Translate

Tuesday, February 19, 2013

Books "GODDES GIRLS : ATHENA THE BRAIN"




Judul Asli : GODDES GIRLS : ATHENA THE BRAIN
Copyright © Joan Holub & Suzanne Williams, 2010
Penerbit Atria
Alih Bahasa : Jia Effendie
Editor : Fenty Nadia ; Aniza Pujiati
Ilustrasi : Ella Elviana
Desain Sampul : Wildan A.R.
Cetakan I : Januari 2013 ; 170 hlm
Rate : 3 of 5
“Dear Athena,
Barangkali ini akan membuatmu terkejut, tetapi aku, Zeus, Raja para Dewa dan Penguasa Surga, adalah Ayah-mu. Dan itu, tentu saja, menjadikan-Mu Dewi.”
Bagaimana jika suatu hari, tiba-tiba muncul sepucuk surat aneh yang menyatakan diri-mu adalah seorang Dewi ? Athena – gadis cantik berusia 12 tahun, yatim-piatu, tinggal dengan keluarga asuh yang baik hati, suatu pagi menerima sepucuk perkamen yang ternyata dikirim oleh Dewa Zeus : ayah kandung-nya, dan ia menitahkan agar Athena segera berangkat ke Akademi Gunung Olimpus karena seorang Dewi juga harus belajar agar bisa menjadi panutan bagi manusia. 

Athena tak pernah menyangka kebenaran tentang dirinya, meski harus diakui, selama tinggal di Bumi, ia tak pernah bisa berbaur dengan anak-anak seusianya, bahkan beberapa kejadian aneh yang tak dapat dijelaskan, terjadi pada dirinya. Hanya ada Pallas – sahabat, serta saudara angkatnya dengan keluarganya yang menyayangi Athena apa adanya. Kini ia harus segera berangkat meninggalkan Bumi, dan menjalani kehidupan baru sebagai seorang pelajar untuk menjadi Dewi yang baik. Sungguh menegangkan sekaligus menyenangkan, dan Athena sangat berharap besar bahwa kehidupan barunya akan jauh lebih menyenangkan dan ia bisa lebih ‘berbaur’ di kalangan siswa-siswa lainnya.


[ source ]
Akademi Gunung Olimpus sangat menakjubkan, semua yang dibayangkan dan menjadi mimpi-mimpi Athena, ternyata jauh lebih indah dan menarik saat ia menjelajah tempat tinggal barunya. Namun kehidupan serta pergaulan di sana, ternyata tak berbeda jauh dengan kehidupan di Bumi. Ada guru-guru aneh dan menarik, misalnya Mr. Cyclops yang mengajar kelas Para Pahlawan, dan Ms.Hydra – resepsionis berkepala sembilan (cocok sekali dengan pekerjaannya yang ‘multi-tasking’ sehingga dalam waktu bersamaan bisa bekerja sekaligus minimal 9 hal yang berbeda). Dan tentu saja sang kepala sekolah sekaligus ayah kandungnya : Zeus, yang ternyata memiliki hobi memahat trofi untuk para juara kelas (sayangnya trofi tersebut bukan karya-karya yang bagus, tapi jangan sampai kau singgung di hadapan beliau, kecuali ingin merasakan ‘sengatan-petir’ dari-nya).

Athena termasuk siswi terpandai di SMP Triton di Bumi, tapi di Akademi Gunung Olimpus, ia harus mempelajari banyak sekali pelajaran baru yang tak pernah diketahui sebelumnya. Kesulitan untuk beradaptasi masih ditambah dengan gangguan dari siswa-siswa lain yang ‘iri’ dan membenci keberadaan dirinya, terutama 3 bersaudari Sthenno, Euryale dan Medusa. Untung ada juga siswa lain yang baik hati dan membantu dirinya saat kesulitan, seperti si cantik Aphrodite, Artemis yang sigap dan lincah, serta Persephone yang bagai patung pualam. Bahkan teman sekamarnya Pandora cukup menyenangkan, selain kebiasaannya untuk selalu bertanya tiada henti. Athena berusaha sekuat tenaga menjalani kehidupan baru yang dituntut darinya. Jika ia berbuat kesalahan, tiada yang bisa membantunya, bahkan sang ayah, Zeus, tetap akan memberi hukuman berat. Celakanya,  semakin hari keberhasilan Athena tidak jua muncul, bahkan berbagai ‘kecelakaan’ aneh menyelimuti setiap langkah dan hal-hal yang ia lakukan. Apakah ini berarti ia tak cocok tinggal di Akademi guna belajar menjadi Dewi yang baik ?

Mitologi dan Legenda Yunani selalu menarik untuk disimak dan juga merupakan kisah kesukaanku. Kolaborasi dua penulis kisah anak-anak ini, berusaha menyajikan versi modern adaptasi dari kisah-kisah klasik, yang diharapkan mampu menarik minat para pembaca anak-anak hingga remaja, sekaligus memberikan ‘pelajaran-sejarah’ yang dipastikan tidak membosankan atau membuat mereka ‘terkantuk-kantuk’. Dengan memberi status tokoh-tokoh utamanya berusia berkisar 10-15 tahun, bisa dipastikan penulis mengajak para pembacanya untuk turut mengembangkan ‘imajinasi’ kehidupan para dewa-dewi Olimpus, yang dipastikan ternyata tidak jauh berbeda dengan kehidupan manusia, bahkan mereka memiliki tanggung jawab yang lebih besar (seperti belajar lebih banyak hal, dihukum berat jika melakukan kesalahan atau tidak lulus), dan tentu saja hadiah dan penghargaan yang juga besar atas keberhasilan mereka.

[ source ]
Banyak sekali pesan-pesan moral yang terkandung dalam bacaan yang tidak terlalu tebal ini. Karena itu jika Anda memiliki putra-putri, atau saudara bahkan kemenakan yang termasuk remaja, buku ini menjadi salah satu rekomendasi bacaan yang mampu menghibur sekaligus memberikan wawasan serta pengetahuan baru yang dijamin memuaskan. Bahkan diriku yang notabene sudah melewati masa remaja, cukup tergelitik pada para karakter yang unik, seperti Pandora yang sangat-sangat suka bertanya tiada henti (mengingatkan akan diriku yang meski tidak termasuk kategori cerewet, tapi di dalam benak selalu muncul pertanyaan-pertanyaan), bahkan Medusa yang manusia biasa namun memiliki keistimewaan hingga diterima di Akademi Gunung Olimpus. Yang paling menarik ketika pelajaran Para Pahlawan – dimana semua yang terjadi di Bumi sebagaimana tertera dalam sejarah maupun legenda (contohnya Perang Troya), ternyata hasil dari pemikiran siswa-siswa calon Dewa-Dewi ini ...sangat menarik bukan ? 

Buku ini merupakan seri pertama dari Goddes Girls yang akan membahas kekuatan serta perkembangan karakter masing-masing tokoh utamanya, dan tentunya akan menampilkan keunikan lain dari kehidupan calon Dewa-Dewi muda ini. Imajinasi serta kreatifitas kedua penulis patut diacungi ‘jempol’ hingga mampu melakukan adaptasi ke versi modern. Jika ada hal yang sedikit mengganjal, hanya berbagai istilah serta kiasaan khas anak-anak muda (baca : teenager) yang mungkin jika dalam versi aslinya bisa diterima, namun bisa diterjemahkan maka agak sedikit aneh ... ibarat membaca kisah klasik dengan bahasa gaul yang terkadang berkesan ‘alay’ – mungkin ini masalah selera, karena menurut pendapatku, bacaan klasik tetap mampu diadaptasi ke versi yang lebih modern tanpa harus ‘memaksakan-diri’ mengikuti pakem gaul anak-anak remaja. Memang ada beberapa kategori buku bestseller untuk kalangan remaja yang ‘sulit’  untuk diterjemahkan begitu saja karena adanya perbedaan ‘gaya-bahasa-gaul’ – ibarat jika serial Lupus karya Hilman Hariwijaya atau serial Bobi karya Gola Gong jika dibalik diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, kemungkinan juga ‘sangat-aneh’ hasil akhirnya. Dan  lagi membudidayakan bahasa Indonesia yang benar bukankah juga merupakan suatu proses pembelajaran bagi kita semua ? Di luar faktor ini, kisah ini sekali lagi patut direkomendasikan  dan ditunggu kelanjutan kisahnya (^_^)

[ source ]
Tentang Penulis :
Joan Holub, adalah pengarang pemenang penghargaan lebih dari 125 buku untuk pembaca remaja, termasuk Shampoodle, Knuckleheads, Groundhog Weather School, Why Do Dogs Bark? Dan serial Doll Hospital. Dari keempat buku Goddes Girl, dia lebih menyukai Athena karena dia senang memikirkan ide-ide baru untuk buku-bukunya. Dan dia sangat lega karena ayahnya tidak pernah menjadi kepala sekolah di sekolahnya! Kunjungi Joan di website-nya : Joan Holub. 

Suzanne Williams, adalah pengarang pemenang penghargaan dari hampir 30 buku untuk anak-anak, termasuk Library Lit, Mommy Doesn’t Know My Name, My Dog Never Says Please, serta serial Princess Power dan Fairy Blossoms. Suaminya berkata bahwa dia adalah Dewi Pertanyaan-Pertanyaan Mengganggu (biasanya berhubungan dengan urusan komputernya yang sering bermasalah). Hal itu membuatnya mirip dengan Pandora, hanya saja Pandora tidak perlu bergelut dengan komputer. Seperti Persephone, dia menyukai bunga-bunga, tetapi dia tidak memiliki jempol hijau Persephone. Suzanne tinggal di Rebton, Washington. Kunjungi website-nya di : Suzanne Williams
 
[ source ]
Seri The Goddes Girls terdiri dari :

  1. Athena the Brain
  2. Persephone the Phony
  3. Aphrodite the Beauty
  4. Artemis the Brave
  5. Athena the Wise
  6. Aphrodite the Diva
  7. Artemis the Loyal
  8. Medusa the Mean
  9. Pandora the Curious
  10. Pheme the Gossip
  11. Persephone the Daring

[ source : Goodreads ]

Best Regards,
* Hobby Buku * 

3 comments:

  1. wah, buku baru yah? fantasinya bikin penasaran buat membacanya. di gramed ada gak yah? Oh ya mohon izin link blog ini sy pasang di blog saya. salam:)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, termasuk baru, seharusnya sudah ada di toko buku, ini dapat dari penerbit soalnya :D
      Silahkan jika mau pasang link ke blog ini, salam kenal juga :D

      Delete
  2. sudah tertarik sama buku ini sejak liat covernya. dan buku ini jadi salah satu hadiah di GA-ku :))

    ReplyDelete

Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...