Translate

Friday, August 31, 2012

Books "FOREST OF THE PYGMIES"



Books “HUTAN PARA PIGMI
Judul Asli : FOREST OF THE PYGMIES ( book 3 of City of The Beast Trilogy )
Original title “EL BOSQUE DE LOS PIGMEOS”
Copyright © 2004 by Isabel Allende
Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama
Alih Bahasa : Fanny Yuanita
Editor : Rini Nurul Badariah
Illustrasi & Desain Cover : Eduard Iwan Mangopang
Cetakan : Agustus 2012 ; 256 hlm 

source ]
Akhirnya, sekian lama ditunggu buku terakhir petualangan Alex ‘Jaguar’ dan Nadia ‘Eagle’ mendarat di pangkuanku (^_^) ... bocah-bocah pemberani yang memiliki kekuatan gaib dari alam ini sekarang sudah menjadi remaja. Alex berusia 18 tahun, tetap pendiam namun tubuhnya menjadi tinggi, kekar dan kuat berkat latihan memanjat pegunungan bersama sang ayah. Nadia tumbuh menjadi gadis cantik dan menarik, dan pada usia 15 tahun ia justru memiliki pemikiran dan pandangan jauh ke depan. Tetap bersama dan tak terpisahkan dari Boroba – monyet kecil kesayangannya, bahkan ke sekolah pun Boroba senantiasa menemani, duduk diam dan tenang, menyimak pelajaran. Kate Cold – nenek Alex yang otomatis mengadopsi Nadia di kediamannya, sudah lama menyerah untuk merubah gaya hidup Nadia.

Dan kali ini mereka bertiga kembali bertualang bersama menyusuri alam Afrika yang liar dan eksotis. Saat menjelajahi pasar rakyat, Alex dan Nadia menjumpai seorang peramal aneh bernama Má Bangesé, yang entah bagaimana membuat ’jiwa’ kedua anak ini melayang keluar dan melihat suatu pemandangan  mengerikan, sebuah teror yang disebabkan oleh monster berkepala 3 ... dan sebuah pesan penting disampaikan oleh beliau : “Jangan pernah berpisah. Dengan bersatu kalian bisa menyelamatkan diri kalian ; berpisah kalian akan mati.” 


 
source ]
Pesan aneh itu tidak terlalu diperhatikan oleh Alex, karena mereka segera disibukkan dengan keberangkatan dan ekspedisi memasuki wilayah Afrika lebih dalam. Namun Nadia yang dibekali kekuatan batin lebih kuat, tahu bahwa ada sesuatu yang akan menanti mereka, dan ia bertekad memegang teguh nasehat itu. Perjalanan yang menarik sekaligus berbahaya itu berjalan tanpa ada halangan yang lebih berat. Hingga menjelang keberangkatan rombongan kembali ke peradaban, seorang misionaris bernama Bruder Fernando meminta bantuan untuk mencapai wilayah berbahaya demi mencari berita tentang rekan-rekannya yang menghilang. 

Perjalanan itu ternyata memang berbahaya, dan alhasil ketika pesawat mereka jatuh dan mengalami kerusakan berat, tiada jalan lain kecuali berusaha menempuh medan yang liar dan berat, menerobos hutan dan bertemu dengan suku-suku pribumi, bahaya nyata mulai menampakkan diri. Alex dan Nadia serta rombongan bertemu dengan suku Pigmi yang dinyatakan telah lama punah. Manusia-manusia mungil seukuran kanak-kanak dengan rambut kribo dan kulit kuning kecokelatan, dan mereka sangat ramah serta bersahabat. 

source ]
Dan tampaknya Alex serta Nadia memiliki tugas baru, melawan kekuatan sihir  gaib jahat yang menguasai wilayah Ngoubé, dikendalikan oleh roh-roh halus, memperalat dan memperbudak suku Bantu serta suku Pigmi. Kilasan mimpi aneh yang pernah muncul di benak mereka sebelumnya pada saat diramal, kini muncul di hadapan mereka. Pembantaian serta pembunuhan massal akan segera terjadi, kecuali Jaguar dan Eagle mampu mengerahkan kekuatan murni dari alam dan meminta bantuan tetua suci yang telah lenyap bertahun-tahun ... 

Isabel Allende memang piawai dalam menyajikan fakta-fakta sejarah budaya dalam tulisan fiksinya, harus kuakui serial novel YA yang pertama kali dibuatnya ini semakin mengokohkan beliau sebagai salah satu penulis favoritku. Meski buku kedua ‘Kingdom of The Golden Dragon’ yang paling kusukai dari ketiga buku seri ini, namun penulis tetap mampu memberikan sajian menarik pada buku ketiga. Untuk buku terakhir ini ada kesedihan tersendiri karena berarti harus mengucapkan perpisahan kepada Alex, Nadia, Kate dan Boroba (^_^), tak sabar menantikan karya-karya terbaru beliau. 

Tentang Penulis :
Isabel Allende lahir di Lima, Peru pada tahun 1942, dan tumbuh dewasa di Cil. Ia meninggalkan Cile setelah pamannya – Presiden Salvador Allende, dibunuh pada tahun 1974. Ia bekerja di Venezuela dari tahun 1975 sampai 1984, kemudian pindah ke Amerika. Kini ia tinggal di California bersama suaminya, Willie Gordon. Ia pernah bekerja sebagai pembawa acara televisi, jurnalis, penulis skenario, dan penulis buku anak-anak. 

Buku dewasa pertamanya, The House of the Spirit yang mendapat sambutan hangat, diterbitkan di Barcelona, Spanyol tahun 1982 dan diterjemahkan ke dalam 27 bahasa, dan mendapat penghargaan Best Novel of the Year di Cile. Novel ini juga diadaptasi ke layar lebar dengan pemeran-pemeran watak seperti Jeremy Irons (Esteban Trueba), Meryl Streep (Clara Trueba), Winona Ryder (Blanca Trueba), Glen Close (Ferula Trueba), dan Antonio Banderas (Pedro Tercero Garcia). Sementara Daughter of Fortune yang merupakan hasil riset tujuh tahun, dijadikan buku pilihan Oprah’s Book Club pada Februari 2000. Kemudian kelanjutannya, buku kedua Potret of Sepia terbit pada tahun 2000. Diterbitkan tahun 2002, City of the Beasts merupakan novel Young Adult pertamanya. Novel yang berlatar belakang hutan Amazon ini adalah bagian pertama dari trilogi kisah petualangan.Menyusul judul kedua Kingdom of the Golden Dragon dengan seting pegunungan Himalaya, dan buku ketiga Forest of the Pygmies menggunakan nuansa eksotik Kenya, Afrika.  

source ]
Isabel memiliki kebiasaan menulis yang sangat metodis, yang bagi beberapa orang mungkin terlihat merepotkan. Ia menulis di depan komputernya setiap hari dari pukul 09.00 sampai 19.000. ia duduk mengerjakan novel di sebuah tempat yang disebutnya sebagai “pondok kecil dekat taman”. Saat menulis ia lebih memilih keheningan daripada menyetel musik, dan rutinitasnya termasuk : “Aku selalu mulai menulis pada tanggal 8 Januari” karena tepat pada tanggal 8 Januari 1981 ketika di Venezuela, ia menerima kabar tentang kakek tercinta yang sedang sekarat. Ia mulai menulis surat kepada kakeknya semenjak itu hingga ia meninggal, dan surat-surat itu menjadi bahan pembuatan novel pertamanya “The House of the Spirit” , dan ia menganggap tanggal itu tanda keberuntungan. Jika ada yang bertanya bagaimana ia memulai bukunya, ia akan menjawab, “Dengan kalimat pertama yang datang dari rahimku, bukan benakku.”

Best Regards,
*HobbyBuku *

No comments:

Post a Comment

Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...