Translate

Monday, May 7, 2012

Books "FREEFALL"


Judul Asli : FREEFALL ( book 3 of TUNNELS SERIES / Will Burrows Adventure )
Copyright © 2009 by Roderick Gordon & Brian Williams
Inside Illustration © 2009 by Brian Williams ;  © 2009 by Roderick Gordon ; © Fireworks
Cover Illustration © 2009 by David Wyatt
Penerbit Mizan Fantasi                                                            
Alih Bahasa : Maria M. Lubis
Editor : Nur Aini
Proofreader : M. Kadapi
Ilustrasi Isi : Sweta Kartika
Desain Sampul : Ian Butterworth & Steve Wells
Cetakan ke-1 : 724 hlm , November 2009

Sinopsis :
Chester, Will, Cal dan Elliot, semuanya terjatuh ke dalam lubang gelap nan dalam, dalam usaha menghindari penyergapan pasukan Styx yang dipimpin si kembar Rebecca. Kejadian mengerikan itu terjadi begitu cepat, setelah Cal tertembak, dan menyeret mereka semua yang terikat pada tali pengaman. Dan Sarah Jerome yang terluka parah, harus menyaksikan kenyataan pahit bahwa ia telah diperalat guna menemukan kedua anaknya, dan menyaksikan mereka terluka dan terjatuh ke dalam lubang yang tampak tak memiliki dasar. Maka ia pun membalaskan dendamnya dengan membawa si kembar Rebecca “terjun” ke dalam lubang yang sama – meninggalkan Drake seorang diri di atas permukaan, terpana melihat semua kejadian, dan terlalu jauh untuk segera membantu mereka semua. 

Maka petualangan baru dimulai.  Chester yang lebih dahulu sadar dari peristiwa ‘jatuh-terjun-bebas’ ke dalam lubang dalam yang disebut Pore, mendapati dirinya berada di sebuah tempat yang empuk, berbau aneh, dan menyelimuti tubuhnya bak semen gipsum. Ia tersadar karena Bartleby – kucing raksasa milik Cal, yang merasakan kehilangan majikannya, dan berusaha menolong penggantinya : Will Burrows – kakak kandung Cal yang  masih dalam kondisi ‘shock’ akibat kematian Cal di depan matanya. Jika selama ini Wil selalu memimpin di depan, kali ini Chester harus membantunya, menyadarkan dirinya yang mengalami ‘mati-rasa’.  Namun mereka tak bisa berlama-lama bersedih, terutama setelah melihat kondisi Elliot yang  telah jatuh pada posisi kurang tepat, menyebabkan tangannya terlihat ‘patah’ pada posisi yang aneh. Will harus meninggalkan jenazah adiknya, dan bersama Chester, mereka mencari jalan keluar, untuk membantu Elliot yang tak sadarkan diri.


Sementara mereka berusaha menjelajah di kedalaman pusat bumi, Drake yang berhasil lolos bergegas menuju suatu lokasi, menghancurkan laboratorium bawah tanah milik Styx, guna menyempurnakan pengorbanan Sarah Jerome yang membawa serta si kembar Rebecca ke dalam lubang Pore, dan keduanya membawa serta botol virus serta vaksin yang akan digunakan menghabisi para Topsoilers. Drake tahu ia berlomba dengan waktu, maka setelah ia berhasil meledakkan laboratorium tersebut dengan bantuan beberapa pekerjan Coprolite ( sesuatu yang sungguh di luar dugaannya ), segera menuju permukaan guna menyusun strategi penyerangan terhadap Styx. Namun ia justru mendapati bahwa jaringan mata-mata yang dibentuk, telah porak-poranda. Banyak agen tertangkap, sebagian tewas, sebagian lenyap tanpa jejak. Drake harus segera menyusun rencana baru !!

Di sisi lain, pada permukaan, Celia Burrows tersadar dari ‘mimpi-buruk’ dan pada suatu hari, ia memutuskan sudah waktunya untuk turun-tangan mencari kebenaran tentang anak dan suaminya yng menghilang. Ia pergi ke saudaranya Jean, guna bertemu anaknya Rebecca yang dititipkan  di sana selama ia menjalani terapi pengobatan. Namun ia hanya mendapati bahwa Rebecca sudah lama meninggalkan tempat itu, tanpa diketahui di mana sekarang keberadaannya. Dan yang lebih mengejutkan, Jean bercerita bahwa Will yang hilang, pernah muncul di kediamannya beberapa saat, bersama seorang pemuda bernama Cal dan kucing raksasa bernama Bartleby ( = baca DEEPER ). Celia sadar, banyak hal yang harus ia lakukan, maka ia memulihkan kesehatan tubuh dan pikirannya, berusaha fokus pada pencarian informasi yang bisa memberikan kejelasan di mana gerangan para anggota keluarganya. 


Kembali di dalam bumi, Dr. Roger Burrows yang tersesat karena terjatuh ke dalam Pore saat melakukan penelitian, tanpa disangka-sangka bertemu dengan salah satu dari si kembar Rebecca ( ya, mereka tidak tewas, sama dengan Will, Chester dan Elliot yang terjatuh pada semacam jamur raksasa ), mendapati kenyataan bahwa anak perempuannya ternyata seorang Styx. Dan Rebecca secara halus ‘memaksanya’ mempelajari lebih lanjut tablet-tablet penemuannya guna menemukan jalan keluar dari Pore. Dr. Burrows tidak terlalu senang juga sedikit bingung dengan kondisi yang dihadapinya. Tapi seperti biasa, ia tidak terlalu mempermasalahkan hal-hal lain, kecuali penelitiannya. 

Will dan Chester serta Bartleby, yang membawa Elliot yang masih tak sadar, akhirnya bertemu dengan wanita aneh bernama Martha, yang tampaknya sudah bertahun-tahun tinggal di kedalaman Pore dan ia bersedia menampung mereka bertiga, sembari merawat Elliot agar segera pulih. Will dan Chester menjalani rutinitas baru di kediaman Martha yang cukup unik. Mulai dari memburu hewan-hewan aneh untuk makanan mereka. Menjelajahi tempat penyimpanan harta yang di kumpulkan oleh Nathaniel – putra Martha yang tewas akibat serangan laba-laba monyet. Dan tentu saja mempelajari lingkungan sekitar, seperti berbagai tanaman yang berguna untuk pengobatan maupun sebagai senjata melawan berbagi makhluk aneh di kedalaman Pore. 


Kelihatannya kehidupan nyaman dan tenang mulai dinikmati oleh Will dan Chester. Tapi satu hal yang sangat merisaukan, kondisi Elliot semakin lama semakin mengkhawatirkan, dan ia tak pernah sadar sama sekali.  Dan keadaan semakin parah ketika mendadak salah satu dari si kembar Rebecca muncul dan meminta bantuan Will karena ia telah berpisah dengan kembaran lainnya. Rebecca berusaha menyakinkan Will bahwa ia adalah adiknya selama ini, dan ia dipaksa melakukan berbagai hal yang lama-kelamaan tidak disetujuinya. Dan puncaknya, ia bertengkar dengan kembarannya – kini ia ingin membantu Will !!!

Apa yang harus dilakukan oleh Will dalam kondisi seperti ini ? Ia merasa harus segera pergi mencari bantuan bagi keselamatan Elliot, tapi bagaimana dengan Martha, yang selama ini telah membantu mereka dan memberikan larangan keras bagi mereka jika keluar dari wilayah kediamannya, karena bahaya mengincar setiap saat di dunia luar. Belum lagi perseteruan antara Rebecca dan Chester, Will terjepit posisinya dan ia harus segera mengambil keputusan. 

Kesan :
Melanjutkan petualangan seru Will Burrows beserta kawan serta lawannya. Klimaks pada buku ke-2 membuat penasaran akan nasib para tokoh kisahnya ini segera terjawab begitu membuka halaman-halaman awal. Eitss .. tapi jangan bernafas lega terlebih dahulu, karena masing-masing dari mereka terlibat dalam suatu kondisi baru yang sangat aneh sekaligus menarik. 

Sungguh gabungan imajinasi kedua penulis ini mampu membawa pembacanya dalam situasi yang tampak ‘simpang-siur’ namun secara perlahan jika kita bersabar sedikit melahap halaman demi halaman, maka masing-masing kisah yang terpecah dan terpisah, ternyata terhubung pada suatu ‘benang tipis’ yang akan mempertemukan mereka semua pada situasi dan kondisi yang lebih baru lagi. 


Namun ada beberapa saat diriku sedikit tak sabar dengan penggambaran yang agak bertele-tele tentang dunia arkeologi, bukan karena tidak menarik tapi jika mulai masuk pada hal-hal yang berbau teoritis dan agak panjang, well – jadi seperti mendengarkan mata kuliah umum hehe. Dan satu hal yang paling membuat diriku tak sabaran dan jengkel, karakter Dr. Burrows yang sejak awal dimaklumi sebagai ahli arkeolog ( tentunya ia senang dengan segala macam teori yang kusebutkan di atas :D ), bukan sekedar membuat diriku sedikit ‘boring’ ... tapi mulai digambarkan sebagai sosok egois dan tidak memperdulikan apa pun selain penelitiannya. Bahkan digambarkan dalam berbagai kejadian di mana ia tidak memperdulikan istri maupun anaknya. Will yang semula digambarkan sangat memuja ayahnya, di sini mulai menyadari bahwa sering kali ayahnya hanya memanfaatkan dan sedikit memperalat dirinya agar membantu penelitiannya. Benar-benar hilang rasa simpatiku pada sosok Dr. Burrows yang pada kedua buku sebelumnya digambarkan masih memiliki perhatian pada Will ...

Dan yang membuat kondisi berbalik, jika sebelumnya sosok Celia Burrows – istri Roger Burrows dan ibu angkat Will serta Rebecca, digambarkan secara negatif, dalam buku ini ia mulai bangkit dari keterpurukan dan mampu menunjukkan kekuatan serta kasihnya pada keluarganya, terutama terhadap Will, dan ia seorang wanita pejuang yang tak kenal lelah, penuh tekad dan pemberani, meski harus berkorban nyawa. So, not like Mr. Burrows ( you even may hate him so much ) but much more like Mrs. Buroows for now (^_^). Dan seperti biasa, dengan berbagai episode serta surprise yang bikin jantung naik-turun, ditutuplah kisah dalam buku ke- 3 ini dengan ( sekali lagi ) teka-teki dan kejadian yang membuat ‘tanda tanya besar’ ( ?? ) apa yang akan terjadi berikutnya  ... 

Tentang penulis : 


Roderick Gordon dan Brian Williams adalah sahabat karib yang sama-sama menggemari arkeologi dan berobsesi besar membuat cerita kehidupan dunia bawah tanah. Berawal dari pembicaraan hangat pada suatu sore di taman rumah Gordon – Iswlington, London bagian utara, maka Tunnels : Petualangan Will Burrows dan Koloni Misterius Bawah Tanah, pun lahir. 

Gordon, adalah lulusan Universitas College London dan pernah bekerja di salah satu perusahaan financial hingga dia memutuskan ‘membebaskan diri’ dengan menulis.  Sementara Williams, yang menghabiskan masa kecilnya di Afrika, dan kembali ke Liverpool pada tahun 1970-an, adalah lulusan The Slade School of Fine Arts. Dia bekerja sebagai seniman dan actor film. 

Info selengkapnya silahkan cek website : "about TUNNELS"

Best Regards,
* Hobby Buku *

No comments:

Post a Comment

Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...