Translate

Thursday, April 12, 2012

Books "GRIP OF THE SHADOW PLAGUE"


Judul Buku : GRIP OF THE SHADOW PLAGUE ( book 3 of FABLEHAVEN )
Copyright © 2009 by Brandon Mull
Penerbit : Mizan Fantasi
Alih Bahasa : Reni Indardini
Editor : Rina Wulandari & Nadya Andwiani
Desain Isi : Elcreative
Desain Sampul : Fahmi Ilmansyah
Cetakan I : September  2011 ; 626 hlm  

Sinopsis :
Peperangan antara pihak Terang dan kaum Kegelapan telah dimulai. Fablehaven – salah satu dari lima suaka magis yang tersembunyi dan dirahasiakan, terancam mengalami kehancuran akibat serangan-serangan dari Perhimpunan Bintang Malam. Lima suaka magis ini diincar karena di masing-masing wilayah itu, disembunyikan artefak magis yang merupakan jimat kuno kunci pembuka Zzyzx : penjara besar tempat ribuan iblis terkuat dari setiap zaman di dunia dikurung. 

Kedua belah pihak baik Terang maupun Gelap berusaha mendapatkan artefak-artefak itu. Masalahnya lokasi setiap artefak sangat dirahasiakan, hanya segelintir yang memiliki pengetahuan secara lengkap, bahkan para penjaga suaka pun tidak tahu dimana lokasinya secara tepat.   

Pertempuran yang memakan banyak korban jiwa di Fablehaven, akhirnya berhasil dimenangkan. Kegelapan menghilang … untuk sementara. Salah satu artefak berhasil ditemukan dan diamankan. Namun bagi Kendra, dirinya tak akan pernah kembali sama seperti semula. Ia merasa bahwa suatu kekuatan magis telah tumbuh dalam dirinya. Walau demikian, ia tak tahu apa yang harus dilakukan atas kemampuannya itu. 

Dan rasa kehilangan atas orang-orang yang pernah dekat di hatinya, pertama Lena yang berubah kembali menjadi Naiad, kemudian pengkhianatan Vanessa serta petunjuk rahasia yang membuat pikirannya terbelah dua, antara percaya dan tidak. 

Kendra membawa petunjuk rahasia itu kepada Granpa dan Granma Sorenson serta Seth, yang kemudian membagikan juga kepada sisa sekutu yang ada, Tanu dan Coulter, Dale serta Warren – saudaranya yang pulih dari kondisi katatonik akibat sihir hitam revenant selama bertahun-tahun. 

Rahasia itu menunjukkan bahwa pengkhianat bukan hanya seorang, banyak yang menyusup ke dalam lingkup pihak Terang, bahkan di dalam organisasi rahasia Kesatria Fajar yang telah bersumpah melawan Perhimpunan Bintang Malam. Dan yang lebih mengkhawatirkan, Vanessa menunjuk pada sosok kuat yang selama ini dikenal sebagai sekutu dan pimpinan tertinggi pihak Terang.

Belum sempat para pejuang Fablehaven ini berunding dan mengambil keputusan, datang berita dari Warren yang merupakan mata-mata Kesatria Fajar, setelah pulih dari kondisinya ia kembali melapor, dan pulang membawa kabar bahwa Kendra mendapat panggilan untuk dilantik sebagai anggota Kesatria Fajar !! 

Suatu berita yang sangat mengejutkan, belum pernah ada dalam sejarah Kesatria Fajar melantik anggota yang masih di bawah umur. Apalagi perintah itu berasal dari sosok yang sedang dipertanyakan pada pihak mana ia melangkah …

Tak mungkin menentang perintah tanpa menimbulkan kecurigaan besar, maka Kendra diijinkan dengan berat hati oleh kakek-neneknya, untuk berangkat didampingi Tanu, Warren dan Coulter. Seth yang tidak diundang ( membuat dirinya jengkel setengah mati ) harus tinggal di Fablehaven bersama kakek neneknya, ditemani Hugo – golem raksasa, serta bermain bersama Mendigo – boneka kayu ciptaan Mulier – penyihir jahat, yang berkat sihir peri berubah menjadi sekutu Kendra dan Seth.  

Kesan  :
Buku ketiga yang semakin tebal daripada dua buku sebelumnya (^o^) menjanjikan berbagai petualangan yang menarik … dan memang terbukti !! Kali ini duet Kendra dan Seth berpisah untuk sementara, masing-masing menempuh pertempurannya sendiri, mendapatkan sekutu-sekutu baru, sekaligus musuh-musuh baru.

Berpisahnya kedua saudara ini seakan memang dibuat penulis guna menggambarkan perkembangan kemampuan masing-masing, baik Kendra maupun Seth. Kendra yang pernah ‘disambar’ peri ternyata menerima berkat dari sang Ratu Peri sebagai wakilnya, maka Kendra dapat digolongkan sebagai bangsa peri … Sedangkan Seth yang berhasil melawan kekuatan kelam Revenant, tanpa sadar dirinya mendapat ‘tempelan-magis’ saat mencabut paku sumber kekuatan gelap itu, membuat dirinya mampu melihat dan berkomunikasi dengan makhluk-makhluk yang berada dalam kekuasaan Kegelapan. 

"graphic design of Fablehaven World"

Cukup menarik melihat dari sudut pandang Kendra atau Seth. Bukan sekedar mereka melatih kemampuan fisik serta kekuatan sihir / magis yang berperan kuat dalam diri masing-masing, tapi juga pematangan pola pikir menuju kedewasaan. Kendra yang sudah mulai menginjak masa remaja, mengalami rasa suka terhadap pria. Mulai dari Warren – sepupu jauh, yang cakap dan periang ( tapi juga berbeda umur sangat jauh hehe … ), kemudian ia menemukan persahabatan yang menarik dari Gavin – cowok sebaya yang menjadi rekan satu tim dalam pencarian artefak di suaka Lost Mesa ( btw, Gavin ini punya kemampuan berkomunikasi dengan naga lho ).

Berada jauh dari kakek dan neneknya, Kendra belajar untuk mempercayai hatinya dalam mengambil keputusan-keputusan berat, terutama dalam menghadapi musibah yang memakan korban jiwa, hatinya yang lembut seringkali tak sanggup menahan rasa sakit yang diderita hatinya. Dan Kendra belajar untuk memantapkan hati serta kekuatan pikiran pada tujuan utama walau harus menjalani proses yang sulit. 

Sedangkan si bandel Seth, anak cerdas dengan akal yang tak pernah habis, selalu berada dalam pengawasan kakaknya yang sangat kenal watak adiknya, kali ini harus belajar lewat cara ‘keras’ bahwa setiap tindakan dan keputusan yang diambilnya, membawa konsekuensi masing-masing.


Bila sebelumnya Seth selalu menghindari tanggung jawab dan memilih kesenangan … well, kali ini pun ia juga tetap memilih kesenangan tapi bersedia menerima resiko dan tanggung jawab secara jujur dan terbuka ( contohnya transaksi ‘gelap’ penukaran emas dan baterai dgn Newel dan Doren, satyr-satyr nakal, membawanya pada kesaksian perubahan awal pada kaum nipsie yang menjadi kaum gelap ). Seth juga berani mempertaruhkan nyawanya dengan ‘mengakali’ kaum centaurus agar mau membantu penyerangan – yang berakibat pada tantangan duel sampai mati oleh centaurus !!

Penulis bahkan memasukan berbagai nasehat lewat dialog-dialog yang menyertakan pula sudut pandang anak-anak lewat Kendra dan Seth. Ada topik tentang kegemaran baru Seth yaitu ‘membaca buku’ yang disembunyikannya karena khawatir ditertawakan dan diolok-olok Kendra ( sebagai balasan karena Seth juga mengolok-olok Kendra yang terbenam dalam keasyikkan membaca Jurnal Patton Burgess – salah satu pendahulu penjaga Fablehaven dan suami Lena ) 

“Kau tidak perlu malu akan kegemaran membacamu yang baru,” lanjut Kendra.
“Sedang ada keadaan darurat !” sembur Seth. “Baca bibirku – membaca karena keadaan darurat – bukan buat bersenang-senang. Memang aku gila ? Kalau aku kelaparan, aku mau makan asparagus. Kalau seseorang menodongkan pistol ke kepalaku, aku mau nonton drama sinetron. Dan untuk menyelamatkan Fablehaven, aku mau membaca buku, oke, apa kau senang ?”
“Kau sebaiknya berhati-hati, Seth”, kata Granma. “Kegemaran membaca bisa sangat menular”. ( p.363 )

“Aku tidak paham apa sebabnya kau kesal karena tepergok membaca.”
“Rasanya memalukan. Bagaimana kalau orang-orang sampai tahu ?”
“Mereka semata-mata akan berpendapat bahwa kau normal dan pintar. Sebagian besar orang yang layak dikenal suka membaca.” ( p.367 )

Jadi anak-anak ( atau orang dewasa ) yang gemar berpetualangan seperti Seth, jangan takut dibilang bukan jagoan hanya karena jadi suka membaca (^_^) Kutu-Buku juga bisa jadi jagoan lho …


Tentang Penulis :
Brandon Mull adalah penulis seri Beyonders serta Fablehaven, seri terlaris versi New York Times, USA Today, dan Wall Street Journal. Dia tinggal di Utah, di lembah kecil indah dekat mulut sebuah ngarai, bersama istri dan keempat anaknya. Moto hidupnya adalah : “Jangan membuat orang lain merasa bosan.”


Best Regards,
* HobbyBuku*

3 comments:

  1. Kalau di film-in kayaknya seru ya

    ReplyDelete
  2. Regina Kencono Putri
    inase_michaelis@yahoo.co.id
    Sejak awal baca sinopsis udah jatuh cinta,nih.Unik,sih idenya jadi penasaran pengen baca lengkapnya.Pasti bikin deg-degan

    ReplyDelete

Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...