Books
“HARRY POTTER & BATU BERTUAH”
Judul
Asli : HARRY POTTER & THE
PHILOSOPHER’S STONE
(
book 1 of Harry Potter Series )
Copyright
© Text
Joanne Rowling 1997
Illustrations
by Mary GrandPré
Illustrations
copyright © 1998 by Scholastic Inc.
Cover
Artwork © Warner Bros
Penerbit
Gramedia Pustaka Utama
Alih
Bahasa : Listiana Srisanti
Cetakan
X : November 2001 ; 384 hlm
Rate :
5 0f 5
Prolog :
Perkenalanku dengan kisah Harry
Potter terus terang sudah agak terlambat. Saat sedang maraknya berita tentang
wabah Harry Potter di dunia, tidak terpetik sedikit pun dalam benakku untuk
mencari tahu ‘apakah’ gerangan kisah Harry Potter ini. Apalagi kategori
genre-nya adalah fantasi, yang pada awal tahun 2000 di Indonesia belum banyak
beredar, dan mayoritas adalah bacaan anak-anak usia di bawah 12 tahun. Dan sebagai pecinta berat kisah misteri serta
petualangan (bacaanku berkisar mulai buku-buku karya Enid Blyton, Alfred
Hitchcock, Sir Arthur Conan Doyle hingga Agatha Christie), maka jenis bacaan
ini bukanlah pilihan serta prioritas bagi diriku. Hingga suatu hari, sehubungan
dengan tugas kuliah, diriku bersama beberapa rekan kuliah harus hunting majalah
lama serta buku-buku kuliah di gudang buku di area bekas bioskop di wilayah
Jembatan Merah. Tatkala sedang melihat-lihat kumpulan buku, novel serta beragam
bacaan baru yang sedang cuci gudang alias turun harga hingga separuh, di
sana-lah tumpukan novel Harry Potter terlihat di bagian depan. Sekedar
memuaskan rasa ingin tahu, dan akibat provokasi teman-teman, alhasil kuborong
buku 1-4 yang sedang di-sale (sekitar 20rb-an jika tidak salah ingat). Dan
inilah saudara-saudara, cikal bakal serta penyebab utama yang menjadikan
dirinya sebagai pecinta serta mania kisah fantasi. Harry Potter adalah “Cinta Pertama” diriku terhadap genre
Fantasi.
Satu hal yang sangat menarik
akan kisah Harry Potter, ditulis dengan sudut pandang anak-anak oleh penulis
yang notabene adalah orang dewasa, namun sama sekali tidak berkesan menggurui
ataupun membosankan, meski sarat akan pesan-pesan moral di sana-sini. Penulis
mampu ‘masuk’ ke dalam benak sosok bocah yang kesepian dan mengalami
penderitaan tiada henti dalam hidupnya. Walaupun ini sebuah kisah fantasi,
namun pembaca serasa hidup dalam dunia nyata, dunia Harry Potter yang tiada
beda dengan dunia kehidupan setiap manusia di segala penjuru dunia. Perlu
diingat bahwa JK Rowling menulis buku ini sekitar tahun 90-an, dimana saat itu
belum banyak kisah fantasi yang menghubungkan realita kehidupan manusia modern
dengan dunia fantasi. Yang ada rata-rata adalah versi high-fantasy atau
epic-fantasy yang berfokus pada mitos, legenda, serta setting dunia semacam
middle-earth. Yang paling mendekati dunia nyata, berupa dongeng faery-tales
yang lebih cocok untuk pembaca kanak-kanak. Tak pelak diriku bukan saja
terhanyut dalam kisahnya, tetapi juga turut merasakan semua emosi yang terjadi
dalam karakter-karakter di dalamnya. Sekali lagi, ini belum pernah terjadi pada
kisah sejenis ini pada waktu itu. Maka kategori Harry Potter sebagai bacaan
anak-anak sedikit kurang tepat, ia adalah sebuah Novel serius yang sarat akan
hiburan, pencerahan, serta berbagi macam emosi. Saat ini sudah banyak
bermunculan kisah yang berusaha meniru jejak Harry Potter, namun selamanya,
Harry Potter merupakan pioner yang dihasilkan oleh otak jenius JK Rowling dalam
menngeluarkan versi terbaru dalam dunia fantasi.
Preview :
Harry Potter adalah bocah aneh
yang tinggal di Privet Drive No. 4, bukan saja ia tampak sama sekali menyerupai
keluarga Dursley, ia juga tampak tak cocok berada di lingkungan tersebut. Ia
merupakan bocah kurus dengan kacamata bulat, rambut selalu tampak acak-acakan
dan selalu berdiri meski disisir berulang kali, hanya sebagian yang turun
menutupi dahinya, yang memiliki luka aneh semacam tanda ‘kilat’ – ia adalah
kemenakan keluarga Dursley, namun tak pernah mengetahui keberadaan kedua orang
tuanya yang dinyatakan meninggal akibat kecelakaan saat ia masih bayi. Petunia
Dursley – satu-satunya sanak keluarga yang masih ada, dan merasa wajib merawat
serta membesarkan kemenakana yang tak pernah diharapkan, sekaligus dianggap
sebagai aib keluarga. Maka tak heran Harry senantiasa hidup dalam kesusahan
serta ketidak-bahagiaan akibat perlakuan keluarga Dursley (mulai dari ayah, ibu
hingga sang anak Dudley Dursley) yang sepanjang hari bertekad menyiksa Harry
dengan berbagai macam kegiatan yang tak menyenangkan. Namun Harry tak bisa
melarikan diri, karena ia tak memiliki tujuan serta kenalan bahkan sahabat yang
mampu menjadi curahan hatinya. Dan menjelang ulang tahun Harry ke-11, sebuah
peristiwa aneh muncul berturut-turut, peristiwa yang merubah jalan hidup serta
masa depan Harry, sekaligus mengungkap rahasia masa lalunya yang disembunyikan
oleh keluarga Dursley.
Harry Potter bukan bocah biasa
!!! Ia adalah putra James dan Lily Potter – penyihir terkenal yang tewas
dibunuh oleh Lord Voldemort – penguasa sihir hitam yang sangat ditakuti. Dan
saat beliau hendak membunuh bayi Harry, terjadi keanehan, Harry selamat dan
Lord Voldermort lenyap tanpa jejak. Harry adalah legenda serta perlambang bagi
para penyihir, karena selamat dari kutukan mematikan (tiada satu pun makhluk
hidup mampu hidup saat dikenai kutukan itu), dan Lord Voldemort dikabarkan
tewas serta terkalahkan. Selubung hitam serta ketakutan terangkat saat berita
kematian serta keselamatan Harry diumumkan. Demi keamanan bayi Harry,
diputuskan ia dititipkan dalam perawatan keluarga Dursley – yang dikenal dengan
istilah Muggle (manusia tanpa kemampuan sihir). Dan pada tepat pada usia 11
tahun, Harry menerima panggilan untuk mulai memasuki pendidikan di Hogwart
School – sekolah khusus bagi anak-anak yang memiliki kemampuan serta bakat
penyihir.
Maka dimulailah petualangan baru
yang menyenangkan bagi Harry, suatu kehidupan yang jauh dari deraan keluarga
Dursley. Ia berkenalan serta bersahabat dengan Rubeus Hagrid – penjaga Satwa
Liar di Hogwart, sekaligus orang yang tahu banyak tentang masa lalu orang tua
Harry. Harry bahkan menemukan persahabatan dengan anak-anak sebayanya, yang
juga memiliki kemampuan sihir. Ada anak-anak dari keturunan murni (keluargga
penyihir secara turun-menurun), tapi ada juga dari keluarga campuran (terjadi
jika ada pernikahan antara penyihir dengan manusia biasa). Nama Harry sangat
terkenal hingga tak heran semua pihak menyoroti dirinya. Ada yang baik dan
ramah, namun tak sedikit pula yang iri serta membenci dirinya, terutama para
pengikut Voldemort yang kehilangan pegangan semenjak Sang Master menghilang.
Kehidupan Harry jauh lebih semarak dengan berbagai hal baru yang harus ia
pelajari sebagai calon penyihir. Mulai dari ilmu Transfigurasi – ilmu yang
sangat sulit untuk merubah apapun menjadi bentuk yang sama sekali berbeda, atau
ilmu Herbologi – tentang berbagai tanaman obat serta tanaman beracun, tentang
Jimat dan Guna-Guna, tentang Sejarah Sihir, serta yang paling mengerikan :
Ramuan – yang bukan saja sangat sulit, tetapi juga dipegang oleh Profesor
Snape, pria menakutkan serta membenci Harry semenjak kedatangannya di Hogwart.
Tapi Harry juga menemukan kegembiraan saat ia terpilih sebagai Seeker dalam
permainan Quidditch – olah raga terpopuler di dunia Sihir.
Di tengah kegembiraan serta
kebahagiaan yang Harry alami, muncul bayang-bayang hitam, saat terjadi
peristiwa aneh yang menimbulkan kecurigaan bahwa ada ‘sesuatu’ yang
disembunyikan di ruang rahasia Hogwart. Ruangan yang dijaga oleh hewan
mengerikan, semacam anjing raksasa berkepala tiga. Harry serta sahabat barunya
Ron Weasley disertai Hermione Granger, terjebak dalam suatu situasi yang pada
akhirnya memaksa mereka harus bertindak demi mencegah kejahatan yang akan
terjadi. Apalagi saat diketahui, sebuah rencana mengerikan sehubungan dengan
usaha Lord Voldemort untuk kembali menguasai dunia sihir, melibatkan para
penghuni Hogwart. Dan Lord Voldemort berusaha mendapatkan ‘sesuatu’ yang
disembunyikan itu untuk memulihkan kekuatannya. Tiada yang mempercayai kisah
Harry serta kawan-kawannya, hanya Profesor Dumbledore – sang Kepala Sekolah
yang bijak serta memiliki pengaruh hingga ditakuti oleh Lord Voldemort, yang
mampu membantu mereka. Tapi apa jadinya jika justru di saat peristiwa penting
terjadi, beliau tidak ada di Hogwart ?? Maka Harry, Ron serta Hermione harus
berusaha sekuat tenaga mencegah tindakan pengikut Voldemort, yang akan mencuri
‘benda bertuah’ di ruang rahasia ....
Conclusion :
This story so amazing, cannot
believe it’s only 300 pages, ‘cause from the beginning, middle, until the end,
readers will follow Harry’s journey to discover about his past and him-self,
describe so intense and full with emotion. I’ve been reads this book many times
(maybe more than six or seven times) and can you believe it that I’ll never get
bored even once. If Dickens may called as the father of story-teller, then Rowling
through Harry Potter’s series, can told had reach the same quality as a
modern-stories. As I told early, my first encounter with Harry Potter’s books
are a little bit late, not until the years 2001 I just found-out this books,
and becoming ‘falling-in-love’ with it. As the matter fact, Harry Potter was my
first experience also my first love on genre Fantasy Novels, before that you
can tell that I’m ‘ still virgin’ on those topics (^_^). Harry Potter also
open-up the door my knowlegde on how Fantasy Genre will become so many
different varians after millenium. This day, you can choose whether is High
Fantasy, Epic Fantasy, or YA version on Urban Fantasy until Paranormal Fantasy,
and Dystopian nor Sci-Fi also include on this genre.
One thing for sure, I hated
when people often said that this story are not good enough based on the by the
movies adaptation, well, hello ... why don’t you read the books then watch the
movies, then you can give comment on the subject. ‘Coz I can tell not many
movies adaptations (specially on Fantasy Books) can lift-up the expectation, or
at least as good as the original stories. And Harry Potter Movies Adaptations
are NOT as good as the BOOKS !!! There, I said it. How do tell or compare about
it ? First, the main character Harry Potter describe “not” as cute nor sweet
boy, even he quite nerd, awkward person, lonely, and sad boy. You will
falling-in-love by him, not by the looks but how sorrow the life he life, how
difficulty and struggling are coming often on his life than others. Harry
Potter are not cheering boy plays by Daniel Radcliffe (I think he’s too sweet to
be Harry character’s), but just a child who pushed to be mature than his age,
by the extreme conditions. That’s why the some contradiction on the subject
whether this books suitable for young reader. In facts this books also listed
in Banned Books regarding the violence and dark issue on its characters. But
for me, this book teachs about life, real life, that maybe not as pretty as its
looks, ‘cause its a hard-struggling life and you must choose then life by the
counsequences. I think Rowling puts her hard life into deep emotion and pouring
out about the fight and journey to coming out of the darkest in everyone’s
life.
~ Argus Filch & Mrs. Norris ~ |
Fun Fact :
Rowling named Mrs Norris on the character School’s cat owned by Argus Filch –
the School nosy keeper’s, based on the character in Mansfield Park by Jane
Austen, who also named Mrs. Norris – can believe that her character was no.1 on
my list for ‘dislikes’, she so full of hipocrysis, ego-centris, manipulated
person. I think Rowling had the similar perception, so she give Mrs. Norris
personality on the Cat that also ‘dislike’ in Harry Potter’s Series.
Tentang Penulis :
Joanne Kathleen Rowling, semula
adalah orang tua tunggal yang berjuang dalam membesarkan putrinya, ketika di
sela-sela waktu beliau menuliskan awal kisah Harry Potter & Batu Bertuah di
carikan-carikan kertas di sebuah cafe setempat. Dewan Seni Skotlandia secara
tak diduga memberikan penghargaan yang memungkinkan dirinya membuat kisah ini
lebih panjang hingga mendekati sebuah buku. Namun perjuangan untuk menerbitkan
kisah ini menjadi perjuangan yang cukup berat. Pada saat itu tidak penulis wanita yang cukup dikenal apalgi
populer, dan tidak ada yang tertarik untuk menerbitkan novel fantasi. Hingga
ada satu agen yang benar-benar tertarik, dan bersedia berjuang demi terbitnya
buku ini, kemudian dimulailah cetakan buku Harry Potter yang pertama. Tanpa
diduga oleh siapa pun, buku ini menjadi sebauh awal fenomena, wabah Harry
Potter menyebar ke seluruh penjuru dunia, diterjemahkan dalam berbagai bahasa,
dengan penggemar mulai dari anak-anak hingga dewasa bahkan lanjut usia,
semuanya terpikat akan kisah perjalanan hidup sosok bocah bernama Harry Potter.
Rowling memperoleh berbagai penghargaan dan menangguk kesuksesan dengan serial
ini. Apalagi sejak Warner Bros tertarik membeli hak cipta untuk franchise serta
movies adaptations. Nama Rowling kini menempati jajaran teratas penulis
bestseller serta penulis wanita dengan kekayaan tertinggi berkat karyanya.
[ more about the author, books
and related adaptations, check on here : JK Rowling Site's | Harry Potter Books | Pottermore | Movies Adaptations | Harry Potter Fan's Site ]
Best Regards,
* Hobby Buku *
Karakter Argus Filch dan Mrs Norris emang ngeselin tapi dibanding benci, aku lebih sedih ngeliatnya. Sedih ngeliat pencinta kucing koq kelakuannya seperti itu. di buku pertama ini nggak begitu kerasa nyebelinya, tapi di buku 6 pas ada kepala sekolah baru yang ngegantiin Dumbledore, duh seakan dapat sekutu >.<
ReplyDeleteSetuju, Harry Potter movie adaptations are not as good as the books. Selalu ada yang ganjil dan bahkan blooper dari filmnya, misalnya di film ke-3 dibuka dengan Harry menyihir Lumos di bawah selimut, lah kan seharusnya Harry gak boleh menyihir???
ReplyDeleteThat's why, anybody who is curious about Harry Potter should read the books first then make judgment of the movies.
Dian | dianmaharani833@yahoo.com | Alasan: Karena ini adalah film pertama tentang sihir yang aku tonton, tapi aku tidak tahu kalau ternyata film ini diadaptasi dari sebuah novel
ReplyDelete