Judul Asli : A LONG
LONG SLEEP
Copyright © Anna Sheehan, 2011
Penerbit Atria
Alih Bahasa : Barokah Ruziati
Editor : Fenty Nadia & Ida Wadji
Desain Sampul : Lala Bohang
Cetakan I : Juni 2012 ; 400 hlm
Kau pasti pernah membaca kisah-kisah dongeng di mana seorang
putri cantik yang terkena kutukan hingga tertidur sekian lama, kemudian
akhirnya terbangun dan diselamatkan oleh ‘ciuman’ pangeran tampan yang akan
membawanya pada kehidupan baru yang bahagia. Nah, kisah kali ini sama sekali
bukan tipikal kisah ala Snow White ataupun Sleeping Beauty, kisah berikut ini
lebih tragis sekaligus menegangkan, sedikit mengingatkan akan tragedi Romeo and
Juliet , tapi sekali lagi tidak serupa, ....sudahlah simak saja sekelumit
kisahnya, dan tentukan pendapatmu setelah selesai.
~ Sleeping Beauty by Charles Perrault ~ |
“... ketika pemandangan biru elektrik yang sedang berusaha kupertahankan terputus, bukan oleh sentuhan tangan tapi oleh rasa bibir pada bibirku, aku terkejut. Aku menarik napas melalui hidungku dan terduduk tegak, kepalaku membentur kepala seseorang yang kemungkinan adalah penolongku.”( from ‘A Long Long Sleep’ by Anna Sheehan | p. 1 )
( source ) |
Rosalinda “Rose” Samantha Fitzroy terbangun dari ‘tidur-stasis’
gara-gara kecupan atau pernafasan buatan yang dilakukan oleh Brendan Sabah.
Celakanya, Rose baru terbangun setelah 62 tahun kemudian, dan kini ia mendapati
dirinya berada di tempat yang sama saat ia tertidur, namun berada di era yang
sama sekali berbeda. Dan yang membuatnya semakin gundah, semua orang yang
dikenalnya, ayah dan ibunya, serta kekasihnya Xavier telah tiada. Rose
seharusnya berusia 80 tahun pada era kini, dan ia masih tampak dan berwujud
sebagai gadis belia usia 16 tahun.
Rose harus segera pulih dari kondisinya, secara fisik dan
secara mental, karena ia adalah satu-satunya pewaris Kerajaan Bisnis UniCorp yang
masih hidup, apalagi kedua orang tuanya tewas dalam sebuah kecelakaan tanpa
sempat membuat surat wasiat sehubungan dengan perusahaan mereka. Kehidupan baru yang akan Rose jalani semua
akan diatur dan diawasi pimpinan UniCorp Reggie Guillory. Ia akan bersekolah di
Uni Prep – sekolah terbaik di tata surya, dan menjalani sesi terapi dengan Dr.
Mina Bija, bahkan ia menempati satu apartement luas, kediamannya dulu, ditemani
sepasang suami –istri yang dibayar untuk mengawasi dan menjaga dirinya.
Rose bukan hanya bingung dan tidak nyaman dengan berbagai
hal baru serta pengaturan yang terasa menyesakkan. Ia juga sangat kesepian,
tiada sosok yang bisa dipercaya untuk bertukar pikiran atau sekedar sebagai
teman yang bersedia mendengarkan curahan isi hatinya. Kehidupan masa lalunya
yang terjaga ketat, membuatnya menjadi sosok yang tidak mudah bergaul, apalagi
saat ini, berada di era yang membuat dirinya bagai ‘makhluk asing’ dari planet
lain. Satu-satunya orang yang ia sukai dan ia percayai adalah Brendan – pemuda yang
cakap, periang, supel dan disukai banyak orang.
Brendan berusaha sebisa mungkin membantunya menyesuaikan diri dengan
kondisi baru Rose.
Dan lewat Brendan pula, Rose berkenalan dengan beberapa anak
sepantar usia Brendan. Salah seorang yang langsung menarik perhatian Rose
adalah Otto Sextus – salah satu hasil percobaan yang dilakukan oleh UniCorp di
bawah perintah Guillory, percobaan dimana embrio manusia ditanami DNA alien
yang ditemukan di Europa. Otto dengan wajah rupawan, mata kuning dan kulit
kebiruan, tak bisa berbicara normal, namun jika bersentuhan tangan dengannya,
maka benaknya dan benak Rose akan terhubung. Dan betapa terkejutnya Otto saat mengetahui ‘isi-benak’
Rose, sesuatu yang cukup kelam mengganggu dan cukup menakutkan bagi Otto untuk
meneruskan ‘hubungan-sekejab’ lewat sentuhan tangan.
( source ) |
Rose berusaha keras untuk memahami situasi di era baru ini,
agar ia mampu menjalani kehidupan serta kebahagiaan baru pula. Namun seiring
dengan perkembangan waktu, Rose justru mendapati ‘sesuatu’ mulai muncul dari
kegelapan pikirannya, sesuatu yang meresahkan dan perlahan mulai menggerogoti
dirinya. Berbagai ‘kilas-balik’ yang ia alami terutama setelah sesi terapinya
berjalan rutin, justru perlahan namun pasti membuat Rose mempertanyakan
kualitas kehidupan yang ia jalani pada masa sebelum Zaman Kegelapan berlangsung
– ketika semua yang dikenal dan dicintainya lenyap dan tewas, meninggalkan
dirinya seorang diri ...
Kesan :
Meski sangat tertarik dengan tema ala ‘Sleeping Beauty’ ini,
tak kusangka kisah yang semula kuanggap sebagai kisah romance ringan ala
remaja, menjadi kisah drama serius dengan bumbu suspense yang cukup menegangkan. Maka untuk ini, ku-ucapkan ‘Thumbs-Up’
kepada penerbit karena mengambil kisah yang sangat-sangat menarik sekaligus
menyentuh, dengan bumbu sci-fi fantasi pula (^_^)
~ Zac Efron & Vanessa Hudgens at Disney's Sleeping Beauty ~ |
Penulis yang baru pertama kali menuliskan novel pertamanya
ini, mampu menyajikan sesuatu yang sedikit berbeda. Dengan menggunakan gaya
penulisan ‘back&forward’ antara masa depan dengan masa lalu Rose, secara
perlahan mulai terbentuk suatu gambaran bagaimana sebenarnya kehidupan yang
dijalani olehnya. Saat pertama membaca bahwa ia dalam keadaan ‘semi-koma’ maka
bayanganku seharusnya tubuh fisik juga mengalami proses penuaan seiring
perkembangan waktu. Maka dugaanku, alat tempat Rose ‘tidur-stasis’ berfungsi membekukan sekaligus mengawetkan tubuh
serta organ-organnya sehingga tidak mengalami perkembangan atau pertumbuhan
sama sekali ... waow ... sungguh sangat aneh.
Dan yang lebih aneh lagi mengapa kedua orang tua Rose justru
sering sekali ‘memasukan’ anaknya dalam mesin tersebut. Sehingga pertumbuhan
Rose hanya bisa dipantau dari kedekatan hubungannya dengan Xavier, yang kelak
menjadi kekasihnya. Xavier masih berupa bayi mungil saat Rose berusia 7 tahun,
kemudian Xavier berusia 5 tahun saat Rose terbangun pada usia 10 tahun, dan
ketika Rose terbangun terakhir kali sebelum Zaman Kegelapan terjadi, ia berusia
15 tahun dan xavier sudah berusia 16 tahun ... woow again ... (^0^)
Jangan keburu senang, karena setelah mengetahui agenda kedua
orang tua Rose yang sebenarnya, maka hanya ada rasa geram kepada keduanya. Ini
mengingatkan diriku akan kisah BIG GIRL
by Danielle Steel, tentang pasangan
orang tua yang ‘tak layak’ dalam memperlakukan anak kandungnya. Di dunia di
mana banyak pasangan suami-istri yang sangat rindu untuk memiliki dan mengasuh
anak-anaknya, tapi tak mampu secara produktif untuk menghasilkan, ada pula
pasangan yang mampu produktif menghasilkan keturunan yang bahkan tak pernah
diperhatikan apalagi dikasihi.
“The next month was a bit of a blur. It was all too big, too dark, too terrible. I’d been ripped from my own time, and my world had died around me. Nothing belonged to me. Not the world, not my life, not even my own feelings.”
( source ) |
Uniknya, penilaian masyarakat umum bahwa makhluk aneh dan
asing (seperti campuran alien) yang digambarkan lewat sosok Otto, ternyata
mampu menyelami perasaan terdalam serta menyingkap kegelapan yang membebani
kehidupan Rose sekian tahun lamanya. Banyak kisah tentang hubungan alien dan
manusia yang telah terungkap, tapi karakter Otto sedikit mengingatkanku kisah
The Host by Stephenie Meyer yang sangat-sangat luar biasa (note : menurutku jauh
lebih bagus jika dibandingkan tetralogi-nya yang masuk bestseller) .... ok,
cukup dengan ‘intermezzo’ ini, kembali ke topik karakter Otto yang sangat
menarik ketimbang Brendan yang digambarkan cakap, tampan, dan menarik. Bukan
gambaran tampilan fisik Otto yang jelas, tetapi isi benak serta gambaran
perasaannya yang dituturkan secara indah oleh penulis.
( source ) |
“Did you know I blush purple? Jamal’s teasing me about it."
"Is he reading this?" I asked, horrified.
"No."
"Sorry I made you blush."
"I’m not. Good night, Briar Rose."
"Good night, blue-skinned alien.”
Selain Otto, karakter favoritku saat semakin mendekati akhir
kisah adalah Rose. Mengapa ? Karena setelah mengalami kejutan serta kesakitan
secara fisik dan mental, ia akhirnya bangkit, bertarung, berkelahi mempertahankan
apa yang dimilikinya, teman-sahabat- orang-orang yang dikasihinya, serta yang
paling penting Dirinya Sendiri !!!
“He brushed his hand over my cheek and a thought of a wild briar-rose hedge surrounding a beautiful castle flashed into my mind. Sleeping Beauty’s castle. Only he didn’t see me as the cursed and passive beauty, quietly waiting to be awakened by her Prince Charming. I was the stunning rose hedge, wild and impenetrable and strong enough to withstand a hundred years of people trying to hack their way through it to the vulnerable innocents I would protect. A hedge that knew which person, which people, to let inside.”
Well, I can keep going on-and-on telling you all about how much I like this
stories, or you can just gets the book and join me through Rose’s stories (^_^)
Tentang Penulis :
Anna Sheehan, lahir di sebuah rumah sakit di dekat Danau Michigan,
dibesarkan oleh ibunya yang merupakan dokter hewan. Hidup hanya berdua dengan
sang ibu yang menganut gaya hidup ‘bohemian’ mau tidak mau sedikit berpengaruh
pada kehidupan sosialnya termasuk pergaulan di sekolah. Maka tak heran jika ia
menemukan ‘kesenangan’ tersendiri dalam dunia buku. Dari sekian banyak penulis
yang sangat disukainya, merupakan karya-karya Diana Wynne Jones dan Douglas
Adams.
Semasa remaja ia juga sangat tertarik dengan dunia drama terutama yang
berkaitan Shakespeare dan ikut serta dalam drama-drama adaptasi kisah pujangga
terkenal ini. Sejarah masa silam yang dihidupkan kembali lewat drama tersebut,
menarik perhatiannya, bahwa masa silam dan masa kini mampu bersanding lewat
kisah-kisah yang menyentuh. Maka meskipun ia memiliki gelar sarjana tehnik,
justru pada akhirnya masa depan sebagai penulis yang dipilihnya.
Salah satu kegiatan tulis-menulis yang diikutinya adalah National Novel
Writing Month (http://www.nanowrimo.org.), suatu proyek yang memberikan ‘challenge’ bagi penulis amatir maupun profesional
untuk menulis sebuah novel baru lebih dari 50.000 kata selama 30 hari penuh
(dimulai tanggal 1 November – 30 November, setiap tahun semenjak start pertama
pada bulan Juli 1999). Tentu saja para peserta memperoleh kesempatan untuk ‘memperkenalkan’
karyanya, dan para pemenangnya akan memperoleh kesempatan untuk menarik
perhatian penerbit yang akan menerbitkan noevlnya.
( source ) |
Para pemenang ‘nanowrimo’
ini diantaranya adalah Sara Gruen lewat ‘Water for Elephants’ yang juga telah diangkat
ke layar lebar. Dengan banyaknya antisipasi pembaca kisah ‘A Long Long Sleep’
ini, maka Anna sedang dalam proses penulisan kisah kelanjutannya. Saat ini ia tinggal di sebuah peternakan di pinggiran kota
Oregon bersama seorang putri dan ibunya serta binatang-binatang peliharaan
mereka.
Untuk mengetahui tentang penulis selengkapnya, silahkan cek :
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang program menulis, silahkan cek :
Best Regards,
* Hobby Buku *
kereeeennnn...
ReplyDelete