Judul
Asli : THE NOVICE – ( book 2 of The Black Magician Trilogy )
Copyright © 2002 by Trudi Canavan
Penerbit Mizan Fantasi
Alih Bahasa : Maria M. Lubis
Editor : Andhy Romdhani
Proofreader : Oclivia Dwijanti P.
Ilustrasi Isi : Sweta Kartika dan Radhinal Indra
Cetakan ke-01 : September 2008 ; 752 hlm
Cover by Dodi Rosadi
Copyright © 2002 by Trudi Canavan
Penerbit Mizan Fantasi
Alih Bahasa : Maria M. Lubis
Editor : Andhy Romdhani
Proofreader : Oclivia Dwijanti P.
Ilustrasi Isi : Sweta Kartika dan Radhinal Indra
Cetakan ke-01 : September 2008 ; 752 hlm
Cover by Dodi Rosadi
Sinopsis
:
Sonea, gadis yang berasal dari kaum miskin di kawasan kumuh, kini resmi menjadi penghuni Persekutuan Penyihir di Kyralia sebagai murid kesayangan Lord Rothen. Dengan tekun Sonea terus belajar dibawa bimbingan sang master, hingga tiba waktunya bagi Sonea untuk secara resmi memasuki sekolah bagi para penyihir pemula. Walaupun Lord Fergun-salah satu penyihir yang telah menimbulkan masalah besar bagi Sonea telah disingkirkan, namun benih-benih kebencian diantara kaum Penyihir yang tidak menyetujui keputusan para Tetua tak dapat dihindari. Sonea harus belajar hal baru – bagaimana menghadapi musuh-musuh seusianya, sesama murid yang mengganggu dan berusaha menjatuhkan Sonea dalam setiap kesempatan.
Sonea dengan cepat mengetahui bahwa dirinya memiliki kemajuan dalam beberapa bidang pengetahuan dibanding teman-teman sekelasnya. Tentu saja hal itu berkat bimbingan Rothen sebelumnya serta kecerdasan Sonea yang membuat perkembangan dirinya semakin pesat. Akan tetapi kehausan akan pembelajaran yang sebelumnya dirasakan dalam bimbingan Rothen, seakan sirna karena tidak adanya respon dari beberapa pengajar yang sebagian menganggap remeh serta tidak pantas bagi kaum sebangsa Sonea untuk lebih maju. Apalagi dengan keberadaan musuh besar pada hari pertama sekolah dimulai yakni Regin, kemenakan Lord Garrel yang juga merupakan sekutu Lord Fergun. Regin bahkan memimpin gerombolan siswa lain untuk mengeroyok Sonea dalam serangan-serangan tersembunyi.
Sonea, gadis yang berasal dari kaum miskin di kawasan kumuh, kini resmi menjadi penghuni Persekutuan Penyihir di Kyralia sebagai murid kesayangan Lord Rothen. Dengan tekun Sonea terus belajar dibawa bimbingan sang master, hingga tiba waktunya bagi Sonea untuk secara resmi memasuki sekolah bagi para penyihir pemula. Walaupun Lord Fergun-salah satu penyihir yang telah menimbulkan masalah besar bagi Sonea telah disingkirkan, namun benih-benih kebencian diantara kaum Penyihir yang tidak menyetujui keputusan para Tetua tak dapat dihindari. Sonea harus belajar hal baru – bagaimana menghadapi musuh-musuh seusianya, sesama murid yang mengganggu dan berusaha menjatuhkan Sonea dalam setiap kesempatan.
Sonea dengan cepat mengetahui bahwa dirinya memiliki kemajuan dalam beberapa bidang pengetahuan dibanding teman-teman sekelasnya. Tentu saja hal itu berkat bimbingan Rothen sebelumnya serta kecerdasan Sonea yang membuat perkembangan dirinya semakin pesat. Akan tetapi kehausan akan pembelajaran yang sebelumnya dirasakan dalam bimbingan Rothen, seakan sirna karena tidak adanya respon dari beberapa pengajar yang sebagian menganggap remeh serta tidak pantas bagi kaum sebangsa Sonea untuk lebih maju. Apalagi dengan keberadaan musuh besar pada hari pertama sekolah dimulai yakni Regin, kemenakan Lord Garrel yang juga merupakan sekutu Lord Fergun. Regin bahkan memimpin gerombolan siswa lain untuk mengeroyok Sonea dalam serangan-serangan tersembunyi.
Kejadian penyerangan dan pengucilan dirinya membuat Sonea menjadi sangat lelah, karena gangguan yang berlangsung setiap hari dan setiap saat benar-benar menghabiskan energinya guna memikirkan cara untuk menghindarinya, sedangkan ia juga dituntut untuk segera menguasai semua materi yang diberikan oleh guru-gurunya. Sonea adalah gadis yang kuat secara mental, namun semuanya menjadi tak tertahankan saat isu-isu keji dilontarkan oleh Regin dkk tentang hubungannya dengan Rothen. Apalagi saat beberapa Tetua akhirnya mengambil keputusan bahwa Sonea harus keluar dari kediaman Rothen dan tinggal di Asrama Murid, dimana gangguan akan semakin mudah dialaminya. Sonea semakin kesepian, tanpa ada kawan yang mendampingi memberikan semangat pada dirinya. Seakan-akan semua yang pernah dekat dijauhkan darinya, mulai dari Cery-sahabat yang sangat mencintainya; Rothen-yang telah dianggap sebagai pengganti keluarganya, bahkan Lord Dannyl yang mampu menghibur dengan eksperimen-eksperimen anehnya, saat itu berada jauh di Elyne setelah diangkat sebagai Duta Besar.
Jika Sonea merasa kesepian, hal yang sama juga dialami oleh Rothen. Setelah kematian istrinya tercinta, dan putranya tersayang, Dorrien yang pergi menunaikan tugasnya sebagai Penyihir Penyembuh di daerah terpencil, maka kehadiran Sonea yang telah dianggap sebagai putrinya telah menghangatkan semangat hidupnya yang penuh rutinitas. Namun saat kekuatan jahat bersekutu memisahkan dirinya dengan Sonea, ia tak mampu melawan selain berusaha membantu sebisa mungkin. Di saat-saat kepindahan Sonea ke Asrama Murid, tanpa diduga datanglah Dorrien, putranya yang sekian lama tak pernah berkunjung. Dan saat itu pula pertemuan pertama putra kandung dengan putri angkatnya. Ternyata keceriaan Dorrien mampu memberikan hiburan bukan saja pada diri Rothen namun juga pada diri Sonea. Apalagi Dorrien merupakan pemuda yang bukan saja periang namun juga banyak akal, bahkan ia memberikan bantuan serta saran bagaimana Sonea harus menghadapi Regin – termasuk membuat perangkap jebakan guna menunjukkan niat buruk Regin terhadap dirinya yang selama ini tak pernah terbukti karena kelicikkan Regin, di hadapan para saksi dan menjadi bukti tak terbantahkan.
Di pihak lain, ada juga seseorang yang mengalami kegelisahan yakni sang Ketua Harian Lord Lorlen yang mengetahui rahasia gelap Lord Akkarin-sang Ketua Tertinggi. Lorlen mengetahui hal tersebut saat ia memasuki pikiran Sonea dalam penyelidikan tentang kejahatan yang dilakukan oleh Lord Fergun. Akibat dari kejadian tersebut, Lorlen meminta Sonea untuk menetap di Persekutuan demi perlindungan dirinya serta merahasiakan hal tersebut sampai tiba waktu yang tepat. Maka Sonea beserta Rothen selaku pembimbing turut menyimpan rahasia tersebut. Namun beban terberat ditanggung oleh Lorlen karena ia bersahabat erat dengan Akkarin dan membongkar masalah tersebut akan sangat berbahaya dengan adanya kekuatan sihir Akkarin yang sangat besar. Maka Lorlen menyusun siasat guna menyelidik rahasia kekuatan Akkarin dengan menelusuri jejak petualangan yang pernah dilakukan oleh Akkarin sebelum ia menetap di Persekutuan Penyihir Kyralia. Tugas penyelidikkan diberikan secara tersamar kepada Lord Dannyl yang diangkat sebagai Duta Besar di Elyne.
Lord Dannyl yang dikirim sebagai Duta Besar di Elyne semula mengira dirinya akan kesepian meninggalkan para sahabatnya di Kyralia. Namun ternyata ia menemukan banyak hal menarik di daerah-daerah baru yang dikunjunginya. Apalagi dengan adanya bantuan dari Tayend-cendikiawan Perpustakaan Besar yang pernah pula mendampingi Akkarin saat ia mencari sumber pengetahuan kuno. Rasa penasaran dan ketekunan Dannyl membawanya semakin dekat dengan jalur perjalanan yang telah dilakukan Akkarin, saat tiba-tiba datang sepucuk surat aneh dari Lord Lorlen yang memerintahkan untuk menghentikan penyelidikkan. Karena Dannyl terbiasa tidak terlalu mengikuti aturan, apalagi ia sudah terlanjur penasaran, maka demi kepuasan pribadi ia meneruskan penyelidikkan sendiri. Namun keanehan datang kembali, muncul sepucuk surat dari sahabat & mentornya, Lord Rothen yang secara tersirat menanyakan hal sama yang berkaitan dengan masa lalu Akkarin. Belum tuntas semua pertanyaan yang ada terjawab, muncul surat panggilan langsung dari Ketua Tertinggi Akkarin yang memerintahkan agar ia pulang ke Kyralia.
Di Kyralia, Sonea senantiasa bangkit dari kondisi terburuk yang dialami, terutama yang berhubungan dengan Regin, mampu mengatasi dengan bantuan serta dorongan dari Dorrien. Bahkan pertemuan dua insan yang hanya sekejab, mampu menumbuhkan benih-benih kasih yang dalam diantara mereka. Sonea bagai mendapat suntikkan semangat baru dalam menghadapi hari-hari depan. Namun tak ada yang mampu mempersiapkan dirinya akan datangnya hari-hari yang ditakutkan oleh Lorlen. Akkarin akhirnya mengetahui bahwa paling tidak ada tiga orang yang mengetahui rahasia dirinya. Maka Akkarin mengambil langkah drastis dengan mengambil alih bimbingan Sonea dari tangan Rothen, menyingkirkan secara perlahan campur tangan maupun kehadiran Rothen dari sisi Sonea, bahkan ia mampu mengendalikan Lorlen semua langkah dan perintah yang dilakukan. Langkah lainnya adalah memanggil Lord Dannyl kembali sebelum penyelidikkan berlangsung lebih dalam.
Maka masing-masing pihak, Sonea, Rothen dan Lorlen berusaha melawan dan mencari jalan keluar dengan cara mereka masing-masing. Apalagi dengan adanya isu-isu tentang pembunuhan berantai di luar kawasan Persekutuan di mana korban-korbannya tewas secara misterius, hanya ditemukan luka-luka goresan kecil di tubuhnya. Lorlen yang menyelidik hal tersebut hanya menemukan fakta bahwa sang pembunuh pastilah seorang penyihir kuat yang melakukan praktek sihir hitam.
Kesan :
Lanjutan kisah dalam buku kedua ini semakin tegang dengan terungkapnya beberapa fakta tentang diri Sonea maupun hubungannya dengan Rothen dan Dorrien, maupun dengan keluarganya di luar persekutuan. Bahkan kilas balik masa lalu Dannyl mengungkapkan rahasia yang selama ini ditutupi termasuk terhadap mentornya Rothen.
Konflik demi konflik dijalin dengan rapi sehingga ketegangan serta rasa penasaran memacu untuk segera menyelesaikan halaman demi halaman. Dan pada saat halaman terakhir buku kedua ini selesai, beberapa pertanyaan telah terjawab namun meninggalkan banyak pertanyaan baru akan penyelesaian dalam buku ketiga.
Bagaimana hubungan antara Sonea dan Dorrien akan berjalan ? Apakah Cery akan melepas Sonea dengan tulus ? Bagaimana Dannyl menyelesaikan konflik pribadi yang akan berdampak besar pada masa depannya ? Apakah Rothen maupun Lorlen mampu mencari penyelesaian dalam menghadapi Akkarin ? Dan siapakah sebenarnya Akkarin ? Apakah ada hubungan lebih dalam antara Akkarin dengan keberadaan Sonea, gadis yatim-piatu dari kaum kumuh yang memiliki kemampuan sihir tinggi ? Hhmmm … tak sabar menunggu buku ketiga, semoga penyelesaiannya memuaskan rasa penasaran para pembacanya.
Tentang Pengarang :
Trudi Canavan tinggal di Melbourne, Australia. Tulisan perdana yang telah diterbitkan menjadi nominasi peraih Aurealis Award for Best Fantasy Short Story 1999. Berkat penggambaran dunia hitam para penyihir dalam novel Trilogy Black Magician, namanya masuk ke dalam daftar penulis bestseller di Inggris, Australia dan Amerika Serikat.
Menyusul
kesuksesan novel trilogi ini, penulis mengeluarkan prekuel-nya yaitu
The Magician's Apprentice, sebuah kisah yang memberikan gambaran lebih
jelas era sebelum sosok Sonea muncul. Dan jangan khawatir dengan
bagaimana kisah tokoh-tokoh kita di sini, nantikan sekuel The Black
Magician Trilogy dalam kisah yang lebih baru yaitu : The Traitor Spy
Trilogy yang terjemahannya dalam proses rilis di tahun 2012 ( just hope :
semoga tidak ada hambatan serta 'delay' dalam peluncurannya )
Untuk
informasi lebih lanjut tentang Trudi dan karya-karyanya, silahkan kunjungi websitenya : www.trudicanavan.com
Best Regards,
* Hobby Buku *
Untuk sekian lama aku yakin kalau Trudi Canavan itu laki-laki XD
ReplyDeleteIni buku udah mulai langka. Di web penerbit malah udah out stock....
Moga kesampean buat baca....
Kayaknya seru.......