Judul Asli : GODDES GIRLS : ATHENA THE BRAIN
Copyright © Joan
Holub & Suzanne Williams, 2010
Penerbit Atria
Alih Bahasa : Jia Effendie
Editor : Fenty Nadia ; Aniza
Pujiati
Ilustrasi : Ella Elviana
Desain Sampul : Wildan A.R.
Cetakan I : Januari 2013 ; 170
hlm
Rate : 3 of 5
“Dear Athena,Barangkali ini akan membuatmu terkejut, tetapi aku, Zeus, Raja para Dewa dan Penguasa Surga, adalah Ayah-mu. Dan itu, tentu saja, menjadikan-Mu Dewi.”
Bagaimana jika suatu hari,
tiba-tiba muncul sepucuk surat aneh yang menyatakan diri-mu adalah seorang Dewi
? Athena – gadis cantik berusia 12 tahun, yatim-piatu, tinggal dengan keluarga
asuh yang baik hati, suatu pagi menerima sepucuk perkamen yang ternyata dikirim
oleh Dewa Zeus : ayah kandung-nya, dan ia menitahkan agar Athena segera
berangkat ke Akademi Gunung Olimpus karena seorang Dewi juga harus belajar agar
bisa menjadi panutan bagi manusia.
Athena tak pernah menyangka
kebenaran tentang dirinya, meski harus diakui, selama tinggal di Bumi, ia tak
pernah bisa berbaur dengan anak-anak seusianya, bahkan beberapa kejadian aneh
yang tak dapat dijelaskan, terjadi pada dirinya. Hanya ada Pallas – sahabat,
serta saudara angkatnya dengan keluarganya yang menyayangi Athena apa adanya.
Kini ia harus segera berangkat meninggalkan Bumi, dan menjalani kehidupan baru
sebagai seorang pelajar untuk menjadi Dewi yang baik. Sungguh menegangkan
sekaligus menyenangkan, dan Athena sangat berharap besar bahwa kehidupan
barunya akan jauh lebih menyenangkan dan ia bisa lebih ‘berbaur’ di kalangan siswa-siswa
lainnya.
[ source ] |
Akademi Gunung Olimpus sangat
menakjubkan, semua yang dibayangkan dan menjadi mimpi-mimpi Athena, ternyata
jauh lebih indah dan menarik saat ia menjelajah tempat tinggal barunya. Namun
kehidupan serta pergaulan di sana, ternyata tak berbeda jauh dengan kehidupan
di Bumi. Ada guru-guru aneh dan menarik, misalnya Mr. Cyclops yang mengajar
kelas Para Pahlawan, dan Ms.Hydra – resepsionis berkepala sembilan (cocok
sekali dengan pekerjaannya yang ‘multi-tasking’ sehingga dalam waktu bersamaan
bisa bekerja sekaligus minimal 9 hal yang berbeda). Dan tentu saja sang kepala
sekolah sekaligus ayah kandungnya : Zeus, yang ternyata memiliki hobi memahat
trofi untuk para juara kelas (sayangnya trofi tersebut bukan karya-karya yang
bagus, tapi jangan sampai kau singgung di hadapan beliau, kecuali ingin
merasakan ‘sengatan-petir’ dari-nya).
Athena termasuk siswi terpandai
di SMP Triton di Bumi, tapi di Akademi Gunung Olimpus, ia harus mempelajari
banyak sekali pelajaran baru yang tak pernah diketahui sebelumnya. Kesulitan
untuk beradaptasi masih ditambah dengan gangguan dari siswa-siswa lain yang
‘iri’ dan membenci keberadaan dirinya, terutama 3 bersaudari Sthenno, Euryale
dan Medusa. Untung ada juga siswa lain yang baik hati dan membantu dirinya saat
kesulitan, seperti si cantik Aphrodite, Artemis yang sigap dan lincah, serta
Persephone yang bagai patung pualam. Bahkan teman sekamarnya Pandora cukup
menyenangkan, selain kebiasaannya untuk selalu bertanya tiada henti. Athena
berusaha sekuat tenaga menjalani kehidupan baru yang dituntut darinya. Jika ia
berbuat kesalahan, tiada yang bisa membantunya, bahkan sang ayah, Zeus, tetap
akan memberi hukuman berat. Celakanya, semakin hari keberhasilan
Athena tidak jua muncul, bahkan berbagai ‘kecelakaan’ aneh menyelimuti setiap
langkah dan hal-hal yang ia lakukan. Apakah ini berarti ia tak cocok tinggal di
Akademi guna belajar menjadi Dewi yang baik ?
Mitologi dan Legenda Yunani
selalu menarik untuk disimak dan juga merupakan kisah kesukaanku. Kolaborasi dua
penulis kisah anak-anak ini, berusaha menyajikan versi modern adaptasi dari
kisah-kisah klasik, yang diharapkan mampu menarik minat para pembaca anak-anak
hingga remaja, sekaligus memberikan ‘pelajaran-sejarah’ yang dipastikan tidak
membosankan atau membuat mereka ‘terkantuk-kantuk’. Dengan memberi status
tokoh-tokoh utamanya berusia berkisar 10-15 tahun, bisa dipastikan penulis
mengajak para pembacanya untuk turut mengembangkan ‘imajinasi’ kehidupan para
dewa-dewi Olimpus, yang dipastikan ternyata tidak jauh berbeda dengan kehidupan
manusia, bahkan mereka memiliki tanggung jawab yang lebih besar (seperti
belajar lebih banyak hal, dihukum berat jika melakukan kesalahan atau tidak
lulus), dan tentu saja hadiah dan penghargaan yang juga besar atas keberhasilan
mereka.
[ source ] |
Banyak sekali pesan-pesan moral
yang terkandung dalam bacaan yang tidak terlalu tebal ini. Karena itu jika Anda
memiliki putra-putri, atau saudara bahkan kemenakan yang termasuk remaja, buku
ini menjadi salah satu rekomendasi bacaan yang mampu menghibur sekaligus
memberikan wawasan serta pengetahuan baru yang dijamin memuaskan. Bahkan diriku
yang notabene sudah melewati masa remaja, cukup tergelitik pada para karakter
yang unik, seperti Pandora yang sangat-sangat suka bertanya tiada henti (mengingatkan
akan diriku yang meski tidak termasuk kategori cerewet, tapi di dalam benak
selalu muncul pertanyaan-pertanyaan), bahkan Medusa yang manusia biasa namun
memiliki keistimewaan hingga diterima di Akademi Gunung Olimpus. Yang paling
menarik ketika pelajaran Para Pahlawan – dimana semua yang terjadi di Bumi
sebagaimana tertera dalam sejarah maupun legenda (contohnya Perang Troya),
ternyata hasil dari pemikiran siswa-siswa calon Dewa-Dewi ini ...sangat menarik
bukan ?
Buku ini merupakan seri pertama
dari Goddes Girls yang akan membahas kekuatan serta perkembangan karakter
masing-masing tokoh utamanya, dan tentunya akan menampilkan keunikan lain dari
kehidupan calon Dewa-Dewi muda ini. Imajinasi serta kreatifitas kedua penulis
patut diacungi ‘jempol’ hingga mampu melakukan adaptasi ke versi modern. Jika
ada hal yang sedikit mengganjal, hanya berbagai istilah serta kiasaan khas
anak-anak muda (baca : teenager) yang mungkin jika dalam versi aslinya bisa
diterima, namun bisa diterjemahkan maka agak sedikit aneh ... ibarat membaca
kisah klasik dengan bahasa gaul yang terkadang berkesan ‘alay’ – mungkin ini
masalah selera, karena menurut pendapatku, bacaan klasik tetap mampu diadaptasi
ke versi yang lebih modern tanpa harus ‘memaksakan-diri’ mengikuti pakem gaul
anak-anak remaja. Memang ada beberapa kategori buku bestseller untuk kalangan
remaja yang ‘sulit’ untuk diterjemahkan
begitu saja karena adanya perbedaan ‘gaya-bahasa-gaul’ – ibarat jika serial
Lupus karya Hilman Hariwijaya atau serial Bobi karya Gola Gong jika dibalik
diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, kemungkinan juga ‘sangat-aneh’ hasil
akhirnya. Dan lagi membudidayakan bahasa
Indonesia yang benar bukankah juga merupakan suatu proses pembelajaran bagi
kita semua ? Di luar faktor ini, kisah ini sekali lagi patut direkomendasikan
dan ditunggu kelanjutan kisahnya (^_^)
[ source ] |
Tentang Penulis :
Joan Holub, adalah pengarang
pemenang penghargaan lebih dari 125 buku untuk pembaca remaja, termasuk Shampoodle, Knuckleheads, Groundhog Weather
School, Why Do Dogs Bark? Dan serial Doll
Hospital. Dari keempat buku Goddes
Girl, dia lebih menyukai Athena karena dia senang memikirkan ide-ide baru
untuk buku-bukunya. Dan dia sangat lega karena ayahnya tidak pernah menjadi
kepala sekolah di sekolahnya! Kunjungi Joan di website-nya : Joan Holub.
Suzanne Williams, adalah
pengarang pemenang penghargaan dari hampir 30 buku untuk anak-anak, termasuk Library Lit, Mommy Doesn’t Know My Name, My
Dog Never Says Please, serta serial Princess
Power dan Fairy Blossoms.
Suaminya berkata bahwa dia adalah Dewi Pertanyaan-Pertanyaan Mengganggu
(biasanya berhubungan dengan urusan komputernya yang sering bermasalah). Hal
itu membuatnya mirip dengan Pandora, hanya saja Pandora tidak perlu bergelut
dengan komputer. Seperti Persephone, dia menyukai bunga-bunga, tetapi dia tidak
memiliki jempol hijau Persephone. Suzanne tinggal di Rebton, Washington.
Kunjungi website-nya di : Suzanne Williams
[ source ] |
Seri The Goddes Girls terdiri
dari :
- Athena the Brain
- Persephone the Phony
- Aphrodite the Beauty
- Artemis the Brave
- Athena the Wise
- Aphrodite the Diva
- Artemis the Loyal
- Medusa the Mean
- Pandora the Curious
- Pheme the Gossip
- Persephone the Daring
[ source : Goodreads ]
Best Regards,
* Hobby Buku *
wah, buku baru yah? fantasinya bikin penasaran buat membacanya. di gramed ada gak yah? Oh ya mohon izin link blog ini sy pasang di blog saya. salam:)
ReplyDeleteIya, termasuk baru, seharusnya sudah ada di toko buku, ini dapat dari penerbit soalnya :D
DeleteSilahkan jika mau pasang link ke blog ini, salam kenal juga :D
sudah tertarik sama buku ini sejak liat covernya. dan buku ini jadi salah satu hadiah di GA-ku :))
ReplyDelete