Translate

Friday, August 10, 2012

Books "A LONG LONG SLEEP"


Judul Asli : A LONG LONG SLEEP
Copyright © Anna Sheehan, 2011
Penerbit Atria
Alih Bahasa : Barokah Ruziati
Editor : Fenty Nadia & Ida Wadji
Desain Sampul : Lala Bohang
Cetakan I : Juni 2012 ; 400 hlm 

Kau pasti pernah membaca kisah-kisah dongeng di mana seorang putri cantik yang terkena kutukan hingga tertidur sekian lama, kemudian akhirnya terbangun dan diselamatkan oleh ‘ciuman’ pangeran tampan yang akan membawanya pada kehidupan baru yang bahagia. Nah, kisah kali ini sama sekali bukan tipikal kisah ala Snow White ataupun Sleeping Beauty, kisah berikut ini lebih tragis sekaligus menegangkan, sedikit mengingatkan akan tragedi Romeo and Juliet , tapi sekali lagi tidak serupa, ....sudahlah simak saja sekelumit kisahnya, dan tentukan pendapatmu setelah selesai. 

~ Sleeping Beauty by Charles Perrault ~

“... ketika pemandangan biru elektrik yang sedang berusaha kupertahankan terputus, bukan oleh sentuhan tangan tapi oleh rasa bibir pada bibirku, aku terkejut. Aku menarik napas melalui hidungku dan terduduk tegak, kepalaku membentur kepala seseorang yang kemungkinan adalah penolongku.” 
( from ‘A Long Long Sleep’ by Anna Sheehan | p. 1 )




( source )
Rosalinda “Rose” Samantha Fitzroy terbangun dari ‘tidur-stasis’ gara-gara kecupan atau pernafasan buatan yang dilakukan oleh Brendan Sabah. Celakanya, Rose baru terbangun setelah 62 tahun kemudian, dan kini ia mendapati dirinya berada di tempat yang sama saat ia tertidur, namun berada di era yang sama sekali berbeda. Dan yang membuatnya semakin gundah, semua orang yang dikenalnya, ayah dan ibunya, serta kekasihnya Xavier telah tiada. Rose seharusnya berusia 80 tahun pada era kini, dan ia masih tampak dan berwujud sebagai gadis belia usia 16 tahun.

Rose harus segera pulih dari kondisinya, secara fisik dan secara mental, karena ia adalah satu-satunya pewaris Kerajaan Bisnis UniCorp yang masih hidup, apalagi kedua orang tuanya tewas dalam sebuah kecelakaan tanpa sempat membuat surat wasiat sehubungan dengan perusahaan mereka.  Kehidupan baru yang akan Rose jalani semua akan diatur dan diawasi pimpinan UniCorp Reggie Guillory. Ia akan bersekolah di Uni Prep – sekolah terbaik di tata surya, dan menjalani sesi terapi dengan Dr. Mina Bija, bahkan ia menempati satu apartement luas, kediamannya dulu, ditemani sepasang suami –istri yang dibayar untuk mengawasi dan menjaga dirinya. 

Rose bukan hanya bingung dan tidak nyaman dengan berbagai hal baru serta pengaturan yang terasa menyesakkan. Ia juga sangat kesepian, tiada sosok yang bisa dipercaya untuk bertukar pikiran atau sekedar sebagai teman yang bersedia mendengarkan curahan isi hatinya. Kehidupan masa lalunya yang terjaga ketat, membuatnya menjadi sosok yang tidak mudah bergaul, apalagi saat ini, berada di era yang membuat dirinya bagai ‘makhluk asing’ dari planet lain. Satu-satunya orang yang ia sukai dan ia percayai adalah Brendan – pemuda yang cakap, periang, supel dan disukai banyak orang.  Brendan berusaha sebisa mungkin membantunya menyesuaikan diri dengan kondisi baru Rose. 

Dan lewat Brendan pula, Rose berkenalan dengan beberapa anak sepantar usia Brendan. Salah seorang yang langsung menarik perhatian Rose adalah Otto Sextus – salah satu hasil percobaan yang dilakukan oleh UniCorp di bawah perintah Guillory, percobaan dimana embrio manusia ditanami DNA alien yang ditemukan di Europa. Otto dengan wajah rupawan, mata kuning dan kulit kebiruan, tak bisa berbicara normal, namun jika bersentuhan tangan dengannya, maka benaknya dan benak Rose akan terhubung.  Dan betapa terkejutnya Otto saat mengetahui ‘isi-benak’ Rose, sesuatu yang cukup kelam mengganggu dan cukup menakutkan bagi Otto untuk meneruskan ‘hubungan-sekejab’ lewat sentuhan tangan. 

source )
Rose berusaha keras untuk memahami situasi di era baru ini, agar ia mampu menjalani kehidupan serta kebahagiaan baru pula. Namun seiring dengan perkembangan waktu, Rose justru mendapati ‘sesuatu’ mulai muncul dari kegelapan pikirannya, sesuatu yang meresahkan dan perlahan mulai menggerogoti dirinya. Berbagai ‘kilas-balik’ yang ia alami terutama setelah sesi terapinya berjalan rutin, justru perlahan namun pasti membuat Rose mempertanyakan kualitas kehidupan yang ia jalani pada masa sebelum Zaman Kegelapan berlangsung – ketika semua yang dikenal dan dicintainya lenyap dan tewas, meninggalkan dirinya seorang diri ...

Kesan :
Meski sangat tertarik dengan tema ala ‘Sleeping Beauty’ ini, tak kusangka kisah yang semula kuanggap sebagai kisah romance ringan ala remaja, menjadi kisah drama serius dengan bumbu suspense yang  cukup menegangkan. Maka untuk ini, ku-ucapkan ‘Thumbs-Up’ kepada penerbit karena mengambil kisah yang sangat-sangat menarik sekaligus menyentuh, dengan bumbu sci-fi fantasi pula (^_^)

~ Zac Efron & Vanessa Hudgens at Disney's Sleeping Beauty ~
Penulis yang baru pertama kali menuliskan novel pertamanya ini, mampu menyajikan sesuatu yang sedikit berbeda. Dengan menggunakan gaya penulisan ‘back&forward’ antara masa depan dengan masa lalu Rose, secara perlahan mulai terbentuk suatu gambaran bagaimana sebenarnya kehidupan yang dijalani olehnya. Saat pertama membaca bahwa ia dalam keadaan ‘semi-koma’ maka bayanganku seharusnya tubuh fisik juga mengalami proses penuaan seiring perkembangan waktu. Maka dugaanku, alat tempat Rose ‘tidur-stasis’ berfungsi membekukan sekaligus mengawetkan tubuh serta organ-organnya sehingga tidak mengalami perkembangan atau pertumbuhan sama sekali ... waow ... sungguh sangat aneh. 

Dan yang lebih aneh lagi mengapa kedua orang tua Rose justru sering sekali ‘memasukan’ anaknya dalam mesin tersebut. Sehingga pertumbuhan Rose hanya bisa dipantau dari kedekatan hubungannya dengan Xavier, yang kelak menjadi kekasihnya. Xavier masih berupa bayi mungil saat Rose berusia 7 tahun, kemudian Xavier berusia 5 tahun saat Rose terbangun pada usia 10 tahun, dan ketika Rose terbangun terakhir kali sebelum Zaman Kegelapan terjadi, ia berusia 15 tahun dan xavier sudah berusia 16 tahun ... woow again ... (^0^)

Jangan keburu senang, karena setelah mengetahui agenda kedua orang tua Rose yang sebenarnya, maka hanya ada rasa geram kepada keduanya. Ini mengingatkan diriku akan kisah BIG GIRL by Danielle Steel, tentang pasangan orang tua yang ‘tak layak’ dalam memperlakukan anak kandungnya. Di dunia di mana banyak pasangan suami-istri yang sangat rindu untuk memiliki dan mengasuh anak-anaknya, tapi tak mampu secara produktif untuk menghasilkan, ada pula pasangan yang mampu produktif menghasilkan keturunan yang bahkan tak pernah diperhatikan apalagi dikasihi. 

“The next month was a bit of a blur.  It was all too big, too dark, too terrible.  I’d been ripped from my own time, and my world had died around me.   Nothing belonged to me.  Not the world, not my life, not even my own feelings.” 

source )
Uniknya, penilaian masyarakat umum bahwa makhluk aneh dan asing (seperti campuran alien) yang digambarkan lewat sosok Otto, ternyata mampu menyelami perasaan terdalam serta menyingkap kegelapan yang membebani kehidupan Rose sekian tahun lamanya. Banyak kisah tentang hubungan alien dan manusia yang telah terungkap, tapi karakter Otto sedikit mengingatkanku kisah The Host by Stephenie Meyer yang sangat-sangat luar biasa (note : menurutku jauh lebih bagus jika dibandingkan tetralogi-nya yang masuk bestseller) .... ok, cukup dengan ‘intermezzo’ ini, kembali ke topik karakter Otto yang sangat menarik ketimbang Brendan yang digambarkan cakap, tampan, dan menarik. Bukan gambaran tampilan fisik Otto yang jelas, tetapi isi benak serta gambaran perasaannya yang dituturkan secara indah oleh penulis. 

source )

“Did you know I blush purple? Jamal’s teasing me about it."
"Is he reading this?" I asked, horrified.
"No."
"Sorry I made you blush."
"I’m not. Good night, Briar Rose."
"Good night, blue-skinned alien.” 

Selain Otto, karakter favoritku saat semakin mendekati akhir kisah adalah Rose. Mengapa ? Karena setelah mengalami kejutan serta kesakitan secara fisik dan mental, ia akhirnya bangkit, bertarung, berkelahi mempertahankan apa yang dimilikinya, teman-sahabat- orang-orang yang dikasihinya, serta yang paling penting Dirinya Sendiri !!!

“He brushed his hand over my cheek and a thought of a wild briar-rose hedge surrounding a beautiful castle flashed into my mind. Sleeping Beauty’s castle. Only he didn’t see me as the cursed and passive beauty, quietly waiting to be awakened by her Prince Charming. I was the stunning rose hedge, wild and impenetrable and strong enough to withstand a hundred years of people trying to hack their way through it to the vulnerable innocents I would protect. A hedge that knew which person, which people, to let inside.”

Well, I can keep going on-and-on telling you all about how much I like this stories, or you can just gets the book and join me through Rose’s stories (^_^)

Tentang Penulis :
Anna Sheehan, lahir di sebuah rumah sakit di dekat Danau Michigan, dibesarkan oleh ibunya yang merupakan dokter hewan. Hidup hanya berdua dengan sang ibu yang menganut gaya hidup ‘bohemian’ mau tidak mau sedikit berpengaruh pada kehidupan sosialnya termasuk pergaulan di sekolah. Maka tak heran jika ia menemukan ‘kesenangan’ tersendiri dalam dunia buku. Dari sekian banyak penulis yang sangat disukainya, merupakan karya-karya Diana Wynne Jones dan Douglas Adams. 

Semasa remaja ia juga sangat tertarik dengan dunia drama terutama yang berkaitan Shakespeare dan ikut serta dalam drama-drama adaptasi kisah pujangga terkenal ini. Sejarah masa silam yang dihidupkan kembali lewat drama tersebut, menarik perhatiannya, bahwa masa silam dan masa kini mampu bersanding lewat kisah-kisah yang menyentuh. Maka meskipun ia memiliki gelar sarjana tehnik, justru pada akhirnya masa depan sebagai penulis yang dipilihnya. 

Salah satu kegiatan tulis-menulis yang diikutinya adalah National Novel Writing Month (http://www.nanowrimo.org.), suatu proyek yang memberikan ‘challenge’ bagi penulis amatir maupun profesional untuk menulis sebuah novel baru lebih dari 50.000 kata selama 30 hari penuh (dimulai tanggal 1 November – 30 November, setiap tahun semenjak start pertama pada bulan Juli 1999). Tentu saja para peserta memperoleh kesempatan untuk ‘memperkenalkan’ karyanya, dan para pemenangnya akan memperoleh kesempatan untuk menarik perhatian penerbit yang akan menerbitkan noevlnya. 

source )
Para pemenang ‘nanowrimo’ ini diantaranya adalah Sara Gruen lewat ‘Water for Elephants’ yang juga telah diangkat ke layar lebar. Dengan banyaknya antisipasi pembaca kisah ‘A Long Long Sleep’ ini, maka Anna sedang dalam proses penulisan kisah kelanjutannya. Saat ini ia  tinggal di sebuah peternakan di pinggiran kota Oregon bersama seorang putri dan ibunya serta binatang-binatang peliharaan mereka. 

Untuk mengetahui tentang penulis selengkapnya, silahkan cek : 
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang program menulis, silahkan cek : 

Best Regards,
* Hobby Buku * 

1 comment:

Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...