bersemangat, terharu sekaligus tegang
silih berganti.
Jika
dalam buku pertama diri-ku terpikat akan perkembangan sosok Gideon Seymour,
maka di buku kedua ini sangat menarik melihat bagaimana Peter Schock yang telah
dewasa bertemu dengan Kate yang masih berusia 12 tahun serta ayahnya yang
menjadi sebaya usianya. Dan menjadi suatu tanda tanya besar, bagaimana penulis
akan mengakhiri kisah menakjubkan ini dalam buku ketiga, karena telah disinggung
akan terjadinya G30S PKI ‘kerusakan’ dan terbentuknya ‘dunia-dunia paralel
baru’ akibat penggunaan mesin yang berulang-ulang. Bagaimana keberadaan Peter
Schock dan rekan-rekannya pada tahun 1792 jika Peter dan teman-temannya di
tahun 1763 mengalami ‘perubahan’ dan kembali di abad-21 …
Para penggemar fiksi ilmiah akan menyukai kisah yang dijalin dengan bumbu
fantasi tanpa menghilangkan sisi manusiawi. Penulis mampu menghadirkan suatu polemik antara menjalani langkah serta mengambil keputusan berdasarkan logika akal sehat melawan keyakinan religi, karya manusia melawan karya cipta Tuhan, serta menampilkan sisi manusiawi yang mampu muncul dalam kondisi tergelap sekali pun.
Best Regards,
* HobbyBuku *
No comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/