Judul
Buku : GRIP OF THE SHADOW PLAGUE ( book
3 of FABLEHAVEN )
Copyright
© 2009 by Brandon Mull
Penerbit
: Mizan Fantasi
Alih
Bahasa : Reni Indardini
Editor
: Rina Wulandari & Nadya Andwiani
Desain
Isi : Elcreative
Desain
Sampul : Fahmi Ilmansyah
Cetakan
I : September 2011 ; 626 hlm
Sinopsis
:
Peperangan
antara pihak Terang dan kaum Kegelapan telah dimulai. Fablehaven – salah satu
dari lima suaka magis yang tersembunyi dan dirahasiakan, terancam mengalami
kehancuran akibat serangan-serangan dari Perhimpunan Bintang Malam. Lima suaka
magis ini diincar karena di masing-masing wilayah itu, disembunyikan artefak
magis yang merupakan jimat kuno kunci pembuka Zzyzx : penjara besar tempat
ribuan iblis terkuat dari setiap zaman di dunia dikurung.
Kedua belah pihak
baik Terang maupun Gelap berusaha mendapatkan artefak-artefak itu. Masalahnya
lokasi setiap artefak sangat dirahasiakan, hanya segelintir yang memiliki
pengetahuan secara lengkap, bahkan para penjaga suaka pun tidak tahu dimana
lokasinya secara tepat.
Pertempuran
yang memakan banyak korban jiwa di Fablehaven, akhirnya berhasil dimenangkan.
Kegelapan menghilang … untuk sementara. Salah satu artefak berhasil ditemukan
dan diamankan. Namun bagi Kendra, dirinya tak akan pernah kembali sama seperti
semula. Ia merasa bahwa suatu kekuatan magis telah tumbuh dalam dirinya. Walau
demikian, ia tak tahu apa yang harus dilakukan atas kemampuannya itu.
Dan rasa
kehilangan atas orang-orang yang pernah dekat di hatinya, pertama Lena yang
berubah kembali menjadi Naiad, kemudian pengkhianatan Vanessa serta petunjuk
rahasia yang membuat pikirannya terbelah dua, antara percaya dan tidak.
Kendra
membawa petunjuk rahasia itu kepada Granpa dan Granma Sorenson serta Seth, yang
kemudian membagikan juga kepada sisa sekutu yang ada, Tanu dan Coulter, Dale
serta Warren – saudaranya yang pulih dari kondisi katatonik akibat sihir hitam
revenant selama bertahun-tahun.
Rahasia itu menunjukkan bahwa pengkhianat bukan
hanya seorang, banyak yang menyusup ke dalam lingkup pihak Terang, bahkan di
dalam organisasi rahasia Kesatria Fajar yang telah bersumpah melawan
Perhimpunan Bintang Malam. Dan yang lebih mengkhawatirkan, Vanessa menunjuk
pada sosok kuat yang selama ini dikenal sebagai sekutu dan pimpinan tertinggi
pihak Terang.
Belum
sempat para pejuang Fablehaven ini berunding dan mengambil keputusan, datang
berita dari Warren yang merupakan mata-mata Kesatria Fajar, setelah pulih dari
kondisinya ia kembali melapor, dan pulang membawa kabar bahwa Kendra mendapat
panggilan untuk dilantik sebagai anggota Kesatria Fajar !!
Suatu berita yang
sangat mengejutkan, belum pernah ada dalam sejarah Kesatria Fajar melantik
anggota yang masih di bawah umur. Apalagi perintah itu berasal dari sosok yang
sedang dipertanyakan pada pihak mana ia melangkah …
Tak
mungkin menentang perintah tanpa menimbulkan kecurigaan besar, maka Kendra
diijinkan dengan berat hati oleh kakek-neneknya, untuk berangkat didampingi
Tanu, Warren dan Coulter. Seth yang tidak diundang ( membuat dirinya jengkel
setengah mati ) harus tinggal di Fablehaven bersama kakek neneknya, ditemani
Hugo – golem raksasa, serta bermain bersama Mendigo – boneka kayu ciptaan
Mulier – penyihir jahat, yang berkat sihir peri berubah menjadi sekutu Kendra
dan Seth.
Kesan :
Buku
ketiga yang semakin tebal daripada dua buku sebelumnya (^o^) menjanjikan
berbagai petualangan yang menarik … dan memang terbukti !! Kali ini duet Kendra
dan Seth berpisah untuk sementara, masing-masing menempuh pertempurannya
sendiri, mendapatkan sekutu-sekutu baru, sekaligus musuh-musuh baru.
Berpisahnya
kedua saudara ini seakan memang dibuat penulis guna menggambarkan perkembangan
kemampuan masing-masing, baik Kendra maupun Seth. Kendra yang pernah ‘disambar’
peri ternyata menerima berkat dari sang Ratu Peri sebagai wakilnya, maka Kendra
dapat digolongkan sebagai bangsa peri … Sedangkan Seth yang berhasil melawan
kekuatan kelam Revenant, tanpa sadar dirinya mendapat ‘tempelan-magis’ saat
mencabut paku sumber kekuatan gelap itu, membuat dirinya mampu melihat dan
berkomunikasi dengan makhluk-makhluk yang berada dalam kekuasaan
Kegelapan.
Cukup
menarik melihat dari sudut pandang Kendra atau Seth. Bukan sekedar mereka melatih
kemampuan fisik serta kekuatan sihir / magis yang berperan kuat dalam diri
masing-masing, tapi juga pematangan pola pikir menuju kedewasaan. Kendra yang
sudah mulai menginjak masa remaja, mengalami rasa suka terhadap pria. Mulai
dari Warren – sepupu jauh, yang cakap dan periang ( tapi juga berbeda umur
sangat jauh hehe … ), kemudian ia menemukan persahabatan yang menarik dari
Gavin – cowok sebaya yang menjadi rekan satu tim dalam pencarian artefak di
suaka Lost Mesa ( btw, Gavin ini punya kemampuan berkomunikasi dengan naga lho
).
Berada
jauh dari kakek dan neneknya, Kendra belajar untuk mempercayai hatinya dalam
mengambil keputusan-keputusan berat, terutama dalam menghadapi musibah yang
memakan korban jiwa, hatinya yang lembut seringkali tak sanggup menahan rasa
sakit yang diderita hatinya. Dan Kendra belajar untuk memantapkan hati serta
kekuatan pikiran pada tujuan utama walau harus menjalani proses yang sulit.
Sedangkan si bandel Seth, anak cerdas dengan akal yang tak pernah habis, selalu berada dalam pengawasan kakaknya yang sangat kenal watak adiknya, kali ini harus belajar lewat cara ‘keras’ bahwa setiap tindakan dan keputusan yang diambilnya, membawa konsekuensi masing-masing.
Sedangkan si bandel Seth, anak cerdas dengan akal yang tak pernah habis, selalu berada dalam pengawasan kakaknya yang sangat kenal watak adiknya, kali ini harus belajar lewat cara ‘keras’ bahwa setiap tindakan dan keputusan yang diambilnya, membawa konsekuensi masing-masing.
Bila
sebelumnya Seth selalu menghindari tanggung jawab dan memilih kesenangan …
well, kali ini pun ia juga tetap memilih kesenangan tapi bersedia menerima
resiko dan tanggung jawab secara jujur dan terbuka ( contohnya transaksi
‘gelap’ penukaran emas dan baterai dgn Newel dan Doren, satyr-satyr nakal,
membawanya pada kesaksian perubahan awal pada kaum nipsie yang menjadi kaum
gelap ). Seth juga berani mempertaruhkan nyawanya dengan ‘mengakali’ kaum
centaurus agar mau membantu penyerangan – yang berakibat pada tantangan duel
sampai mati oleh centaurus !!
Penulis
bahkan memasukan berbagai nasehat lewat dialog-dialog yang menyertakan pula
sudut pandang anak-anak lewat Kendra dan Seth. Ada topik tentang kegemaran baru
Seth yaitu ‘membaca buku’ yang disembunyikannya karena khawatir ditertawakan
dan diolok-olok Kendra ( sebagai balasan karena Seth juga mengolok-olok Kendra
yang terbenam dalam keasyikkan membaca Jurnal Patton Burgess – salah satu
pendahulu penjaga Fablehaven dan suami Lena )
“Kau tidak perlu malu akan kegemaran membacamu yang baru,” lanjut Kendra.“Sedang ada keadaan darurat !” sembur Seth. “Baca bibirku – membaca karena keadaan darurat – bukan buat bersenang-senang. Memang aku gila ? Kalau aku kelaparan, aku mau makan asparagus. Kalau seseorang menodongkan pistol ke kepalaku, aku mau nonton drama sinetron. Dan untuk menyelamatkan Fablehaven, aku mau membaca buku, oke, apa kau senang ?”“Kau sebaiknya berhati-hati, Seth”, kata Granma. “Kegemaran membaca bisa sangat menular”. ( p.363 )“Aku tidak paham apa sebabnya kau kesal karena tepergok membaca.”“Rasanya memalukan. Bagaimana kalau orang-orang sampai tahu ?”“Mereka semata-mata akan berpendapat bahwa kau normal dan pintar. Sebagian besar orang yang layak dikenal suka membaca.” ( p.367 )
Jadi
anak-anak ( atau orang dewasa ) yang gemar berpetualangan seperti Seth, jangan
takut dibilang bukan jagoan hanya karena jadi suka membaca (^_^) Kutu-Buku juga
bisa jadi jagoan lho …
Tentang
Penulis :
Brandon
Mull adalah penulis seri Beyonders serta Fablehaven, seri terlaris versi New
York Times, USA Today, dan Wall Street Journal. Dia tinggal di Utah, di lembah
kecil indah dekat mulut sebuah ngarai, bersama istri dan keempat anaknya. Moto
hidupnya adalah : “Jangan membuat orang lain merasa bosan.”
More
info visit : www.brandonmull.com or www.fablehaven.com
Best
Regards,
* HobbyBuku*
* HobbyBuku*
Kalau di film-in kayaknya seru ya
ReplyDeleteaku suka banget seri ini hehehe
ReplyDeleteRegina Kencono Putri
ReplyDeleteinase_michaelis@yahoo.co.id
Sejak awal baca sinopsis udah jatuh cinta,nih.Unik,sih idenya jadi penasaran pengen baca lengkapnya.Pasti bikin deg-degan